A.
Sistem Pengarsipan
Akses yang cepat pada semua jenis data
yang disimpan dipastikan dengan sistem pengarsipan yang efektif, pengertian sistem
pengarsipan merujuk pada prosedur dan metode yang digunakan untuk
mengklasifikasi, menyusun atau menyortir, dan menyimpan data untuk kemampuan
untuk diakses secara cepat ketika dibutuhkan. Sistemnya ada dua alfabet dan numeris,
masing–masing dapat dibagi lagi sebagai berikut :
1.
Sistem Alfabet
2.
Sistem Numeris
3.
Pengarsipan korespondensi. ( berdasarkan nama)
4.
Pengarsipan geografis.
5.
Pengarsipan subyek.
6.
Pengarsipan Kronologis.
B.
Organisasi Arsip
Kebutuhan penyimpanan data berbeda antar
kantor, tergantung pada jumlah staf kantor, jenis pekerjaan bisnis, dan faktor
seperti persaingan dan peraturan dan pengawasan pemerintah. Dua jenis arsip
organisasi yang biasa ditemukan di kantor : pengarsipan tersebar dan
pengarsipan terpusat
Pengarsipan Tersebar. Berdasarkan rencana
pengarsipan tersebar, setiap divisi kantor mempertahankan sistem dan peralatan
pengarsipanya sendiri; dan pekerjaannya dilakukan oleh satu atau lebih pegawai
yang mungkin memiliki pekerjaan kantor lain. Pengaturan ini sering berakibat
pada penggandaan peralatan yang tidak dibutuhkan; personel melakukan
pengarsipan dengan tidak efisien karena juga mengerjakan pekerjaan lain;
kemungkinan sistem pengarsipan yang membingungkan, karena sistem pengarsipan
suatu departemen mungkin berbeda sama sekali atau tidak konsisten dengan sistem
pengarsipan departemen lain.
Alasan menggunakan sistem pengarsipan tersebar adalah :
- Materi arsip yang bersifat rahasia disarankan
dijauhkan dari mayoritas pegawai.
- Penundaan yang tidak perlu dalam mendapatkan
kertas dari departemen pemusatan dihindari.
- Kertas yang diarsipkan tidak dibutuhkan
departemen lain.
Pengarsipan Terpusat. Alasan utama
pengarsipan terpusat adalah bahwa data mengenai nilai umum seluruh perusahaan
harus dibagi dan maka disimpan dan dikontrol oleh satu departemen terpusat.
Lokasi dan kontrol terpusat memberikan keuntungan berikut :
- Pemeliharaan dan penyaluran data dipermudah dan
dengan demikian satu program manajemen data dikembangkan
- Tanggung jawab arsip diberikan pada seorang ahli,
dan efisiensi personil secara keseluruhan tercapai.
- Penggandaan peralatan, persediaan dan data yang
tidak perlu dapat dihilangkan dan semakin sedikit uang yang dihamburkan
karena praktek pembelian yang lemah dan penelusuran alat dan persediaan
yang tidak terkontrol.
- Semua data yang berhubungan disimpan bersama yang
mengakhiri kebingungan yang disebabkan kehilangan data.
Ketika firma membesar ukurannya dan
volume informasi yang akan diproses dan disimpan meningkat, ada kecenderungan
untuk memusatkan manajemen data dan pekerjaan pengarsipan. Namun, bahkan dimana
sistem pengarsipan terpusat ditemukan sejumlah pekerjaan mungkin tersebar.
Pengarsipan Jaringan.
Satu bentuk “kompromi” organisasi arsip muncul dalam perusahaan besar.
Perencanaan ini disebut pengarsipan jaringan, mengizinkan arsip departemen
dilokasikan dalam setiap departemen dengan kontrol terpusat manajemen data
tetap berada di departemen manajemen.
Manajer administrasi kantor
harus menimbang secara cermat kelebihan dan kekurangan dari sejumlah
perencanaan pengarsipan. Data yang akan diarsip perdepartemen harus
diminimumkan dan jika mungkin, diarsipkan hanya secara sementara dalam
pengarsipan departemen.
C.
Peralatan Dan Persediaan Pengarsipan
Ketika
akan membeli peralatan dan persediaan pengarsipan, manajer kantor menghadapi
sangat banyak sumber penyedia dan model serta merek.
Dalam
pemilihan peralatan pengarsipan, manajer pertama-tama harus mempertimbangkan
tujuan penggunaan alat tersebut dan kemudian penghematan yang mungkin
dihasilkan melalui standarisasi peralatan dan persediaan. Faktor lain yang harus
dikaji manajer sebelum melakukan investasi peralatan pengarsipan adalah :
(1) jenis dan ukuran data;
(2) pilihan manajerial mengenai permintaan informasi;
(3) penampilan, disain, hemat tempat, dan daya tahan alat;
(4) kemampuannya dalam menghemat waktu pekerja.
Peralatan pengarsipan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
(1) vertikal,
(2) horisontal,
(3) kartu terlihat,
(4) kartu berputar, dan
(5) mobil.
Arsip Vertikal. Dalam arsip
vertikal, kertas diarsip pada pinggir dengan cara yang ramping dan dapat
diakses. Lemari arsip dengan satu sampai enam laci adalah jenis Arsip vertikal
yang paling umum dimana kartu dan dokumen yang lebih besar, seperti surat dan
memo disimpan. Dalam pengarsipan rak terbuka, folder diatur pada
rak untuk mengizinkan penglihatan tidak terbatas, kepadatan yang tinggi, akses
yang lebih cepat ke data dibanding lemari arsip sebenarnya. Pengarsipan rak
terbuka jauh lebih rapi dan umumnya lebih murah dibanding pengarsipan lemari. Arsip
vertikal lain termasuk lemari gulung atau laci samping dimana laci digulung
dari samping, jadi pengeksposan semua data yang disimpan dalam setengah ruang
lorong yang dibutuhkan laci lemari; lemari ayun dimana laci diayun
kesamping juga membutuhkan sedikit ruang lantai.
Arsip Horizontal. Peralatan
pengarsipan horisontal digunakan untuk menyimpan kertas atau data, seperti peta
dan lukisan, dalam posisi rata. Sering, alat pengarsipan horisontal disain meja
tinggi dibeli sehingga, tanpa ada biaya ekstra, juga berfungsi sebagai satu
area kerja meja tinggi.
Arsip Kartu Terlihat. Arsip kartu terlihat
mengizinkan penglihatan lengkap data referensi kunci (nama, nomor rekening,
nomor telepon, sebagai contoh) dicatat pada pinggir setiap kartu. Kecepatan
penempatan kartu dan entrinya menjadi pembenar penggunaan dan biaya peralatan
ini. Arsip terlihat tersedia dalam bentuk nampan yang berbaring datar secara
horisontal dalam satu lemari, pada rak putar, atau dalam penjilid buku
bolak-balik.
Arsip Kartu Putar. Arsip kartu putar
data berputar dari pusat yang sama, dan dokumen dapat dipindahkan atau
ditambahkan dengan memutar arsip ketempat yang diinginkan.
Arsip Bergerak. Peralatan arsip
bergerak didisain untuk sistem data aktif yang sangat besar. Tempat arsip
bergerak ditunjukkan dalam Gambar 9-7 menyediakan tempat kerja meja-kursi untuk
petugas pengarsipan dengan akses ke semua divisi dalam sebuah arsip dengan
memundurkan dan memajukan pada jalur tempat kerja. Peralatan ini menerapkan
prinsip keahlian tekhnik yang membuat pekerjaan lebih efisien dan tidak
melelahkan karena mendatangkan pekerjaan ke pekerja bukan pekerja ke pekerjaan.
D. Evaluasi Peralatan
Pengarsipan
Efisiensi pekerja bergantung pada
peralatan dan alat yang tersedia untuk digunakan. Karena fakta ini satu tujuan
penilaian peralatan pengarsipan yang digunakan harus dibuat sebagai salah satu
alat pengukur efisiensi suatu departemen pengarsipan. Manajer data dari satu
firma besar merekomendasikan bahwa setiap evaluasi menyeluruh peralatan
pengarsipan harus meliputi komponen berikut :
- Waktu, termasuk analisa gerakan dan waktu untuk
membandingkan manfaat pengarsipan rak terbuka dengan pengarsipa laci
konvensional
- Metode, seperti pengaruh peralatan pada gaya kerja
- Peralatan, terutama penerapan mesin dan peralatan yang
tepat
- Uang, berkaitan ekonomi biaya dan pekerjaan peralatan
- Material, seperti pembelian folder dan pedoman yang kuat,
dan dapat digunakan kembali.
- Faktor-faktor lain, seperti selalu menyimpan
informasi muktahir mengenai pasar peralatan pengarsipan.
E. PENELUSURAN INFORMASI
DAN DATA
Penelusuran, merujuk pada
proses penempatan informasi tersimpan, salah satu fase kontrol data yang
penting. Prosedur yang spesifik untuk penelusuran dokumen dan informasi beragam
tingkat pada setiap kantor.
Metode Penelusuran
Manual
Berdasarkan metode penelusuran manual,
pekerja datang ke lemari penyimpan dan mengeluarkan dokumen yang diinginkan.
Sistem ini sederhana dalam teori tetapi sering sulit dilakukan.
Seringkali, index manual arsip dibuat
untuk membantu menemukan informasi yang diarsip ketika pengguna meminta satu
data pada satu basis berbeda. Ketika data pegawai diminta, ada satu kebutuhan
akan satu index duplikasi arsip nama pegawai yang di referensi silang dengan
nomor jaminan sosial mereka.
Metode Penelusuran
Mesin
Dalam sistem penelusuran mesin, orang
biasanya membuat rencana dan mengorganisasi sistem penelusuran, dan mesin
melaksanakan operasi pencarian. Eksekutif kantor, menghadapi meningkatnya kebutuhan
untuk mengurangi waktu pengolahan informasi, waktu pengeluaran informasi dan
biaya ruang, berpaling kepada penelusuran mesin untuk menyelesaikan banyak
masalah informasi.
Untuk memahami mesin penelusuran kembali
informasi, harus diingat bahwa dalam sistem otomatis data dapat disimpan dalam
bentuk kode pada kartu berlubang untuk digunakan dalam mesin kartu berlubang,
dalam komputer, dan dalam pita dan disket penyimpan dari sistem komputer.
Penelusuran dengan Mesin Kartu berlubang. Setiap kartu
berlubang biasanya memuat informasi mengenai hanya satu unit atau item yang
nampak pada dokumen sumber (disebutprinsip rekaman-unit). Karena itu,
sejumlah besar kartu harus dilubangi dan hasilnya arsip yang banyak. Kartu
waktu penggajian, kartu penjualan produk, kartu penerimaan rekening adalah
contoh umum arsip tersebut, yang merupakan data input pada sistem komputer.
Penelusuran dengan Komputer. Sistem komputer
menyimpan informasi secara internal dan eksternal. Secara internal, data
disimpan dalam tabung magnetik, inti magnetik dan disket magnetik. Secara
eksternal, tetapi terhubung dengan komputer adalah alat penyimpanan lain,
seperti pita magnetik, pita kertas, dan mesin kartu berlubang. Walaupun
komputer dapat menyimpan informasi secara internal atau eksternal, ia juga
harus memiliki kemampuan untuk menemukan apa yang telah disimpan. Untuk
melakukan hal ini dibutuhkan program penelusuran yang tepat yang
menginstruksikan komputer bagaimana menelusuri kumpulan data yang dapat dibaca
mesin.
Fasilitas komunikasi data modern
meliputi terminal keyboard-mesin tik yang digunakan seorang
individu menelusuri informasi dari sebuah file komputer. Untuk melakukannya
dibutuhkan pengetahuan prosedur pengkodean yang cukup juga pemograman dan
persyaratan penyimpanan untuk sistem yang dipertanyakan. Penelusuran cepat,
tetapi biaya mengambil data dari penyimpanan komputer tinggi dan membutuhkan
jasa analis dan programer sistem yang ahli.
Sistem Penelusuran Lanjutan. Penemuan untuk
meningkatkan cara penelusuran informasi dari arsip terus muncul, muncul
masing-masing dari ahli ilmu perpustakaan dan komputer. Salah satu pengembangan
berpendapat bahawa data dapat di indekskan dan diringkas atas dasar jumlah kata
yang dikandungnya. Jika kata-kata kunci itu benar-benar mewakili dan
menggambarkan isi data, mereka dapat bekerja sebagai wahana untuk penyimpanan
dan lokasi informasi.
Kata kunci dalam konteks (KWIC)
sistem pengindeksan ditunjukkan Gambar 9-10 adalah contoh sistem penelusuran
baru. Penelusuran dapat dicapai secara cepat dengan menggunakan angka yang
disematkan pada data terdaftar.
F. PEMELIHARAAN DATA
Program pemeliharaan data adalah data
instruksi manajer untuk memerangi penyakit serius penimbunan kertas.
Pemeliharaan data melibatkan survei semua data yang ada, pengembangan jadwal
penyimpanan data, dan transfer sistematis dari arsip yang aktif ke penyimpanan
arsip tidak aktif atau pembuangan arsip yang tidak dibutuhkan lagi.
Survey Data
Sebelum kontrol firma dapat
dipertahankan terhadap sistem data, manajer kantor atau data harus
diinformasikan dengan baik semua data firma, terutama dokumen penting yang
bekerja dalam saluran antar departemen. Untuk mempertahankan kontrol data
manajer harus mensurvei semua data kunci, dengan mengirimkan daftar pertanyaan
ke semua departemen atau meminta salinan data mereka, atau lebih disukai
mengunjungi masing-masing departemen. Dengan memiliki informasi ini, manajer
kemudian dapat membuat jadwal pemeliharaan data.
Jadwal Pemeliharaan
Data
Kebijakan yang jelas harus dikembangkan
dan diikuti dengan pemeliharaan material dalam arsip, kertas mikrofilm, dalam
penempatan material dalam ruangan di pusat data dan dalam penghancuran data.
Jadwal pemeliharaan sering melibatkan top manajemen dan departemen akuntansi
dan hukum dalam kombinasi dengan kepala departemen yang memegang data. Dalam
kantor sedang dan menengah, top manajemen biasanya bertanggung jawab untuk
menyetujui jadwal pemeliharaan data.
Sebelum jadwal pemeliharaan data
dikembangkan, perusahaan harus mengklasifikasikan data mereka dalam satu dari
empat cara : vital, penting, bermanfaat, dan tidak
perlu. Data yang dianggap vital atau penting harus disimpan selamanya, yang
dianggap bermanfaat bisa disimpan beberapa tahun; dan data yang tidak perlu dihancurkan.
G. PENEMPATAN DATA
Fase terakhir dalam siklus kontrol
data, penempatan, melibatkan dua jenis data : data tidak aktif yang
mungkin tidak dihancurkan dan ditransfer ke penyimpanan biaya rendah dan data
lain yang tidak dibutuhkan lagi dihancurkan.
Pentransferan Data
Tidak Aktif
Keputusan untuk mentransfer data ke
penyimpanan tidak aktif harus melibatkan petugas pusat data dan anggota setiap
departemen yang bertanggung jawab terhadap data tersebut. sejumlah praktek
pentransferan tersedia, tergantung pada sifat pekerjaan data.
Praktek transfer tersebut, disebut metode
periodik mengharuskan material arsip diperiksa pada interval tetap
enam bulan atau satu tahun; dan semua material yang dianggap tidak aktif
kemudian ditempatkan dalam kotak data murah dan dikirim ke penyimpanan tidak
aktif.
Metode peralatan pengganda, salah satu jenis
metode periodik, material tahun lalu disimpan dalam lemari arsip tidak aktif
diletakkan disebelah lemari arsip aktif. Walaupun metode ini mahal peralatan
yang dibutuhkan, tetapi sangat efisien.
Pada metode kontinu atau perpetual;
data ditransfer ke arsip tidak aktif setelah waktu tertentu atau ketika
dianggap tidak diperlukan. Metode ini bekerja baik pada arsip kasus di kantor
hukum, arsip konsumen di perusahaan real estate, atau arsip kerja
di perusahaan konstruksi dimana penyelesaian kerja biasanya berarti
berkurangnya perujukan terhadap arsip. Pada jenis perusahaan lain, metode
kontinu dapat dianggap tidak efisien.
Menyimpan Data Tidak
Aktif
Di firma kecil material yang ditransfer
harus disimpan dilokasi kantor yang tidak terlalu dibutuhkan. Tempat arsip
tidak aktif harus murah namun konstruksinya tahan lama, biasanya papan fiber
dan disimpan dalam suatu urutan sehingga informasi yang dibutuhkan dapat dicari
dengan cepat.
Dalam kantor yang lebih besar sebuah
pusat data atau arsip sering digunakan untuk menyimpan data tidak aktif dari
semua departemen. Dengan tersedianya fasilitas ini, petugas data secara
periodik mentransfer isi lemari arsip ke penyimpanan tidak aktif pada rak besi
yang mencapai langit-langit di pusat data.
Daripada membuat unit pengarsipan
sendiri sejumlah firma lebih memilih menggunakan pusat data komersial yang
menawarkan beragam jasa dengan biaya penyimpanan per data yang rendah.
Penjagaan Data Vital
Informasi yang disimpan
dalam arsip firma memiliki nilai seperti aset lain dan harus dijaga dengan
hati-hati. Ketika data akurat mengenai konsumen, kreditor, invetory dan
sumber persediaan perusahaan hilang karena kebakaran, pencurian dan sejumlah
bencana alam, terhentinya bisnis mungkin untuk terjadi.
Sebagai satu perlindungan
dari bencana eksekutif bisnis mengasuransikan hartanya, termasuk data bisnis,
terhadap resiko kerugian. Namun, informasi adalah aset unik dan sulit dan tidak
memiliki perlindungan terhadap kehilangan informasi yang ada pada data. Oleh
karena itu, pengukuran luarbiasa, sebagian digambarkan dibahwa ini, harus
dilakukan untuk melindungi data vital ini:
1.
Tempat khusus anti api untuk menyimpan
arsip, lemari penyimpanan dan lemari pengaman baik gedung rusak atau tidak.
2.
Penyebaran termasuk mengirimkan data vital
kelokasi yang jauh dari bisnis
3.
Penggandaan membahas penggandaan dokumen vital
sehingga salinannya dapat disimpan jauh dari data asli.
4.
Peraturan standar kebakaran tidak mengizinkan merokok disekitar
komputer, menjauhkan material mudah terbakar dari area penyimpanan dan
memastikan pintu ruang penyimpanan tertutup ketika tidak digunakan.
Setiap tahun data yang disimpan yang
tidak dibutuhkan harus dihancurkan. Manajer departemen harus diingatkan
material apa yang akan dihancurkan berkaitan dengan jadwal pemeliharaan data.
Untuk mencegah kesalahan dalam penghancuran data yang masih bermanfaat,
formulir otorisasi yang ditandatangani manajer departemen harus digunakan dan
disimpan dalam pusat data sebagai bukti penyisihan akhir data. Dalam kantor,
penghancur kertas sering digunakan untuk menghancurkan data. Dokumen juga dapat
dikirim ke perusahaan kertas lokal untuk didaur ulang jika informasi dalam data
tidak bersifat rahasia.