Oleh, Yofi Silvianingsih
1.
Konsep Persediaan
Dalam
perusahaan, persediaan merupakan faktor yang perlu diperhatikan, menurut
Handoko persediaan merupakan suatu istilah umum yang menunjukkan segala sesuatu
atau sumber daya-sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya
terhadap pemenuhan permintaan. Permintaan tersebut meliputi bahan mentah,
barang dalam proses, barang jadi ataupun produk final (produk jadi).
Harianto juga
mendefenisikan bahwa persediaan merupakan barang atau bahan yang disimpan yang
digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu. Misalnya untuk proses produksi,
perakitan, untuk dijual kembali dan sebagai suku cadang dari sebuah mesin.
Dari
beberapa defenisi diatas dapat kita pahami bahwa persediaan merupakan bahan
atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu,
misalnya untuk digunakan dalam proses produksi, untuk dijual kembali, atau
untuk suku cadang dari suatu peralatan atau mesin. Persediaan dapat berupa
bahan mentah, bahan pembantu, barang dalam proses, barang jadi, ataupun suku
cadang. Bisa dikatakan tidak ada perusahaan yang beroperasi tanpa persediaan,
meskipun sebenarnya persediaan hanyalah suatu sumber dana yang manganggur,
karena sebelum persediaan digunakan berarti dana yang terkait di dalamnya tidak
dapat digunakan untuk keperluan.
2.
Macam-Macam Persediaan
Persediaan terdiri dari :
a.
Persediaan alat-alat kantor, adalah
persediaan yang diperlukan dalam menjalankan fungsi organisasi dan tidak
menjadi bagian dari produk akhir. Misal alat tulis, kertas, tinta printer.
b.
Persediaan bahan baku, adalah item
yang dibeli dari para supplier untuk digunakan sebagai input dalam proses
produksi. Bahan baku ini yang akan diproses atau diolah sehingga menjadi produk
barang jadi. Misalnya untuk industri mebel membutuhkan persediaan bahan baku
berupa kayu jati dan rotan.
c.
Persediaan barang dalam proses, adalah
bagian dari produk akhir tetapi masih dalam proses pengerjaan karena masih
menunggu item yang lain untuk diproses. Misalnya dalam industri makanan roti
persediaan dalam proses berupa adonan roti dari beberapa bahan yang nantinya
siap dimasak untuk menjadi roti.
d.
Persediaan barang jadi, adalah
persediaan produk akhir yang siap untuk dijual, didistribusikan atau disimpan
yang menjadi inti proses dari perusahaan. Misalnya dalam industri mobil itu
meliputi mobil itu sendiri.
3.
Fungsi Persediaan
Handoko menyebutkan bahwa persediaan
memiliki tiga fungsi, yaitu:
a.
Fungsi Decaoupling Persediaan
diadakan agara perusahaan tidak sepenuhnya bergantung pada pengadaanya dalam
hal kuantitas dan waktu pengiriman saja. Persediaan dapat digunakan untuk
menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diperkirakan disebut
dengan fluctuation stock.
b.
Fungsi Economic Lot Sizing Melalui
penyimpanan persediaan, perusahaan dapat memproduksi dan membeli sumber daya
dalam kuantitas yang dapat mengurangi biaya-biaya perunit.
c.
Fungsi Antisipasi Persediaan memiliki fungsi
antisipasi terhadap fluktuasi pelanggan atau konsumen yang tidak dapat
diramalkan berdasarkan pengalaman-pengalaman masa lalu, atau permintaan musiman
sehingga perusahaan dapat mengadakan persediaan musiman (seasional
inventories).
4.
Tujuan Pengelolaan Persediaan
Tujuan pengelolaan persediaan adalah
sebagai berikut :
a.
Untuk
dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen dengan cepat (memuaskan
konsumen).
b.
Untuk
menjaga kontinuitas produksi atau menjaga agar perusahaan tidak mengalami
kehabisan persediaan yang mengakibatkan terhentinya proses produksi, hal ini
dikarenakan alasan : Kemungkina barang (bahan baku dan penolong) menjadi langka
sehingga sulit untuk diperoleh, kemungkinan supplier terlambat mengirimkan
barang yang dipesan.
c.
Untuk
mempertahankan dan bila mungkin meningkatkan penjualan dan laba perusahaan.
d.
Menjaga
agar pembeliaan secara kecil-kecilan dapat dihindari, karena dapat
mengakibatkan biaya menjadi besar.
e.
Menjaga
suapaya penyimpanan dalam emplacemet tidak besar-besaran, karena mengakibatkan
biaya menjadi besar.
5.
Jenis-Jenis Persediaan
Handoko membedakan jenis-jenis
persediaan menurut fungsinya menjadi tiga, yaitu:
a.
Batch Stock atau Lot Size Inventory, meruapak
persediaan yang diadakan karena membeli atau membuat bahan dan barang dalam
jumlah yang lebih besar dari jumlah yang dibutuhkan pada saat itu. Stock atau
Lot Size Inventory ini antara lain :
·
Memperoleh
potongan harga pada saat harga pembelian.
·
Memperoleh
efisiensi produksi karena adanya operasi atau proses produksi yang lebih lama.
·
Adanya
penghematan di dalam biaya angkutan.
b.
Fluctuation Stock, merupakan persediaan yang
diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak bisa
ditebak.
c.
Anticipation Stock, merupakan persediaan yang
diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diramalkan,
berdasarkan ola musiman yang terdapat dalam satu tahun untuk menghadapi penggunaan
atau permintaan yang meningkat.
6.
Pendekatan Manajemen Persediaan
a.
Pendekatan Tandisional Operasi
pendekatan tradisional merupakan pendekatan yang lebih menekankan biaya
persediaan, pendekatan ini memproduksi komponen produksi dalam jumlah besar
dengan maksud untuk mengantisipasi kalau terjadi sesuatu.
b.
Metode Economic Order Quantity Metode EOQ.
Metode ini dapat digunakan baik untuk barang yang dibeli maupun untuk barang
yang diproduksi sendiri.
c.
Pendekatan Just In Time (JIT) Adalah suatu
sistem yang memusatkan pada eliminasi aktivitas pemborosan dengan cara
memproduksi produk sesuai dengan permintaan konsumen dan hanya membeli bahan
sesuai dengan kebutuhan produksi yang tepat, waktu dan tempat yang tepat.
7.
Konsep Manajemen Persediaan Dalam Islam
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam islam, yakni:
a.
Menyimpan
kelebihan setelah kebutuhan primer terpenuhi.
b.
Menyimpan
kelebihan untuk menghadapi kesulitan.
c.
Hak
harta keturunan sebagai generasi mendatang.
d.
Tidak
menimbun dan memonopoli harta kekayaan.
e.
Pengembangan
harta dilakukan melalui usaha yang baik dan halal.
8.
Persediaan Dalam perbankan Syariah
Persediaan di dalam perbankan syariah
merupakan aktiva non-kas yang tersedia untuk :
a.
Dijual
dengan akad murabahah.
b.
Diserahkan
sebagai bagian modal bank dalam akad pembiayaan mudharabah atau musyarakah.
c.
Disalurkan
dalam akad salam atau salam paralel.
d.
Aktiva
istishna yang telah selesai, tetapi belum diserahkan bank kepada pembeli akhir.
hal yang tidak termasuk dalam pengertian
persediaan di bank syariah adalah :
a.
Aktiva
istishna dalam penyelesaian.
b.
Aktiva
tetap yang digunakan oleh bank.
c.
Aktiva
ijarah.