Iklan_1

Education & Financial Konsulting

Education & Financial Konsulting
Education & Financial Konsulting

Agrobisnis & Pariwisata

Agrobisnis & Pariwisata
Agrobisnis & Pariwisata

Digital & Network Development

Digital & Network Development
Digital & Network Development
Cinta Dalam Diam

Yogi Iskandar

3/12/2021

Senyum tipis, dan tatapan mata yang tajam. Saat, pintu yang menyerupai etalase ku buka. Aku hanya bisa melirikan kedua kelopak mataku saat u...

Cinta Dalam Diam

Senyum tipis, dan tatapan mata yang tajam. Saat, pintu yang menyerupai etalase ku buka. Aku hanya bisa melirikan kedua kelopak mataku saat untuk memandangi wajahnya yang manis. Ya, tapi Semanis gula juga kan. Tar, di gegurugutin semut. Wkwkwkwk. 

Wanita, yang tingginya sekitar 165 an itu. Cukup energik, di hampir tidak diam. Kadang menyatu tamu-tamu yang datang keruang itu. Kadang di memandangi laptopnya, hanya untuk sekedar mengecek. Pekerjaan yang dilakukan. 

Gerak gerik ku yang tak kruan, saat tengah mengiurainseutas kabel yang tengah aku pasang. Ya, aku memang sedang memasang kabel Internet. Di salah satu ruang tempat aku kerja. Aku terpapas, pada pandangan itu, pada gerakan itu, pada lamunan itu. Sehingga membuat ku nyaris tidak dapat menyelesaikan pekerjaan.

Apakah ini yang disebut dengan cinta dengan pandangan pertama. Memang rasanya aneh, serasa memakan nasi dicampure kuah cendol. Namun, aku hanya bisa memandanginya dari kejauhan. Tanpa, bisa mengutarakannya. 

Usianya yang masih sangat muda, dan jika dibandingkan aku. Aku merasa bahwa, "tak pantas". Jika aku memiliki hatinya, dan menjadi bagian dalam cerita hidupnya.

Setiap kali, aku melihatnya rasanya bahagia. Apakah ini, yang disebut dengan cinta. Saat, aku mengingat wajahnya. Serasa bahwa, energi ku bertambah. Namun, melemah saat menyadari tak mungkin aku bisa menjadi bagian dalam membangun cerita dalam hidupnya.

Akhirnya, mungkin kata yang pantas hanyalah sebuah kata. Cinta dalam diam, adalah sebuah kalimat yang tepat untuk ku. Aku hanya bisa terdiam, saat Bu melihatnya. Aku hanya bisa terdiam saat mengingatkan, aku hanya bisa diam saat aku menghawatirkan keadaanya.  Mulutku, mataku kedua tanganku terkunci saat semua ini ingin kucurahkan padanya.


Share Post:

Yogi Iskandar


Yogi Iskandar

Yogi Iskandar

Sponsor By:

SUBSCRIBER


SUBSCRIBER

Iklan_Foot