Oleh, Nurlela Puspitasari
A. Sila dan simbol dalam Pancasila
Pancasila berasal dari kata panca yang berarti lima dan sila yang berarti sendi, atas, dasar, atau peraturan tingkah laku yang penting dan baik. Maka demikian Pancasila merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan baik. Jadi Pancasila adalah lima dasar dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bunyi kelima sila-sila Pancasila adalah sebagai berikut:
Ketuhanan Yang Maha Esa
Kemanusiaan yang adil dan beradab
Persatuan Indonesia
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat/ kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dalam pasal 36 A Undang-Undang Dasar Tahun 1945 setelah diamandemenkan empat kali, yaitu pada tahun 1999, 2000, 2001 dan 2002, dicantumkan kalimat “lambang Negara ialah garuda Pancasila dengan semboyan Bhineka tunggal ika”. Garuda Pancasila mempunyai perisai yang melambangkan perjuangan dan perlindungan diri untuk mencapai tujuan. Di dalam garis hitam tebal yang melambangkan Negara merdeka dan berdaulat yang dilintasi garis katulistiwa.
Garuda digunakam sebagai lambang Negara kesatuan Republik Indonesia untuk menggambarkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan Negara yang kuat. Pada bagian dada garuda pancasila terdapat perisai yang didalamnya terdapat lima simbol gambar. Kelima gambar di dalamnya yaitu gambar bintang, rantai, pohon beringin, kepala banteng, dan padi kapas.
B. Makna simbol gambar pada sila Pancasila
Di dalam perisai terdapat lima simbol gambar Pancasila, yaitu bintang, rantai, pohon beringin,, kepala banteng, dan padi kapas. Masing-masing simbol gambar Pancasila mempunyai makna, maknanya yaitu:
Bintang yang memiliki lima sudut melambangkan sila pertama Pancasila, yaitu Ketuhanan yang Maha Esa. Bintang melambangkan sebuah cahaya yang dipancarkan oleh Tuhan kepada setiap manusia. Lambang bintang juga diartikan sebagai sebuah cahaya untuk menerangi Dasar Negara yang lima.
Gambar rantai dengan latar belakang warna merah dijadikan sebagai dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Simbol gambar rantai ini dijadikan sebagai lambang sila kedua dari Pancasila. Makna simbol kedua sila Pancasila adalah manusia Indonesia yang dapat menerapkan nilai kemanusiaan kedalam bentuk sikap tindak yang mengakui persamaan derajat, dengan mengembangkan sikap saling mencintai, bersikap tenggang rasa, tidak semrna-mena dengan orang lain.
Pohon beringin melambangkan sila ketiga, yaitu persatuan Indonesia. Pohon beringin melambangkan pohon besar yang bisa digunakan oleh banyak orang sebagai tempat berteduh dibawahnya. Hal ini mewakili keragaman suku bangsa yang menyatu di Indonesia. Makna sila ketiga Pancasila adalah persatuan Indonesia merupakan nilai yang mengajarkan untuk selaras dengan hakikat satunya Indonesia.
Kepala banteng melambangkan sila keempat Pancasila, yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Kepala banteng melambangkan hewan sosial yang suka berkumpul, seperti halnya musyawarah, dimana orang-orang harus berkumpul untuk mendiskusikan sesuatu.
Padi dan kapas melambangkan sila kelima, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Padi dan kapas dapat mewakili sila kelima, karena padi dan kapas merupakan kebutuhan dasar setiap manusia, yakni pangan dan sandang sebagai syarat mencapai kemakmuran.
C. Hubungan Sila-sila Pancasila yang Satu dengan yang lainnya
Sila Pancasila mulai dari sila pertama sampai sila kelima merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Memisahkan satu sila berarti menghilangkan arti dari Pancasila. Urutan Pancasila dari sila kesatu sampai dengan kelima adalah bersifat runtut dan tidak saling bertentangan. Urutan kelima sila Pancasila yang mempunyai hubungan mengikat satu dengan yang lainnya, sehingga Pancasila merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh.
Keutuhan dan kebulatan sila Pancasila dapat dilihat di bawah ini:
Ketuhanan yang Maha Esa adalah ketuhanan yang berkemanusiaan, berpersatuan, berkerakyatan, dan berkeadilan sosial.
Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah kemanusiaan yang berketuhanan, berpersatuan, berkerakyatan dan berkeadilan sosial.
Persatuan indonesia adalah persatuan yang berketuhanan, berkemanusiaan, berkerakyatan dan berkeadilan sosial.
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan adalah kerakyatan yang berketuhanan, berkemanusiaan, berpersatuan, dan berkeadilan sosial.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia adalah keadilan yang berketuhanan, berkemanusiaan, berpersatuan dan berkerakyatan.
D. Contoh Sikap siswa/i MI/SD yang Sesuai dengan setiap sila Pancasila
Pancasila sebagai dasar negara artinya Pancasila dijadikan dasar atau pedoman mengatur kehidupan di Indonesia. Sebagai warga negara yang baik, harus melaksanakan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila baik dalam kehidupan dirumah, sanggar belajar, masyarakat, maupun bernegara. Adapun penanaman sikap yang sesuai dengan setiap sila pancasila dimulai sejak dini, salah satunya siswa/i MI/SD. Berikut sikap siswa/i MI/SD yang merupakan pengamalan sila-sila Pancasila adalah sebagai berikut:
Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila pertama dari Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, sila ini berhubungan terhadap perilaku kita sebagai umat kepada Tuhannya. Berikut contoh sikap siswa/i yang mencerminkan di sila pertama:
Berusaha menjadi anak soleh/solehah atau menjadi anak yang dekat kepada agama serta berbakti kepada orangtua
Mengajak teman untuk sholat berjamaah
Saling menghormati teman yang berbeda agama
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Sila ini berhubungan terhadap perilaku kita sebagai manusia yang pada hakikatnya semua sama di Dunia ini. Berikut contoh sikap siswa/i yang mencerminkan di sila kedua mengakui persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia tanpa membedakan:
Bertingkah sopan dan santun terhadap guru dan orangtua
Bersikap adil sesama teman di sekolah maupun di rumah
Membela teman-teman yang ditindas atau yang diperlakukan dengan tidak adil oleh teman-teaman yang lain.
Persatuan Indonesia
Sila ini berhubungan terhadap perilaku kita sebagai warga Negara Indonesia untuk bersatu membangun negeri ini. Berikut contoh sikap siswa/i yang mencerminkan sila Ketiga:
berteman dengan siapa saja.
tidak mudah bertengkar antar sesame teman maupun keluarga.
mudah memaafkan teman yang sudah membuat kesalahan.
Kerakyatan Yang di Pimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
Sila ini berhubungan terhadap perilaku kita untuk selalu bermusyawarah dalam menyelesaikan masalah. Berikut contoh sikap siswa/i yang mencerminkan di sila Keempat :
Memilih petugas-petugas kebersihan kelas dengan adil.
Memecahkan masalah secara musyawarah.
Menghargai pendapat oranglain.
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Sila ini berhubungan dengan perilaku siswa/i dalam bersikap adil terhadap semua orang. Berikut contoh sikap yang mencerminkan di sila Kelima :
Membantu teman yang sedang kesulitan.
membersihkan kelas secara bersama-sama
Penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila secara objektif untuk mewujudkan kesamaan hak bagi setiap warga negara, pemerataan, kesejahteraan dan keadilan. Penyimpangan dari nilai pancasila harus segera ditinggalkan dan menerapkannya secara benar.
DAFTAR PUSTAKA
Lubis, Maulana Arafat, Pembelajaran PPKn (Teori Pengajaran Abad 21 di SD/MI), Yogyakarta: Samudra Biru, 2018.
Soegiti, Ari Tri, dkk, Pendidikan Pancasila, Semarang: Unnes Press, 2016.
Kemendikbud Republik Indonesia, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Paket A setara SD/MI Tingkatan II Modul Tema 1, Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, 2017.
Vertika, Nadia, “ Contoh Penerapan Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari”, Tersedia secara online di http:// Independent.academia.edu/nadiavertika, 24 Februari 2019.
Sulaiman, Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi, Banda Aceh:
Penerbit PeNA, 2016.