Proposal Usaha Ketring
Oleh: Siti Salamah
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Usaha
Catering rumahan merupakan usaha penyediaan aneka makanan untuk jumlah yang
cukup besar. Usaha Catering rumahan saat ini cukup diminati karena kebutuhan
akan makanan tidak pernah ada habisnya apalagi untuk penyediaan makanan dalam
jumlah besar. Selain itu bisa dilihat dari sudut pandang efisiensi dan biaya,
usahag ini banyak menghemat biaya investasi usaha. Seperti tempat dan peralatan
rumah tangga dapat menggunakan yang telah ada sebagai langkah awal.
Selain
itu, dilihat dari sisi pasar, masyarakat yang cenderung konsumtif memberikan
peluang keuntungan yang besar.
1.
Rencana
Bisnis
Berdasarkan uraian diatas, maka kami
optimis dan mengambil kesimpulan untuk mengembangkan usaha catering yang btelah
kami miliki. Dengan adanya usaha ini, maka kami bermaksud untuk memperluas dan
mengembangkan usaha ini, namun untuk merealisasikan niat tersebut kami
membutuhkan modal financial untuk mengembangkan usaha tersebut. Dengan
perkembangan usaha ini kami juga berharap dapat membantu mereka yang
membutuhkan pekerjaan, sehingga jumlah pengangguran dapat berkurang.
2.
Manfaat
Usaha
a.
Manfaat
Ekonomi
Dalam dunia usaha tentunya setiap orang
menginginkan keuntungan dari hasil usahanya. Dari sinilah kami harus mampu
menganalisa keunggulan dan kelemahan pesaing kami dan sejauh mana kemampuan
kami untuk bersaing dengan mereka baik dari sisi harga, pelayanan maupun
kualitas. Persiapkan mental dan keberanian memulai. Singkirkan hambatan
psikologis rasa malu, takut gagal dan perang batin antara berkeinginan dan
keraguan. Dimana resiko bisnis adalah untung rugi. Semakin besar untungnya maka
resikonya pun semakin besar. Yang terpenting adalah berani mencoba dan memulai.
Lebih baik mencoba tetapi gagal mencoba. Dengan demikian usaha ini dapat
menghasilkan keuntungan.
b.
Manfaat
Sosial
Dengan adanya usaha ini diharapkan dapat
membangun aspek kemanusiaan dalam bidang taraf hidup serta kegiatan di sekitar
lingkungan dimana usaha ini berjalan.
3.
Tujuan
Usaha
-
Memperoleh
keuntungan yang sebesar-besarnya.
-
Menambah
pengalaman dan pengetahuan kewirausahaan dalam melakukan kegiatan usaha,
-
Mewujudkan
kemampuan dan kemantapan dalam berwirausahawan untuk meningkatkan kemajuan dan
kesejahteraan masyarakat.
-
Menopang
kelangsungan hidup.
-
Memperbaiki
keturunan
4.
Visi
“Menciptakan usaha yang unggul dengan
kualitas yang terbaik”.
5.
Misi
1.
Memberikan
kemudahan dalam melayani kebutuhan pokok.
2.
Menciptakan
lapangan pekerjaan.
3.
Membangun
semangat berwirausaha.
4.
Terbentuknya usaha kuliner terbaik yang
mengedepankan pelayanan, kenikmatan, dan keberkahan.
B. Ringkasan Usaha
1.
Biodata
Pemilik
Nama
Pemilik : Siti Salamah
Alamat :
Desa Tigaherang Kec. Rajadesa Kab. Ciamis
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tanggal
Lahir :Ciamis, 28 Mei 1998
Agama : Islam
No. Telepon : 082216714689
Pendidikan
Terakhir : SMK
2.
Manajemen
Nama Perusahaan : Catering Wijaya Utama Syafutra
Nama Pemilik : Siti Salamah
Bidang Usaha : Bidang Makanan dan Minuman
3.
Pemasaran
a)
Sasaran
Konsumen/Pembeli
Sudah menjadi kelaziman bahwa
usaha catering bekerja berdasarkan pesanan. Kegiatan produksi dimulai apabila
pesanan telah diterima. Maka tanpa pesanan, kegiatan produksi perusahaan catering
tidak bekerja. Yang bekerja sepanjang tahun atau selama bisnis itu hidup adalah
pemasaran, keuangan dan administrasi.
Target pasar adalah seluruh
kalangan masyarakat yang berefisien waktu da tenaga dan yang menjadi pesaing
kita dari perusahaan catering lainnya.
b)
Wilayah
Pemasaran
Untuk wilayah pemasaran sendiri
terencana hanya mencakup wilayah Kecamatan Rajadesa dan selebihnya Kabupaten
Ciamis
c)
Konsep
Pemasaran
Dalam hal ini kami sudah
melakukan riset dan perbandingan dengan pesaing-pesaing lain dalam usaha yang
sama, baik dalam hal harga, penyajian yang menarik dan promosi serta delivery
untuk kegiatan produksi nantinya.
d)
Penetapan
Harga Jual
Untuk menetapkan harga kami sudah
melakukan riset dan membandingkannya dengan strategi harga yang kami miliki. Dalam
hal ini kami juga memberikan beberapa menu produk kami beserta harga jualnya.
BAB II
USAHA YANG DIAJUKAN
A.
Produk
Produk yang kami
tawarkan dalam usaha ini kepada konsumen memiliki beberapa menu:
1.
Nasi
Putih
-
Nasi
Putih
-
Urap
-
Ayam
Bumbu Rujak
-
Kerupuk
Udang
Harga Rp. 7.500
2.
Nasi
Kuning
-
Nasi
kuning
-
Kacang
-
Bawang
Goreng
-
Teh
botol
-
Kerupuk
Harga Rp. 9.500
Dengan memiliki beberapa menu tersebut
maka masyarakat dapat memilih menu yang mereka inginkan sesuai dengan keinginan
yang akan mereka pesan.
1.
Analisis
SWOT
Analisi SWOT
terhadap bisnis ini adalah sebagai berikut :
1.
Strength
(Kekuatan)
Membuka usaha makanan seperti nasi box
untuk saat ini cukup menjanjikan karena dewasa ini masyarakat yang cenderung
konsumtif dan memperhatikan efisiensi waktu, tempat dan tenaga lebih memilih
hal seperti ini ditangani oleh pihak tertentu yang kompeten.
2.
Weaknesses
(Kelemahan)
Kelemahan dari usaha ini terdapat pada
pemasaran yang hanya mengandalkan pesanan terkadang hanya berpatok pada waktu
tertentu. Jadi kami harus handal melobi pihak yang menjadi target pasar.
3.
Opportunities
(Peluang)
Peluang bisnis ini akan sangat
menjanjikan sekali, hal ini karena saingan untuk usaha ini bisa dikatakan belum
banyak. Selain itu kita juga dapat mengurangi jumlah pengangguran di daerah
tempat tinggal kita, karena kita dapat memperkerjakan orang-orang disekitar
kita untuk membantu usaha yang sedang kita jalankan ini.
4.
Threats
(Ancaman)
Ancaman dari usaha ini adalah makanan
ini akan cepat basi. Hal ini dapat disebabkan pada saat pemasaran makanan
tersebut sudah dimasukan dalam kemasan karena proses pemasaran tidak dilakukan
di tempat atau dipasar. Ancaman yang lain adalah akan banyak pihak lain yang
meniru usaha ini, hal ini tentu akan membuat saingan yang baru bagi kita.
2.
Aspek
Pasar Dan Pemasaran
1.
Aspek
Pasar/Target Pasar
Yang merupakan kunci penting untuk kunci
penting untuk diperhatikan. Sudah menjadi kelaziman bahwa usaha dibidang
makanan bekerja berdasarkan kebutuhan konsumen serta berdasar pada pesanan.
Kegiatan produksi dimulai seperti biasa disesuaikan dengan kebutuhan serta jika
mendapat pesanan, maka kegiatan produksi dilakukan setelah pesanan telah
diterima. Maka, tanpa pesanan tambahan dari konsumen, kegiatan produksi makanan
belum bisa dikatakan bekerja sepanjang tahun atau selama bisnis itu hidup
adalah pemasaran, keuangan, dan administrasi. Target pasar adalah seluruh
kalangan masyarakat yang ingin memakan makanan yang sehat dan bergizi.
2.
Pemasaran
-
Peluang
Pasar
Peluang pasar untuk makanan yang
mengenalkan makanan yang sehat dan bergizi cukup baik. Dari segi bisnis,
kecenderungan belum banyak bermunculannya jenis usaha makanan tersebut didaerah
kami, tentu saja membuka peluang untuk usaha ini. Lagi pula, potensi pasar
usaha jenis ini belum banyak digarap orang. Orang-orang juga akan semakin
mengerti pentingnya memperhatikan rasa dan kebersihan sehingga pemasarannya
bisa saja cukup asal standar harga tidak terlalu tinggi.
-
Pasar
Sasaran
Untuk daerah pemasaran produk ini yaitu
baru sekitar wilayah area proses produksi dan tempat-tempat tertentu, karena
masih dalam tahap promosi.
Untuk sasaran dari produk ini adalah
semua kalangan dari mulai anak-anak, remaja dan orang dewasa sehingga sasaran
pemasaran dari produk makanan ini bisa cukup luas.
3.
Strategi
Pemasaran
Adapun strategi
pemasaran yang dapat kami lakukan adalah :
1.
Dari
Mulut Ke Mulut
Promosi ini merupakan promosi yang
paling sederhana, serta tidak memerlukan banyak biaya untuk melakuka promosi
ini. Cukup dengan bercerita dengan teman-teman atau keluarga untuk
mempromosikan usaha kita, sehingga secara tidak langsung semua konsumen atau
masyarakat akan mengetahui usaha kita. Dan apabila usaha kita sudah diketahui
dan disukai, maka konsumen tersebut akan memberitahukan kepada orang lain untuk
memesan makanan di tempat kita.
2.
Dengan
Media Internet
Selain promosi dari mulut ke mulut, maka
promosi juga dapat dilakukan dengan menggunakan media internet. Karena sebagian
besar masyarakat telah menggunakan media internet, sehingga masyarakat dapat
mengetahui usaha kita.
3.
Dengan
Brosur Atau Pamflet
Selain media internet, promosi juga
dapat dilakukan dengan membuat brosur atau pamflet agar masyarakat dan
orang-orang dapat mengetahui usaha kita.
BAB III
PRODUKSI DAN ORGANISASI
A.
Analisa Produksi
1.
Produk
Produk
ini dibidang makanan, dalam pengolahan produk sendiri untuk kebutuhan bahan
harus terlebih dahulu diutamakan, dalam persiapan pembelian bahan, pengolahan
bahan dan kemasan.
2.
Proses
Produksi
Proses
produksi ini dapat berjalan apabila adanya pesanan dari konsumen dan payment
yang telah dibayar. Kemudian bahan baku dapat dibeli sesuai dengan kebutuhan
jenis masakan yang akan di pesan. Kemudian bahan bisa diolah menjadi proses
makanan yang siap saji, kemudian dapat di kemas dan di delivery.
3.
Bangunan
Produksi
ini berjalan di sebuah rumah usaha yang di sewa per bulannya dengan biaya Rp.
500.000,-
4.
Utilitas/
Sarana
Total Biaya
Utilitas (Rp)
a.
Penggunaan
instalasi listrikuntuk kebutuhan biaya produksi hanya butuh untuk penerangan
setiap harinya dan proses pengolahan makanan, untuk membuat 5 kali pesanan
biaya listrik yang harus di bayar sebesar Rp. 250.000,-
b.
Penggunaan
instalasi air/PAM tiap bulannya yang harus dibayar sebesar Rp. 150.000,-
c.
Penggunaan
instalasi telepon berkisar Rp. 100.000,- per bulannya.
B.
Aspek Organisasi
1.
Umum
Nama perusahaan : Catering Wijaya Syahfutra
Nama
Pemilik : Siti Salamah
Alamat Kantor/Tempat Usaha : Desa Tigaherang Kec. Rajadesa Kab. Ciamis
Tahun
Berdiri : 2014
2.
Bagan
Atau Struktur Organisasi
Manajemen
Komponen
organisasional yang akan di terapkan adalah :
-
Satu
orang pemilik, bertanggung jawab atas kelancaran keseluruhan proses.
-
Bendahara,
memegang uang dari keuangan produksi, dan untuk membayar gajinya dari seluruh
keuntungan yang dipotong untuk biaya produksi berikutnya.
-
Produksi,
memproses semua makanan yang telah dipesan dan di olah.
-
Distribusi,
mengemas pesanan catering yang harus diantarkan.
-
Pemasaran,
mengantarkan pesanan makanan siap saji ini.
Gambar
Bagan organisasi
|
Penanggung
Jawab
|
|
Siti Salamah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Bendahara
|
|
Produksi
|
|
Distribusi
|
|
Pemasaran
|
|
Bella
|
Rizky
|
Afif
|
Ardian
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
BAB IV
ANALISIS KEUANGAN
A. Total Pembiayaan Proyek
1.
Kebutuhan
Dana
Untuk
modal awal memulai usaha ini karena merupakan home industries maka hanya
diperlukan biaya sebesar Rp. 12.000.000,- yang diperoleh dari dana pribadi.
2.
Strategi
Keuangan
Dana
berasal dari modal pribadi, apabila terjadi lonjakan permintaan/konsumen maka
akan dicoba untuk menambah modal melalui pinjaman dana melalalui lembaga
keuangan bukan bank atau dari bank sekaligus.
-
Proyeksi
keuangan 1 bulan :
1.
Modal
Rp. 12.000.000,- (modal sendiri)
2.
Perlengkapan
Rp. 3.000.000,- (pembelian perlengkapan)
3.
Peralatan
Rp. 800.000,- (pembelian peralatan)
-
Penjualan
pertahun (Rp)
Proyeksi
penjualan dalam 1 bulan :
Minimal
mendapat 5 kali pesanan
2
x partai besar (minimal 300 porsi @ Rp8.5 00)
(2
x 100 porsi x Rp. 8.500) = RP. 1.700.000
3
x partai kecil (minimal 100 porsi @ Rp. 7.500)
(3x
100 porsi x Rp. 7.500) = Rp. 2.250.000,00
Perkiraan
pendapatan minimal 1 bulan = Rp. 3.950.000.00
Jadi
penjualan per-tahun = Rp. 47.400.000.00
-
Jurnal
transaksi dalam 1 bulan :
1.
Biaya
angkut (3 @ Rp. 60.000) = Rp. 180.000
2.
Biaya
tenaga kerja (4 orang @ Rp. 50.000 x 5 pesanan )
Biaya tenaga kerja = Rp. 200.000
3.
Biaya
bahan baku (@Rp. 6.000)
Rp.6.000 x 200 porsi = Rp.1.200.000,00
+
Perkiraan pengeluaran minimal 1 bulan =
Rp. 1.580.000.00
Total Rp. 1.580.000 x 12 bulan = Rp.
18.960.000
B. Laba/Rugi
Laporan laba/rugi dalam 1 bulan
Pendapatan
Porsi besar 2 x (100 porsi x
Rp.8.500,00) = Rp. 1.700.000.00
Porsi kecil 2 x (100 porsi x Rp.
7.500,00) = Rp. 1.500.000.00+
= Rp. 3.200.000.00
Biaya-biaya
Biaya angkut = Rp1.80.000
Biaya tenaga kerja = Rp. 200.000
Biaya bahan baku = Rp. 1.200.000+
= Rp.3.200.000– Rp.1.580.000
Maka Laba yang di dapatkan sebesar Rp. 1.620.000.00
BAB V
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Demikianlah
proposal bisnis ini kami buat. Semoga proposal ini dapat diterima dan dapat
bermanfaat bagi kita semu, tidak lupa kami mengucap syukur kepada Allah Swt
karena atas segala rahmat dan hidayah-Nya kami menyelesaikan proposal bisnis
ini kami tidak lupa pula kami ucapka terima kasih kepada semua pihak yang telah
ikut membantu dalam pembuatan proposal ini.
Semoga proposal
ini dapat diterima oleh semua pihak karena proposal ini merupakan tahap awal
kami dalam memulai usaha catering ini. Dengan selesainya proposal bisnis ini,
kami berharap dapat segera mewujudkan usaha bisnis yang telah kami rencanakan
ini.
Segala saran dan
kritik yang membangun sangatlah saya harapkan dari semua pihak, karena saya
menyadari bahan atau proposal ini masih jauh dari kata sempurna. Saran dan
kritik tersebut semoga dapat menjadi acuan atau pelajaran bagi kami semua untuk
dapat menjadi lebih baik lagi. Atas segala perhatiannya saya mengucapkan terima
kasih.
B.
SARAN
Agar
pelaksanaan suatu usaha dapat berjalan lancer, maka kami mempunyai beberapa
saran, diantaranya :
1.
Percaya
dan yakin bahwa usaha bisa dilaksanakan
2.
Pandai
berkomunikasi
3.
Mempunyai
etos kerja yang tinggi
4.
Mau
mendengarkan kritik dan saran dari orang lain
5.
Tidak
mudah putus asa
6.
Mampu
menghasilkan produk yang berkualitas
7.
Mengutamakan
kepuasan pelanggan
8.
Disiplin,
bertanggung jawab, kreatif dan inovatif
Proposal Usaha Warnet
Oleh: ELY SINTYA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan
informasi dan komunikasi, maka harus diiringi oleh kemajuan teknologi juga,
guna mendukung efektifitas dan efisiensi pekerjaan manusia.Salah satu kemajuan
teknologi yang cukup berperan dan cukup dirasakan manfaatnya bagi manusia,
yaitu dengan kehadiran internet di tengah masyarakat. Dengan menggunakan
internet masyarakat mampu menjangkau bagian paling jauh dari bumi ini bahkan
berkomunikasi dengan orang-orang disekitarnya tanpa harus bertatap muka
langsung.
Banyak manfaat yang di peroleh dari kehadiran internet, salah satunya
sebagai sumber informasi, sarana komunikasi, serta sebagai media hiburan.
Apalagi dengan kehadiran jejaring social yang saat ini sangat di gandrungi
masyarakat, kenyataan ini tentu akan meningkatkan para pengguna internet.
Karena manusia tidak dapat hidup sendiri oleh sebab itu internet meningkatkan
intensitas manusia untuk saling bertukar informasi.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Berdasarkan
penjelasan yang sudah kami jelaskan sebelumnya kami bermaksud ingin mendirikan
sebuah usaha warung internet yang bertujuan:
1. Sarana informasi, komunikasi dan hiburan bagi masyarakat.
2.
Memperkenalkan dunia internet kepada
masyarakat sebagai bagian dari kemajuan teknologi.
3.
Sebagai peluang usaha tersendiri
bagi kami.
4. Membuka lapangan kerja.
BAB II
RENCANA DAN PROFIL USAHA
A. NAMA USAHA
Nama
Usaha : SKY.NET
Dengan nama SKY.NET diharapkan
warnet ini dapat berkembang dan maju pesat seperti peluru yang ditembakkan
secara merunduk dan dibekali dengan para pekerja yang mumpuni seperti para
sniper jitu, sehingga mampu memberikan pelayanan internet dalam kecepatan ynag
baik dan terpercaya.
B. BENTUK DAN BIDANG USAHA
Bentuk Usaha : Warnet
Bidang Usaha : a. Jasa Pelayanan Internet
b. Scaning & Printing Dokumen
c. Jasa Pengetikan
C. TEMPAT USAHA
Lokasi usaha : Desa Bagawat RT/RW 05/03 Kec. Selajambe
Kab. Kuningan
Keunggulan Lokasi
Usaha :
1.
Lokasi sangat berpotensial untuk di dirikan
usaha warnet, karena lokasi usaha dekat dengan pemukiman warga yang padat.
2.
Lahan parkir teduh dan cukup luas.
3.
Lokasi usaha memiliki teras yang
teduh,yang memungkinkan pengunjung saling bercengkerama satu sama lain dengan
pengunjung lain yang sedang menunggu antrian disaat warnet sedang penuh.
4.
Usaha warnet beralokasi tepat di
pinggir jalan,yang memungkinkan pengunjung dapat menjangkau lokasi dengan
mudah.
5.
Lokasi usaha berdekatan dengan
Sekolah Dasar (SD).
D. VISI MISI USAHA
Visi Usaha
Memperoleh keuntungan dengan
maksimal dan mitra kerja yang banyak.
Misi Usaha
1.
Penjagaan kualitas dan
servis/pelayanan yang memuaskan
2. Melaksanakan promosi rutin
3.
Membuka cabang baru
E. WAKTU USAHA
Usaha warnet ini, akan mulai kami buka pada tanggal 1 Januari 2016, dengan
ketentuan jadwal jam kerja sebagai berikut :
Hari buka : Setiap
hari ( Hari besar tutup )
Waktu
: 07.00 – 21.00 WIB
F. STRUKTUR ORGANISASI
USAHA
a. PEMILIK
:
1. Mengontrol kerja semua anggota yang berada dibawahnya.
Sebagai penanggungjawab terbesar.
b. SEKRETARIS
:
1. Bertugas sebagai penyusun dokumen
yang berkaitan dengan kelangsungan kegiatan operasional warnet baik
bulanan/tahunan.
c. BENDAHARA
:
1 . Mencatat segala pemasukkan dan pengeluaran rutin warnet.
2. Mencatat
segala biaya operasional tambahan.
d. PELAYAN/OPERATOR
:
1. Melayani
pengunjung yang datang menyewa jasa internet.
2. Sebagai
admin dalam sebuah warnet, yang mengatur biaya sewa.
3. Mengontrol keadaan dan kebersihan
warnet.
\
BAB III
ANALISIS USAHA
A. PENELITIAN DAN ANALISIS
1. Target
Pelanggan
Target pelanggan warnet ini adalah
pelajar, guru serta masyarakat disekitarnya. Mereka adalah yang menggunakan
internet untuk hiburan semata yang frekuensinya cukup tinggi dalam akhir – akhir
ini meningkat.
2. Tren
Pasar
Saat ini jejaring sosial yang lebih
banyak dikunjungi oleh masyarakat adalah program chatting dan situs www.facebook.com/www.twitter.com selain itu siswa juga dituntut untuk selalu memperbaharui
informasinya mengingat tahun ini sudah memasuki kurikulum 2013.
3. Situs
Persaingan
Kondisi tempat dimana kami
mendirikan usaha cukup strategis. Karena di tempat ini juga temasuk daerah yang
ramai pengunjungnya dan untuk usaha warnet ini baru satu – satunya di daerah
ini.
4. Perkiraan
Bagian Pasar
Berdasarkan pengamatan tempat, usaha
warnet yang akan dibuka ini cukup ramai karena masih jarang dan bisa dibilang
satu – satunya disini sehingga untuk taksiran sementara warnet ini masih mendapat
bagian sekitar 85% di daerah ini.
B. RENCANA PEMASARAN
a. Periklanan
dan Promosi
Strategi yang akan kami jalankan pada
usaha ini antara lain :
1. Bekerjasama dengan pihak sekolah dalam rangka mengadakan
kerjasama sponsorship.
2.
Bekerjasama dengan pihak sekolah dalam rangka pelatihan
kecil tentang komputer dan internet.
3.
Memberikan promosi saat awal bulan
bagi pelanggan tetap.
b. Analisis
SWOT
1. Strenght
Telah berpengalaman mendirikan dan manajemen warnet sehingga
mengetahui seluk beluk komputer, memiliki strategi sistem pemasaran dan
publikasi yang terstruktur terhadap konsumen selain itu didukung oleh tenaga
kerja yang mumpuni didalam bidangnya.
2. Weakness
Munculnya usaha yang sama seperti percetakan dll.
3. Opportunity
Konsumen pelajar yang belum terjamah atau mengenal komputer
adalah sebagai konsumen potensial.
4. Threat
Sekolah sepi saat musim liburan dan konsumen umum kebanyakan
belum terlalu mengenal komputer yang mereka tahu komputer hanya bisa untuk
bermain game online.
BAB IV
LAPORAN KEUANGAN
A. ALAT DAN PRASARANA
Alat dan Prasarana
|
Uraian
|
Biaya
|
1 paket PC
|
Rp. 2.500.000,- @ 9 unit
|
Rp. 22.500.000,-
|
Headset
|
Rp. 30.000,- @ 9 unit
|
Rp. 270.000,-
|
Webcam
|
Rp. 80.000,- @ 9 unit
|
Rp. 720.000,-
|
Meja bersekat
|
Rp. 100.000,- @ 9
unit
|
Rp. 900.000,-
|
Karpet 4 x 10 m2
|
Rp. 180.000,-
@ 1 unit
|
Rp. 180.000,-
|
Kabel UTP/roll
|
Rp. 500.000,- @ 1 unit
|
Rp. 500.000,-
|
Printer + Scanner
|
Rp. 800.000,- @ 1 unit
|
Rp. 800.000,-
|
Jasa Instalasi Server
|
Rp. 800.000,- @ 1 unit
|
Rp. 800.000,-
|
AC
|
Rp. 750.000,- @ 1 unit
|
Rp. 750.000,-
|
Lampu ruangan
|
Rp. 30.000,- @ 1 unit
|
Rp. 30.000,-
|
Tinta Printer
|
Rp. 20.000,- @ 8 unit
|
Rp. 160.000,-
|
Kertas HVS/A4
|
Rp. 30.000,- @ 5 rim
|
Rp. 150.000,-
|
TOTAL
|
|
Rp. 27.760.000,-
|
B. BIAYA OPERASIONAL
Operasional
|
Uraian
|
Biaya/bulan
|
Tagihan Listrik (rata-rata)
|
Rp. 700.000,- /bulan
|
Rp. 700.000,-
|
Tagihan Internet Service Provider
|
Rp. 800.000,- /bulan
|
Rp. 800.000,-
|
Perawatan rutin PC
|
Rp. 25.000,- @9 unit /bulan
|
Rp. 255.000,-
|
Perawatan rutin AC
|
Rp. 100.000,-@1 unit /bulan
|
Rp. 100.000,-
|
Biaya pengembangan
|
Rp. 600.000.-
|
Rp. 600.000,-
|
TOTAL
|
Rp. 2.455.000,-
|
C. ASUMSI KEUNTUNGAN
Jasa
|
Uraian
|
Laba kotor/bln
|
Laba bersih/bln
|
Sewa internet
|
@Rp.4.000 x 14 jam/hari x
9 pc x 30 hari
|
Rp.15.120.000,-
|
Rp.12.665.000,-
|
Print
|
@Rp.500 x 20 lembar/hari x 30 hari
|
Rp.300.000,-
|
Rp. 300.000,-
|
Scanner
|
@Rp.5.000 x 2 lembar/hari x 30 hari
|
Rp.300.000,-
|
Rp. 300.000,-
|
Jasa Pengetikkan
|
@Rp.10.000 x 2 kali/hari x 30 hari
|
Rp.600.000,-
|
Rp. 600.000,-
|
TOTAL
|
Rp. 13.865.000,-
|
D.
SUMBER MODAL
Modal sendiri : Rp. 180.000.000,-
Modal pinjaman ke bank :
Rp. 20.000.000,-
E. BIAYA
Beli tanah :
Rp. 20.000.000,-
Bangunan :
Rp. 60.000.000,-
Sarana dan prasarana :
Rp. 27.760.000,-
Biaya operasional :
Rp 2.455.000,-.
Bunga 2,2 % untuk 1 tahun :
Rp. 5.280.000,-
Setoran
bersih tanpa bunga : Rp. 20.040.000,- + Rp.135.535.000,-
F. KEUNTUNGAN
Pendapatan
13.865.000 x 12 bulan 166.380.000,-
Total biaya 135.535.000,- _
30.845.000,-
BAB V
PENUTUP
A. ANTISIPASI MASA DEPAN
Sebagai
wirausahawan yang baik, kami tidak akan membiarkan usaha ini berjalan secara mendatar.
Kami akan terus mencoba memperbaiki kualitas pekerjaan kami, agar para peminat
dan konsumen puas atas pelayanan yang kami berikan. Karena
apabila kualitas pelayanan kami tidak kami tingkatkan
kemungkinan besar usaha ini tidak akan maju, dan terancam bangkrut seiring perkembangan zaman. Mengingat
para pesaing kami yang kemungkinan semakin banyak kami harus selalu siap dengan
mengembangkan pelayanan kami dibidang pelayanan internet.
B. KESIMPULAN
Menurut kami
usaha ini dapat berkembang dan akan mencapai keberhasilan. Kami sangat yakin
bahwa usaha ini akan maju dan terus berkembang karena dilakukan oleh
orang–orang yang mempunyai kualitas dalam menjalankan setiap pekerjaan. Kami
sadar bahwa usaha ini tak akan langsung berkembang pesat tapi kami akan terus
berjuang untuk terus menjalankan dan mengembangkan usaha ini.
C. SARAN
Untuk membuka usaha warnet sebaiknya
kita lihat apa saja yang harus diperhatikan dan buatlah usaha tersebut sangat
bermanfaat bagi para penggunanya. Selain itu selalu berusaha memperkecil dampak
negatif dari adanya usaha kita.
Proposal Usaha UD Beauty Fashion
Oleh:
Wina Winengsih
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Bisnis
Bisnis
ditengah persaingan yang semakin mengglobal disegala bidang, menuntut manusia
untuk memiliki kemampuan bersaing. Selain dibutuhkan pemikiran yang solutif dan
ide-ide yang inovatif, penampilan merupakan salah satu kunci penting yang harus
diperhatikan bagi setiap manusia. Sesuai dengan kata pepatah “You are what You wear” yang artinya
manusia dilihat dan dinilai pertama kali oleh orang lain dari segi visual
termasuk cara berpenampilan seseorang. Karena bagaimanapun penampilan seseorang
merupakan refleksi dari kepribadian orang itu sendiri. Fashion menjadi salah
satu jawaban bagi manusia untuk merefleksikan kepribadian mereka. Fashion
artinya benda-benda dan atribut yang dipakai manusia untuk mengidentifikasikan
dirinya secara khusus dan kelompok sosialnya, sebagai satu kesatuan dirinya
dengan pikiran atau pernyataan citra diri pribadi ataupun yang sifatnya
komunal. Benda-benda tersebut bisa berarti gaya pakaian, rambut, kendaraan,
atau apa saja yang dipandang sebagai identitas setiap diri pribadi atau kelompok.
Fashion merupakan bagian terpenting dari gaya hidup suatu masyarakat.
Kebudayaan di suatu perkotaan merupakan kebudayaan yang tumbuh dari
interpretasi dan pengkomunikasian berbagai hal yang dirasakan serta dialami
oleh penghuni sebuah kota. Kecenderungan masyarakat kota yang serba sibuk dan
berintelektualitas tinggi akan menyebabkan aspek visual menjadi penting di
dalam kehidupan kota, di mana hal ini juga berdampak terhadap pencitraan visual
dari masing-masing individu, yang seringkali dicerminkan oleh style (gaya).
B. Visi Dan Misi Perusahaan
VISI
Membuka usaha dalam bentuk butik dengan prospek yang cerahdimasa
mendatang dan dikelola secara professional dan mampu mengikutitrend mode yang up to date.
MISI
1. Melayani customer dengan jujur,
tepat waktu, dan tanggung jawab.
2. Member pelayanan dengan kualitas
bagus.
Mengelola butik dengan professional.
4.
Memberikan layanan jasa atau produk kepada masyarakat dalam bidang fashion.
5.
Menciptakan lapangan kerja baru.
C. Tujuan Bisnis
Adapun tujuan yang
akan dicapai, antara lain:
1.
Memperoleh keuntungan usaha sebanyak mungkin baik
secara konvensional maupun menggunakan teknologi informasi dan komunikasi
melalui jaringan internet.
2.
Memberikan warna baru dalam dunia Fashion bagi para
remaja dan wanita dewasa di Serang khususnya dan masyarakat umumnya dengan
harga yang kompetitif dan terjangkau.
3.
Menghasilkan produk yang unik karena merupakan dari
baju berkualitas tinggi . Sehingga menimbulkan kesan eksklusif karena jumlah
produk yang terbatas untuk per itemnya.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
A. Nama Dan Alamat Perusahaan
Nama Perusahaan :
UD. Beauty Fashion
Alamat Perusahaan :
Kuningan Jln. Siliwangi No. 24
Bidang Usaha :
Perdagangan
Jumlah Karyawan :
8 orang
No. Telp :
(021)8401767
B. Nama Pemilik dan Alamat
Perusahaan
Nama pemilik : Wina Winengsih
Alamat pemilik :
Ds. Selajambe, Kec. Selajambe, Kab. Kuningan
No.Telp :
082324321106
C. Informasi Tentang Bisnis Yang
Akan Dilaksanakan
Perusahaan
kami bergerak dibidang perdagangan yang menjual berbagai aneka baju serta
fashion yang pastinya up to date dan cocok dengan selera masyarakat, khususnya
untuk kaum remaja dan dewasa.
Sebulum
kami menjalankan perusahaan yang kami rencanakan ini, maka kami harus mempunyai
modal usaha, intuk merencanakan pemasaran perusahaan kami akan mempromosikan
dan mendistribusikan produk kami melalui pasar tradisional maupun pasar modern
yang mudah terjangkau oleh para pembeli.
D. Lokasi
Lokasi usaha "Beauty
Fashoin" berlokasi di daerah Kuningan dengan memperhatikan beberapa faktor :
1.
Faktor pertama, karena di Serang banyak terdapat
perumahan dengan mayoritas penduduk beragam sehingga mereka berpotensial
memakai busana modern.
2.
Faktor kedua, terdapat perguruan tinggi,
sekolah-sekolah, kantor, karyawan.
3.
Faktor ketiga, merupakan daerah ibu kota provinsi
banten, yang pasti akan terus berkembang.
4.
Faktor keempat, karena harga sewa ruko di daerah
Serang masih terjangkau
5.
Faktor kelima, di daerah Serang relatif aman.
6.
Faktor keenam, transportasi mudah karena berada di
pinggir jalan raya yang dilewati oleh semua angkutan umum.
E. Ruang/Tempat Yang Di Butuhkan
Tempat yang
dibutuhkan pada awal membuka usaha butuik ini adalah 70m x 50m dengan bangunan
terdiri dari dua tingkat.
F. Waktu Operasional
Waktu intuk melakukan
pelayanan butik ini dibuka dari pukul 09.00 sampai dengan 20.00.
G. Aspek Yang Digunakan
1.
Aspek Teknisi
Yaitu hal yang berhubungan dengan kegiatan produksi
karena bahan utamanya adalah pakaian, kami tidak akan mendapatka kesulitan
untuk mencari bahan karena mudah untuk dicari dan didapatkan.
2.
Aspek Pemasaran
Yaitu salah satu hal yang harus diperhatikan karena
pada aspek ini kita harus berusaha memasarkan dengan baik, sehingga produk yang
kita bisa jual dapat bisa diterima dengan baik oleh pembeli maupun masyarakat.
3.
Aspek Financial
Yaitu aspek yang paling kompleks karena berhubungan
dengan anggaran dan biaya yang harus dikeluarkan dan yang harus kita punya
untuk memulai usaha.
4.
Aspek Sosial Lingkungan
Pada aspek ini usaha tidak berdampak besar terhadap
lingkungan, karena usaha ini tidak
menimbulkan pencemaran lingkungan.
H. Sruktur Organisasi
BAB III
PEMBAHASAN
A. Aspek Permintaan
1. Permintaan
Permintaan akan
fashion sangat meningkat pesat, karena pakaian yang beredar di masyarakat
beragam gaya yang modis, dengan adanya “UD Biauty Feshion” yang beragam gaya,
motif, dan style. Dan masih banyak pilihan lain seperti pakaian muslim yang
sekarang banyak diminati karna perkembangan fashion yang selalu berinovasi
maupun gaya ala barat yang modis otomatis mereka akan penasaran untuk
berkunjung ke “UD Beauty Feshion,” hal ini yang akan membuat penawaran terhadap produk kita tinggi, selain
itu juga masih jarangnya persaingan di
tempat ini maka pembeli akan datang dan membeli produk yang kita tawarkan.
2. Penawaran
Penawaran akan fashion atau
pakaian yang bermutu dengan harga terjangkau, yang dapat menggoda siapa saja
yang melintas di UD Beauty Feshion, maka dari itu kami menawarkan ke berbagai
kampus dan menyebarkan brosur agar siapa saja yang belum melihat akan
penasaran, ini merupakan peluang bisnis yang cukup menjanjikan karena peluang
usaha yang tak akan pernah ada matinya.
3. Strategi Pemasaran
Pendirian “UD Beauty
Fashion” bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan produk fashion bagi semua
kalangan remaja, mahasiswa, eksekutif muda, umum dan ibu rumah tangga.
B. Harga
Harga yang ditawarkan oleh “UD Beauty Fashion” akan
menjual produk yang berkualitas tinggi tetapi dengan harga yang terjangkau oleh
pembeli.
Berikut adalah harga-harga
Produk UD Beauty Fashion:
Pakaian
wanita :
Rp 40.000,- s/d Rp 250.000,-
Sepatu : Rp 69.000,- s/d Rp
200.000,-
Sendal : Rp 69.000,- s/d Rp
149.000,-
Tas : Rp 50.000,- s/d Rp
189.000,-
Pernak-pernik
: Rp 3.000,-
s/d Rp 50.000,-
C. Segmentasi pasar
Batasan usia : 17 - 40 tahun
Sasaran
: mahasiswa, ekskutif muda wanita, dan ibu rumah tangga.
Ekonomi
: menengah keatas dan menegah kebawah
Model Pakaian : chic & colorfull
D. Pemasaran
1.
Memberikan diskon kepada pembeli yang membeli dalam
jumlah besar.
2.
Pada saat grand opening memberikan diskon kepada
pelanggan sebesar 10%.
3.
Produk yang berkualitas dengan beraneka ragam harga
yang tetap terjangkau oleh pelanggan.
4.
Lokasi yang strategis dan bersih.
5.
Pemasaran yang baik dengan brosur, spanduk, barner,
dan pemasaran akan dilakukan via shop online (internet) dan blacberry mesenger.
6.
Layanan konsumen yang ramah dan prima.
7.
Desain toko yang unik, berkesan gaul, dan modern.
8.
Produk dengan design lokal dan import.
9.
Butik terus menampilkan produk yang lebih terbaru dan
lebih unik.
BAB IV
ANALISIS USAHA
A. Analisi SWOT
1. Strenght ( kekuatan )
a.
Lokasi usaha yang akan dibuka oleh saya terletak
dilokasi yang strategis, dikawasan atau daerah yang padat penduduknya.
b.
Daya beli masyarakat sekitar sangat tinggi sehingga
dapat menyerap peluang dalam mendapatkan keuntungan.
2. Weakness ( kelemahan )
a.
Modal yang kurang melengkapi koleksi pakaian yang
dijual, fasilitas yang belim komplit seperti kamar pas dan gantung model.
b.
Pembukuan yang msih manual belum menggunakan aplikasi.
3. Opportunity ( kesempatan )
a.
Persaingan yang masih sedikit, dengan persaingan
sedikit usaha yang akan dimulai memiliki kesempatan yang besar untuk menguasai
pasar.
b.
Dengan adayakretivitas dan inovasi yang dilakukan,
usaha ini dapat berjalan dengan sukses.
c.
Adanya tradisi lebaran dimana banyak masyarakat yang
membeli baju untuk lebaran juga dapat dijadikan kesemptan untuk mendapatkan
keuntungan berlipat ganda.
4. Threats ( ancaman )
a.
Golongan ekonomi yang menjadi pelanggan adalah
menengah kebawah.
b.
Ancaman tindak kriminal yang dapat mengganggu
kelancaran usaha.
BAB
V
RENCANA
ANGGARAN BIAYA
A. Rencana Modal Usaha
Modal awal :
Rp. 800.000.000-,
Modal sendiri :
Rp. 20.000.000-,
Pinjam dari Bank : Rp. 780.000.000-,
B. Rincian Modal Usaha
1.
Menyewa lokasi/gedung :
Rp. 120.000.0000-,
2.
Renovasi dan desain interior : Rp. 55.000.000-,
3.
Biaya produksi :
Rp. 350.000.000-
4.
Biaya peralatan :
Rp. 100.000.000-,
5.
Biaya Soft Opening dan promosi : Rp. 20.000.000-,
6.
Biaya gaji karyawan ( 8 karyawan ) : Rp. 16.000.000-,
7.
Biaya perawatan gedung : Rp. 5.000.000-,
8.
Biaya lain-lain (listrik, pajak,air) : Rp. 5.000.000-,
Total :
Rp 671.000.000-,
Sisa biaya awal :
Rp. 129.000.000-,
C. Rincian Pinjaman Ke Bank
Pinjam ke bank :
Rp. 780.000.000-,
Bunga Bank :
2,2% x Rp. 780.000.000 = Rp.
17.160.000-,
Setoran perbulan selama 3 tahun : Rp. 38.860.000 / bulan
Setoran perbulan ke bank : Rp.
17.160.000 + 38.860.000
= 56.020.000/ bulan
Setoran perbuan ke bank + gaji pegawai : Rp.
56.020.000+120.000
=
Rp. 176.020.000/ bulan
Jadi penghasilan perhari minimal Rp. 176.020.000 =
Rp. 5.900.000
30
Jika saya ingin
mendapatkan gaji perbulan Rp. 12.000.000
Maka saya harus
mendapatkan pengahasilan Rp. 4.000.000/hari.
Jika penghasilan
perhari minimal+gaji saya
= Rp. 5.900.000-, +
Rp. 4.00.000-, = Rp 6.300.000-,
Jadi penghasilan
keseluruhan perusahaan saya = Rp. 6.300.000-,
BAB VI
ASPEK
TEKNIS, OPERASI DAN ORGANISASI
A. Rencana Pengembangan
Dalam rencana pengembangan untuk pertama kita
menyewa tempat yang akan di kontrakan,
setelah usaha ini berkembang kita bisa membuka cabang baru atau dengan cara
membeli yang sudah berdiri di pusat kota lain ataupun tempat-tempat yang dekat
dengan pusat bisnis, kampus atau perkantoran, dimana orang-orang berlalu lalang
dan dapat lebih mudah melihat boutique kami.
B.
Rencana
Pengoperasian Usaha
Untuk rencana pengoperasian usaha
ini tidak begitu rumit, artinya tidak begitu
membutuhkan karyawan yang banyak, cukup 8 orang saja, usaha ini sudah
dapat berjalan karena usaha UD Beauty Fashion ini dapat dilakukan tanpa
karyawan pun dengan cara mengurus nya sendiri.
BAB
VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kelayakan suatu usaha dapat dilihat dari berbagai
macam aspek. Aspek-aspek tersebut saling berkaitan karena saling mendukung
untuk keberlangsungan usaha yang dijalankan. Yang lebih penting adalah dukungan
biaya operasional untuk menjalankan usaha tersebut. Sebuah usaha didirikan
untuk mencapai tujuannya yaitu memberikan manfaat secara maksimal kepada
pemilik usaha. Jika usaha tersebut telah memberikan manfaat maka usaha tersebut
layak untuk dijalankan. Beberapa indikator
yang digunakan untuk mengetahui kelayakan usaha antara lain adalah
kelayakan dari aspek teknis dan teknologi, pasar dan pemasaran serta keuangan.
Aspek keuangan dihitung berdasarkan nilai Payback Period (PP) Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Profitability Index (PI).
Beberapa indikator aspek keuangan tersebut merupakan penghitungan berdasarkan
nilai waktu.
Saya mendirikan usaha ini bertujuan untuk,
Mengoptimalkan pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya, memperluas
pemasaran dengan banyak membuka cabang, menambah barang yang lebih beragam dan
tentunya up to date, mengamati
perkembangan dunia fashion baik nasional ataupun internasional.
Proposal Usaha UD Catering Maju Jaya
Oleh: Yuli Yuliana
BAB I
PENDAHULUAN
C.
Latar
Belakang
Usaha
Catering rumahan merupakan usaha penyediaan aneka makanan untuk jumlah yang
cukup besar. Usaha Catering rumahan saat ini cukup diminati karena kebutuhan
akan makanan tidak pernah ada habisnya apalagi untuk penyediaan makanan dalam
jumlah besar. Selain itu bisa dilihat dari sudut pandang efisiensi dan biaya,
usaha ini banyak menghemat biaya investasi usaha. Seperti tempat dan peralatan
rumah tangga dapat menggunakan yang telah ada sebagai langkah awal.
Selain
itu, dilihat dari sisi pasar, masyarakat yang cenderung konsumtif memberikan
peluang keuntungan yang besar.
6.
Rencana
Bisnis
Berdasarkan uraian diatas, maka kami
optimis dan mengambil kesimpulan untuk mengembangkan usaha catering yang btelah
kami miliki. Dengan adanya usaha ini, maka kami bermaksud untuk memperluas dan
mengembangkan usaha ini, namun untuk merealisasikan niat tersebut kami
membutuhkan modal financial untuk mengembangkan usaha tersebut. Dengan
perkembangan usaha ini kami juga berharap dapat membantu mereka yang
membutuhkan pekerjaan, sehingga jumlah pengangguran dapat berkurang.
7.
Manfaat
Usaha
c.
Manfaat
Ekonomi
Dalam dunia usaha tentunya setiap orang
menginginkan keuntungan dari hasil usahanya. Dari sinilah kami harus mampu
menganalisa keunggulan dan kelemahan pesaing kami dan sejauh mana kemampuan
kami untuk bersaing dengan mereka baik dari sisi harga, pelayanan maupun
kualitas. Persiapkan mental dan keberanian memulai. Singkirkan hambatan
psikologis rasa malu, takut gagal dan perang batin antara berkeinginan dan
keraguan. Dimana resiko bisnis adalah untung rugi. Semakin besar untungnya maka
resikonya pun semakin besar. Yang terpenting adalah berani mencoba dan memulai.
Lebih baik mencoba tetapi gagal mencoba. Dengan demikian usaha ini dapat
menghasilkan keuntungan.
d.
Manfaat
Sosial
Dengan adanya usaha ini diharapkan dapat
membangun aspek kemanusiaan dalam bidang taraf hidup serta kegiatan di sekitar
lingkungan dimana usaha ini berjalan.
8.
Tujuan
Usaha
-
Memperoleh
keuntungan yang sebesar-besarnya.
-
Menambah
pengalaman dan pengetahuan kewirausahaan dalam melakukan kegiatan usaha,
-
Mewujudkan
kemampuan dan kemantapan dalam berwirausahawan untuk meningkatkan kemajuan dan
kesejahteraan masyarakat.
9.
Visi
“ Menciptakan usaha kuliner terbaik dan
membentuk kemandirian”.
10.
Misi
5.
Memberikan
kemudahan dalam melayani kebutuhan pokok.
6.
Menciptakan
lapangan pekerjaan.
7.
Membangun
semangat berwirausaha.
8.
Terbentuknya
usaha kuliner terbaik yang mengedepankan pelayanan, kenikmatan, dan keberkahan.
D.
Ringkasan
Usaha
4.
Biodata
Pemilik
Nama
Pemilik : Yuli Yuliana
Alamat :
Desa Selajambe Kec. Selajambe Kab. Kuningan
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tanggal
Lahir : Kuningan, 22 Januari 1999
Agama : Islam
No. Telepon : 085316086513
Pendidikan
Terakhir : SMK
5.
Manajemen
Nama Perusahaan : UD Catering Maju Jaya
Nama Pemilik : Yuli Yuliana
Bidang Usaha : Bidang Makanan
6.
Pemasaran
e)
Sasaran
Konsumen/Pembeli
Sudah menjadi kelaziman bahwa
usaha catering bekerja berdasarkan pesanan. Kegiatan produksi dimulai apabila
pesanan telah diterima. Maka tanpa pesanan, kegiatan produksi perusahaan
catering tidak bekerja. Yang bekerja sepanjang tahun atau selama bisnis itu
hidup adalah pemasaran, keuangan dan administrasi.
Target pasar adalah seluruh
kalangan masyarakat yang berefisien waktu da tenaga dan yang menjadi pesaing
kita dari perusahaan catering lainnya.
f)
Wilayah
Pemasaran
Untuk wilayah pemasaran sendiri
terencana hanya mencakup wilayah kabupaten kuningan
g)
Konsep
Pemasaran
Dalam hal ini kami sudah
melakukan riset dan perbandingan dengan pesaing-pesaing lain dalam usaha yang
sama, baik dalam hal harga, penyajian yang menarik dan promosi serta delivery
untuk kegiatan produksi nantinya.
h)
Penetapan
Harga Jual
Untuk menetapkan harga kami sudah
melakukan riset dan membandingkannya dengan strategi harga yang kami miliki.
Dalam hal ini kami juga memberikan beberapa menu produk kami beserta harga
jualnya.
BAB II
USAHA YANG DIAJUKAN
B.
Produk
Produk yang kami
tawarkan dalam usaha ini kepada konsumen memiliki beberapa menu:
3.
Nasi
Kuning
-
Nasi
Kuning
-
Mie
-
Tempe
Kering
-
Ayam
Goring
-
Prekedel
-
Kerupuk
Udang
Harga Rp. 8000
4.
Nasi
Putih
-
Nasi
Putih
-
Urap
-
Ayam
Bumbu Rujak
-
Kerupuk
Udang
Harga Rp. 7.500
Dengan memiliki beberapa menu tersebut
maka masyarakat dapat memilih menu yang mereka inginkan sesuai dengan keinginan
yang akan mereka pesan.
C.
Analisis
SWOT
Analisi SWOT
terhadap bisnis ini adalah sebagai berikut :
5.
Strength
(Kekuatan)
Membuka usaha makanan seperti nasi box
untuk saat ini cukup menjanjikan karena dewasa ini masyarakat yang cenderung
konsumtif dan memperhatikan efisiensi waktu, tempat dan tenaga lebih memilih
hal seperti ini ditangani oleh pihak tertentu yang kompeten.
6.
Weaknesses
(Kelemahan)
Kelemahan dari usaha ini terdapat pada
pemasaran yang hanya mengandalkan pesanan terkadang hanya berpatok pada waktu tertentu.
Jadi kami harus handal melobi pihak yang menjadi target pasar.
7.
Opportunities
(Peluang)
Peluang bisnis ini akan sangat
menjanjikan sekali, hal ini karena saingan untuk usaha ini bisa dikatakan belum
banyak. Selain itu kita juga dapat mengurangi jumlah pengangguran di daerah
tempat tinggal kita, karena kita dapat memperkerjakan orang-orang disekitar
kita untuk membantu usaha yang sedang kita jalankan ini.
8.
Threats
(Ancaman)
Ancaman dari usaha ini adalah makanan
ini akan cepat basi. Hal ini dapat disebabkan pada saat pemasaran makanan
tersebut sudah dimasukan dalam kemasan karena proses pemasaran tidak dilakukan
di tempat atau dipasar. Ancaman yang lain adalah akan banyak pihak lain yang
meniru usaha ini, hal ini tentu akan membuat saingan yang baru bagi kita.
D.
Aspek
Pasar Dan Pemasaran
3.
Aspek
Pasar/Target Pasar
Yang merupakan kunci penting untuk kunci
penting untuk diperhatikan. Sudah menjadi kelaziman bahwa usaha dibidang
makanan bekerja berdasarkan kebutuhan konsumen serta berdasar pada pesanan.
Kegiatan produksi dimulai seperti biasa disesuaikan dengan kebutuhan serta jika
mendapat pesanan, maka kegiatan produksi dilakukan setelah pesanan telah
diterima. Maka, tanpa pesanan tambahan dari konsumen, kegiatan produksi makanan
belum bisa dikatakan bekerja sepanjang tahun atau selama bisnis itu hidup
adalah pemasaran, keuangan, dan administrasi. Target pasar adalah seluruh
kalangan masyarakat yang ingin memakan makanan yang sehat dan bergizi.
4.
Pemasaran
-
Peluang
Pasar
Peluang pasar untuk makanan yang mengenalkan
makanan yang sehat dan bergizi cukup baik. Dari segi bisnis, kecenderungan
belum banyak bermunculannya jenis usaha makanan tersebut didaerah kami, tentu
saja membuka peluang untuk usaha ini. Lagipula, potensi pasar usaha jenis ini
belum banyak digarap orang. Orang-orang juga akan semakin mengerti pentingnya
memperhatikan rasa dan kebersihan sehingga pemasarannya bisa saja cukup asal
standar harga tidak terlalu tinggi.
-
Pasar
Sasaran
Untuk daerah pemasaran produk ini yaitu
baru sekitar wilayah area proses produksi dan tempat-tempat tertentu, karena
masih dalam tahap promosi.
Untuk sasaran dari produk ini adalah
semua kalangan dari mulai anak-anak, remaja dan orang dewasa sehingga sasaran
pemasaran dari produk makanan ini bisa cukup luas.
E.
Strategi
Pemasaran
Adapun strategi
pemasaran yang dapat kami lakukan adalah :
4.
Dari
Mulut Ke Mulut
Promosi ini merupakan promosi yang
paling sederhana, serta tidak memerlukan banyak biaya untuk melakuka promosi
ini. Cukup dengan bercerita dengan teman-teman atau keluarga untuk
mempromosikan usaha kita, sehingga secara tidak langsung semua konsumen atau
masyarakat akan mengetahui usaha kita. Dan apabila usaha kita sudah diketahui
dan disukai, maka konsumen tersebut akan memberitahukan kepada orang lain untuk
memesan makanan di tempat kita.
5.
Dengan
Media Internet
Selain promosi dari mulut ke mulut, maka
promosi juga dapat dilakukan dengan menggunakan media internet. Karena sebagian
besar masyarakat telah menggunakan media internet, sehingga masyarakat dapat
mengetahui usaha kita.
6.
Dengan
Brosur Atau Pamflet
Selain media internet, promosi juga
dapat dilakukan dengan membuat brosur atau pamflet agar masyarakat dan
orang-orang dapat mengetahui usaha kita.
BAB III
PRODUKSI DAN ORGANISASI
C.
Analisa
Produksi
5.
Produk
Produk
ini dibidang makanan, dalam pengolahan produk sendiri untuk kebutuhan bahan
harus terlebih dahulu diutamakan, dalam persiapan pembelian bahan, pengolahan
bahan dan kemasan.
6.
Proses
Produksi
Proses
produksi ini dapat berjalan apabila adanya pesanan dari konsumen dan payment
yang telah dibayar. Kemudian bahan baku dapat dibeli sesuai dengan kebutuhan
jenis masakan yang akan di pesan. Kemudian bahan bisa diolah menjadi proses
makanan yang siap saji, kemudian dapat di kemas dan di delivery.
7.
Bangunan
Produksi
ini berjalan di sebuah rumah usaha yang di sewa per bulannya dengan biaya Rp.
500.000,-
8.
Utilitas/
Sarana
Total Biaya
Utilitas (Rp)
d.
Penggunaan
instalasi listrikuntuk kebutuhan biaya produksi hanya butuh untuk penerangan
setiap harinya dan proses pengolahan makanan, untuk membuat 5 kali pesanan
biaya listrik yang harus di bayar sebesar Rp. 200.000,-
e.
Penggunaan
instalasi air/PAM tiap bulannya yang harus dibayar sebesar Rp. 150.000,-
f.
Penggunaan
instalasi telepon berkisar Rp. 100.000,- per bulannya.
D.
Aspek
Organisasi
3.
Umum
Nama perusahaan : UD Catering Maju Jaya
Nama
Pemilik : Yuli Yuliana
Alamat Kantor/Tempat Usaha : Jln. Siliwangi No. 24 Kuningan
Tahun
Berdiri : 2015
4.
Bagan
Atau Struktur Organisasi
Manajemen
Komponen
organisasional yang akan di terapkan adalah :
-
Satu
orang pemilik, bertanggung jawab atas kelancaran keseluruhan proses.
-
Bendahara,
memegang uang dari keuangan produksi, dan untuk membayar gajinya dari seluruh
keuntungan yang dipotong untuk biaya produksi berikutnya.
-
Produksi,
memproses semua makanan yang telah dipesan dan di olah.
-
Distribusi,
mengemas pesanan catering yang harus diantarkan.
-
Pemasaran,
mengantarkan pesanan makanan siap saji ini.
Gambar
Bagan organisasi
|
Penanggung
Jawab
|
|
Yuli Yuliana
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Bendahara
|
|
Produksi
|
|
Distribusi
|
|
Pemasaran
|
|
Anissa
|
Mustirah
|
Bahri
|
Hendriana
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
BAB IV
ANALISIS KEUANGAN
C. Total Pembiayaan Proyek
3.
Kebutuhan
Dana
Untuk
modal awal memulai usaha ini karena merupakan home industries maka hanya
diperlukan biaya sebesar Rp. 10.000.000,- yang diperoleh dari dana pribadi.
4.
Strategi
Keuangan
Dana
berasal dari modal pribadi, apabila terjadi lonjakan permintaan/konsumen maka
akan dicoba untuk menambah modal melalui pinjaman dana melalalui lembaga
keuangan bukan bank atau dari bank sekaligus.
-
Proyeksi
keuangan 1 bulan :
4.
Modal
Rp. 10.000.000,- (modal sendiri)
5.
Perlengkapan
Rp. 1.000.000,- (pembelian perlengkapan)
6.
Peralatan
Rp. 500.000,- (pembelian peralatan)
-
Penjualan
pertahun (Rp)
Proyeksi
penjualan dalam 1 bulan :
Minimal
mendapat 5 kali pesanan
2
x partai besar (minimal 200 porsi @ Rp 8.000)
(2
x 200 porsi x Rp. 8000) = RP.
3.200.000,00
3
x partai kecil (minimal 100 porsi @ Rp. 7.500)
(3x
100 porsi x Rp. 7500) = Rp. 2.250.000,00
Perkiraan
pendapatan minimal 1 bulan = Rp. 5.450.000
Jadi
penjualan per-tahun = Rp. 65.400.000,00
-
Jurnal
transaksi dalam 1 bulan :
4.
Biaya
angkut (5 @ Rp. 50.000) = Rp. 250,000
5.
Biaya
tenaga kerja (5 orang @ Rp. 50.000 x 5 pesanan )
Biaya tenaga kerja = Rp. 1.250.000
6.
Biaya
bahan baku (@Rp. 4.000)
Rp. 4.000 x 500 porsi = Rp.
2.000.000,00 +
Perkiraan pengeluaran minimal 1 bulan =
Rp. 3.500.000,00
Total Rp. 3.500.000 x 12 bulan = Rp.
42.000.000,00
D. Laba/Rugi
Laporan laba/rugi dalam 1 bulan
Pendapatan
Porsi besar 3 x (200 porsi x Rp.
8.000,00) = Rp. 3.200.000,00
Porsi kecil 2 x (100 porsi x Rp.
7.500,00) = Rp. 2.250.000,00 +
= Rp. 5.450.000,00
Biaya-biaya
Biaya angkut = Rp. 250.000
Biaya tenaga kerja = Rp. 1.250.000
Biaya bahan baku = Rp. 2.000.000 +
= Rp. 3.500.000 – Rp. 5.450.000 .
Maka Laba yang di dapatkan sebesar Rp. 1.950.000
BAB V
PENUTUP
Demikianlah
proposal bisnis ini kami buat. Semoga proposal ini dapat diterima dan dapat
bermanfaat bagi kita semu, tidak lupa kami mengucap syukur kepada Allah Swt
karena atas segala rahmat dan hidayah-Nya kami menyelesaikan proposal bisnis
ini kami tidak lupa pula kami ucapka terima kasih kepada semua pihak yang telah
ikut membantu dalam pembuatan proposal ini.
Semoga proposal
ini dapat diterima oleh semua pihak karena proposal ini merupakan tahap awal
kami dalam memulai usaha catering ini. Dengan selesainya proposal bisnis ini,
kami berharap dapat segera mewujudkan usaha bisnis yang telah kami rencanakan
ini.
Segala saran dan
kritik yang membangun sangatlah saya harapkan dari semua pihak, karena saya
menyadari bahan atau proposal ini masih jauh dari kata sempurna. Saran dan
kritik tersebut semoga dapat menjadi acuan atau pelajaran bagi kami semua untuk
dapat menjadi lebih baik lagi. Atas segala perhatiannya saya mengucapkan terima
kasih.
Proposal Usaha Foto Copy
Oleh: Eka Fitriani
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dewasa ini, perekonomian
negara Indonesia menunjukkan kondisi yang kurang menggembirakan bagi para
pelaku usaha dan masyarakat. Tingginya angka inflasi nasional pada bulan April
2008 yang mencapai 4,01% dan di Lampung yang mencapai 3,07 % dan isu kenaikan
maupun kelangkaan harga BBM menjadi bukti adanya kurang kondusifnya kondisi
perekonomian negara. Dalam kondisi yang seperti ini, masyarakat semakin
terpuruk ketika harga kebutuhan beberapa bahan pokok mengalami peningkatan dan
tidak lagi terjangkau yang juga tidak diimbangi dengan meningkatnya pendapatan
masyarakat.
Bagi para pelaku usaha,
kondisi yang perlu diperhatikan adalah mengenai bagaimana daya beli masyarakat
di sekitar sehingga bisa memunculkan permintaan dari beberapa penawaran yang
dilakukan oleh perusahaan.Apabila permintaan meningkat memungkinkan pasar
menjadi potensial dan ketika kondisi permintaan menurun menyebabkan kondisi
pasar berada pada posisi yang tidak menguntungkan.Yang perlu diperhatikan
adalah mengenai bagaimana tingkat persaingan, daya beli masyarakat, dan hukum
permintaan maupun penawaran itu terjadi pada kondisi yang demikian.
Jenis usaha fotocopy
merupakan salah satu langkah yang tepat dilakukan.Sebab fotocopy adalah salah
satu kebutuhan sebagian besar pelajar, mahasiswa, dosen, karyawan maupun
masyarakat di sekitar lingkungan kampus yang sirkulasi permintaannya dilakukan
setiap hari.Daya saing yang dimiliki usaha fotocopy cukup tinggi sehingga
kebutuhan relatif stabil.
B.
Tujuan Pengelolaan Usaha Fotocopy
1.
Menerapkan konsep wirausaha dalam melakukan usaha bisnis fotocopy.
2. Terciptanya usaha yang mendatangkan
keuntungan bagi mahasiswa / pelajar, dan jugamemberi peluang / kesempatan kerja
bagi masyarakat luas.
3. Serta dapat memberikan pengalaman kepada
mahasiswa dalam bidang dunia usaha.
BAB II
PERENCANAAN AWAL DAN
MANAJEMEN USAHA
Usaha yang ingin maju dan terus
berkembang memerlukan manajemen dan sistem produksi yang baik dan tangguh,
langkah yang diambil yaitu perencanaan awal, rencana pemasaran, rencana
operasi, rencana SDM, dan rencana keuangan.
A. Perencanaan Awal
Adapun
langkah-langkah yang diambil adalah sebagai berikut:
1. Penataan
Tempat Usaha.
2.
Berdasarkan tempat yang telah ditentukan oleh pemilik, pengelola melakukan penataanusaha
yang menjadi prioritas utama atas dasar penyesuaian situasi dan kondisi yang
nyata.
3.Penyediaan
Sarana dan Prasarana yang Mendukung.
a.Kertas
HVS dengan berbagai ukuran dan ketebalan.
b.
Penyediaan mesin fotocopy.
c.
Penyediaan tinta mesin fotocopy.
d.
Penyediaan etalase.
e.
Penyediaan meja dan kursi.
f.
Penyediaan alat-alat untuk menjilid berupa:
1) Staples
besar
2) Staples
kecil
3)
Cutter
4)
Mistar
g. Sarana
dan prasarana penunjang lainnya yang sesuai dengan kebutuhan.
B. Rencana Manajemen Pemasaran
1.
Segmentasi, Targeting dan Positioning
a. Segmentasi
Yang menjadi segmen dari
usaha fotocopy adalah semua segmen pasar (umum).
b. Targeting
Yang
menjadi target market adalah peserta warga yang ada di wilayah Dsn. Kancana
Gunungaci, Dsn. Kancana Bangunaya, Dsn. Kujangsari, dan sekitarnya.
c. Positioning
Kami
ingin menciptakan image atau citra perusahaan di benak konsumen sebagai tempat
fotocopy yang berkualitas dengan harga yang pas.
2.
Penawaran
a.Perkembangan
penawaran saat ini.
Perkembangan
penawaran disektor usaha foto copy pada saat ini memang umum di lingkungan
kantor. Hal tersebut disebabkan karena sektor usaha ini sudah dibidik secara
serius. Oleh karena itu, agar usaha fotocopy menjadi lebih baik maka perlu
peningkatan penawaran yang memberikan nilai lebih bagi konsumen dengan cara
mendiskon harga dengan ketentuan yang berlaku.
b.Prospek
penawaran di masa yang akan datang
Mengingat
adanya peluang yang besar dalam usaha fotocopy pada masa yang akan datang, maka
perlu adanya penawaran produk yang memberikan nilai lebih dan manfaat bagi
konsumen. Penawaran tersebut akan semakin variatif (lebih banyak produk yang
ditawarkan dalam hal ini tidak dimiliki oleh pesaing) maupun lebih kompetitif
(dilihat dari kualitas kertas dan hasil copy dan harga dalam hal ini tidak
terlalu diperhitungkan dikarenakan para pesaing juga melakukan banting harga)
maka karena sudah ditunjang dengan perangkat teknologi informasi yang
memberikan kemudahan dalam melakukan transaksi atau sebatas bertukar informasi.
3.
Program Pemasaran
a.
Tingkat pelayanan
Dalam usaha ini kami
memberikan layanan yang memuaskan melalui layanan langsung,pemesanan dan tepat
waktu pekerjaan .
b. Penetapan
harga
Penetapan harga yang akan
dilakukan adalah dengan menetapkan harga berdasarkan tingkatkeberlangsungan
usaha, dimana kami mencari keuntungan yang relatif sehingga dapat menjalankan
usaha secara kontinyu untuk meningkatkan pangsa pasar.
4. Promosi
Promosi merupakan objek
vital dalam bidang pemasaran, karena dalam promosi produk itu sendiri bisa
dikenalkan kepada konsumen.Tetapi dalam hal pemasaran fotocopy tidak memerlukan
promosi berlebihan karena langsung berhubungan dengan konsumen dan mesin
fotocopy.
C. Rencana Manajemen Keuangan
Rincian dana yang
diperlukan antara lain:
1. 1 Mesin Fotocopy =
Rp. 16.000.000,-
2. Kertas 50 Rim X Rp.20.000,- = Rp. 1.000.000,-
3. Tinta
mesin fotocopy 4kg X Rp. 115.000,- = Rp. 460.000,-
4. Etalase =
Rp. 500.000,-
5. Meja
dan Kursi =
Rp. 300.000,-
6. Alat-alat
untuk menjilid:
- Staples
besar =
Rp. 750.000,-
- Staples
kecil 2 X @ Rp 10.000,- = Rp. 20.000,-
-
Cutter 2
X @ Rp 20.000,- = Rp.
40.000,-
- Mistar
besi 2 X @ Rp 5.000,- = Rp. 10.000,-
7.
1 Unit Komputer = Rp. 5.000.000,-
8. 1
Unit Mesin Printer =
Rp. 700.000,-
9.
Meja dan Kursi Komputer =
Rp. 500.000,-
10.
Meja Printer =
Rp. 100.000,-
11.
Kursi Tunggu =
Rp. 300.000,-
12.
Kipas Angin = Rp. 500.000,-
13.
Kabel dan Lampu =
Rp. 450.000,-
14.
Tinta Printer =
Rp. 150.000,-
15.
ATK (untuk dijual) = Rp. 4.000.000,-
16. Bangunan =
Rp. 52.000.000,-
17. Rak dan Lemari kaca untuk ATK = Rp.
3.000.000,-
17.
Lain-lain =
Rp. 2.000.000,-
Jumlah
keseluruhan = Rp. 87.780.000,-
D. Rencana Manajemen Sumber Daya Manusia
1. Jabatan
dan uraian tugas
a. Pemilik
Berperan sebagai kasir dan
sekaligus sebagai penaggung jawab opersional
b. Karyawan
Berperan
sebagai pelaksana pengoperasian mesin foto copy sekaligus melayani konsumen
2. Jam
Kerja
Toko
fotocopy “ 2335 “ menggunakan jam kerja hari senin s/d minggu dari jam 07:00
s/d 19:00. ( libur hari besar tutup)
2.
Struktur
Organisasi
|
|
Pemilik Usaha
|
|
|
|
Eka Fitriani
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Manajer
Keuangan
|
|
Manajer
Pemasaran
|
|
Manajer
Operasional
|
|
Manajer
SDM
|
Vivi
Rahmawati
|
Siti Ekhsani
|
Nurul Azizah
|
Widyani
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4.
Jumlah Karyawan dan Sistem Penggajian Per Bulan
a. Pemilik =
Rp. 1.200.000,-
b. Karyawan
@ 800.000 x 4 orang =
Rp. 3.200.000,-
Total Gaji = Rp.4.400.000,-
Jadi total gaji yang harus
dibayarkan adalah Rp 4.400.000,-
E. Rencana Manajemen
Operasi
Rencana Pengoperasian Usaha
1. Proses operasi
usaha
Proses operasi perusahaan
meliputi rencana penjualan, rencana persediaan produk, penjadwalan pegawai dan
penggajian, pengawasan kualitas, dan pengawasan biaya penjualan dan pemesanan.
2. Kebutuhan
bahan operasi
Kebutuhan bahan operasi
fotocopy dikelola oleh pimpinan mengenai kebutuhan bahan operasi yang meliputi
pendanaan, jumlah produk dan kegiatan pemasaran.
3. Kegiatan perawatan
mesin
Mesin foto copy yang
digunakan mempunyai umur ekonomis selama 4 tahun. Kegiatan perawatan mesin kami
menggunakan tenaga ahli mesin sesuai dengan mesin-mesin yang kami
gunakan.Misalnya perawatan mesin copy, perawatan dilakukan secara berkala dan
berkelanjutan dengan menggunakan tenaga ahli dari mitra kerja kami.
BAB III
ANALISIS
A. Analisis SWOT
Bisnis
fotocopy sekarang ini jika kita melihat pangsa pasar yang setiap harinya sangat
membutuhkan mesin fotocopy atau jasa fotocopy. Dalam bisnis ini sudah layak
dilakukan sebab sistem internal yang dimiliki seperti: lokasi, modal, SDM, dan
sarana dan prasarana sudah bisa tercukupi secare efektif dan efisien. Jika
melihat sisi eksternal bisnis ini juga layak dilakukan karena pangsa pasar yang
jelas dan lokasiyang strategis. Penentuan ketentuan yang diperoleh untuk
mencapai BEP antara total pengeluaran dan total pendapatan sangat cepat
dicapai. Untuk pengambilan keputusan mengenai kelayakan bisnis perlu mengambil
analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan threats), adapun
analisisnya adalah sebagai berikut:
1. Strength
(Kekuatan)
a. Sumber
daya manusia yang unggul baik dari segi kuantitas maupun kualitas.
b. Memiliki
modal yang cukup.
c. Kemampuan
dalam tataran konsep dan praktek.
d. Hasil
fotocopy yang bagus karena mesin baru.
e. Kemampuan
melakukan pengembangan usaha karena dari unit usaha ini akan mampu menyediakan
kebutuhan dan keinginan yang lain.
f. Memiliki
relasi bisnis fotocopy yang banyak.
2.
Weakness (Kelemahan)
a. Pengelola
masih berstatus mahasiswa, memungkinkan fungsi kontrol yang kurang baik.
b. Jam
kerja harus menyesuaikan dengan waktu perkuliahan.
c.
Sulitnya koordinasi antara pemilik usaha dengan pengelola usaha.
3. Opportunity
(Peluang)
a.Kecenderungan
mahasiswa memfotocopy materi kuliah daripada membeli buku.
b. Dekat
dengan pangsa pasar dan aktivitas administrasi.
c. Mampu
mengerjakan pekerjaan dalam partai besar karena pengelola memiliki akses yang
banyak.
4. Threats
(Tantangan)
a. Mengalami
kesulitan dalam perkembangan usaha, karena usaha baru berada pada fase
perintis.
b.
Tingginya biaya operasional ketika usaha baru mulai berdiri.
c. Belum
memahami karakter konsumen.
B. Perkiraan Break Event Point (BEP)
1. Modal
Modal
Usaha : Rp. 87.780.000
Modal
sendiri : Rp. 13.000.000
Modal
pinjaman : Rp. 74.780.000
2.
Perkiraan Penghasilan
Perkiraan
dihitung melalui rata-rata penghasilan bersih perbulan:
Pendapatan
Rata-rata:
·
Pendapatan
dari hasil fotocopy
Harga Rp. 200/lembar
Dengan asumsi tingkat keramaian sedang,
misalkan dalam 1 hari menghabiskan 5 rim kertas
Total omset per hari adalah :5 rim x 500 =
2500
Maka 1 hari menghasilkan : Rp. 200 x 2500 = Rp. 500.000
Total penghasilan per bulan Rp.15.000.000
·
Penghasilan
dari Print
Harga print
Berwarna Rp. 1.500
Tidak berwarna Rp. 1.000
Misal dalam 1 hari menghabiskan 2 rim kertas
2 rim = 1000 lembar
Maka 1 hari menghasilkan
Berwarna : Rp. 1.500 x 200 lembar = Rp.
300.000
Tidak berwarna : Rp. 1.000 x 800 lembar = Rp.
800.000
Penghasilan per hari : Rp. 300.000 + Rp.
800.000 = Rp. 1.100.000
Penghasilan per bulan : Rp. 33.000.000
·
Penghasilan
dari penjalan ATK
Misal per hari Rp. 500.000
Maka per bulan 1.500.000
·
Penghasilan
dari Penjilidan
Harga Rp. 3.000
Misal dalam 1 hari 30 x Rp. 3.000 = Rp.
90.000
Per bulan : Rp. 90.000 x 30 hari = Rp.
2.700.000
Jadi jumlah keseluruhan penghasilan per bulan adalah Rp.
50.700.000
3.
Pengeluaran
Biaya
yang dikeluarkan selama satu bulan:
Biaya
Bahan Baku =
Rp. 25.000.000,-
Pembelian
ATK untuk di jual =
Rp. 5.000.000,-
Listrik =
Rp. 520.000,-
Biaya
perawatan mesin dan Ruangan =
Rp. 2.500.000,-
Bayar
angsuran ke Bank
Pinjam
ke bank Rp 74.780.000
Bunga
2,2% x 74.780.000 = Rp. 1.645.160
Setotan
ke bank selama 2 tahun :
Rp. 74.780000:24 = Rp. 3.200.000/ bulan
Setoran
+ Bunga =
Rp. 4.845.160
Tenaga
Kerja =
Rp. 4.400.000,-
Total
pengeluaran =
Rp 42.265.160,-
Laba
bersih : Penghasilan - pengeluaran
Rp.
50.700.000-Rp. 42.265.160 = Rp 8.434.840,-
BEP = Harga mesin
fotocopy (Rp. 16.000.000,-)
Laba bersih
BEP = Rp 16.000.000,-=
1,90
Rp 8.434.840,-
Jadi
BEP dapat dilakukan pada 6 bulan bisnis berjalan dengan operasi mesin sebanyak
210 rim/bulan
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
hasil analisis beberapa faktor, ternyata usaha fotocopy mampu memberikan hasil
yang baik dan dapat dikatakan layak untuk dijalankan. Mengingat adanya peluang
yang besar dalam usaha fotocopy pada masa yang akan datang Dewasa ini, kalau
kita cermati, permintaan akan fotocopy semakin meningkat seiring dengan
meningkatnya kepentingan masyarakat dan meminimalisasi biaya.
B. Saran
Dalam
menjalankan usaha fotocopy, yang perlu untuk diperhatikan adalah mengenai
bagaimana menjaga kualitas hasil fotocopy yang baik.dan menjaga stabilitas
stock kertas serta mencari segmen yang tepat.juga menentukan dalam harga pasar.
Proposal Usaha Ikan Lele
Oleh: Yoga Kurniawan
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Setiap
manusia ingin hidup sehat dan sejahtera, manusia akan memiliki produktifitas
yang tinggi untuk mencapai tujuan hidupnya. Untuk mendapatkan kehidupan yang
demikian manusia membutuhkan makanan yang bergizi baik.
Makanan
bergizi dapat diperoleh dari berbagai sumber, salah satunya adalah ikan
lele.Permintaan konsumen terhadap ikan lele semakin meningkat di berbagai
daerah.Budidaya ikan konsumsi ini sangat potensial dan prospek pengembangannya
sangat bermanfaat untuk meningkatkan protein yang dibutuhkan masyarakat.
Dalam
usaha budidaya ikan lele, perlu dilakukan secara intensif dan profesional baik
mulai dari pemilihan bibit, pembesaran dan sampai ikan siap dipasarkan.Dimana
ketiga hal ini merupakan mata rantai yang saling berhubungan, namun bisa
berdiri sendiri apabila diusahakan.
Kami
sebagai pembudidaya sangat berharap adanya bantuan dana penguatan modal dalam
usaha ini. Desa, masyarakat dan pihak-pihak yang berkompeten diharapkan memberi
bantuan kepada kami sehingga dapat mengembangkan segala aspek menyangkut tujuan
dari pembudidayaan ikan lele tersebut.
B.
Tujuan
Secara
sederhana maksud dan tujuan dari pengajuan proposal ini adalah untuk menjadi
bahan pertimbangan dalam pengajuan dana pengembangan usaha. Sangat disayangkan jika peluang usaha yang ada
tidak dioptimalkan karena kurangnya modal.
Keinginan
kami
untuk mengembangankan usaha budidaya lele sangatlah besar.Kami berusaha
menjadi pengusaha yang tumbuh sehat, tangguh dan mandiri jika permodalan ini
ada atau diberikan. Yang tentunya akan berdampak pada lingkungan masyarakat
sekitarnya antara lain yaitu:
1.
Sebagai bahan makanan.
2.
Ikan lele juga dapat
dimanfaatkan sebagai ikan pajangan atau ikan hias.
3.
Ikan lele yang dipelihara di sawah
dapat bermanfaat untuk memberantas hama padi berupa serangga air, karena
merupakan salah satu makanan alami ikan lele.
4.
Ikan lele juga dapat diramu dengan
berbagai bahan obat lain untuk mengobati penyakit asma, menstruasi (datang
bulan) tidak teratur, hidung berdarah, kencing darah dan lain-lain.
C.
Prospek
Budidaya
ikan lele mempunyai prospek yang cukup baik. Permintaan konsumen akan keberadaan
ikan lele semakin meningkat. Di Kabupaten
Badung-Bali misalnya, produksinya telah mencapai 22,1 ton pertahun, tetapi
sebagian permintaannya masih belum bisa terpenuhi. Jabotabek meminta tak kurang
100 ton lele perhari. Sementara Yogyakarta menghasilkan 7,902 ton, sedangkan
yang dibutuhkan perhari adalah antara 12-16 ton.
BAB II
ACUAN TEKNIS USAHA
A.
Persyaratan
Lokasi
1. Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah
liat/lempung, tidak berporos, berlumpur dan subur. Lahan yang dapat digunakan
untuk budidaya lele dapat berupa: sawah, kecomberan, kolam pekarangan,
kolamkebun, dan blumbang.
2. Ikan lele hidup dengan baik di daerah dataran rendah sampai
daerah yang tingginya maksimal 700 m dpl.
3. Elevasi tanah dari permukaan sumber air dan kolam
adalah 5-10%.
4. Lokasi untuk pembuatan kolam harus berhubungan langsung atau
dekat dengan sumber air dan tidak dekat dengan jalan raya.
5. Lokasi untuk pembuatan kolam hendaknya di tempat yang teduh,
tetapi tidak berada di bawah pohon yang daunnya mudah rontok.
6. Ikan lele dapat hidup pada suhu 200 C, dengan suhu optimal
antara 25-280 C. Sedangkan untuk pertumbuhan larva diperlukan kisaran suhu
antara 26-300C dan untuk pemijahan 24-280 C.
7. Ikan lele dapat hidup dalam perairan agak tenang dan
kedalamannya cukup, sekalipun kondisi airnya jelek, keruh, kotor dan miskin zat
O2.
8. Perairan tidak boleh tercemar oleh bahan kimia, limbah
industri, merkuri, atau mengandung kadar minyak atau bahan lainnya yang dapat
mematikan ikan.
9. Perairan yang banyak mengandung zat-zat yang dibutuhkan ikan
dan bahan makanan alami. Perairan tersebut bukan perairan yang rawan banjir.
10. Permukaan
perairan tidak boleh tertutup rapat oleh sampah atau daundaunan hidup, seperti
enceng gondok.
11. Mempunyai pH
6,5–9; kesadahan (derajat butiran kasar ) maksimal 100 ppm dan optimal 50 ppm;
turbidity (kekeruhan) bukan lumpur antara 30–60 cm; kebutuhan O2 optimal pada
range yang cukup lebar, dari 0,3 ppm untuk yang dewasa sampai jenuh untuk
burayak; dan kandungan CO2 kurang dari 12,8 mg/liter, amonium terikat
147,29-157,56 mg/liter.
12. Persyaratan
untuk pemeliharaan ikan lele di keramba :
a.
Sungai atau saluran irigasi tidak curam, mudah
dikunjungi/dikontrol.
b.
Dekat dengan rumah pemeliharaannya.
c.
Lebar sungai atau saluran irigasi antara 3-5 meter.
d.
Sungai atau saluran irigasi tidak berbatu-batu, sehingga
keramba mudah dipasang.
e.
Kedalaman air 30-60 cm.
B.
Pemeliharaan Pembesaran
1. Pemupukan
Sebelum
digunakan kolam dipupuk dulu. Pemupukan bermaksud untuk menumbuhkan plankton
hewani dan nabati yang menjadi makanan alami bagi benih lele.
a.
Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang (kotoran ayam)
dengan dosis 500-700 gram/m2. Dapat pula ditambah urea 15 gram/m2, TSP 20
gram/m2, dan amonium nitrat 15 gram/m2. Selanjutnya dibiarkan selama 3 hari.
b.
Kolam diisi kembali dengan air segar. Mula-mula 30-50 cm
dan dibiarkan selama satu minggu sampai warna air kolam berubah menjadi coklat
atau kehijauan yang menunjukkan mulai banyak jasad-jasad renik yang tumbuh
sebagai makanan alami lele.
c.
Secara bertahap ketinggian air ditambah, sebelum benih
lele ditebar.
2.
Pemberian Pakan
a.
Makanan Alami Ikan Lele
·
Makanan alamiah yang berupa Zooplankton, larva,
cacing-cacing, dan serangga air.
·
Makanan berupa fitoplankton adalah Gomphonema spp (gol.
Diatome), Anabaena spp (gol. Cyanophyta), Navicula spp (gol. Diatome),
ankistrodesmus spp (gol. Chlorophyta).
·
Ikan lele juga menyukai makanan busuk yang berprotein.
·
Ikan lele juga menyukai kotoran yang berasal dari kakus.
b.
Makanan Tambahan
· Pemeliharaan di
kecomberan dapat diberi makanan tambahan berupa sisa-sisa makanan keluarga,
daun kubis, tulang ikan, tulang ayam yang dihancurkan, usus ayam, dan bangkai.
· Campuran dedak
dan ikan rucah (9:1) atau campuran bekatul, jagung, dan bekicot.
c.
Makanan Buatan (Pellet)
· Komposisi bahan
(% berat): tepung ikan=27,00; bungkil kacang kedele=20,00; tepung terigu=10,50;
bungkil kacang tanah=18,00; tepung kacang hijau=9,00; tepung darah=5,00;
dedak=9,00; vitamin=1,00; mineral=0,500;
2.
Proses pembuatan:
Dengan cara
menghaluskan bahan-bahan, dijadikan adonan seperti , dicetak dan dikeringkan
sampai kadar airnya kurang dari 10%. Penambahan lemak dapat diberikan dalam
bentuk minyak yang dilumurkan pada pellet sebelum diberikan kepada lele.
Lumuran minyak juga dapat memperlambat pellet tenggelam.
3.
Cara pemberian pakan:
·
Pellet mulai dikenalkan pada ikan lele saat umur 6 minggu
dan diberikan pada ikan lele 10-15 menit sebelum pemberian makanan yang
berbentuk tepung.
·
Pada minggu 7 dan seterusnya sudah dapat langsung diberi
makanan yang berbentuk pellet.
·
Hindarkan pemberian pakan pada saat terik matahari,
karena suhu tinggi dapat mengurangi nafsu makan lele.
4.
Pemberian Vaksinasi
Cara-cara
vaksinasi sebelum benih ditebarkan:
a.
Untuk mencegah penyakit karena bakteri, sebelum
ditebarkan, lele yang berumur 2 minggu dimasukkan dulu ke dalam larutan
formalin dengan dosis 200 ppm selama 10-15 menit. Setelah divaksinasi lele
tersebut akan kebal selama 6 bulan.
b.
Pencegahan penyakit karena bakteri juga dapat dilakukan
dengan menyutik dengan terramycin 1 cc untuk 1 kg induk.
c.
Pencegahan penyakit karena jamur dapat dilakukan dengan
merendam lele dalam larutan Malachite Green Oxalate 2,5–3 ppm selama 30 menit
5.
Pemeliharaan Kolam/Tambak
a.
Kolam diberi perlakuan pengapuran dengan dosis 25-200
gram/m2 untuk memberantas hama dan bibit penyakit.
b.
Air dalam kolam/bak dibersihkan 1 bulan sekali dengan
cara mengganti semua air kotor tersebut dengan air bersih yang telah diendapkan
2 malam.
c.
Kolam yang telah terjangkiti penyakit harus segera
dikeringkan dan dilakukan pengapuran dengan dosis 200 gram/m2 selama satu
minggu. Tepung kapur (CaO) ditebarkan merata di dasar kolam, kemudian dibiarkan
kering lebih lanjut sampai tanah dasar kolam retak-retak.
C.
Panen
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemanenan:
1.
Lele dipanen pada umur 6-8 bulan, kecuali bila
dikehendaki, sewaktu-waktu dapat dipanen. Berat rata-rata pada umur tersebut
sekitar 200 gram/ekor.
2.
Pada lele Dumbo, pemanenan dapat dilakukan pada masa
pemeliharaan 3-4 bulan dengan berat 200-300 gram per ekornya. Apabila waktu
pemeliharaan ditambah 5-6 bulan akan mencapai berat 1-2 kg dengan panjang 60-70
cm.
3.
Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari supaya lele
tidak terlalu kepanasan.
4.
Kolam dikeringkan sebagian saja dan ikan ditangkap dengan
menggunakan seser halus, tangan, lambit, tangguh atau jaring.
5.
Bila penangkapan menggunakan pancing, biarkan lele lapar
lebih dahulu.
6.
Bila penangkapan menggunakan jaring, pemanenan dilakukan
bersamaan dengan pemberian pakan, sehingga lele mudah ditangkap.
7.
Setelah dipanen, piaralah dulu lele tersebut di dalam
tong/bak/hapa selama 1-2 hari tanpa diberi makan agar bau tanah dan bau amisnya
hilang.
8.
Lakukanlah penimbangan secepat mungkin dan cukup satu
kali.
D.
Pembersihan
Setelah ikan lele dipanen,
kolam harus dibersihkan dengan cara:
1.
Kolam dibersihkan dengan cara menyiramkan/memasukkan
larutan kapur sebanyak 20-200 gram/m2 pada dinding kolam sampai rata.
2.
Penyiraman dilanjutkan dengan larutan formalin 40% atau
larutan permanganat kalikus (PK) dengan cara yang sama.
3.
Kolam dibilas dengan air bersih dan dipanaskan atau
dikeringkan dengan sinar matahari langsung. Hal ini dilakukan untuk membunuh
penyakit yang ada di kolam.
BAB III
RANCANGAN USAHA
A.
Lokasi usaha
Lokasi
usaha bertempat di RT 05 RW 15 Dusun Ngangkruk, Desa Sardonoharjo, Kecamatan
Ngaglik, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.Kode pos 55581.
B.
Sarana dan Prasarana
·
Bak kayu lapis plastik 3
buah
·
Jaring 1 buah
·
Bak 5
buah
·
Gayung 5
buah
·
Selang
·
Drum plastic 5 buah
·
Bibit
·
Pakan
1)
Manajemen
a.
SDM ( Tenaga Kerja )
Tenaga kerja terdiri dari saya
selaku pemilik lokasi dan dua orang penduduk sekitar sesuai dengan fungsi dan
tugasnya.
b.
Manajemen
2)
Permodalan
Modal terdiri dari modal sendiri dan
sebagian dari pinjaman yang akan dikembalikan dengan cara kredit.
3)
Pemasaran
Pemilihan pasar dilakukan terlebih dahulu
survei pasar guna melihat potensi pasar dan keinginan konsumen serta
pengambilan dan pengumpulan data terus menerus yang bersifat ringan hingga
berat.Disamping itu untuk melihat perasingan usaha sejenis sehingga dapat
menentukan kebijakan harga jual dengan perhitungan biaya.
4)
Upah karyawan
Upah
karyawan akan disesuaikan dengan tingkat kesulitan pekerjaannya.
BAB IV
PRODUKSI DAN ORGANISASI
E.
Analisa
Produksi
9.
Produk
Produk ini dibidang perikanan, dalam
pengolahan produk sendiri untuk kebutuhan bahan harus terlebih dahulu
diutamakan, dalam persiapan pembelian bahan, pengolahan untuk ikan tersebut.
10.
Proses
Produksi
Proses produksi ini dapat berjalan
apabila adanya pesanan dari konsumen yang telah dibayar. Kemudian bahan baku
dapat dibeli sesuai dengan kebutuhan makanan ikan.
Penggunaan instalasi listrikuntuk
kebutuhan biaya produksi hanya butuh untuk penerangan setiap malam nya,
B.
Aspek
Organisasi
5.
Umum
Nama
perusahaan : PETERNAKAN IKAN
Nama
Pemilik : Yoga Kurniawan
Alamat
Kantor/Tempat Usaha : Desa Padahurip,
Kec. Selajambe Kab. Kuningan
Tahun
Berdiri : 2015
6.
Bagan
Atau Struktur Organisasi
Manajemen
Komponen
organisasional yang akan di terapkan adalah :
-
Satu
orang pemilik, bertanggung jawab atas kelancaran keseluruhan proses.
-
Bendahara,
memegang uang dari keuangan produksi, dan untuk membayar gajinya dari seluruh
keuntungan yang dipotong untuk biaya produksi berikutnya.
Gambar
Bagan organisasi
|
Penanggung
Jawab
|
|
Yoga Kurniawan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Bendahara
|
|
Produksi
|
|
Distribusi
|
|
Pemasaran
|
|
Riska
|
Deni
|
Aang
|
Mahmud
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
BAB V
ANGGARAN BIAYA
A.
Biaya Produksi.
a.
Lahan
·
Bak kayu lapis plastik 5 buah = Rp 1000.000,-
·
Biaya bangunan = Rp 100.000.000,-
·
Biaya beli tanah = Rp 200.000.000,-
b.
Bibit
·
Bibit sebanyak 5000 ekor =
Rp. 2.000.000,-
c.
Pakan
·
Pakan = Rp 4000.000,-
d.
Peralatan
·
Jaring 5 buah
= Rp 100.000,-
·
Bak 5 buah =
Rp 1000.000,-
·
Gayung 10 buah Rp
150.000,-
·
Selang = Rp 100.000,-
·
Drum plastic 10 buah = Rp
500.000,-
·
Perawatan alat = Rp
500.000,-
·
Tenaga kerja 5 orang Rp =Rp 7.500.000,-
·
Persediaan air = Rp 10.000.000,-
e.
Lain-lain = Rp 10.000.000,-
Total
biaya = Rp 337,750,000,-
Pinjam
Ke BANK = Rp 400,000,000,-
Bunga
2,2 % = Rp
88.000.000,-
Setoran selama 3 tahun 400,000,000,-
: 36 Rp,12.000.000,- dengan bunga 2,2% dalah 8.800.000,- maka setoran ke
bank, 20.800.000,-, karena usaha ini akan melakukan panen selama 3 bulan sekali
maka jumlah setoran ke Bank adalah 20.800.000,- x 3 = 62.400.000,-.
Jadi setiap panen usaha ini haru
menghasilkan uang sebesar
Jumlah biaya rutin per bulan :
30.500.000 + 62.400.000,- =
92.900.000,-
B.
Pendapatan
Produksi lele
konsumsi per-ekor : Rp 50.000,- x 5000 =
Rp. 250.000.000,-
C.
Keuntungan =
Pendapatan - Total biaya
= Rp.
250.000.000,- – Rp. 92.900.000,-
= Rp. 157.100.000,-
BAB VI
PENUTUP
Demikian lah proposal bisnis ini
kami buat .Semoga proposal ini dapat diterima dan dapat bermanfaat bagi kita semua,
tidak lupa kami mengucap syukur kepada Allah SWT karena atas segala rahmat dan hidayah-Nya
kami menyelesaikan proposal bisnisini kami tidak lupa pula kami ucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah ikut membantu dalam pembuatan proposal ini.
Semoga proposal
ini dapat diterima oleh semua pihak karena proposal ini merupakan tahap awal
kami dalam memulai usaha catering ini. Dengan selesainya proposal bisnis ini,
kami berharap dapat segera mewujudkan usaha bisnis yang telah kami rencanakan ini.
Segala saran dan
kritik yang membangun sangatlah saya harapkan dari semua pihak, karena saya menyadari
bahan atau proposal ini masih jauh dari kata sempurna. Saran dan kritik tersebut
semoga dapat menjadi acuan atau pelajaran bagi kami semua untuk dapat menjadi lebih
baik lagi. Atas segala perhatiannya saya mengucapkan terimakasih.
Proposal Usaha Warung Sembako
Oleh: Ira Suryani
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Pendirian Usaha Sembako
Zaman sekarang, untuk mendapatkan
pekerjaan sangatlah sulit. Hal itu disebabkan karena kurangnya lapangan
pekerjaan. Banyak orang yang menjadi pengangguran, bahkan yang sudah menjadi
sarjanapun susah untuk mendapatkan pekerjaan. Untuk menghindari hal tersebut,
maka kami membuat usaha ini. Itu alasan pertama.Membuka toko sembako merupakan
alternatif yang tepat karena membuka usaha bisnis toko sembako adalah pilihan
yang hampir tidak mengandung resiko tinggi, di karenakan kebutuhan akan bahan
pokok atau sembako manusia akan semakin meningkat dan tidak pernah kurang.
Meskipun sudah banyak toko-toko sembako yang muncul akhir-akhir ini, namun saya
tidak takut untuk membuka usaha ini.
Menurut saya, asalkan ramah dalam
pelayanan dan harus sedikit murah dari toko-toko lain dalam menjual aneka
kebutuhan bahan pokok.Yang dibutuhkan hanya keberanian dan keuletan, serta
kualitas dari barang-barang yang saya jual. Dengan alasan itulah kami membuat
usaha ini.
B.
Identitas Usaha
Dalam membuat nama untuk toko saya
mengalami sedikit kesulitan tetapi saya memutuskan untuk memakai nama toko
“Berkah Jaya “ mengapa saya memakai nama tersebut karena dalam usaha itu harus
berkah dan jaya semoga toko saya selalu menjadi toko yang maju dan sejahtera.
C.
VISI DAN MISI
1. VISI
Dapat mengembangkan usaha sembako hingga menjadi toko yang
besar
2. MISI
a.
Dapat diterima dengan baik
dikalangan masyarakat
b.
Mendapatkan kepuasan dari
masyarakat
c.
Memperoleh keuntungan
BAB II
ANALISIS USAHA
A.
Analisis SWOT
Sebelum melaksanakan suatu usaha
baru kita perlu mengetahui hal-hal yang berpengaruh terhadap usaha tersebut.
Hal tersebut diantaranya adalah kekuatan (strenght), kelemahan (weakness),
kesempatan (opportunities), dan ancaman (threath). Dengan melakukan analisis
terhadap hal-hal tersebut diharapkan usaha akan berjalan lancar dan sukses.
Berikut adalah penjelasan dari analisis SWOT :
a. Kekuatan
1.
Produk sembako adalah produk yang pasti dibutuhkan oleh semua orang. Ini
berarti ada kebutuhan atau ada pasarnya. Sehingga tidak perlu khawatir soal ada
atau tidak yang membutuhkan sembako.
2. Tempat yang strategis sehingga memungkinkan
orang-orang untuk melihat.
3. Produk yang kami hasilkan ini dapat bertahan
dalam waktu yang cukup lama
4. Walaupun harga bahan pokok naik, tak menjadi
masalah karena bahan pokok sangat
dibutuhkan.
5. Harga yang tidak terlalu tinggi
b.
Kelemahan
1. Jika
melakukan kesalahan dalam pelayanan terhadap konsumen dapat menghilangkan
kepercayaan pelanggan.
2.
Banyak yang membuka usaha ini sehingga banyak persaingan yang terjadi, apalagi
masalah perbedaan harga yang hanya sedikit dapat menurunkan pelanggan.
c.
Kesempatan
1. Memberikan keuntungan yang cukup.
2. Prospek
dan peluangnya cukup besar untuk dikembangkan karena semua orang membutuhkan
bahan-bahan pokok seperti beras, gula, minyak, dan lain-lain.
3. Menjanjikan peluang bisnis yang menjanjikan
d. Ancaman
1. Banyaknya toko sembako yang
muncul membuat pelanggan semakin
sedikit dan bisa-bisa koleps.
2. Ada jenis sembako yang sama
3. Banyaknya pesaing yang meniru konsep tang telah saya
BAB III
PENGORGANISASIAN
Organisasi/Manajemen
1. Nama
Perusahaan
:
BERKAH JAYA
2. Nama
Pemilik/Pimpinan Perusahaan : IRA
SURYANI
3. Bidang
Usaha :
SEMBAKO
4. Jumlah Karyawa/Tenaga
Kerja : 2
orang
|
Penanggung Jawab
|
|
|
Ira Suryani
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Kasir
|
|
Distribusi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
BAB IV
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
Biaya tanah dan bangunan Rp.300.000.000
Modal awal Rp.200.000.000
Gaji pegawai 2 orang Rp.4.000.000
Biaya tanah dan bangunan Rp.300.000.000
Modal awal Rp.200.000.000
Gaji pegawai 2 orang Rp.4.000.000
Peralatan Rp.50.000.000
Rp.554.000.000
Meminjam ke Bank Rp.600.000.000 X
36 = 21,600.000 + 1,320.000
Biaya yang harus dibayar ke bank
perbulan = 22.920.000 : 30
Omset yang harus didapat adalah
764.000 perhari
22.920.000 + 4.000.000 = 26
920.000
26 920 000 : 30 = 897.333
BAB V
STUDI KELAYAKAN BISNIS
WARUNG SEMBAKO
Berhubung lokasi rumah saya
terletak di hook dalam suatu perumahan dan juga merupakan persimpangan jalan
menuju perkampungan dan kavlingan yang cukup padat penduduknya, sedangkan dalam
radius + 1 km belum ada yang membuka warung sembako yang lengkap atau komplit.
Memang disana ada beberapa warung
kecil tetapi isinya tidak komplit. Masyarakat untuk membeli kebutuhan pokok
yang tidak ada harus menempuh jarak lebih dari 1 km.
A.
Kepemilikan Dan Pengurus Usaha
Pemrakarsa
Dengan latar belakang yang seperti
diceritakan diatas, maka saya merencanakan membangun usaha Warung Sembako.
Mengingat keterbatasan dana dalam membangun usaha tersebut, saya bermaksud
untuk meminjam dana untuk menutupi kekurangan dana investasi saya.
Kepemilikan Usaha
Usaha Warung Sembako ini merupakan
usaha perorangan, dimana pengurus usaha adalah:
Pemilik / Pimpinan Usaha : Ira Suryani
Pengurus : 2 orang karyawan
Riwayat hidup pemilik. Saat ini
saya masih bekerja pada sebuah perusahaan swasta, sedangkan yang mengurus usaha
ini adalah saya sendiri.
B. Modal Usaha
Modal dasar usaha meminjam ke bank
sebanyak Rp.600.000.000
C. Surat-Surat Izin
Surat-surat izin dan referensi yang telah dimiliki dilampirkan
dalam proposal ini adalah:
- SIUP
(Surat Izin Usaha Pengusaha)
- SITU (
Surat izin tempat usaha )
- NPWP
(Nomor Pokok Wajik Pengusaha)
- Nomor
Rekening
- Kartu
tanda penduduk (KTP)
Produk golongan-1 adalah beras, gula, dll dengan margin
10%
Produk golongan-2 adalah makanan snack, dll dengan margin
15%
Produk golongan-3 adalah barang klontongan: baju , parfum,
dll margin 20%
BAB VI
TINJAUAN USAHA
A.
Aspek Pemasaran
Strategi pemasaran yang saya
lakukan adalah dengan memilih tempat usaha harus mudah dilihat, mudah dicapai,
mudah dicari. Dan ini berarti harus dekat dengan pembeli. Jangan mencari tempat
hanya karena murah, namun juga harus karena strategis. Membuat toko di pinggir
jalan adalah keputusan terbaik agar dapat dilihat oleh banyak orang.Untuk
penjualan yang awal, kami mempromosikan kepada tetangga dekat maupun
teman-teman yang tinggal di daerah dekat toko.Saya juga akan memasang semacam
papan nama yang lumayan besar untuk dipajang di depan toko saya.
1.
Produk
& Segmentasi
Produk usaha ini adalah menjual
produk kebutuhan pokok sehari-hari, misalnya: minyak goreng, beras, kopi, gula,
obat, tisu, gas, Mirip dengan toko sembako.
Segmentasi pasar adalah warga perumahan dan perkampungan
disekitar lokasi usaha tersebut.
Permintaan
Dari hasl survey ke warung-warung
kecil disana, bahwa omset rata-rata mereka sebesar Rp 150.000 perhari.
Diperkirakan omset usaha ini akan mencapai + Rp 1.500.000 perhari atau Rp
45.000.000 perbulan. Karena besar toko ini dan banyak barangnya kurang lebih
sepuluh kali lipat dari warung-warung disekitarnya.
Jika dilihat dari jumlah warga dengan radius + 0,5 km
sebesar + 100 KK, dan pendapatan mereka perbulan rata-rata Rp 2000.000,
diperkirakan minimal 5% -10% dari pendapatan mereka belanja ditoko ini, yaitu:
1000 kk x Rp 2.000.000 x 5% = Rp 100.000.000.
2. Pesaing
Pesaing usaha ini adalah
warung-warung kecil yang berkisar didaerah tersebut. Tapi dengan komplit atau
lengkapnya toko ini akan menyerap sebagian dari omset mereka dan juga warga
disana tidak perlu jauh-jauh mencari produk yang dibutuhkan. Hal ini akan
menambah omset usaha ini.
B. Aspek Keuangan
Setelah melakukan langkah-langkah
dalam konsep dasar berusaha, maka usaha dapat dimulai dengan kalkulasi anggaran
yang kami butuhkan antara lain:
Papan Nama Toko
: Rp.350.000
Biaya tak terduga
: Rp.50.000.000
Isi toko : Rp.200.000.000
Tidak memerlukan uang sewa karena
saya telah membeli tanah untuk pendirian toko tersebut. Biaya yang dibutuhkan
sebesar Rp.600.000,000 biaya yang saya
gunakan adalah dengan meminjam ke bank.
C.
Aspek Manajemen
Usaha ini saya memperkerjakan
hanya 2 orang saja karena toko saya belum terlalu besar dan mengefektifkan
keuangan.
D.
Aspek Teknis
Sarana Prasarana
1. Lokasi usaha
Usaha ini bertempat di Jalan
Siliwangi No.07 Kuningan Jawa Barat Bila ada yang ingin membeli bahan pokok,
dapat membeli di Toko saya.
2. Ketersediaan SDM
Pengelolaan dalam usaha ini
membutuhkan keahlian dalam menghitung dan melayani pembeli dengan ramah agar
banyak mempunyai pelanggan. Selain itu diperluykan kejujuran agar orang-orang
dapat percaya pada toko saya.
3. Sistem Manajemen
Usaha
Usaha ini dikelola oleh satu
orang, dan dibantu oleh dua orang pegawai dan penanggung jawab di toko Berkah
Jaya ini memegang keputusan tertinggi, memimpin jalannya usaha, serta yang
menentukan harga barang-barang yang dijual.
BAB VII
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Usaha warung sembako saya merupakan usaha yang menjanjikan
karena akan menghasilkan omset yang tinggi. Namun wirausaha harus mempunyai
kecakapan dalam melihat analisis SWOT sehingga dapat mengembangkan usaha dengan
baik dan lancar, tidak menimbulkan kegagalan produksi ditengah jalan maka seorang
wirausaha harus merencanakan usaha semaksimal mungkin agar usaha berkembang
dengan cepat. Dan juga saya akan terus melakukan inovasi agar konsumen terus
berlangganan kepada toko saya.