Iklan_1

Education & Financial Konsulting

Education & Financial Konsulting
Education & Financial Konsulting

Agrobisnis & Pariwisata

Agrobisnis & Pariwisata
Agrobisnis & Pariwisata

Digital & Network Development

Digital & Network Development
Digital & Network Development
Kumpulan Proposal Usaha Baru

Yogi Iskandar

2/05/2016

Proposal Usaha Ketring Oleh: Siti Salamah BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Usaha Catering rumahan merupakan usaha...

Kumpulan Proposal Usaha Baru


Proposal Usaha Ketring
Oleh: Siti Salamah



BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Usaha Catering rumahan merupakan usaha penyediaan aneka makanan untuk jumlah yang cukup besar. Usaha Catering rumahan saat ini cukup diminati karena kebutuhan akan makanan tidak pernah ada habisnya apalagi untuk penyediaan makanan dalam jumlah besar. Selain itu bisa dilihat dari sudut pandang efisiensi dan biaya, usahag ini banyak menghemat biaya investasi usaha. Seperti tempat dan peralatan rumah tangga dapat menggunakan yang telah ada sebagai langkah awal.
Selain itu, dilihat dari sisi pasar, masyarakat yang cenderung konsumtif memberikan peluang keuntungan yang besar.


1.    Rencana Bisnis
Berdasarkan uraian diatas, maka kami optimis dan mengambil kesimpulan untuk mengembangkan usaha catering yang btelah kami miliki. Dengan adanya usaha ini, maka kami bermaksud untuk memperluas dan mengembangkan usaha ini, namun untuk merealisasikan niat tersebut kami membutuhkan modal financial untuk mengembangkan usaha tersebut. Dengan perkembangan usaha ini kami juga berharap dapat membantu mereka yang membutuhkan pekerjaan, sehingga jumlah pengangguran dapat berkurang.
2.    Manfaat Usaha
a.       Manfaat Ekonomi
Dalam dunia usaha tentunya setiap orang menginginkan keuntungan dari hasil usahanya. Dari sinilah kami harus mampu menganalisa keunggulan dan kelemahan pesaing kami dan sejauh mana kemampuan kami untuk bersaing dengan mereka baik dari sisi harga, pelayanan maupun kualitas. Persiapkan mental dan keberanian memulai. Singkirkan hambatan psikologis rasa malu, takut gagal dan perang batin antara berkeinginan dan keraguan. Dimana resiko bisnis adalah untung rugi. Semakin besar untungnya maka resikonya pun semakin besar. Yang terpenting adalah berani mencoba dan memulai. Lebih baik mencoba tetapi gagal mencoba. Dengan demikian usaha ini dapat menghasilkan keuntungan.
b.      Manfaat Sosial
Dengan adanya usaha ini diharapkan dapat membangun aspek kemanusiaan dalam bidang taraf hidup serta kegiatan di sekitar lingkungan dimana usaha ini berjalan.
3.    Tujuan Usaha
-          Memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
-          Menambah pengalaman dan pengetahuan kewirausahaan dalam melakukan kegiatan usaha,
-          Mewujudkan kemampuan dan kemantapan dalam berwirausahawan untuk meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
-          Menopang kelangsungan hidup.
-          Memperbaiki keturunan
4.    Visi
“Menciptakan usaha yang unggul dengan kualitas yang terbaik”.
5.    Misi
1.      Memberikan kemudahan dalam melayani kebutuhan pokok.
2.      Menciptakan lapangan pekerjaan.
3.      Membangun semangat berwirausaha.
4.      Terbentuknya usaha kuliner terbaik yang mengedepankan pelayanan, kenikmatan, dan keberkahan.
B.     Ringkasan Usaha
1.      Biodata Pemilik
Nama Pemilik                    : Siti Salamah
Alamat                              : Desa Tigaherang Kec. Rajadesa Kab. Ciamis
Jenis Kelamin                    : Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir       :Ciamis, 28 Mei 1998
Agama                               : Islam
No. Telepon                      : 082216714689
Email                                 : Sitisalamahelfishy@gmail.com
Pendidikan Terakhir          : SMK
2.      Manajemen
Nama Perusahaan              : Catering Wijaya Utama Syafutra
Nama Pemilik                    : Siti Salamah
Bidang Usaha                   : Bidang Makanan dan Minuman
3.      Pemasaran
a)      Sasaran Konsumen/Pembeli
Sudah menjadi kelaziman bahwa usaha catering bekerja berdasarkan pesanan. Kegiatan produksi dimulai apabila pesanan telah diterima. Maka tanpa pesanan, kegiatan produksi perusahaan catering tidak bekerja. Yang bekerja sepanjang tahun atau selama bisnis itu hidup adalah pemasaran, keuangan dan administrasi.
Target pasar adalah seluruh kalangan masyarakat yang berefisien waktu da tenaga dan yang menjadi pesaing kita dari perusahaan catering lainnya.
b)      Wilayah Pemasaran
Untuk wilayah pemasaran sendiri terencana hanya mencakup wilayah Kecamatan Rajadesa dan selebihnya Kabupaten Ciamis
c)      Konsep Pemasaran
Dalam hal ini kami sudah melakukan riset dan perbandingan dengan pesaing-pesaing lain dalam usaha yang sama, baik dalam hal harga, penyajian yang menarik dan promosi serta delivery untuk kegiatan produksi nantinya.
d)     Penetapan Harga Jual
Untuk menetapkan harga kami sudah melakukan riset dan membandingkannya dengan strategi harga yang kami miliki. Dalam hal ini kami juga memberikan beberapa menu produk kami beserta harga jualnya.


BAB II
USAHA YANG DIAJUKAN

A.    Produk
Produk yang kami tawarkan dalam usaha ini kepada konsumen memiliki beberapa menu:
1.   Nasi Putih
-          Nasi Putih
-          Urap
-          Ayam Bumbu Rujak
-          Kerupuk Udang
Harga Rp. 7.500
2.      Nasi Kuning
-          Nasi kuning
-          Kacang
-          Bawang Goreng
-          Teh botol
-          Kerupuk
Harga Rp. 9.500
Dengan memiliki beberapa menu tersebut maka masyarakat dapat memilih menu yang mereka inginkan sesuai dengan keinginan yang akan mereka pesan.
1.      Analisis SWOT
Analisi SWOT terhadap bisnis ini adalah sebagai berikut :
1.    Strength (Kekuatan)
Membuka usaha makanan seperti nasi box untuk saat ini cukup menjanjikan karena dewasa ini masyarakat yang cenderung konsumtif dan memperhatikan efisiensi waktu, tempat dan tenaga lebih memilih hal seperti ini ditangani oleh pihak tertentu yang kompeten.
2.    Weaknesses (Kelemahan)
Kelemahan dari usaha ini terdapat pada pemasaran yang hanya mengandalkan pesanan terkadang hanya berpatok pada waktu tertentu. Jadi kami harus handal melobi pihak yang menjadi target pasar.

3.    Opportunities (Peluang)
Peluang bisnis ini akan sangat menjanjikan sekali, hal ini karena saingan untuk usaha ini bisa dikatakan belum banyak. Selain itu kita juga dapat mengurangi jumlah pengangguran di daerah tempat tinggal kita, karena kita dapat memperkerjakan orang-orang disekitar kita untuk membantu usaha yang sedang kita jalankan ini.
4.    Threats (Ancaman)
Ancaman dari usaha ini adalah makanan ini akan cepat basi. Hal ini dapat disebabkan pada saat pemasaran makanan tersebut sudah dimasukan dalam kemasan karena proses pemasaran tidak dilakukan di tempat atau dipasar. Ancaman yang lain adalah akan banyak pihak lain yang meniru usaha ini, hal ini tentu akan membuat saingan  yang baru bagi kita.
2.      Aspek Pasar Dan Pemasaran
1.    Aspek Pasar/Target Pasar
Yang merupakan kunci penting untuk kunci penting untuk diperhatikan. Sudah menjadi kelaziman bahwa usaha dibidang makanan bekerja berdasarkan kebutuhan konsumen serta berdasar pada pesanan. Kegiatan produksi dimulai seperti biasa disesuaikan dengan kebutuhan serta jika mendapat pesanan, maka kegiatan produksi dilakukan setelah pesanan telah diterima. Maka, tanpa pesanan tambahan dari konsumen, kegiatan produksi makanan belum bisa dikatakan bekerja sepanjang tahun atau selama bisnis itu hidup adalah pemasaran, keuangan, dan administrasi. Target pasar adalah seluruh kalangan masyarakat yang ingin memakan makanan yang sehat dan bergizi.
2.    Pemasaran
-       Peluang Pasar
Peluang pasar untuk makanan yang mengenalkan makanan yang sehat dan bergizi cukup baik. Dari segi bisnis, kecenderungan belum banyak bermunculannya jenis usaha makanan tersebut didaerah kami, tentu saja membuka peluang untuk usaha ini. Lagi pula, potensi pasar usaha jenis ini belum banyak digarap orang. Orang-orang juga akan semakin mengerti pentingnya memperhatikan rasa dan kebersihan sehingga pemasarannya bisa saja cukup asal standar harga tidak terlalu tinggi.
-       Pasar Sasaran
Untuk daerah pemasaran produk ini yaitu baru sekitar wilayah area proses produksi dan tempat-tempat tertentu, karena masih dalam  tahap promosi.
Untuk sasaran dari produk ini adalah semua kalangan dari mulai anak-anak, remaja dan orang dewasa sehingga sasaran pemasaran dari produk makanan ini bisa cukup luas.
3.      Strategi Pemasaran
Adapun strategi pemasaran yang dapat kami lakukan adalah :
1.      Dari Mulut Ke Mulut
Promosi ini merupakan promosi yang paling sederhana, serta tidak memerlukan banyak biaya untuk melakuka promosi ini. Cukup dengan bercerita dengan teman-teman atau keluarga untuk mempromosikan usaha kita, sehingga secara tidak langsung semua konsumen atau masyarakat akan mengetahui usaha kita. Dan apabila usaha kita sudah diketahui dan disukai, maka konsumen tersebut akan memberitahukan kepada orang lain untuk memesan makanan di tempat kita.


2.      Dengan Media Internet
Selain promosi dari mulut ke mulut, maka promosi juga dapat dilakukan dengan menggunakan media internet. Karena sebagian besar masyarakat telah menggunakan media internet, sehingga masyarakat dapat mengetahui usaha kita.
3.      Dengan Brosur Atau Pamflet
Selain media internet, promosi juga dapat dilakukan dengan membuat brosur atau pamflet agar masyarakat dan orang-orang dapat mengetahui usaha kita.






BAB III
PRODUKSI DAN ORGANISASI

A.    Analisa Produksi
1.      Produk
Produk ini dibidang makanan, dalam pengolahan produk sendiri untuk kebutuhan bahan harus terlebih dahulu diutamakan, dalam persiapan pembelian bahan, pengolahan bahan dan kemasan.
2.      Proses Produksi
Proses produksi ini dapat berjalan apabila adanya pesanan dari konsumen dan payment yang telah dibayar. Kemudian bahan baku dapat dibeli sesuai dengan kebutuhan jenis masakan yang akan di pesan. Kemudian bahan bisa diolah menjadi proses makanan yang siap saji, kemudian dapat di kemas dan di delivery.
3.      Bangunan
Produksi ini berjalan di sebuah rumah usaha yang di sewa per bulannya dengan biaya Rp. 500.000,-
4.      Utilitas/ Sarana
Total Biaya Utilitas (Rp)
a.       Penggunaan instalasi listrikuntuk kebutuhan biaya produksi hanya butuh untuk penerangan setiap harinya dan proses pengolahan makanan, untuk membuat 5 kali pesanan biaya listrik yang harus di bayar sebesar Rp. 250.000,-
b.      Penggunaan instalasi air/PAM tiap bulannya yang harus dibayar sebesar Rp. 150.000,-
c.       Penggunaan instalasi telepon berkisar Rp. 100.000,- per bulannya.
B.     Aspek Organisasi
1.      Umum
Nama perusahaan                      : Catering Wijaya Syahfutra
Nama Pemilik                            : Siti Salamah
Alamat Kantor/Tempat Usaha  : Desa Tigaherang Kec. Rajadesa Kab. Ciamis
Tahun Berdiri                            : 2014
2.      Bagan Atau Struktur Organisasi
Manajemen
Komponen organisasional yang akan di terapkan adalah :
-       Satu orang pemilik, bertanggung jawab atas kelancaran keseluruhan proses.
-       Bendahara, memegang uang dari keuangan produksi, dan untuk membayar gajinya dari seluruh keuntungan yang dipotong untuk biaya produksi berikutnya.
-       Produksi, memproses semua makanan yang telah dipesan dan di olah.
-       Distribusi, mengemas pesanan catering yang harus diantarkan.
-       Pemasaran, mengantarkan pesanan makanan siap saji ini.
Gambar Bagan organisasi


Penanggung Jawab

Siti Salamah








Bendahara

Produksi

Distribusi

Pemasaran

Bella
Rizky
Afif
Ardian
















                                                                  




BAB IV
ANALISIS KEUANGAN

A.    Total Pembiayaan Proyek
1.      Kebutuhan Dana
Untuk modal awal memulai usaha ini karena merupakan home industries maka hanya diperlukan biaya sebesar Rp. 12.000.000,- yang diperoleh dari dana pribadi.
2.      Strategi Keuangan
Dana berasal dari modal pribadi, apabila terjadi lonjakan permintaan/konsumen maka akan dicoba untuk menambah modal melalui pinjaman dana melalalui lembaga keuangan bukan bank atau dari bank sekaligus.
-       Proyeksi keuangan 1 bulan :
1.      Modal Rp. 12.000.000,- (modal sendiri)
2.      Perlengkapan Rp. 3.000.000,- (pembelian perlengkapan)
3.      Peralatan Rp. 800.000,- (pembelian peralatan)
-            Penjualan pertahun (Rp)
Proyeksi penjualan dalam 1 bulan :
Minimal mendapat 5 kali pesanan
2 x partai besar (minimal 300 porsi @ Rp8.5 00)
(2 x 100 porsi x Rp. 8.500) =  RP. 1.700.000
3 x partai kecil (minimal 100 porsi @ Rp. 7.500)
(3x 100 porsi x Rp. 7.500) = Rp. 2.250.000,00
Perkiraan pendapatan minimal 1 bulan = Rp. 3.950.000.00
Jadi penjualan per-tahun = Rp. 47.400.000.00
-            Jurnal transaksi dalam 1 bulan :
1.      Biaya angkut (3 @ Rp. 60.000) = Rp. 180.000
2.      Biaya tenaga kerja (4 orang @ Rp. 50.000 x 5 pesanan )
Biaya tenaga kerja = Rp. 200.000
3.      Biaya bahan baku (@Rp. 6.000)
Rp.6.000 x 200 porsi = Rp.1.200.000,00 +
Perkiraan pengeluaran minimal 1 bulan = Rp. 1.580.000.00
Total Rp. 1.580.000 x 12 bulan = Rp. 18.960.000
B.     Laba/Rugi
Laporan laba/rugi dalam 1 bulan
Pendapatan
Porsi besar 2 x (100 porsi x Rp.8.500,00) = Rp. 1.700.000.00
Porsi kecil 2 x (100 porsi x Rp. 7.500,00) = Rp. 1.500.000.00+
= Rp. 3.200.000.00
Biaya-biaya
Biaya angkut = Rp1.80.000
Biaya tenaga kerja = Rp. 200.000
Biaya bahan baku = Rp. 1.200.000+
= Rp.3.200.000– Rp.1.580.000
Maka Laba yang di dapatkan sebesar  Rp. 1.620.000.00



BAB V
PENUTUP


A.    KESIMPULAN
Demikianlah proposal bisnis ini kami buat. Semoga proposal ini dapat diterima dan dapat bermanfaat bagi kita semu, tidak lupa kami mengucap syukur kepada Allah Swt karena atas segala rahmat dan hidayah-Nya kami menyelesaikan proposal bisnis ini kami tidak lupa pula kami ucapka terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu dalam pembuatan proposal ini.
Semoga proposal ini dapat diterima oleh semua pihak karena proposal ini merupakan tahap awal kami dalam memulai usaha catering ini. Dengan selesainya proposal bisnis ini, kami berharap dapat segera mewujudkan usaha bisnis yang telah kami rencanakan ini.
Segala saran dan kritik yang membangun sangatlah saya harapkan dari semua pihak, karena saya menyadari bahan atau proposal ini masih jauh dari kata sempurna. Saran dan kritik tersebut semoga dapat menjadi acuan atau pelajaran bagi kami semua untuk dapat menjadi lebih baik lagi. Atas segala perhatiannya saya mengucapkan terima kasih.
B.     SARAN
Agar pelaksanaan suatu usaha dapat berjalan lancer, maka kami mempunyai beberapa saran, diantaranya :
1.      Percaya dan yakin bahwa usaha bisa dilaksanakan
2.      Pandai berkomunikasi
3.      Mempunyai etos kerja yang tinggi
4.      Mau mendengarkan kritik dan saran dari orang lain
5.      Tidak mudah putus asa
6.      Mampu menghasilkan produk yang berkualitas
7.      Mengutamakan kepuasan pelanggan
8.      Disiplin, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif








Proposal Usaha Warnet
Oleh: ELY SINTYA

BAB I
PENDAHULUAN


A.    LATAR BELAKANG
              Dengan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan informasi dan komunikasi, maka harus diiringi oleh kemajuan teknologi juga, guna mendukung efektifitas dan efisiensi pekerjaan manusia.Salah satu kemajuan teknologi yang cukup berperan dan cukup dirasakan manfaatnya bagi manusia, yaitu dengan kehadiran internet di tengah masyarakat. Dengan menggunakan internet masyarakat mampu menjangkau bagian paling jauh dari bumi ini bahkan berkomunikasi dengan orang-orang disekitarnya tanpa harus bertatap muka langsung.
  Banyak manfaat yang di peroleh dari kehadiran internet, salah satunya sebagai sumber informasi, sarana komunikasi, serta sebagai media hiburan. Apalagi dengan kehadiran jejaring social yang saat ini sangat di gandrungi masyarakat, kenyataan ini tentu akan meningkatkan para pengguna internet. Karena manusia tidak dapat hidup sendiri oleh sebab itu internet meningkatkan intensitas manusia untuk saling bertukar informasi.

B.     MAKSUD DAN TUJUAN
                          Berdasarkan penjelasan yang sudah kami jelaskan sebelumnya kami bermaksud ingin mendirikan sebuah usaha warung internet yang bertujuan:
1.      Sarana informasi, komunikasi dan hiburan bagi masyarakat.
2.      Memperkenalkan dunia internet kepada masyarakat sebagai bagian dari kemajuan teknologi.
3.      Sebagai peluang usaha tersendiri bagi kami.
4.      Membuka lapangan kerja.




BAB II
RENCANA DAN PROFIL USAHA



A.    NAMA USAHA
Nama Usaha                 : SKY.NET
Dengan nama SKY.NET diharapkan warnet ini dapat berkembang dan maju pesat seperti peluru yang ditembakkan secara merunduk dan dibekali dengan para pekerja yang mumpuni seperti para sniper jitu, sehingga mampu memberikan pelayanan internet dalam kecepatan ynag baik dan terpercaya.
B.     BENTUK DAN BIDANG USAHA
       Bentuk Usaha                       : Warnet
       Bidang Usaha                       : a. Jasa Pelayanan Internet
                                                       b. Scaning & Printing Dokumen
                                                       c. Jasa Pengetikan     
C.  TEMPAT USAHA
Lokasi usaha                          :  Desa Bagawat RT/RW 05/03 Kec. Selajambe Kab.    Kuningan
Keunggulan Lokasi Usaha      :
1.      Lokasi sangat berpotensial untuk di dirikan usaha warnet, karena lokasi usaha dekat dengan pemukiman warga yang padat.
2.      Lahan parkir teduh dan cukup luas.
3.      Lokasi usaha memiliki teras yang teduh,yang memungkinkan pengunjung saling bercengkerama satu sama lain dengan pengunjung lain yang sedang menunggu antrian disaat warnet sedang penuh.
4.      Usaha warnet beralokasi tepat di pinggir jalan,yang memungkinkan pengunjung dapat menjangkau lokasi dengan mudah.
5.      Lokasi usaha berdekatan dengan Sekolah Dasar (SD).


D.    VISI MISI USAHA
      Visi Usaha
Memperoleh keuntungan dengan maksimal dan mitra kerja yang banyak.
Misi Usaha
1.      Penjagaan kualitas dan servis/pelayanan yang memuaskan
2.      Melaksanakan promosi rutin
3.      Membuka cabang baru

E.     WAKTU USAHA
            Usaha warnet ini, akan mulai kami buka pada tanggal 1 Januari 2016, dengan ketentuan jadwal jam kerja sebagai berikut :
Hari buka        : Setiap hari ( Hari besar tutup )
Waktu             : 07.00 – 21.00 WIB

F.     STRUKTUR ORGANISASI  USAHA
a.       PEMILIK                               :
       1. Mengontrol kerja semua anggota yang berada dibawahnya. Sebagai penanggungjawab     terbesar.
b.      SEKRETARIS                       :
       1. Bertugas sebagai penyusun dokumen yang berkaitan dengan kelangsungan kegiatan operasional warnet baik bulanan/tahunan.
c.       BENDAHARA                      :
       1 .  Mencatat segala pemasukkan dan pengeluaran rutin warnet.
       2.   Mencatat segala biaya operasional tambahan.
d.      PELAYAN/OPERATOR      :
       1.  Melayani pengunjung yang datang menyewa jasa internet.
       2.  Sebagai admin dalam sebuah warnet, yang mengatur biaya sewa.
       3. Mengontrol keadaan dan kebersihan warnet.
\


BAB III
ANALISIS USAHA


A.    PENELITIAN DAN ANALISIS
1.      Target Pelanggan
Target pelanggan warnet ini adalah pelajar, guru serta masyarakat disekitarnya. Mereka adalah yang menggunakan internet untuk hiburan semata yang frekuensinya cukup tinggi dalam akhir – akhir ini meningkat.
2.      Tren Pasar
Saat ini jejaring sosial yang lebih banyak dikunjungi oleh masyarakat adalah program chatting dan situs www.facebook.com/www.twitter.com selain itu siswa juga dituntut untuk selalu memperbaharui informasinya mengingat tahun ini sudah memasuki kurikulum 2013.
3.      Situs Persaingan
Kondisi tempat dimana kami mendirikan usaha cukup strategis. Karena di tempat ini juga temasuk daerah yang ramai pengunjungnya dan untuk usaha warnet ini baru satu – satunya di daerah ini.
4.      Perkiraan Bagian Pasar
Berdasarkan pengamatan tempat, usaha warnet yang akan dibuka ini cukup ramai karena masih jarang dan bisa dibilang satu – satunya disini sehingga untuk taksiran sementara warnet ini masih mendapat bagian sekitar 85% di daerah ini.

B.     RENCANA PEMASARAN
a.       Periklanan dan Promosi
            Strategi yang akan kami jalankan pada usaha ini antara lain :
1.      Bekerjasama dengan pihak sekolah dalam rangka mengadakan kerjasama sponsorship.
2.        Bekerjasama dengan pihak sekolah dalam rangka pelatihan kecil tentang komputer dan internet.
3.      Memberikan promosi saat awal bulan bagi pelanggan tetap.
b.      Analisis SWOT
1.  Strenght
Telah berpengalaman mendirikan dan manajemen warnet sehingga mengetahui seluk beluk komputer, memiliki strategi sistem pemasaran dan publikasi yang terstruktur terhadap konsumen selain itu didukung oleh tenaga kerja yang mumpuni didalam bidangnya.
2.  Weakness
Munculnya usaha yang sama seperti percetakan dll.
3.  Opportunity
Konsumen pelajar yang belum terjamah atau mengenal komputer adalah sebagai konsumen potensial.
4.  Threat
Sekolah sepi saat musim liburan dan konsumen umum kebanyakan belum terlalu mengenal komputer yang mereka tahu komputer hanya bisa untuk bermain game online.




BAB IV
LAPORAN KEUANGAN

A.    ALAT DAN PRASARANA
Alat dan Prasarana
Uraian
Biaya
1 paket PC
Rp. 2.500.000,- @ 9 unit
Rp. 22.500.000,-
Headset
Rp.      30.000,- @ 9 unit
Rp.      270.000,-
Webcam
Rp.      80.000,- @ 9 unit
Rp.      720.000,-
Meja bersekat
Rp. 100.000,-    @ 9 unit
Rp.      900.000,-
Karpet 4 x 10 m2
Rp. 180.000,-    @ 1 unit
Rp.      180.000,-
Kabel UTP/roll
Rp.    500.000,- @ 1 unit
Rp.      500.000,-
Printer + Scanner
Rp.    800.000,- @ 1 unit
Rp.      800.000,-
Jasa Instalasi Server
Rp.    800.000,- @ 1 unit
Rp.      800.000,-
AC
Rp.    750.000,- @ 1 unit
Rp.      750.000,-
Lampu ruangan
Rp.      30.000,- @ 1 unit
Rp.        30.000,-
Tinta Printer
Rp.      20.000,- @ 8 unit
Rp.      160.000,-
Kertas HVS/A4
Rp.      30.000,- @ 5 rim
Rp.      150.000,-
TOTAL

Rp.  27.760.000,-
B. BIAYA OPERASIONAL
Operasional
Uraian
Biaya/bulan
Tagihan Listrik (rata-rata)
Rp. 700.000,- /bulan
Rp. 700.000,-
Tagihan Internet Service Provider
Rp. 800.000,- /bulan
Rp. 800.000,-
Perawatan rutin PC
Rp. 25.000,-  @9 unit /bulan
Rp. 255.000,-
Perawatan rutin AC
Rp. 100.000,-@1 unit /bulan
Rp. 100.000,-
Biaya pengembangan
Rp. 600.000.-
Rp. 600.000,-
TOTAL
Rp. 2.455.000,-

C.    ASUMSI KEUNTUNGAN
Jasa
Uraian
Laba kotor/bln
Laba bersih/bln
Sewa internet
@Rp.4.000 x 14 jam/hari x
9 pc x 30 hari
Rp.15.120.000,-
Rp.12.665.000,-
Print
@Rp.500 x 20 lembar/hari x 30 hari
Rp.300.000,-
Rp.      300.000,-
Scanner
@Rp.5.000 x 2 lembar/hari x 30 hari
Rp.300.000,-
Rp.      300.000,-
Jasa Pengetikkan
@Rp.10.000 x 2 kali/hari x 30 hari
Rp.600.000,-
Rp.      600.000,-
TOTAL
Rp. 13.865.000,-

 D.  SUMBER MODAL
Modal sendiri                          : Rp. 180.000.000,-
Modal pinjaman ke bank         : Rp. 20.000.000,-



E. BIAYA
Beli tanah                                : Rp. 20.000.000,-
Bangunan                                : Rp. 60.000.000,-
Sarana dan prasarana              : Rp. 27.760.000,-
Biaya operasional                    : Rp  2.455.000,-.
Bunga 2,2 % untuk 1 tahun    : Rp. 5.280.000,-
Setoran bersih tanpa bunga     : Rp. 20.040.000,-       +                                                                                    Rp.135.535.000,-       
F. KEUNTUNGAN
            Pendapatan 13.865.000 x 12 bulan     166.380.000,-
            Total biaya                                          135.535.000,-  _
                                                                         30.845.000,-  
                                               







BAB V
PENUTUP

A.    ANTISIPASI MASA DEPAN
Sebagai wirausahawan yang baik, kami tidak akan membiarkan usaha ini berjalan secara mendatar. Kami akan terus mencoba memperbaiki kualitas pekerjaan kami, agar para peminat dan konsumen puas atas pelayanan yang kami berikan. Karena apabila kualitas pelayanan kami tidak kami tingkatkan kemungkinan besar usaha ini tidak akan maju, dan terancam bangkrut seiring perkembangan zaman. Mengingat para pesaing kami yang kemungkinan semakin banyak kami harus selalu siap dengan mengembangkan pelayanan kami dibidang pelayanan internet.

B.     KESIMPULAN
Menurut kami usaha ini dapat berkembang dan akan mencapai keberhasilan. Kami sangat yakin bahwa usaha ini akan maju dan terus berkembang karena dilakukan oleh orang–orang yang mempunyai kualitas dalam menjalankan setiap pekerjaan. Kami sadar bahwa usaha ini tak akan langsung berkembang pesat tapi kami akan terus berjuang untuk terus menjalankan dan mengembangkan usaha ini.
C.    SARAN
Untuk membuka usaha warnet sebaiknya kita lihat apa saja yang harus diperhatikan dan buatlah usaha tersebut sangat bermanfaat bagi para penggunanya. Selain itu selalu berusaha memperkecil dampak negatif dari adanya usaha kita.



Proposal Usaha UD Beauty Fashion
Oleh: Wina Winengsih

BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang Bisnis
Bisnis ditengah persaingan yang semakin mengglobal disegala bidang, menuntut manusia untuk memiliki kemampuan bersaing. Selain dibutuhkan pemikiran yang solutif dan ide-ide yang inovatif, penampilan merupakan salah satu kunci penting yang harus diperhatikan bagi setiap manusia. Sesuai dengan kata pepatah “You are what You wear” yang artinya manusia dilihat dan dinilai pertama kali oleh orang lain dari segi visual termasuk cara berpenampilan seseorang. Karena bagaimanapun penampilan seseorang merupakan refleksi dari kepribadian orang itu sendiri. Fashion menjadi salah satu jawaban bagi manusia untuk merefleksikan kepribadian mereka. Fashion artinya benda-benda dan atribut yang dipakai manusia untuk mengidentifikasikan dirinya secara khusus dan kelompok sosialnya, sebagai satu kesatuan dirinya dengan pikiran atau pernyataan citra diri pribadi ataupun yang sifatnya komunal. Benda-benda tersebut bisa berarti gaya pakaian, rambut, kendaraan, atau apa saja yang dipandang sebagai identitas setiap diri pribadi atau kelompok. Fashion merupakan bagian terpenting dari gaya hidup suatu masyarakat. Kebudayaan di suatu perkotaan merupakan kebudayaan yang tumbuh dari interpretasi dan pengkomunikasian berbagai hal yang dirasakan serta dialami oleh penghuni sebuah kota. Kecenderungan masyarakat kota yang serba sibuk dan berintelektualitas tinggi akan menyebabkan aspek visual menjadi penting di dalam kehidupan kota, di mana hal ini juga berdampak terhadap pencitraan visual dari masing-masing individu, yang seringkali dicerminkan oleh style (gaya).





B.     Visi Dan Misi Perusahaan
VISI
Membuka usaha dalam bentuk butik dengan prospek yang cerahdimasa mendatang dan dikelola secara professional dan mampu mengikutitrend mode yang up to date.
MISI
1.    Melayani customer dengan jujur, tepat waktu, dan tanggung jawab.
2.    Member pelayanan dengan kualitas bagus.
3.    Mengelola butik dengan professional.
4.    Memberikan layanan jasa atau produk kepada masyarakat dalam bidang fashion.
5.    Menciptakan lapangan kerja baru.

C.    Tujuan Bisnis
Adapun tujuan yang akan dicapai, antara lain:
1.      Memperoleh keuntungan usaha sebanyak mungkin baik secara konvensional maupun menggunakan teknologi informasi dan komunikasi melalui jaringan internet.
2.      Memberikan warna baru dalam dunia Fashion bagi para remaja dan wanita dewasa di Serang khususnya dan masyarakat umumnya dengan harga yang kompetitif dan terjangkau.
3.      Menghasilkan produk yang unik karena merupakan dari baju berkualitas tinggi . Sehingga menimbulkan kesan eksklusif karena jumlah produk yang terbatas untuk per itemnya.


BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

A.    Nama Dan Alamat Perusahaan
Nama Perusahaan             : UD. Beauty Fashion
Alamat Perusahaan          : Kuningan Jln. Siliwangi No. 24
Bidang Usaha                  : Perdagangan
Jumlah Karyawan            : 8 orang
No. Telp                           : (021)8401767

B.     Nama Pemilik dan Alamat Perusahaan
Nama pemilik                   : Wina Winengsih
Alamat pemilik                 : Ds. Selajambe, Kec. Selajambe, Kab. Kuningan
No.Telp                            : 082324321106

C.    Informasi Tentang Bisnis Yang Akan Dilaksanakan
Perusahaan kami bergerak dibidang perdagangan yang menjual berbagai aneka baju serta fashion yang pastinya up to date dan cocok dengan selera masyarakat, khususnya untuk kaum remaja dan dewasa.
Sebulum kami menjalankan perusahaan yang kami rencanakan ini, maka kami harus mempunyai modal usaha, intuk merencanakan pemasaran perusahaan kami akan mempromosikan dan mendistribusikan produk kami melalui pasar tradisional maupun pasar modern yang mudah terjangkau oleh para pembeli.

D.    Lokasi
Lokasi usaha "Beauty Fashoin" berlokasi di daerah Kuningan  dengan memperhatikan beberapa faktor :
1.      Faktor pertama, karena di Serang banyak terdapat perumahan dengan mayoritas penduduk beragam sehingga mereka berpotensial memakai busana modern.
2.      Faktor kedua, terdapat perguruan tinggi, sekolah-sekolah, kantor, karyawan.
3.      Faktor ketiga, merupakan daerah ibu kota provinsi banten, yang pasti akan terus berkembang.
4.      Faktor keempat, karena harga sewa ruko di daerah Serang masih terjangkau
5.      Faktor kelima, di daerah Serang relatif aman.
6.      Faktor keenam, transportasi mudah karena berada di pinggir jalan raya yang dilewati oleh semua angkutan umum.

E.     Ruang/Tempat Yang Di Butuhkan
Tempat yang dibutuhkan pada awal membuka usaha butuik ini adalah 70m x 50m dengan bangunan terdiri dari dua tingkat.

F.     Waktu Operasional
Waktu intuk melakukan pelayanan butik ini dibuka dari pukul 09.00 sampai dengan 20.00.

G.    Aspek Yang Digunakan
1.      Aspek Teknisi
Yaitu hal yang berhubungan dengan kegiatan produksi karena bahan utamanya adalah pakaian, kami tidak akan mendapatka kesulitan untuk mencari bahan karena mudah untuk dicari dan didapatkan.
2.      Aspek Pemasaran
Yaitu salah satu hal yang harus diperhatikan karena pada aspek ini kita harus berusaha memasarkan dengan baik, sehingga produk yang kita bisa jual dapat bisa diterima dengan baik oleh pembeli maupun masyarakat.
3.      Aspek Financial
Yaitu aspek yang paling kompleks karena berhubungan dengan anggaran dan biaya yang harus dikeluarkan dan yang harus kita punya untuk memulai usaha.

4.      Aspek Sosial Lingkungan
Pada aspek ini usaha tidak berdampak besar terhadap lingkungan, karena  usaha ini tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.

H.    Sruktur Organisasi
 

















BAB III
PEMBAHASAN
A.      Aspek Permintaan
1.    Permintaan
Permintaan akan fashion sangat meningkat pesat, karena pakaian yang beredar di masyarakat beragam gaya yang modis, dengan adanya “UD Biauty Feshion” yang beragam gaya, motif, dan style. Dan masih banyak pilihan lain seperti pakaian muslim yang sekarang banyak diminati karna perkembangan fashion yang selalu berinovasi maupun gaya ala barat yang modis otomatis mereka akan penasaran untuk berkunjung ke “UD Beauty Feshion,” hal ini yang akan membuat  penawaran terhadap produk kita tinggi, selain itu juga masih jarangnya  persaingan di tempat ini maka pembeli akan datang dan membeli produk yang kita tawarkan.
2.     Penawaran
Penawaran akan fashion atau pakaian yang bermutu dengan harga terjangkau, yang dapat menggoda siapa saja yang melintas di UD Beauty Feshion, maka dari itu kami menawarkan ke berbagai kampus dan menyebarkan brosur agar siapa saja yang belum melihat akan penasaran, ini merupakan peluang bisnis yang cukup menjanjikan karena peluang usaha yang tak akan pernah ada matinya.
3.    Strategi Pemasaran
Pendirian “UD Beauty Fashion” bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan produk fashion bagi semua kalangan remaja, mahasiswa, eksekutif muda, umum dan ibu rumah tangga.

B.    Harga
Harga yang ditawarkan oleh “UD Beauty Fashion” akan menjual produk yang berkualitas tinggi tetapi dengan harga yang terjangkau oleh pembeli.
Berikut adalah harga-harga Produk UD Beauty Fashion:
Pakaian wanita                             : Rp 40.000,- s/d Rp 250.000,-
Sepatu                                          : Rp 69.000,- s/d Rp 200.000,-
Sendal                                          : Rp 69.000,- s/d Rp 149.000,-
Tas                                                : Rp 50.000,- s/d Rp 189.000,-
Pernak-pernik                               : Rp  3.000,- s/d Rp 50.000,-

C.      Segmentasi pasar
Batasan usia         : 17 - 40 tahun
Sasaran                 : mahasiswa, ekskutif muda wanita, dan ibu rumah tangga.
Ekonomi                : menengah keatas dan menegah kebawah
Model Pakaian      : chic & colorfull

D.  Pemasaran
1.      Memberikan diskon kepada pembeli yang membeli dalam jumlah besar.
2.      Pada saat grand opening memberikan diskon kepada pelanggan sebesar 10%.
3.      Produk yang berkualitas dengan beraneka ragam harga yang tetap terjangkau oleh pelanggan.
4.      Lokasi yang strategis dan bersih.
5.      Pemasaran yang baik dengan brosur, spanduk, barner, dan pemasaran akan dilakukan via shop online (internet) dan blacberry mesenger.
6.      Layanan konsumen yang ramah dan prima.
7.      Desain toko yang unik, berkesan gaul, dan modern.
8.      Produk dengan design lokal dan import.
9.      Butik terus menampilkan produk yang lebih terbaru dan lebih unik.


         BAB IV
ANALISIS USAHA

A.      Analisi SWOT
1.      Strenght ( kekuatan )
a.       Lokasi usaha yang akan dibuka oleh saya terletak dilokasi yang strategis, dikawasan atau daerah yang padat penduduknya.
b.      Daya beli masyarakat sekitar sangat tinggi sehingga dapat menyerap peluang dalam mendapatkan keuntungan.
2.      Weakness ( kelemahan )
a.       Modal yang kurang melengkapi koleksi pakaian yang dijual, fasilitas yang belim komplit seperti kamar pas dan gantung model.
b.      Pembukuan yang msih manual belum menggunakan aplikasi.
3.      Opportunity ( kesempatan )
a.       Persaingan yang masih sedikit, dengan persaingan sedikit usaha yang akan dimulai memiliki kesempatan yang besar untuk menguasai pasar.
b.      Dengan adayakretivitas dan inovasi yang dilakukan, usaha ini dapat berjalan dengan sukses.
c.       Adanya tradisi lebaran dimana banyak masyarakat yang membeli baju untuk lebaran juga dapat dijadikan kesemptan untuk mendapatkan keuntungan berlipat ganda.
4.      Threats ( ancaman )
a.       Golongan ekonomi yang menjadi pelanggan adalah menengah kebawah.
b.      Ancaman tindak kriminal yang dapat mengganggu kelancaran usaha.




BAB V
RENCANA ANGGARAN BIAYA

A.    Rencana Modal Usaha
Modal awal          : Rp. 800.000.000-,
Modal sendiri       : Rp. 20.000.000-,
Pinjam dari Bank : Rp. 780.000.000-,

B.     Rincian Modal Usaha
1.      Menyewa lokasi/gedung                    : Rp. 120.000.0000-,
2.      Renovasi dan desain interior              : Rp. 55.000.000-,
3.      Biaya produksi                                   : Rp. 350.000.000-
4.      Biaya peralatan                                  : Rp. 100.000.000-,
5.      Biaya Soft Opening dan promosi      : Rp. 20.000.000-,
6.      Biaya gaji karyawan ( 8 karyawan )  : Rp. 16.000.000-,
7.      Biaya perawatan gedung                   : Rp. 5.000.000-,
8.      Biaya lain-lain (listrik, pajak,air)        : Rp. 5.000.000-,
Total                                                   : Rp 671.000.000-,
Sisa biaya awal                                   : Rp. 129.000.000-,

C.    Rincian Pinjaman Ke Bank
Pinjam ke bank     : Rp. 780.000.000-,
Bunga Bank         : 2,2% x Rp. 780.000.000 =  Rp. 17.160.000-,
Setoran perbulan selama 3 tahun     : Rp. 38.860.000 / bulan
Setoran perbulan ke bank                 : Rp. 17.160.000 + 38.860.000
                                                         = 56.020.000/ bulan
Setoran perbuan ke bank + gaji pegawai : Rp. 56.020.000+120.000
                                                                 = Rp. 176.020.000/ bulan
Jadi penghasilan perhari minimal Rp. 176.020.000 = Rp. 5.900.000
                                                               30

Jika saya ingin mendapatkan gaji perbulan Rp. 12.000.000
Maka saya harus mendapatkan pengahasilan Rp. 4.000.000/hari.
Jika penghasilan perhari minimal+gaji saya
= Rp. 5.900.000-, + Rp. 4.00.000-, = Rp 6.300.000-,
Jadi penghasilan keseluruhan perusahaan saya = Rp. 6.300.000-,





                                          

BAB VI
ASPEK TEKNIS, OPERASI DAN ORGANISASI


A.     Rencana Pengembangan
Dalam rencana pengembangan untuk pertama kita menyewa  tempat yang akan di kontrakan, setelah usaha ini berkembang kita bisa membuka cabang baru atau dengan cara membeli yang sudah berdiri di pusat kota lain ataupun tempat-tempat yang dekat dengan pusat bisnis, kampus atau perkantoran, dimana orang-orang berlalu lalang dan dapat lebih mudah melihat boutique kami.
B.        Rencana Pengoperasian Usaha
Untuk rencana pengoperasian usaha ini tidak begitu rumit, artinya tidak begitu  membutuhkan karyawan yang banyak, cukup 8 orang saja, usaha ini sudah dapat berjalan karena usaha UD Beauty Fashion ini dapat dilakukan tanpa karyawan pun dengan cara mengurus nya sendiri.





BAB VI
   PENUTUP

A.    Kesimpulan
Kelayakan suatu usaha dapat dilihat dari berbagai macam aspek. Aspek-aspek tersebut saling berkaitan karena saling mendukung untuk keberlangsungan usaha yang dijalankan. Yang lebih penting adalah dukungan biaya operasional untuk menjalankan usaha tersebut. Sebuah usaha didirikan untuk mencapai tujuannya yaitu memberikan manfaat secara maksimal kepada pemilik usaha. Jika usaha tersebut telah memberikan manfaat maka usaha tersebut layak untuk dijalankan. Beberapa indikator  yang digunakan untuk mengetahui kelayakan usaha antara lain adalah kelayakan dari aspek teknis dan teknologi, pasar dan pemasaran serta keuangan. Aspek keuangan dihitung berdasarkan nilai Payback Period (PP) Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Profitability Index (PI). Beberapa indikator aspek keuangan tersebut merupakan penghitungan berdasarkan nilai waktu.
Saya mendirikan usaha ini bertujuan untuk, Mengoptimalkan pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya, memperluas pemasaran dengan banyak membuka cabang, menambah barang yang lebih beragam dan tentunya up to date, mengamati perkembangan dunia fashion baik nasional ataupun internasional.





Proposal Usaha UD Catering Maju Jaya
Oleh: Yuli Yuliana


BAB I
PENDAHULUAN

C.     Latar Belakang
Usaha Catering rumahan merupakan usaha penyediaan aneka makanan untuk jumlah yang cukup besar. Usaha Catering rumahan saat ini cukup diminati karena kebutuhan akan makanan tidak pernah ada habisnya apalagi untuk penyediaan makanan dalam jumlah besar. Selain itu bisa dilihat dari sudut pandang efisiensi dan biaya, usaha ini banyak menghemat biaya investasi usaha. Seperti tempat dan peralatan rumah tangga dapat menggunakan yang telah ada sebagai langkah awal.
Selain itu, dilihat dari sisi pasar, masyarakat yang cenderung konsumtif memberikan peluang keuntungan yang besar.
6.    Rencana Bisnis
Berdasarkan uraian diatas, maka kami optimis dan mengambil kesimpulan untuk mengembangkan usaha catering yang btelah kami miliki. Dengan adanya usaha ini, maka kami bermaksud untuk memperluas dan mengembangkan usaha ini, namun untuk merealisasikan niat tersebut kami membutuhkan modal financial untuk mengembangkan usaha tersebut. Dengan perkembangan usaha ini kami juga berharap dapat membantu mereka yang membutuhkan pekerjaan, sehingga jumlah pengangguran dapat berkurang.
7.    Manfaat Usaha
c.       Manfaat Ekonomi
Dalam dunia usaha tentunya setiap orang menginginkan keuntungan dari hasil usahanya. Dari sinilah kami harus mampu menganalisa keunggulan dan kelemahan pesaing kami dan sejauh mana kemampuan kami untuk bersaing dengan mereka baik dari sisi harga, pelayanan maupun kualitas. Persiapkan mental dan keberanian memulai. Singkirkan hambatan psikologis rasa malu, takut gagal dan perang batin antara berkeinginan dan keraguan. Dimana resiko bisnis adalah untung rugi. Semakin besar untungnya maka resikonya pun semakin besar. Yang terpenting adalah berani mencoba dan memulai. Lebih baik mencoba tetapi gagal mencoba. Dengan demikian usaha ini dapat menghasilkan keuntungan.
d.      Manfaat Sosial
Dengan adanya usaha ini diharapkan dapat membangun aspek kemanusiaan dalam bidang taraf hidup serta kegiatan di sekitar lingkungan dimana usaha ini berjalan.
8.    Tujuan Usaha
-          Memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
-          Menambah pengalaman dan pengetahuan kewirausahaan dalam melakukan kegiatan usaha,
-          Mewujudkan kemampuan dan kemantapan dalam berwirausahawan untuk meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
9.    Visi
“ Menciptakan usaha kuliner terbaik dan membentuk kemandirian”.
10.               Misi
5.      Memberikan kemudahan dalam melayani kebutuhan pokok.
6.      Menciptakan lapangan pekerjaan.
7.      Membangun semangat berwirausaha.
8.      Terbentuknya usaha kuliner terbaik yang mengedepankan pelayanan, kenikmatan, dan keberkahan.

D.    Ringkasan Usaha
4.      Biodata Pemilik
Nama Pemilik                    : Yuli Yuliana
Alamat                              : Desa Selajambe Kec. Selajambe Kab. Kuningan
Jenis Kelamin                    : Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir       : Kuningan, 22 Januari 1999
Agama                               : Islam
No. Telepon                      : 085316086513
Email                                 : yulianayuli076@gmail.com
Pendidikan Terakhir          : SMK
5.      Manajemen
Nama Perusahaan              : UD Catering Maju Jaya
Nama Pemilik                    : Yuli Yuliana
Bidang Usaha                   : Bidang Makanan
6.      Pemasaran
e)      Sasaran Konsumen/Pembeli
Sudah menjadi kelaziman bahwa usaha catering bekerja berdasarkan pesanan. Kegiatan produksi dimulai apabila pesanan telah diterima. Maka tanpa pesanan, kegiatan produksi perusahaan catering tidak bekerja. Yang bekerja sepanjang tahun atau selama bisnis itu hidup adalah pemasaran, keuangan dan administrasi.
Target pasar adalah seluruh kalangan masyarakat yang berefisien waktu da tenaga dan yang menjadi pesaing kita dari perusahaan catering lainnya.
f)       Wilayah Pemasaran
Untuk wilayah pemasaran sendiri terencana hanya mencakup wilayah kabupaten kuningan
g)      Konsep Pemasaran
Dalam hal ini kami sudah melakukan riset dan perbandingan dengan pesaing-pesaing lain dalam usaha yang sama, baik dalam hal harga, penyajian yang menarik dan promosi serta delivery untuk kegiatan produksi nantinya.
h)      Penetapan Harga Jual
Untuk menetapkan harga kami sudah melakukan riset dan membandingkannya dengan strategi harga yang kami miliki. Dalam hal ini kami juga memberikan beberapa menu produk kami beserta harga jualnya.







BAB II
USAHA YANG DIAJUKAN
B.     Produk
Produk yang kami tawarkan dalam usaha ini kepada konsumen memiliki beberapa menu:
3.   Nasi Kuning
-          Nasi Kuning
-          Mie
-          Tempe Kering
-          Ayam Goring
-          Prekedel
-          Kerupuk Udang
Harga Rp. 8000
4.   Nasi Putih
-          Nasi Putih
-          Urap
-          Ayam Bumbu Rujak
-          Kerupuk Udang
Harga Rp. 7.500
Dengan memiliki beberapa menu tersebut maka masyarakat dapat memilih menu yang mereka inginkan sesuai dengan keinginan yang akan mereka pesan.
C.     Analisis SWOT
Analisi SWOT terhadap bisnis ini adalah sebagai berikut :
5.    Strength (Kekuatan)
Membuka usaha makanan seperti nasi box untuk saat ini cukup menjanjikan karena dewasa ini masyarakat yang cenderung konsumtif dan memperhatikan efisiensi waktu, tempat dan tenaga lebih memilih hal seperti ini ditangani oleh pihak tertentu yang kompeten.
6.    Weaknesses (Kelemahan)
Kelemahan dari usaha ini terdapat pada pemasaran yang hanya mengandalkan pesanan terkadang hanya berpatok pada waktu tertentu. Jadi kami harus handal melobi pihak yang menjadi target pasar.

7.    Opportunities (Peluang)
Peluang bisnis ini akan sangat menjanjikan sekali, hal ini karena saingan untuk usaha ini bisa dikatakan belum banyak. Selain itu kita juga dapat mengurangi jumlah pengangguran di daerah tempat tinggal kita, karena kita dapat memperkerjakan orang-orang disekitar kita untuk membantu usaha yang sedang kita jalankan ini.
8.    Threats (Ancaman)
Ancaman dari usaha ini adalah makanan ini akan cepat basi. Hal ini dapat disebabkan pada saat pemasaran makanan tersebut sudah dimasukan dalam kemasan karena proses pemasaran tidak dilakukan di tempat atau dipasar. Ancaman yang lain adalah akan banyak pihak lain yang meniru usaha ini, hal ini tentu akan membuat saingan  yang baru bagi kita.
D.    Aspek Pasar Dan Pemasaran
3.    Aspek Pasar/Target Pasar
Yang merupakan kunci penting untuk kunci penting untuk diperhatikan. Sudah menjadi kelaziman bahwa usaha dibidang makanan bekerja berdasarkan kebutuhan konsumen serta berdasar pada pesanan. Kegiatan produksi dimulai seperti biasa disesuaikan dengan kebutuhan serta jika mendapat pesanan, maka kegiatan produksi dilakukan setelah pesanan telah diterima. Maka, tanpa pesanan tambahan dari konsumen, kegiatan produksi makanan belum bisa dikatakan bekerja sepanjang tahun atau selama bisnis itu hidup adalah pemasaran, keuangan, dan administrasi. Target pasar adalah seluruh kalangan masyarakat yang ingin memakan makanan yang sehat dan bergizi.
4.    Pemasaran
-       Peluang Pasar
Peluang pasar untuk makanan yang mengenalkan makanan yang sehat dan bergizi cukup baik. Dari segi bisnis, kecenderungan belum banyak bermunculannya jenis usaha makanan tersebut didaerah kami, tentu saja membuka peluang untuk usaha ini. Lagipula, potensi pasar usaha jenis ini belum banyak digarap orang. Orang-orang juga akan semakin mengerti pentingnya memperhatikan rasa dan kebersihan sehingga pemasarannya bisa saja cukup asal standar harga tidak terlalu tinggi.
-       Pasar Sasaran
Untuk daerah pemasaran produk ini yaitu baru sekitar wilayah area proses produksi dan tempat-tempat tertentu, karena masih dalam  tahap promosi.
Untuk sasaran dari produk ini adalah semua kalangan dari mulai anak-anak, remaja dan orang dewasa sehingga sasaran pemasaran dari produk makanan ini bisa cukup luas.
E.     Strategi Pemasaran
Adapun strategi pemasaran yang dapat kami lakukan adalah :
4.      Dari Mulut Ke Mulut
Promosi ini merupakan promosi yang paling sederhana, serta tidak memerlukan banyak biaya untuk melakuka promosi ini. Cukup dengan bercerita dengan teman-teman atau keluarga untuk mempromosikan usaha kita, sehingga secara tidak langsung semua konsumen atau masyarakat akan mengetahui usaha kita. Dan apabila usaha kita sudah diketahui dan disukai, maka konsumen tersebut akan memberitahukan kepada orang lain untuk memesan makanan di tempat kita.
5.      Dengan Media Internet
Selain promosi dari mulut ke mulut, maka promosi juga dapat dilakukan dengan menggunakan media internet. Karena sebagian besar masyarakat telah menggunakan media internet, sehingga masyarakat dapat mengetahui usaha kita.
6.      Dengan Brosur Atau Pamflet
Selain media internet, promosi juga dapat dilakukan dengan membuat brosur atau pamflet agar masyarakat dan orang-orang dapat mengetahui usaha kita.



BAB III
PRODUKSI DAN ORGANISASI

C.     Analisa Produksi
5.      Produk
Produk ini dibidang makanan, dalam pengolahan produk sendiri untuk kebutuhan bahan harus terlebih dahulu diutamakan, dalam persiapan pembelian bahan, pengolahan bahan dan kemasan.
6.      Proses Produksi
Proses produksi ini dapat berjalan apabila adanya pesanan dari konsumen dan payment yang telah dibayar. Kemudian bahan baku dapat dibeli sesuai dengan kebutuhan jenis masakan yang akan di pesan. Kemudian bahan bisa diolah menjadi proses makanan yang siap saji, kemudian dapat di kemas dan di delivery.
7.      Bangunan
Produksi ini berjalan di sebuah rumah usaha yang di sewa per bulannya dengan biaya Rp. 500.000,-
8.      Utilitas/ Sarana
Total Biaya Utilitas (Rp)
d.      Penggunaan instalasi listrikuntuk kebutuhan biaya produksi hanya butuh untuk penerangan setiap harinya dan proses pengolahan makanan, untuk membuat 5 kali pesanan biaya listrik yang harus di bayar sebesar Rp. 200.000,-
e.       Penggunaan instalasi air/PAM tiap bulannya yang harus dibayar sebesar Rp. 150.000,-
f.       Penggunaan instalasi telepon berkisar Rp. 100.000,- per bulannya.
D.    Aspek Organisasi
3.      Umum
Nama perusahaan                      : UD Catering Maju Jaya
Nama Pemilik                            : Yuli Yuliana
Alamat Kantor/Tempat Usaha  : Jln. Siliwangi No. 24 Kuningan
Tahun Berdiri                            : 2015

4.      Bagan Atau Struktur Organisasi
Manajemen
Komponen organisasional yang akan di terapkan adalah :
-       Satu orang pemilik, bertanggung jawab atas kelancaran keseluruhan proses.
-       Bendahara, memegang uang dari keuangan produksi, dan untuk membayar gajinya dari seluruh keuntungan yang dipotong untuk biaya produksi berikutnya.
-       Produksi, memproses semua makanan yang telah dipesan dan di olah.
-       Distribusi, mengemas pesanan catering yang harus diantarkan.
-       Pemasaran, mengantarkan pesanan makanan siap saji ini.
Gambar Bagan organisasi


Penanggung Jawab

Yuli Yuliana








Bendahara

Produksi

Distribusi

Pemasaran

Anissa
Mustirah
Bahri
Hendriana
















                                                                  




BAB IV
ANALISIS KEUANGAN


C.    Total Pembiayaan Proyek
3.      Kebutuhan Dana
Untuk modal awal memulai usaha ini karena merupakan home industries maka hanya diperlukan biaya sebesar Rp. 10.000.000,- yang diperoleh dari dana pribadi.
4.      Strategi Keuangan
Dana berasal dari modal pribadi, apabila terjadi lonjakan permintaan/konsumen maka akan dicoba untuk menambah modal melalui pinjaman dana melalalui lembaga keuangan bukan bank atau dari bank sekaligus.
-       Proyeksi keuangan 1 bulan :
4.      Modal Rp. 10.000.000,- (modal sendiri)
5.      Perlengkapan Rp. 1.000.000,- (pembelian perlengkapan)
6.      Peralatan Rp. 500.000,- (pembelian peralatan)
-            Penjualan pertahun (Rp)
Proyeksi penjualan dalam 1 bulan :
Minimal mendapat 5 kali pesanan
2 x partai besar (minimal 200 porsi @ Rp 8.000)
(2 x 200 porsi x Rp. 8000) =  RP. 3.200.000,00
3 x partai kecil (minimal 100 porsi @ Rp. 7.500)
(3x 100 porsi x Rp. 7500) = Rp. 2.250.000,00
Perkiraan pendapatan minimal 1 bulan = Rp. 5.450.000
Jadi penjualan per-tahun = Rp. 65.400.000,00
-            Jurnal transaksi dalam 1 bulan :
4.      Biaya angkut (5 @ Rp. 50.000) = Rp. 250,000
5.      Biaya tenaga kerja (5 orang @ Rp. 50.000 x 5 pesanan )
Biaya tenaga kerja = Rp. 1.250.000
6.      Biaya bahan baku (@Rp. 4.000)
Rp. 4.000 x 500 porsi = Rp. 2.000.000,00 +
Perkiraan pengeluaran minimal 1 bulan = Rp. 3.500.000,00
Total Rp. 3.500.000 x 12 bulan = Rp. 42.000.000,00
D.    Laba/Rugi
Laporan laba/rugi dalam 1 bulan
Pendapatan
Porsi besar 3 x (200 porsi x Rp. 8.000,00) = Rp. 3.200.000,00
Porsi kecil 2 x (100 porsi x Rp. 7.500,00) = Rp. 2.250.000,00 +
= Rp. 5.450.000,00
Biaya-biaya
Biaya angkut = Rp. 250.000
Biaya tenaga kerja = Rp. 1.250.000
Biaya bahan baku = Rp. 2.000.000 +
= Rp. 3.500.000 – Rp. 5.450.000 .
Maka Laba yang di dapatkan sebesar  Rp. 1.950.000




BAB V
PENUTUP
                                                                                       
Demikianlah proposal bisnis ini kami buat. Semoga proposal ini dapat diterima dan dapat bermanfaat bagi kita semu, tidak lupa kami mengucap syukur kepada Allah Swt karena atas segala rahmat dan hidayah-Nya kami menyelesaikan proposal bisnis ini kami tidak lupa pula kami ucapka terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu dalam pembuatan proposal ini.
Semoga proposal ini dapat diterima oleh semua pihak karena proposal ini merupakan tahap awal kami dalam memulai usaha catering ini. Dengan selesainya proposal bisnis ini, kami berharap dapat segera mewujudkan usaha bisnis yang telah kami rencanakan ini.
Segala saran dan kritik yang membangun sangatlah saya harapkan dari semua pihak, karena saya menyadari bahan atau proposal ini masih jauh dari kata sempurna. Saran dan kritik tersebut semoga dapat menjadi acuan atau pelajaran bagi kami semua untuk dapat menjadi lebih baik lagi. Atas segala perhatiannya saya mengucapkan terima kasih.










Proposal Usaha Foto Copy
Oleh: Eka Fitriani

BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Dewasa ini, perekonomian negara Indonesia menunjukkan kondisi yang kurang menggembirakan bagi para pelaku usaha dan masyarakat. Tingginya angka inflasi nasional pada bulan April 2008 yang mencapai 4,01% dan di Lampung yang mencapai 3,07 % dan isu kenaikan maupun kelangkaan harga BBM menjadi bukti adanya kurang kondusifnya kondisi perekonomian negara. Dalam kondisi yang seperti ini, masyarakat semakin terpuruk ketika harga kebutuhan beberapa bahan pokok mengalami peningkatan dan tidak lagi terjangkau yang juga tidak diimbangi dengan meningkatnya pendapatan masyarakat.
Bagi para pelaku usaha, kondisi yang perlu diperhatikan adalah mengenai bagaimana daya beli masyarakat di sekitar sehingga bisa memunculkan permintaan dari beberapa penawaran yang dilakukan oleh perusahaan.Apabila permintaan meningkat memungkinkan pasar menjadi potensial dan ketika kondisi permintaan menurun menyebabkan kondisi pasar berada pada posisi yang tidak menguntungkan.Yang perlu diperhatikan adalah mengenai bagaimana tingkat persaingan, daya beli masyarakat, dan hukum permintaan maupun penawaran itu terjadi pada kondisi yang demikian.
Jenis usaha fotocopy merupakan salah satu langkah yang tepat dilakukan.Sebab fotocopy adalah salah satu kebutuhan sebagian besar pelajar, mahasiswa, dosen, karyawan maupun masyarakat di sekitar lingkungan kampus yang sirkulasi permintaannya dilakukan setiap hari.Daya saing yang dimiliki usaha fotocopy cukup tinggi sehingga kebutuhan relatif stabil.
B.  Tujuan Pengelolaan Usaha Fotocopy
1. Menerapkan konsep wirausaha dalam melakukan usaha bisnis fotocopy.
2. Terciptanya usaha yang mendatangkan keuntungan bagi mahasiswa / pelajar, dan jugamemberi peluang / kesempatan kerja bagi masyarakat luas.
3. Serta dapat memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam bidang dunia usaha.



BAB II
PERENCANAAN AWAL DAN MANAJEMEN USAHA

            Usaha yang ingin maju dan terus berkembang memerlukan manajemen dan sistem produksi yang baik dan tangguh, langkah yang diambil yaitu perencanaan awal, rencana pemasaran, rencana operasi, rencana SDM, dan rencana keuangan.

A.  Perencanaan Awal
Adapun langkah-langkah yang diambil adalah sebagai berikut:
1. Penataan Tempat Usaha.
2. Berdasarkan tempat yang telah ditentukan oleh pemilik, pengelola melakukan penataanusaha yang menjadi prioritas utama atas dasar penyesuaian situasi dan kondisi yang nyata.
3.Penyediaan Sarana dan Prasarana yang Mendukung.
a.Kertas HVS dengan berbagai ukuran dan ketebalan.
b. Penyediaan mesin fotocopy.
c. Penyediaan tinta mesin fotocopy.
d. Penyediaan etalase.
e. Penyediaan meja dan kursi.
f. Penyediaan alat-alat untuk menjilid berupa:
1) Staples besar
2) Staples kecil
3) Cutter
4) Mistar
g. Sarana dan prasarana penunjang lainnya yang sesuai dengan kebutuhan.

B.  Rencana Manajemen Pemasaran
1.  Segmentasi, Targeting dan Positioning
a. Segmentasi
Yang menjadi segmen dari usaha fotocopy adalah semua segmen pasar (umum).
b. Targeting
Yang menjadi target market adalah peserta warga yang ada di wilayah Dsn. Kancana Gunungaci, Dsn. Kancana Bangunaya, Dsn. Kujangsari, dan sekitarnya.
c. Positioning
Kami ingin menciptakan image atau citra perusahaan di benak konsumen sebagai tempat fotocopy yang berkualitas dengan harga yang pas.
2. Penawaran
a.Perkembangan penawaran saat ini.
Perkembangan penawaran disektor usaha foto copy pada saat ini memang umum di lingkungan kantor. Hal tersebut disebabkan karena sektor usaha ini sudah dibidik secara serius. Oleh karena itu, agar usaha fotocopy menjadi lebih baik maka perlu peningkatan penawaran yang memberikan nilai lebih bagi konsumen dengan cara mendiskon harga dengan ketentuan yang berlaku.
b.Prospek penawaran di masa yang akan datang
Mengingat adanya peluang yang besar dalam usaha fotocopy pada masa yang akan datang, maka perlu adanya penawaran produk yang memberikan nilai lebih dan manfaat bagi konsumen. Penawaran tersebut akan semakin variatif (lebih banyak produk yang ditawarkan dalam hal ini tidak dimiliki oleh pesaing) maupun lebih kompetitif (dilihat dari kualitas kertas dan hasil copy dan harga dalam hal ini tidak terlalu diperhitungkan dikarenakan para pesaing juga melakukan banting harga) maka karena sudah ditunjang dengan perangkat teknologi informasi yang memberikan kemudahan dalam melakukan transaksi atau sebatas bertukar informasi.
3. Program Pemasaran
a. Tingkat pelayanan
Dalam usaha ini kami memberikan layanan yang memuaskan melalui layanan langsung,pemesanan dan tepat waktu pekerjaan .
b. Penetapan harga
Penetapan harga yang akan dilakukan adalah dengan menetapkan harga berdasarkan tingkatkeberlangsungan usaha, dimana kami mencari keuntungan yang relatif sehingga dapat menjalankan usaha secara kontinyu untuk meningkatkan pangsa pasar.
4.  Promosi
Promosi merupakan objek vital dalam bidang pemasaran, karena dalam promosi produk itu sendiri bisa dikenalkan kepada konsumen.Tetapi dalam hal pemasaran fotocopy tidak memerlukan promosi berlebihan karena langsung berhubungan dengan konsumen dan mesin fotocopy.

C.  Rencana Manajemen Keuangan
Rincian dana yang diperlukan antara lain:

1.    1 Mesin Fotocopy                                                            = Rp. 16.000.000,-
2. Kertas       50 Rim X Rp.20.000,-                         = Rp. 1.000.000,-
3. Tinta mesin fotocopy         4kg X Rp. 115.000,-              = Rp. 460.000,-
4. Etalase                                                                              = Rp. 500.000,-
5. Meja dan Kursi                                                                 = Rp. 300.000,-
6.  Alat-alat untuk menjilid:
-  Staples besar                                                               = Rp. 750.000,-
-  Staples kecil               2 X @ Rp 10.000,-                 = Rp. 20.000,-
-   Cutter                                    2 X @ Rp 20.000,-                 = Rp. 40.000,-
-  Mistar besi                  2 X @ Rp 5.000,-                   = Rp. 10.000,-
7. 1 Unit Komputer                                                              = Rp. 5.000.000,-
8. 1 Unit Mesin Printer                                                         = Rp. 700.000,-
9. Meja dan Kursi Komputer                                                = Rp. 500.000,-
10. Meja Printer                                                                    = Rp. 100.000,-
11. Kursi Tunggu                                                                  = Rp. 300.000,-
12. Kipas Angin                                                                    = Rp. 500.000,-
13. Kabel dan Lampu                                                           = Rp. 450.000,-
14. Tinta Printer                                                                    = Rp. 150.000,-
15. ATK (untuk dijual)                                                         = Rp. 4.000.000,-
16. Bangunan                                                                        = Rp. 52.000.000,-
17. Rak dan Lemari kaca untuk ATK                                   = Rp. 3.000.000,-
17. Lain-lain                                                                          = Rp. 2.000.000,-
Jumlah keseluruhan                                                               = Rp. 87.780.000,-
                     
D.  Rencana Manajemen Sumber Daya Manusia
1. Jabatan dan uraian tugas
a. Pemilik
Berperan sebagai kasir dan sekaligus sebagai penaggung jawab opersional
b.  Karyawan
Berperan sebagai pelaksana pengoperasian mesin foto copy sekaligus melayani konsumen
2. Jam Kerja
Toko fotocopy “ 2335 “ menggunakan jam kerja hari senin s/d minggu dari jam 07:00 s/d 19:00. ( libur hari besar tutup)

2.        Struktur Organisasi



Pemilik Usaha



Eka Fitriani










Manajer Keuangan

Manajer Pemasaran

Manajer Operasional

Manajer SDM
Vivi Rahmawati
Siti Ekhsani
Nurul Azizah
Widyani















 
4.  Jumlah Karyawan dan Sistem Penggajian Per Bulan
a. Pemilik                                                                         = Rp. 1.200.000,-
b. Karyawan @ 800.000 x 4 orang                                  = Rp. 3.200.000,-
Total Gaji                                                                    = Rp.4.400.000,-
Jadi total gaji yang harus dibayarkan adalah Rp 4.400.000,-

E.  Rencana Manajemen Operasi
Rencana Pengoperasian Usaha
1. Proses operasi usaha
Proses operasi perusahaan meliputi rencana penjualan, rencana persediaan produk, penjadwalan pegawai dan penggajian, pengawasan kualitas, dan pengawasan biaya penjualan dan pemesanan.
2.  Kebutuhan bahan operasi
Kebutuhan bahan operasi fotocopy dikelola oleh pimpinan mengenai kebutuhan bahan operasi yang meliputi pendanaan, jumlah produk dan kegiatan pemasaran.
3.  Kegiatan perawatan mesin
Mesin foto copy yang digunakan mempunyai umur ekonomis selama 4 tahun. Kegiatan perawatan mesin kami menggunakan tenaga ahli mesin sesuai dengan mesin-mesin yang kami gunakan.Misalnya perawatan mesin copy, perawatan dilakukan secara berkala dan berkelanjutan dengan menggunakan tenaga ahli dari mitra kerja kami.





BAB III
ANALISIS

A. Analisis SWOT
Bisnis fotocopy sekarang ini jika kita melihat pangsa pasar yang setiap harinya sangat membutuhkan mesin fotocopy atau jasa fotocopy. Dalam bisnis ini sudah layak dilakukan sebab sistem internal yang dimiliki seperti: lokasi, modal, SDM, dan sarana dan prasarana sudah bisa tercukupi secare efektif dan efisien. Jika melihat sisi eksternal bisnis ini juga layak dilakukan karena pangsa pasar yang jelas dan lokasiyang strategis. Penentuan ketentuan yang diperoleh untuk mencapai BEP antara total pengeluaran dan total pendapatan sangat cepat dicapai. Untuk pengambilan keputusan mengenai kelayakan bisnis perlu mengambil analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan threats), adapun analisisnya adalah sebagai berikut:
1. Strength (Kekuatan)
a. Sumber daya manusia yang unggul baik dari segi kuantitas maupun kualitas.
b. Memiliki modal yang cukup.
c. Kemampuan dalam tataran konsep dan praktek.
d. Hasil fotocopy yang bagus karena mesin baru.
e.  Kemampuan melakukan pengembangan usaha karena dari unit usaha ini akan mampu menyediakan kebutuhan dan keinginan yang lain.
f.  Memiliki relasi bisnis fotocopy yang banyak.
2. Weakness (Kelemahan)
a. Pengelola masih berstatus mahasiswa, memungkinkan fungsi kontrol yang kurang baik.
b. Jam kerja harus menyesuaikan dengan waktu perkuliahan.
c. Sulitnya koordinasi antara pemilik usaha dengan pengelola usaha.
3. Opportunity (Peluang)
a.Kecenderungan mahasiswa memfotocopy materi kuliah daripada membeli buku.
b. Dekat dengan pangsa pasar dan aktivitas administrasi.
c. Mampu mengerjakan pekerjaan dalam partai besar karena pengelola memiliki akses yang banyak.
4. Threats (Tantangan)
a. Mengalami kesulitan dalam perkembangan usaha, karena usaha baru berada pada fase perintis.
b. Tingginya biaya operasional ketika usaha baru mulai berdiri.
c. Belum memahami karakter konsumen.
B.  Perkiraan Break Event Point (BEP)
1. Modal
Modal Usaha : Rp. 87.780.000
Modal sendiri : Rp. 13.000.000
Modal pinjaman : Rp. 74.780.000
2. Perkiraan Penghasilan
Perkiraan dihitung melalui rata-rata penghasilan bersih perbulan:
Pendapatan Rata-rata:
·         Pendapatan dari hasil fotocopy
Harga Rp. 200/lembar
Dengan asumsi tingkat keramaian sedang, misalkan dalam 1 hari menghabiskan 5 rim kertas
Total omset per hari adalah :5 rim x 500 = 2500
Maka 1 hari menghasilkan  : Rp. 200 x 2500 = Rp. 500.000
Total penghasilan per bulan Rp.15.000.000
·         Penghasilan dari Print
Harga print
Berwarna Rp. 1.500
Tidak berwarna Rp. 1.000
Misal dalam 1 hari menghabiskan 2 rim kertas
2 rim = 1000 lembar
Maka 1 hari menghasilkan
Berwarna : Rp. 1.500 x 200 lembar = Rp. 300.000
Tidak berwarna : Rp. 1.000 x 800 lembar = Rp. 800.000
Penghasilan per hari : Rp. 300.000 + Rp. 800.000 = Rp. 1.100.000
Penghasilan per bulan : Rp. 33.000.000
·         Penghasilan dari penjalan ATK
Misal per hari Rp. 500.000
Maka per bulan 1.500.000
·         Penghasilan dari Penjilidan
Harga Rp. 3.000
Misal dalam 1 hari 30 x Rp. 3.000 = Rp. 90.000
Per bulan : Rp. 90.000 x 30 hari = Rp. 2.700.000
Jadi jumlah keseluruhan penghasilan per bulan adalah Rp. 50.700.000
3. Pengeluaran 
Biaya yang dikeluarkan selama satu bulan:
Biaya Bahan Baku                                                                         = Rp. 25.000.000,-
Pembelian ATK untuk di jual                                            = Rp. 5.000.000,-
Listrik                                                                                 = Rp. 520.000,-
Biaya perawatan mesin dan Ruangan                                = Rp. 2.500.000,-
Bayar angsuran ke Bank                                                   
Pinjam ke bank Rp 74.780.000
Bunga 2,2% x 74.780.000 = Rp. 1.645.160
Setotan ke bank selama 2 tahun :
 Rp. 74.780000:24 = Rp. 3.200.000/ bulan
Setoran + Bunga                                                            = Rp. 4.845.160
Tenaga Kerja                                                                      = Rp. 4.400.000,-
Total pengeluaran                                                               = Rp 42.265.160,-
Laba bersih : Penghasilan - pengeluaran
Rp. 50.700.000-Rp. 42.265.160                 =  Rp 8.434.840,-
BEP = Harga mesin fotocopy (Rp. 16.000.000,-)
                                    Laba bersih
BEP = Rp 16.000.000,-= 1,90
   Rp 8.434.840,-

Jadi BEP dapat dilakukan pada 6 bulan bisnis berjalan dengan operasi mesin sebanyak 210 rim/bulan

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil analisis beberapa faktor, ternyata usaha fotocopy mampu memberikan hasil yang baik dan dapat dikatakan layak untuk dijalankan. Mengingat adanya peluang yang besar dalam usaha fotocopy pada masa yang akan datang Dewasa ini, kalau kita cermati, permintaan akan fotocopy semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kepentingan masyarakat dan meminimalisasi biaya.

B. Saran
Dalam menjalankan usaha fotocopy, yang perlu untuk diperhatikan adalah mengenai bagaimana menjaga kualitas hasil fotocopy yang baik.dan menjaga stabilitas stock kertas serta mencari segmen yang tepat.juga menentukan dalam harga pasar.





Proposal Usaha Ikan Lele
Oleh: Yoga Kurniawan

BAB I
PENDAHULUAN


A.      Latar belakang
Setiap manusia ingin hidup sehat dan sejahtera, manusia akan memiliki produktifitas yang tinggi untuk mencapai tujuan hidupnya. Untuk mendapatkan kehidupan yang demikian manusia membutuhkan makanan yang bergizi baik.
Makanan bergizi dapat diperoleh dari berbagai sumber, salah satunya adalah ikan lele.Permintaan konsumen terhadap ikan lele semakin meningkat di berbagai daerah.Budidaya ikan konsumsi ini sangat potensial dan prospek pengembangannya sangat bermanfaat untuk meningkatkan protein yang dibutuhkan masyarakat.
Dalam usaha budidaya ikan lele, perlu dilakukan secara intensif dan profesional baik mulai dari pemilihan bibit, pembesaran dan sampai ikan siap dipasarkan.Dimana ketiga hal ini merupakan mata rantai yang saling berhubungan, namun bisa berdiri sendiri apabila diusahakan.
Kami sebagai pembudidaya sangat berharap adanya bantuan dana penguatan modal dalam usaha ini. Desa, masyarakat dan pihak-pihak yang berkompeten diharapkan memberi bantuan kepada kami sehingga dapat mengembangkan segala aspek menyangkut tujuan dari pembudidayaan ikan lele tersebut.
B.       Tujuan
Secara sederhana maksud dan tujuan dari pengajuan proposal ini adalah untuk menjadi bahan pertimbangan dalam pengajuan dana pengembangan usaha. Sangat disayangkan jika peluang usaha yang ada tidak dioptimalkan karena kurangnya modal.
Keinginan kami untuk mengembangankan usaha budidaya lele sangatlah besar.Kami  berusaha menjadi pengusaha yang tumbuh sehat, tangguh dan mandiri jika permodalan ini ada atau diberikan. Yang tentunya akan berdampak pada lingkungan masyarakat sekitarnya antara lain yaitu:

1.      Sebagai bahan makanan.
2.        Ikan lele juga dapat dimanfaatkan sebagai ikan pajangan atau ikan hias.
3.      Ikan lele yang dipelihara di sawah dapat bermanfaat untuk memberantas hama padi berupa serangga air, karena merupakan salah satu makanan alami ikan lele.
4.      Ikan lele juga dapat diramu dengan berbagai bahan obat lain untuk mengobati penyakit asma, menstruasi (datang bulan) tidak teratur, hidung berdarah, kencing darah dan lain-lain.
C.       Prospek
Budidaya ikan lele mempunyai prospek yang cukup baik. Permintaan konsumen akan keberadaan ikan lele semakin meningkat. Di Kabupaten Badung-Bali misalnya, produksinya telah mencapai 22,1 ton pertahun, tetapi sebagian permintaannya masih belum bisa terpenuhi. Jabotabek meminta tak kurang 100 ton lele perhari. Sementara Yogyakarta menghasilkan 7,902 ton, sedangkan yang dibutuhkan  perhari adalah antara 12-16 ton.









BAB II
ACUAN TEKNIS USAHA
A.      Persyaratan Lokasi
1.      Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos, berlumpur dan subur. Lahan yang dapat digunakan untuk budidaya lele dapat berupa: sawah, kecomberan, kolam pekarangan, kolamkebun, dan blumbang.
2.      Ikan lele hidup dengan baik di daerah dataran rendah sampai daerah yang tingginya maksimal 700 m dpl.
3.       Elevasi tanah dari permukaan sumber air dan kolam adalah 5-10%.
4.      Lokasi untuk pembuatan kolam harus berhubungan langsung atau dekat dengan sumber air dan tidak dekat dengan jalan raya.
5.      Lokasi untuk pembuatan kolam hendaknya di tempat yang teduh, tetapi tidak berada di bawah pohon yang daunnya mudah rontok.
6.      Ikan lele dapat hidup pada suhu 200 C, dengan suhu optimal antara 25-280 C. Sedangkan untuk pertumbuhan larva diperlukan kisaran suhu antara 26-300C  dan untuk pemijahan 24-280 C.
7.      Ikan lele dapat hidup dalam perairan agak tenang dan kedalamannya cukup, sekalipun kondisi airnya jelek, keruh, kotor dan miskin zat O2.
8.      Perairan tidak boleh tercemar oleh bahan kimia, limbah industri, merkuri, atau mengandung kadar minyak atau bahan lainnya yang dapat mematikan ikan.
9.      Perairan yang banyak mengandung zat-zat yang dibutuhkan ikan dan bahan makanan alami. Perairan tersebut bukan perairan yang rawan banjir.
10.  Permukaan perairan tidak boleh tertutup rapat oleh sampah atau daundaunan hidup, seperti enceng gondok.
11.  Mempunyai pH 6,5–9; kesadahan (derajat butiran kasar ) maksimal 100 ppm dan optimal 50 ppm; turbidity (kekeruhan) bukan lumpur antara 30–60 cm; kebutuhan O2 optimal pada range yang cukup lebar, dari 0,3 ppm untuk yang dewasa sampai jenuh untuk burayak; dan kandungan CO2 kurang dari 12,8 mg/liter, amonium terikat 147,29-157,56 mg/liter.
12.  Persyaratan untuk pemeliharaan ikan lele di keramba :
a.       Sungai atau saluran irigasi tidak curam, mudah dikunjungi/dikontrol.
b.      Dekat dengan rumah pemeliharaannya.
c.       Lebar sungai atau saluran irigasi antara 3-5 meter.
d.      Sungai atau saluran irigasi tidak berbatu-batu, sehingga keramba mudah dipasang.
e.       Kedalaman air 30-60 cm.
B.       Pemeliharaan Pembesaran
1.  Pemupukan
Sebelum digunakan kolam dipupuk dulu. Pemupukan bermaksud untuk menumbuhkan plankton hewani dan nabati yang menjadi makanan alami bagi benih lele.
a.    Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang (kotoran ayam) dengan dosis 500-700 gram/m2. Dapat pula ditambah urea 15 gram/m2, TSP 20 gram/m2, dan amonium nitrat 15 gram/m2. Selanjutnya dibiarkan selama 3 hari.
b.    Kolam diisi kembali dengan air segar. Mula-mula 30-50 cm dan dibiarkan selama satu minggu sampai warna air kolam berubah menjadi coklat atau kehijauan yang menunjukkan mulai banyak jasad-jasad renik yang tumbuh sebagai makanan alami lele.
c.    Secara bertahap ketinggian air ditambah, sebelum benih lele ditebar.
2.         Pemberian Pakan
a.       Makanan Alami Ikan Lele
·         Makanan alamiah yang berupa Zooplankton, larva, cacing-cacing, dan serangga air.
·         Makanan berupa fitoplankton adalah Gomphonema spp (gol. Diatome), Anabaena spp (gol. Cyanophyta), Navicula spp (gol. Diatome), ankistrodesmus spp (gol. Chlorophyta).
·         Ikan lele juga menyukai makanan busuk yang berprotein.
·         Ikan lele juga menyukai kotoran yang berasal dari kakus.

b.    Makanan Tambahan
·      Pemeliharaan di kecomberan dapat diberi makanan tambahan berupa sisa-sisa makanan keluarga, daun kubis, tulang ikan, tulang ayam yang dihancurkan, usus ayam, dan bangkai.
·      Campuran dedak dan ikan rucah (9:1) atau campuran bekatul, jagung, dan bekicot.
c.    Makanan Buatan (Pellet)
·      Komposisi bahan (% berat): tepung ikan=27,00; bungkil kacang kedele=20,00; tepung terigu=10,50; bungkil kacang tanah=18,00; tepung kacang hijau=9,00; tepung darah=5,00; dedak=9,00; vitamin=1,00; mineral=0,500;
2.      Proses pembuatan:
Dengan cara menghaluskan bahan-bahan, dijadikan adonan seperti , dicetak dan dikeringkan sampai kadar airnya kurang dari 10%. Penambahan lemak dapat diberikan dalam bentuk minyak yang dilumurkan pada pellet sebelum diberikan kepada lele. Lumuran minyak juga dapat memperlambat pellet tenggelam.
3.      Cara pemberian pakan:
·         Pellet mulai dikenalkan pada ikan lele saat umur 6 minggu dan diberikan pada ikan lele 10-15 menit sebelum pemberian makanan yang berbentuk tepung.
·         Pada minggu 7 dan seterusnya sudah dapat langsung diberi makanan yang berbentuk pellet.
·         Hindarkan pemberian pakan pada saat terik matahari, karena suhu tinggi dapat mengurangi nafsu makan lele.
4.      Pemberian Vaksinasi
Cara-cara vaksinasi sebelum benih ditebarkan:
a.       Untuk mencegah penyakit karena bakteri, sebelum ditebarkan, lele yang berumur 2 minggu dimasukkan dulu ke dalam larutan formalin dengan dosis 200 ppm selama 10-15 menit. Setelah divaksinasi lele tersebut akan kebal selama 6 bulan.
b.      Pencegahan penyakit karena bakteri juga dapat dilakukan dengan menyutik dengan terramycin 1 cc untuk 1 kg induk.
c.       Pencegahan penyakit karena jamur dapat dilakukan dengan merendam lele dalam larutan Malachite Green Oxalate 2,5–3 ppm selama 30 menit
5.      Pemeliharaan Kolam/Tambak
a.       Kolam diberi perlakuan pengapuran dengan dosis 25-200 gram/m2 untuk memberantas hama dan bibit penyakit.
b.      Air dalam kolam/bak dibersihkan 1 bulan sekali dengan cara mengganti semua air kotor tersebut dengan air bersih yang telah diendapkan 2 malam.
c.       Kolam yang telah terjangkiti penyakit harus segera dikeringkan dan dilakukan pengapuran dengan dosis 200 gram/m2 selama satu minggu. Tepung kapur (CaO) ditebarkan merata di dasar kolam, kemudian dibiarkan kering lebih lanjut sampai tanah dasar kolam retak-retak.
C.       Panen
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemanenan:
1.         Lele dipanen pada umur 6-8 bulan, kecuali bila dikehendaki, sewaktu-waktu dapat dipanen. Berat rata-rata pada umur tersebut sekitar 200 gram/ekor.
2.         Pada lele Dumbo, pemanenan dapat dilakukan pada masa pemeliharaan 3-4 bulan dengan berat 200-300 gram per ekornya. Apabila waktu pemeliharaan ditambah 5-6 bulan akan mencapai berat 1-2 kg dengan panjang 60-70 cm.
3.         Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari supaya lele tidak terlalu kepanasan.
4.         Kolam dikeringkan sebagian saja dan ikan ditangkap dengan menggunakan seser halus, tangan, lambit, tangguh atau jaring.
5.         Bila penangkapan menggunakan pancing, biarkan lele lapar lebih dahulu.
6.         Bila penangkapan menggunakan jaring, pemanenan dilakukan bersamaan dengan pemberian pakan, sehingga lele mudah ditangkap.
7.         Setelah dipanen, piaralah dulu lele tersebut di dalam tong/bak/hapa selama 1-2 hari tanpa diberi makan agar bau tanah dan bau amisnya hilang.
8.         Lakukanlah penimbangan secepat mungkin dan cukup satu kali.

D.      Pembersihan
       Setelah ikan lele dipanen, kolam harus dibersihkan dengan cara:
1.         Kolam dibersihkan dengan cara menyiramkan/memasukkan larutan kapur sebanyak 20-200 gram/m2 pada dinding kolam sampai rata.
2.         Penyiraman dilanjutkan dengan larutan formalin 40% atau larutan permanganat kalikus (PK) dengan cara yang sama.
3.         Kolam dibilas dengan air bersih dan dipanaskan atau dikeringkan dengan sinar matahari langsung. Hal ini dilakukan untuk membunuh penyakit yang ada di kolam.


BAB III
RANCANGAN USAHA
A.      Lokasi usaha
Lokasi usaha bertempat di RT 05 RW 15 Dusun Ngangkruk, Desa Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.Kode pos 55581.
B.       Sarana dan Prasarana
·           Bak kayu lapis plastik 3 buah            
·           Jaring 1 buah                                                                          
·           Bak 5 buah                                                                             
·           Gayung 5 buah                                                                       
·           Selang                                                                                    
·           Drum plastic 5 buah
·           Bibit
·           Pakan
1)        Manajemen
a.    SDM ( Tenaga Kerja )
Tenaga kerja terdiri dari saya selaku pemilik lokasi dan dua orang penduduk sekitar sesuai dengan fungsi dan tugasnya.
b.    Manajemen
2)        Permodalan
Modal terdiri dari modal sendiri dan sebagian dari pinjaman yang akan dikembalikan dengan cara kredit.
3)        Pemasaran
Pemilihan pasar dilakukan terlebih dahulu survei pasar guna melihat potensi pasar dan keinginan konsumen serta pengambilan dan pengumpulan data terus menerus yang bersifat ringan hingga berat.Disamping itu untuk melihat perasingan usaha sejenis sehingga dapat menentukan kebijakan harga jual dengan perhitungan biaya.
4)        Upah karyawan
Upah karyawan akan disesuaikan dengan tingkat kesulitan pekerjaannya.







BAB IV
PRODUKSI DAN ORGANISASI
                                                                              
E.       Analisa Produksi
9.         Produk
  Produk ini dibidang perikanan, dalam pengolahan produk sendiri untuk kebutuhan bahan harus terlebih dahulu diutamakan, dalam persiapan pembelian bahan, pengolahan untuk ikan tersebut.
10.     Proses Produksi
Proses produksi ini dapat berjalan apabila adanya pesanan dari konsumen yang telah dibayar. Kemudian bahan baku dapat dibeli sesuai dengan kebutuhan makanan ikan.
Penggunaan instalasi listrikuntuk kebutuhan biaya produksi hanya butuh untuk penerangan setiap malam nya,
B.       Aspek Organisasi
5.         Umum
Nama perusahaan                       : PETERNAKAN IKAN
Nama Pemilik                            : Yoga Kurniawan
Alamat Kantor/Tempat Usaha  : Desa Padahurip, Kec. Selajambe Kab. Kuningan
Tahun Berdiri                              : 2015
6.         Bagan Atau Struktur Organisasi
Manajemen
Komponen organisasional yang akan di terapkan adalah :
-            Satu orang pemilik, bertanggung jawab atas kelancaran keseluruhan proses.
-            Bendahara, memegang uang dari keuangan produksi, dan untuk membayar gajinya dari seluruh keuntungan yang dipotong untuk biaya produksi berikutnya.
        

Gambar Bagan organisasi


Penanggung Jawab

Yoga Kurniawan








Bendahara

Produksi

Distribusi

Pemasaran

Riska
Deni
Aang
Mahmud
















                                                                  


BAB V
ANGGARAN BIAYA
A.           Biaya Produksi.
a.         Lahan
·           Bak kayu lapis plastik 5 buah =  Rp 1000.000,-
·           Biaya bangunan = Rp 100.000.000,-
·           Biaya beli tanah = Rp 200.000.000,-
b.        Bibit
·           Bibit sebanyak 5000 ekor  = Rp. 2.000.000,-
c.         Pakan
·           Pakan  = Rp 4000.000,-
d.        Peralatan
·           Jaring 5  buah   = Rp 100.000,-
·           Bak 5 buah  = Rp  1000.000,-
·           Gayung 10  buah  Rp 150.000,-
·           Selang  = Rp 100.000,-
·           Drum plastic 10 buah  = Rp 500.000,-
·           Perawatan alat  = Rp 500.000,-
·           Tenaga kerja 5 orang  Rp =Rp  7.500.000,-
·           Persediaan air = Rp 10.000.000,-
e.          Lain-lain  = Rp 10.000.000,-
Total biaya   = Rp 337,750,000,-
Pinjam Ke BANK              = Rp 400,000,000,-
Bunga 2,2 %                       = Rp 88.000.000,-
Setoran selama 3 tahun 400,000,000,- : 36 Rp,12.000.000,- dengan bunga 2,2% dalah 8.800.000,- maka setoran ke bank, 20.800.000,-, karena usaha ini akan melakukan panen selama 3 bulan sekali maka jumlah setoran ke Bank adalah 20.800.000,- x 3 = 62.400.000,-.
Jadi setiap panen usaha ini haru menghasilkan uang sebesar
Jumlah biaya rutin per bulan :
30.500.000 + 62.400.000,- = 92.900.000,-
B.       Pendapatan
       Produksi lele konsumsi per-ekor :  Rp 50.000,- x 5000 = Rp. 250.000.000,-
C.       Keuntungan        = Pendapatan - Total biaya     
                                    = Rp. 250.000.000,- – Rp. 92.900.000,-
                       = Rp. 157.100.000,-





BAB VI
PENUTUP

              Demikian lah proposal bisnis ini kami buat .Semoga proposal ini dapat diterima dan dapat bermanfaat bagi kita semua, tidak lupa kami mengucap syukur kepada Allah SWT karena atas segala rahmat dan hidayah-Nya kami menyelesaikan proposal bisnisini kami tidak lupa pula kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu dalam pembuatan proposal ini.
Semoga proposal ini dapat diterima oleh semua pihak karena proposal ini merupakan tahap awal kami dalam memulai usaha catering ini. Dengan selesainya proposal bisnis ini, kami berharap dapat segera mewujudkan usaha bisnis yang telah kami rencanakan ini.
Segala saran dan kritik yang membangun sangatlah saya harapkan dari semua pihak, karena saya menyadari bahan atau proposal ini masih jauh dari kata sempurna. Saran dan kritik tersebut semoga dapat menjadi acuan atau pelajaran bagi kami semua untuk dapat menjadi lebih baik lagi. Atas segala perhatiannya saya mengucapkan terimakasih.









Proposal Usaha Warung Sembako
Oleh: Ira Suryani


BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang Pendirian Usaha Sembako
Zaman sekarang, untuk mendapatkan pekerjaan sangatlah sulit. Hal itu disebabkan karena kurangnya lapangan pekerjaan. Banyak orang yang menjadi pengangguran, bahkan yang sudah menjadi sarjanapun susah untuk mendapatkan pekerjaan. Untuk menghindari hal tersebut, maka kami membuat usaha ini. Itu alasan pertama.Membuka toko sembako merupakan alternatif yang tepat karena membuka usaha bisnis toko sembako adalah pilihan yang hampir tidak mengandung resiko tinggi, di karenakan kebutuhan akan bahan pokok atau sembako manusia akan semakin meningkat dan tidak pernah kurang. Meskipun sudah banyak toko-toko sembako yang muncul akhir-akhir ini, namun saya tidak takut untuk membuka usaha ini.
Menurut saya, asalkan ramah dalam pelayanan dan harus sedikit murah dari toko-toko lain dalam menjual aneka kebutuhan bahan pokok.Yang dibutuhkan hanya keberanian dan keuletan, serta kualitas dari barang-barang yang saya jual. Dengan alasan itulah kami membuat usaha ini.
B.      Identitas Usaha
Dalam membuat nama untuk toko saya mengalami sedikit kesulitan tetapi saya memutuskan untuk memakai nama toko “Berkah Jaya “ mengapa saya memakai nama tersebut karena dalam usaha itu harus berkah dan jaya semoga toko saya selalu menjadi toko yang maju dan sejahtera.
C.    VISI DAN MISI
1.      VISI
Dapat mengembangkan usaha sembako hingga menjadi toko yang besar
2.      MISI
a.          Dapat diterima dengan baik dikalangan masyarakat
b.         Mendapatkan kepuasan dari masyarakat
c.          Memperoleh keuntungan



BAB II
ANALISIS USAHA



A.    Analisis SWOT
Sebelum melaksanakan suatu usaha baru kita perlu mengetahui hal-hal yang berpengaruh terhadap usaha tersebut. Hal tersebut diantaranya adalah kekuatan (strenght), kelemahan (weakness), kesempatan (opportunities), dan ancaman (threath). Dengan melakukan analisis terhadap hal-hal tersebut diharapkan usaha akan berjalan lancar dan sukses. Berikut adalah penjelasan dari analisis SWOT :
a.   Kekuatan
1.  Produk sembako adalah produk yang pasti dibutuhkan oleh semua orang. Ini berarti ada kebutuhan atau ada pasarnya. Sehingga tidak perlu khawatir soal ada atau tidak yang membutuhkan sembako.
2.  Tempat yang strategis sehingga memungkinkan orang-orang untuk melihat.
3.  Produk yang kami hasilkan ini dapat bertahan dalam waktu yang cukup lama
4.  Walaupun harga bahan pokok naik, tak menjadi masalah karena     bahan pokok sangat dibutuhkan.
5.    Harga yang tidak terlalu tinggi
 b.  Kelemahan                                   
1.    Jika melakukan kesalahan dalam pelayanan terhadap konsumen dapat menghilangkan kepercayaan pelanggan.
2.    Banyak yang membuka usaha ini sehingga banyak persaingan yang terjadi, apalagi masalah perbedaan harga yang hanya sedikit dapat menurunkan pelanggan.
 c.   Kesempatan
1.    Memberikan keuntungan yang cukup.
2.    Prospek dan peluangnya cukup besar untuk dikembangkan karena semua orang membutuhkan bahan-bahan pokok seperti beras, gula, minyak, dan lain-lain.
3.   Menjanjikan peluang bisnis yang menjanjikan
d.     Ancaman
1. Banyaknya toko sembako yang muncul membuat pelanggan    semakin sedikit dan bisa-bisa koleps.
2. Ada jenis sembako yang sama
3. Banyaknya pesaing yang meniru konsep tang telah saya









BAB III
PENGORGANISASIAN
Organisasi/Manajemen
1.      Nama Perusahaan                                      :   BERKAH JAYA
2.      Nama Pemilik/Pimpinan Perusahaan        :    IRA SURYANI
3.      Bidang Usaha                                         :    SEMBAKO
4.      Jumlah Karyawa/Tenaga Kerja               :    2 orang  


Penanggung Jawab


Ira Suryani









Kasir

Distribusi












                                                     
 



BAB IV
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
Biaya tanah dan bangunan                                                      Rp.300.000.000
Modal awal                                                                             Rp.200.000.000
Gaji pegawai 2 orang                                                              Rp.4.000.000
Biaya tanah dan bangunan                                                      Rp.300.000.000
Modal awal                                                                             Rp.200.000.000         
Gaji pegawai 2 orang                                                              Rp.4.000.000
Peralatan                                                                                 Rp.50.000.000


 
                                                                                                Rp.554.000.000

Meminjam ke Bank Rp.600.000.000 X 36 = 21,600.000 + 1,320.000
Biaya yang harus dibayar ke bank perbulan = 22.920.000 : 30
Omset yang harus didapat adalah 764.000 perhari
22.920.000 + 4.000.000 = 26 920.000
26 920 000 : 30 = 897.333







BAB V
STUDI KELAYAKAN BISNIS
WARUNG SEMBAKO

Berhubung lokasi rumah saya terletak di hook dalam suatu perumahan dan juga merupakan persimpangan jalan menuju perkampungan dan kavlingan yang cukup padat penduduknya, sedangkan dalam radius + 1 km belum ada yang membuka warung sembako yang lengkap atau komplit.
Memang disana ada beberapa warung kecil tetapi isinya tidak komplit. Masyarakat untuk membeli kebutuhan pokok yang tidak ada harus menempuh jarak lebih dari 1 km.
A.     Kepemilikan Dan Pengurus Usaha
Pemrakarsa       
Dengan latar belakang yang seperti diceritakan diatas, maka saya merencanakan membangun usaha Warung Sembako. Mengingat keterbatasan dana dalam membangun usaha tersebut, saya bermaksud untuk meminjam dana untuk menutupi kekurangan dana investasi saya.
Kepemilikan Usaha
Usaha Warung Sembako ini merupakan usaha perorangan, dimana pengurus usaha adalah:

Pemilik / Pimpinan Usaha       : Ira Suryani

Pengurus                                 : 2 orang karyawan

Riwayat hidup pemilik. Saat ini saya masih bekerja pada sebuah perusahaan swasta, sedangkan yang mengurus usaha ini adalah saya sendiri.


B.     Modal Usaha
Modal dasar usaha meminjam ke bank sebanyak Rp.600.000.000
C.     Surat-Surat Izin
Surat-surat izin dan referensi yang telah dimiliki dilampirkan dalam proposal ini adalah:
-          SIUP (Surat Izin Usaha Pengusaha)
-          SITU ( Surat izin tempat usaha )
-          NPWP (Nomor Pokok Wajik Pengusaha)
-          Nomor Rekening
-          Kartu tanda penduduk (KTP)
Produk golongan-1 adalah beras, gula, dll dengan margin 10%
Produk golongan-2 adalah makanan snack, dll dengan margin 15%
Produk golongan-3 adalah barang klontongan: baju , parfum, dll margin 20%





BAB VI
TINJAUAN USAHA

A.    Aspek Pemasaran
Strategi pemasaran yang saya lakukan adalah dengan memilih tempat usaha harus mudah dilihat, mudah dicapai, mudah dicari. Dan ini berarti harus dekat dengan pembeli. Jangan mencari tempat hanya karena murah, namun juga harus karena strategis. Membuat toko di pinggir jalan adalah keputusan terbaik agar dapat dilihat oleh banyak orang.Untuk penjualan yang awal, kami mempromosikan kepada tetangga dekat maupun teman-teman yang tinggal di daerah dekat toko.Saya juga akan memasang semacam papan nama yang lumayan besar untuk dipajang di depan toko saya.
1.      Produk & Segmentasi
Produk usaha ini adalah menjual produk kebutuhan pokok sehari-hari, misalnya: minyak goreng, beras, kopi, gula, obat, tisu, gas, Mirip dengan toko sembako.
Segmentasi pasar adalah warga perumahan dan perkampungan disekitar lokasi usaha tersebut.
Permintaan
Dari hasl survey ke warung-warung kecil disana, bahwa omset rata-rata mereka sebesar Rp 150.000 perhari. Diperkirakan omset usaha ini akan mencapai + Rp 1.500.000 perhari atau Rp 45.000.000 perbulan. Karena besar toko ini dan banyak barangnya kurang lebih sepuluh kali lipat dari warung-warung disekitarnya.
Jika dilihat dari jumlah warga dengan radius + 0,5 km sebesar + 100 KK, dan pendapatan mereka perbulan rata-rata Rp 2000.000, diperkirakan minimal 5% -10% dari pendapatan mereka belanja ditoko ini, yaitu: 1000 kk x Rp 2.000.000 x 5% = Rp 100.000.000.


2.      Pesaing
Pesaing usaha ini adalah warung-warung kecil yang berkisar didaerah tersebut. Tapi dengan komplit atau lengkapnya toko ini akan menyerap sebagian dari omset mereka dan juga warga disana tidak perlu jauh-jauh mencari produk yang dibutuhkan. Hal ini akan menambah omset usaha ini.
B.      Aspek Keuangan
Setelah melakukan langkah-langkah dalam konsep dasar berusaha, maka usaha dapat dimulai dengan kalkulasi anggaran yang kami butuhkan antara lain:
Papan Nama Toko       :    Rp.350.000
Biaya tak terduga         :    Rp.50.000.000
Isi toko                         :    Rp.200.000.000
                                      
Tidak memerlukan uang sewa karena saya telah membeli tanah untuk pendirian toko tersebut. Biaya yang dibutuhkan sebesar Rp.600.000,000  biaya yang saya gunakan adalah dengan meminjam ke bank.
C.     Aspek Manajemen
Usaha ini saya memperkerjakan hanya 2 orang saja karena toko saya belum terlalu besar dan mengefektifkan keuangan.
D.    Aspek Teknis
Sarana Prasarana
1.       Lokasi usaha
Usaha ini bertempat di Jalan Siliwangi No.07 Kuningan Jawa Barat Bila ada yang ingin membeli bahan pokok, dapat membeli di Toko saya.
2.       Ketersediaan SDM
Pengelolaan dalam usaha ini membutuhkan keahlian dalam menghitung dan melayani pembeli dengan ramah agar banyak mempunyai pelanggan. Selain itu diperluykan kejujuran agar orang-orang dapat percaya pada toko saya.
3.       Sistem Manajemen Usaha
Usaha ini dikelola oleh satu orang, dan dibantu oleh dua orang pegawai dan penanggung jawab di toko Berkah Jaya ini memegang keputusan tertinggi, memimpin jalannya usaha, serta yang menentukan harga barang-barang yang dijual.





BAB VII
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Usaha warung sembako saya merupakan usaha yang menjanjikan karena akan menghasilkan omset yang tinggi. Namun wirausaha harus mempunyai kecakapan dalam melihat analisis SWOT sehingga dapat mengembangkan usaha dengan baik dan lancar, tidak menimbulkan kegagalan produksi ditengah jalan maka seorang wirausaha harus merencanakan usaha semaksimal mungkin agar usaha berkembang dengan cepat. Dan juga saya akan terus melakukan inovasi agar konsumen terus berlangganan kepada toko saya.





















Share Post:

Yogi Iskandar


Yogi Iskandar

Yogi Iskandar

Sponsor By:

SUBSCRIBER


SUBSCRIBER

Iklan_Foot