Oleh, Yogi
Iskandar M.Pd.
Kegiatan belajar
mengajar merupakan aspek utama pada sistem pendidikan. Namun realita dilapangan
tidak semua kegiatan pembelajaran mendapatkan hasil yang maksimal. Berbagai
metode dan strategi belajar mengajar ditemukan sebagai upaya untuk
memaksimalkan kegiatan belajar mengajar. Metode dan strategi yang paling hebatpun
tidak akan begitu berpengaruh pada hasil belajar siswa jika tidak diiringi
dengan motivas belajar dari siswa itu sendiri. Namun, permasalahan pembelajaran
tidak hanya sampai disitu. Tidak sedikit siswa memahami contoh yang diberikan
oleh guru. Salah satu langkah dan strategi yang dapat dilakukan oleh guru dalam
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa adalah melalui kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan tutor sebaya.
Hasil dari program ini selain siswa TKJ akan lebih memahami
materi produktif siswa TKJ juga akan memiliki kesiapan dalam mengikuti Praktik
Kerja Lapangan. Hal ini karena penumbuhan pemahaman yang didapatkan dari ruang
kelas pada saat materi produkstif di sampaikan. Siswa TKJ juga akan mendapat
materi ulang pada saat persiapan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran
melalui program platihan tutor. Penguatan materi juga akan didapatkan pada saat
siswa TKJ melakukan pengajaran pada siswa SMP dan MTs.
Dengan kegiatan bimbel siswa mampu meningkatkan motivasi
belajar siswa, sehingga siswa dapat melaksanan kegiatan belajar secara mandiri.
Peningkatan pemahaman materi ajar untuk peserta lebih tinggi karena mendpatakan
berbagai kegiatan yang berkaitan tentang peningkatan pemahaman. Siswa akan
lebih mandiri karena dituntut untuk mepersiapkan program kerja dan plaksanaan
kegiatan. Ide dan gagasan pada siswa akan tereksploasi melalui kegiatan bimbel
Key
Words: Hasil Belajar Siswa, Tutor Sebaya,
Bimbingan Belajar
A. Pendahuluan
Kegiatan belajar
mengajar merupakan aspek utama pada sistem pendidikan. Namun realita dilapangan
tidak semua kegiatan pembelajaran mendapatkan hasil yang maksimal. Berbagai
metode dan strategi belajar mengajar ditemukan sebagai upaya untuk
memaksimalkan kegiatan belajar mengajar. Metode dan strategi yang paling hebatpun
tidak akan begitu berpengaruh pada hasil belajar siswa jika tidak diiringi
dengan motivas belajar dari siswa itu sendiri.
Siswa merupakan
objek utama pada kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian indikator
keberhasilan kegiatan belajar mengajar bergantung pada sejauhmana kemampuan
siswa dalam memahamin dan mencerna serta mengimplementasikan hasil dari
kegiatan belajar mengajar. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, agar siswa
mampu mengoptimalkan segala potensi yang pada dirinya lakah yang dapat dilakukan
oleh guru adalah membangun motivasi siswa agar mampu mengeksplorasikan apa yang
siswa pahami dalam berbagai bentuk.
Dalam membangun
motivasi dapat dilakukan melalui dua cara yakni motivasi intrisik dan ektrisik.
Motivasi intrisik merupakan motivasi yang dibangun oleh siswa itu sendiri.
Sedangkan, motivasi ekstrisik merupakan motivasi yang berasal dari luar siswa
itu sendiri. Menurut penilitian bahwa motivasi yang paling relevan terhadap
pencapaian dari tujuan ialah motivasi intrisik. Yakni motivasi yang berasal
dari diri sendiri. Motivasi yang berasal dari diri sendiri dapat meningkatkan
kinerja duakali lebih besar dibandingkan dengan motivasi ektrisik.
Oleh karena itu
fokus utama dalam mengefektifkan kegiatan belajar adalah membangun strategi yang
dapat menumbuhkan motivasi internal peserta didik. Rendahnya motivasi peserta
didik dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dipengaruhi oleh pengetahuan
peserta didik mengenai asas manfaat dari materi yang akan dipelajari oleh
peserta didik. Maka dari itu pada saat kegiatan belajar mengajar dimulai
seorang guru harus melakukan apersepsi.
Apersepsi
merupakan kegiatan awal yang dilakukan oleh seorang guru pada saat akan
melaksanakan kegiatan belajar mengajar untuk mengkorelasikan antara materi yang
akan dibahas dengan materi sebelumnya serta tentang manfaat materi yang akan
dipelajari. Kegiatan apersepsi yang paling efektif adalah dengan memberikan
contoh dalam kegiatan pembelajaran melalui pemahaman dari peserta didik.
Seperti pada saat memberikan contoh kepada siswa, siswa harus mengetahui bentuk
dari yang dicontohkan. Jika seorang guru memberikan contoh tentang kesuksesan
seseorang makan tunjukanlah contoh orang-orang yang ada disekitar siswa.
Sehingga dapat mengetahui secara langsung tentang contoh dari hasil kegiatan
pembelajaran.
Namun,
permasalahan pembelajaran tidak hanya sampai disitu. Tidak sedikit siswa
memahami contoh yang diberikan oleh guru. Akan tetapi kegiatan yang dilakukan
oleh guru terkadang tidak selamanya efektif. Dengan demikian diperlukannya
strategi baru untuk meningkatkan motivasi belajar dan mengajar siswa sehingga
akan meningkatkan hasil belajar pada peserta didik.
Salah satu
langkah dan strategi yang dapat dilakukan oleh guru dalam meningkatkan motivasi
dan hasil belajar siswa adalah melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan tutor sebaya. Pembelajaran tutor sebaya merupakan kegiatan belajar
dan mengajar yang dilakukan oleh siswa, dengan cara siswa diberi tugas untuk
melaksanakan kegiatan mengajarkan materi ajar kepada siswa lain.
Melalui metode
ini siswa mau tidak mau siswa harus mempersiapkan materi dalam kegiatan
mengajar kepada teman yang lain. Sehingga secara tidak langsung akan memberikan
stimulus kepada peserta didik untuk belajar secara mandiri serta meningkatkan
potensi yang dimliki oleh peserta didik. Dengan kegiatan belajar secara mandiri
akan menigkatkan motivasi dan pemahaman siswa pada materi tertentu. Hasil dari
kegiatan tersebut siswa akan lebih paham tehadap materi ajar dan akan
meningkatkan hasil belajar pada siswa tersebut.
Efektifitas
dalam kegiatan belajar siswa dengan menggunakan metode tutor sebaya tidak
terlalu bagus jika siswa yang diajarkannya teman sendiri. Perlu adanya
tantangan yang lebih kuat agar peserta didik benar-benar menyiapkan materi ajar
saat memberikan pembelajaran kepada temannya. Tangtangan yang diberikan oleh
SMK Al-Ihya Selajambe adalah dengan cara membuat sebuah program bimbingan
belajar kepada siswa SMP/ MTs diwilayah terdekat.
Melalui kegiatan
tersebut siswa akan tertantang untuk melaksanakan kegiatan belajar secara
mandiri. Hal ini karena siswa yang akan diajarkan bukanlah teman sekelas.
Namun, siswa SMP/ MTs. Jika, siswa SMK tidak mampu meberikan materi kepada
siswa SLTP maka ia akan malu. Aspek tersebutlah yang akan memberikan motivasi
kepada siswa untuk meningkatkan kegiatan belajar secara mandiri.
B. Metode Pelaksanaan
Untuk
memaksimalkan hasil belajar siswa pada pembelajaran menggunakan merode tutor
sebaya melalui program bimbingan belajar pada prodi teknik komputer dan
jaringan SMK Al-Ihya Selajambe melalui tahapan sebagai berikut:
1.
Pembentukan dan penyusunan panitia
kegiatan bimbingan belajar
Pendekatan yang dilakukan dengan cara mengumpulkan
siswa TKJ untuk mensosialisasikan program dan melakukan pembentukan panitia
bimbingan belajar siswa.
2.
Menentukan materi dan waktu pelaksanaan
kegiatan bimbel
Pada kegiatan ini adalah melakukan rapat kordinasi
dengan panitia bimbel untuk menyusun agenda kegiatan serta materi yang akan
disampaikan kepada siswa SMP.
3. Memberikan
paltihan kepada siswa TKJ oleh guru
Untuk mempersiapkan siswa dalam melaksanakan
kegiatan bimbingan belajar dilakukan platihan terlebih dahulu oleh guru
produktif. Sehingga siswa lebih siap dalam memberikan materi kepada siswa SMP
4. Pelaksanaan
kegiatan bimbingan belajar
Tahapan ini merupakan tahapan dalam pelaksanaan
kegiatan bimbingan belajar dimulai dari penyebaran surat undangan kepada peserta
didik SMP sampai pada tahap pelaksanaan kegiatan bimbel dan evaluasi kegiatan
dan membertikan hadiah kepada peserta didik SMP yang memiliki keterampilan yang
lebih baik kepada peserta didik lainnya.
5. Evaluasi
kegiatan
Pada tahapan ini siswa yang telah
melakukan menyampaikan materi pada kegiatan bimbingan belajar di evaluasi untuk
mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa melalui kegiatan
bimbingan belajar.
C. Hasil dan Pembahasan
Suatu proses atau upaya yang dilakukan setiap individu
untuk mendapatkan perubahan tingkah laku, baik dalam bentuk pengetahuan,
keterampilan, sikap dan nilai positif sebagai suatu pengalaman dari berbagai
materi yang telah dipelajari (maxmanroe.com.2019). perubahan yang terjadi pada
individu manusia merupakan hasil dari belajar yang dilakukan oleh manusia baik
secara langsung ataupun tidak langsung. Kegiatan belajar yang memberikan dampak
terhadapat manusia secara langsung merupakan sebuah proses perubahan yang
dilakukan berdasarkan keinginan dari menusia itu sendiri atau yang disebut
dengan motivasi intrisik. Sedangkan perubahan individu yang dilakukan secara
tidak langsung didasari oleh pemahaman yang didapatkan oleh diri manusia
tersebut didasari atas dasar prolehan pemahaman yang didapatkan oleh dirinya
dari orang orang lain atau yang disebut dengan motivasi ekstrisik.
Keberhasilan dalam kegiatan belajar terdapat
pada sebarapa besar keinginan manusia untuk memahami tentang apa yang ingin dipelajari oleh
dirinya. Dorongan untuk memiliki pengetahuan pada diri manusia tersebutlah yang
akan berdampak besar terhadap perubahan pada diri manusia tersebut. Oleh karen
iru, perubahan yang terdapat pada individu manusia bergantung pada sebarapa
besar keinginan manusia tersebut untuk memiliki pengetahuan dan pemahaman yang
akan dipelajari olehnya. Upaya manusia yang melakukan pemecahan masalah
merupakan salah satu proses yang dilakukan oleh manusia tersebut dalam
melaksanakan kegiatan pembelarajan.
Seperti halnya masalah sosial, maka jika
manusia tersebut ingin memiliki kemampuan dalam bersosial maka harus memiliki
pemahaman tentang sikap yang dimiliki oleh manusia tersebut. Sehingga manusia
tersebut dapat diterima oleh masyarakat luar. Maka salah satu kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh individu manusia ialah pembelajaran sikap.
Tentunya dengan sikap saja tidak cukup melainkan harus memiliki pemahaman lain
dari manusia itu sendiri agar mereka dapat diterima oleh orang lain. Pemahaman
yang kedua berkaitang dengan pengetahuan, maka kegiatan belajar yang kedua
adalah manusia harus memiliki keingin yang kuat untuk terus berupaya dalam
meningkatkan pengetahuannya sehingga dengan pengetahuan yang dimiliki oleh
manusia tersebut dapat memberikan kepercayaan pada dirinya sendiri dalam
menghadapi masalah di berbagai situasi. Kegiatan belajar yang ketiga berkaintan
dengan keterampilan hal ini tentunya akan mengarah pada konsep pemahaman yang
berkaitan dengan pemahaman diri manusia yang dalam memiliki kemampuan untuk
mengolah kreatifitasnya. Kreatifitas yang dimiliki oleh manusia tersebut akan
dapat memberikan manfaat kepada orang lain sehingga manusia tersebut akan
diterima oleh orang lain.
Dalam meningkatkan pemahaman manusia pada aspek
pemahaman yang dilandasari dengan sikap, pengetahuan dan keterampilan akan
dimiliki oleh menusia tersebut melalui kegiatan belajar dan mengajar. Rusma (2011) dalam indonesistudent.com,
mengartika kegiatan belajar mengajar adalah suatu aktivitas belajar yang
menggunakan seluruh potensi individu sehingga mendorong terjadinya perubahan
terhadap perilaku tertentu.
Dengan demikian bahwa kegiatan belajar mengajar
merupakan sebuah proses dalam upaya meningkatkan segala potensi pada diri
manusia pada saat melaksanakan. Kegiatan belajar mengajad dilakakukan dalam
berbagai hal salah satunya kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di antara
guru dan siswa. Pada saat siswa melaksanakan proses pendidikan di sekolah
formal, siswa melakukan kegiatan belajar mengajar baik di dalam kelas maupuan
di luar kelas. Dalam melakukan kegiatan tersebut seorang guru dituntut untuk
mengoptimalkan metode dan strategi yang dipahami oleh guru dalam melakasanakan
kegiatan belajar mengajar.
Tujuan utama guru dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar membangun potensi yang dimiliki oleh siswa. Sehingga siswa
mampu mengoptimalkan segala potensi yang ada pada dirinya. Untuk mencapai
tujuan tersebut dapat dilakukan melalui penerapan metode tutor sebaya. Ischak dan
Warji dalam Suherman (2003:276) dalam Hadi Susanto, tutor sebaya adalah
sekelompok siswa yang telah tuntas terhadap bahan pelajaran, memberikan bantuan
kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami bahan pelajaran yang
dipelajarinya. Suryo dan Amin (1984:51) dalam Hadi Susanto, tutor sebaya adalah
seorang atau beberapa orang siswa yang ditunjuk dan ditugaskan untuk membantu
siswa-siswa tertentu yang mengalami kesulitan belajar.
Pendekatan pembelajaran dengan menggunakan metode ini menekankan
pada seorang atau kelompok siswa untuk menyampaikan materi pembelajaran. Dengan
menggunakan metode ini siswa akan lebih siap dikarenakan siswa diberikan tugas
untuk menyampaikan materi kepada orangan lain. Pada saat siswa mempersiapkan
materi dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar maka siswa akan memiliki
motivasi belajar secara mandiri.
Kegiatan tutor sebaya yang dilakukan oleh SMK
Al-Ihya Selajambe merupakan program yang dilaksanakan 1 Tahun sekali oleh prodi
Teknik Komputer dan Jaringan. Progrma ini menjadi program rutinitas yang
disusun dan dibuat sebagai salah satu langkah untuk meningkatkan hasil belajar
pada mata pelajaran produktif. Dengan adanya program ini siswa TKJ akan lebih
mengingat materi produktif karena dilakukan berulang-ulang sesuai dengan
peserta SMP/ MTs yang mengikuti program bimbel dengan dibagi menjadi beberapa
kelompok. Pembagian kelompok didasari oleh ketersediaan sarana pransaran yang
tersedi di TKJ.
Hasil dari program ini selain siswa TKJ akan
lebih memahami materi produktif siswa TKJ juga akan memiliki kesiapan dalam
mengikuti Praktik Kerja Lapangan. Hal ini karena penumbuhan pemahaman yang
didapatkan dari ruang kelas pada saat materi produkstif di sampaikan. Siswa TKJ
juga akan mendapat materi ulang pada saat persiapan untuk melaksanakan kegiatan
pembelajaran melalui program platihan tutor. Penguatan materi juga akan
didapatkan pada saat siswa TKJ melakukan pengajaran pada siswa SMP dan MTs.
Rangkaian kegiatan dilaksankan melalui tahapan
persiapan siswa TKJ dikumpulkan untuk membentuk organisasi panitia Bimbel.
Siswa yang menjadi panitian diminta untuk Menyusun program kerja kegiatan
bimbel. Melalui rankaian kegiatan tersebut siswa TKJ akan belajar tentang
bagaiman merakai kegiatan dalam
penyelenggaraan bimbel. Sehingga keuntungan yang didapatkan oleh siswa TKJ
selain akan menambah pengetahuan pada mata pelajaran produktif siswa tersebut
akan memiliki pengalaman dalam menyelenggarakan kegiatan. Sehingga siswa
tersebut akan lebih dewasa dalam membangun Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan.
Berikut rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
siswa TKJ dalam menyelenggarakan kegiatan bimbingan belajar:
1.
Pembukaan Kegiatan Bimbel
Gambar 1
Pembukaan Kegiatan Bimbel TKJ
2. Pembagian Kelompok Peserta Bimbel
Gambar 2
Pembagian Kelompok Peserta Bimbel
3. Pelaksanaan Bimbingan belajar oleh siswa TKJ kepada siswa SMP
dan MTs
Gambar 3
Pelaksanaan Kegiatan Bimbel Prakitan Komputer
Gambar 4
Penyampain Teori Prakitan Komputer
4. Pemberian Hadiah untuk Peserta Bimbel yang Berprestasi
Gambar 5
Pemberian Hadiah Untuk Peserta Bimbel Yang Berprestasi
Gambar 6
Pemberian Hadiah Untuk Siswa Berprestasi
Gambar 7
Foto Bersama dengan Tutor Bimbel
Gambar 8
Foto Bersama Dengan Peserta Bimbel
Gambar 9
Foto Bersama Tutor dan Peserta Bimbel
D. Simpulan
Adapun
simpulan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1.
Mampu meningkatkan motivasi belajar
siswa, sehingga siswa dapat melaksanan kegiatan belajar secara mandiri.
2.
Peningkatan pemahaman materi ajar untuk
peserta lebih tinggi karena mendpatakan berbagai kegiatan yang berkaitan
tentang peningkatan pemahaman
3.
Siswa akan lebih mandiri karena dituntut
untuk mepersiapkan program kerja dan plaksanaan kegiatan
4.
Ide dan gagasan pada siswa akan
tereksploasi melalui kegiatan bimbel
E. Daftar Pustaka
Yogi Iskandar.2017.Pengaruh
Pembelajaran IPS Terhadap Pemahaman Nilai Sosial dan Budaya. Syntax Literate.
2(12):162-172