Pasca Prosesi Pelepasan Peserta KKN Universitas Islam Al-Ihya (UNISA)
Kuningan Tahun 2019 di Pendopo Pemda Kabupaten Kuningan yang secara resmi
peserta KKN UNISA dilepas oleh Bupati Kuningan. Peserta KKN langsung menuju
lokasi KKN dan melaksanakan agenda penerimaan di Desa yang menjadi Objek dalam
kegiatan KKN salah satunya Desa Wano Kecamatan Japara.
Peserta KKN sudah tiba di lokasi sejak Pukul 14.00 untuk melakukan
persiapan agenda penerimaan peserta KKN oleh Kepala Desa Wano Kecamatan Japara
yang akan dilaksanakan pada pukul 19.30. Rangkaian acara pada kegiatan
penerimaan dimulai dengan Pembukan, Sambutan dan Penutup. Pembukaan diisi
dengan pembacaan basmalah, ayat suci Al-Qur’an dan Do’a. Sambutan dimulai dari
ketua KKN, Dosen Pembimbing Lapanga, Camat, dan Kepala Desa.
Ketua KKN desa wano, Atin Nuryatin mengucapkan terimasih atas kesempatan
yang di berikan oleh kepala desa dan seluruh warga Desa Wano. “kita akan melaksanakan
beberapa program pada kegiatan KKN yang secara garis program tersebut tercakup
pada bidang pendidikan, kesehatan, sosial dan teknologi. Ini tentunya di
sesuaikan dengan konsetrasi Fakultas yang ada di UNISA”. Ujar Atin pada saat
memberikan sambutan sebaga ketua KKN Desa Wano.
“Saya teramat bersyukur bisa mendapatkan kesemapatan menjadi
pembimbing lapangan di Desa Wano, hal ini karena kepala desa dan seluruh warga desa
wano dapat menerima kami dengan sangat baik”. Ujar Yogi Iskandar, sebagai Dosen
Pembimbing Lapangan Desa Wano. Lebih jauh yogi mengungkapkan, bahwa berdirinya
unisa tidak cukup dengan hitungan minggu dan bulan. Namun, untuk mendirikan
perguruan tinggi membutuhkan waktu yang cukup lama. Berkat perjuangan dan
semangat yang luar biasa dari Tokoh Pendiri Unisa Yth. Bapak Drs. H. A. Nana
Rusyana, M.Pd. sebagai Ketua STAI Al- Ihya Kuningan, Drs. H. Djadjuli M.Pd.
sebagai ketua Yayasan Al- Ihya Kuningan beserta tokoh lainya sehingga pada
tahun 2014 keluarlah Ijin Pendirian Universitas Islam Al-Ihya Kuningan dengan 3
Fakultas yang terdiri dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang
didalamnya terdapat Prodi PGSD, PJKR, PGPAUD dan PBI, Fakultas Teknik yang
didalamnya terdapat Prodi Teknik Mesin, Teknik Informatika, Teknik Pangan dan
Teknik Elektro, serta Fakultas Kesehatan yang di dalamnya terdapat Kesehatan
Masyarakat dan Ilmu Gizi.
Kemudian selanjutnya, ditambah satu Fakultas yang semula STAI Al-Ihya
Kuningan yang sekarang menjadi Fakultas Ilmu Keislaman yang didalamnya terdapat
Prodi PGMI, PAI, PSY, dan KPI. Oleh karen itu, kita harus melanjutkan semangat
juang para tokoh pendiri UNISA dengan cara memberikan kontribusi positif kepada
masyarakat serta melaksanakan tahapan-tahapan program kegiatan KKN sesuai
dengan perencanaan dalam pelaksanaan kegiatan KKN ini. Ujar yogi saat
memberikan pesan kepada peserta KKN.
Kaidah pelaksanaan KKN ini mengacu kepada Tri Dharma Perguruan Tinggi
yang tercakup pada Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat dengan
harapan mahasiswa dapat memiliki ilmu pengetahuan, mampu melaksanan penelitian
dan mengabdikan diri kepada masyarakat sehingga mampu menjawab tantangan global
dengan adanya revolusi industri 4.0 yang berdampak pada perkembangan teknologi
yang begitu pesat dan masyarakat ekonomi asean (MEA) sehingga terdapat kebebasan
dalam melakukan ekspor dan impor. Namun, kita ketahui bersama bahwa negara kita
mengalami Depisit Neraca sampai 2.5 miliar $ AS yang akan berdampak kurang baik
pada kondisi prekonomian negara. Dengan adanya aspek tersebut diharapakan
mahasiswa mampu menggali potensi desa serta dapat dimanfaatkan setidak ketika
mahasiswa kembali ke desa masing-masing. Ujar Yogi Iskandar dalam meberikan
arahan kepada peserta KKN Unisa.
“Diharapkan mahasiswa mampu memberikan kontribusi positif serta
memberikan warna dan memberikan informasi terkait ilmu pengetahuan yang
didapatkan di rumpun ilmu masing-masing” Ujar Camat Kecamatan Japara saat
membeikan sambutan.
Lebih jauh juga pak camat berharap setiap mahasiswa dapat melakukan
pembelajaran dari masyarakat desa wano serta mampu memberikan problem solved.
Selain dari itu Pak camat mengungkapkan Moto juang dari Kecamatan Japara adalah
Mandiri. Kata mandiri mendakan setiap warga masyakat di Kecamatan Japara bisa
berdikari. Kata mandiri juga merupak akronim dari kata “mudah, akurat,
normatif, disiplin, integritas, responsif,
inovatif”.
“Masyarakat desa wano akan menerima inovasi dari mahasiswa, hal ini
karena bukan tentang siapa yang memberikan informasi melainkan tentang seperti
apa dan untuk apa inovasi itu dapat digunakan. Kita sebagai manusia harus menanamkan
5 M :memikirkan, memusyawarahkan, merencanakan, melaksanakan, dan memelihara”,
ujar pak camat saat memberikan wejangan pada peserta KKN UNISA.
Pada saat kita memulai kita harus mengucapkan “Bismillah”, ketika
mendapat masalah maka dalam pekerjaan kita harus Istigfar, saat pekerjaan kita
belum terwujud maka kita harus tawakal, dan saat pekerjaan kita selesai maka
kita harus mengucapkan hamdalah. Itulah pesan yang di sampaikan oleh pak camat
untuk mahasiswa peserta KKN.
“Desa Wano memiliki 2 dusun, 2 rw 4 Rt. Luas wilayah 199,9 h. Penduduk
413 Laki-laki 401 Perempuan Serta 247 Kepala Keluarga” Ujar kepada Desa Wano
Ihin Solihin saat memberikan sambutan. Lebih jauh, pak kades mengungkapkan
bahwa aktifitas masyarakat di desa wano meliputi Sektor petanian, wirswasta, perdagangan, dan merantau.
Di desa wano terdapat lembaga Pendidikan yang terdiri dari paud, sd, dan md
serta terdapat 1 Masjid, 5 Mushola , 2 sarana lapanga olahraga.
Kelembagaan yang tedapat di desa wano meliputi LPM, BPD, PKK, dan karang
taruna. Dukungan dalam pengembangan dan pembangunan desa terdapat pada SDM
yang masih muda sehingga pekerjaan dapat
di lakukan dengan waktu yang relatif cepat.
Melalui kegiatan KKN ini diharapakan setiap mahasiswa bisa mendapatkan
manfaat serta pembelajaran dalam pengabdian kepada masyarakat. Ujar kepada
Desa, sebagai kata penutup pada acara penerimaan peserta KKN UNISA di desa
wano.