Data merupakan aspek penting dalam
melakukan penilaian dan penentuan keputusan dalam berbagai organisasi termasuk
didalamnya orgnisasi yang bergerak pada bidang kesehatan. Oleh karena itu
setiap lini dalam organisasi dipandang perlu memahami manajemen data dan
teknologi informasi kesehatan. Keputusan organisasi yang didasari dengan data
akan mendapatkan hasil yang baik. Setiap kegiatan yang dilakukan dengan
menggunakan data memiliki landasan yang tepat untuk melakukan tindakan.
Sehingga kegiatan yang dilakukan oleh
organisasi tersebut melalui tahapan- tahapan berdasarkan data yang diterima.
Penyusunan tahapan ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan-pendekatan yang
dilandasi oleh data. Untuk mendapatkan data yang baik maka diperlukan
pengelolaan yang tepat. Agar memudahkan dalam melakukan pengelolaan data salah
satu langkah yang dapat dilakukan ialah menggunakan pendekatan teknologi
informasi kesehatan.
A. Pengertian
Manajemen Data dan Teknologi Informasi Kesehatan
Manajeman data dan teknologi informasi
kesehatan, di ambil dari kata “Manajemen”, “data”, “Teknologi”, “Informasi”,
dan “kesehatan” yang berarti”
1. Manajemen, “to Manage” yang berarti
pengelolaan. Robert D. Terry dalam Soekidjo Notoatmodjo Manajeman adalah
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan orang lain.
Evancevich dalam Soekidjo Notoatmodjo menajemen adalah suatu proses yang
dilakukan oleh satu orang atau lebih untuk mengkordinasikan kegiatan-kegiatan
oleh orang lain guna mencapai hasil (tujuan) yang tidak dapat di capai oleh
satu orang saja.
2.
Data, merupakan hasil dari suatu pengukuran dan ataupun
pengamatan. Data dalam bentuk jamak berasal dari kata “Dantum” yang berarti
sebagai himpunan hasil dari suatu perhitungan dan pengukuran, bisa dalam bentuk
angka ataupun bilangan, Cecep Heriana (1:2015).
Sukestiyarno
(6:2014) mengungkapkan data merupakan suatu keterangan yang berbentuk
kualitatif (rusak, bagus, kurang, sedang) atau berbentuk kuantitas (bilangan)
yang merupakan hasil observasi (pengamatan, angket, wawancara), pembilangan
(perhitungan) atau pengukuran dari suatu objek pengkuran.
3.
Teknologi, dalam bahasa disebut
dengan technology adalah
keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi
kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia (https://id.wikipedia.org).
4.
Informasi, adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan
yang terdiri dari order sekuens dari simbol,
atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan (https://id.wikipedia.org).
5.
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara
sosial, dan ekonomis. (Undang-undang
Kesehatan, 1992).
Manajemen data dan teknologi informasi
kesehatan merupakan metode dalam melakukan pengelolaan, pengolahan untuk
mendapat-kan data dan informasi kesehatan yang akurat dengan menggunakan
pendekatan cara- cara yang relevan untuk memudahkan dalam pengambilan
keputusan.
Informasi kesehatan pada masyarakat
merupakan aspek yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu negara
untuk membangun masyarakat yang sehat. Jika masyaratakat pada suatu negara
memiliki tingkat kesehatan yang tinggi maka negara tersebut dapat dikatakan
negara yang bagus/ baik. Oleh karena itu perlu adanya pengolahan data yang
tepat agar dapat menghasil informasi yang akurat dan mampu
dipertanggungjwabkan. Sehingga pemerintah dapat memberikan keputusan yang tepat
dalam memberikan tindakan untuk pemecahan masalah kesehatan.
Permasalahan kesehatan pada masyarakat
tidak semuanya dapat teridentifikasi dengan jelas karane lambannya informasi
yang disampaikan pada pihak yang berkaitan dengan pengambilan kebijakan dalam
melakukan tindakan untuk menjaga kesehatan pada masyarakat. Sehingga tidak
sedikit kasus yang mencuat dibidang kesehatan pada masyarakat. Pada akhirnya tindakan
untuk mencegah dampak dari penurunan kesehatan pada masyarakat tidak dapat dilakukan
sesegara mungkin pada akhirnya angka mortalitas akan meningkat karena lambatnya
informasi kesehatan yang terjadi di masyarakat. Untuk mencegah itu terjadi
perlu adanya teknologi yang berkaitan dengan pengelolaan informasi kesehatan
pada masyarakat.
Agar informasi kesehatan dapat
dikonsumsi dengan baik oleh masyarakat maka perlu adanya pengelolaan data
kesehatan yang tepat sehingga pengolahan data dapat dilakukan dengan waktu yang
sangat singkat serta dapat dipublikasikan kepada masyarakat luas. Informasi
kesehatan yang didapatkan oleh masyarakat akan berdampak pada kesadaran
masyarakat dalam menjaga kesehatan kesehatan.
Pengolahan data yang tepat dan cepat
dapat dilakukan dengan cara pengelolaan data yang dilakukan dengan tepat. Oleh
karena itu, perlu adanya pendekatan teknologi dalam melakukan pengelolaan data.
Sehingga sistem pengelolaan yang dilakukan oleh lembaga/ organisasi kesehatan
dilakukan secara terus menerus dengan metode yang tepat. Metode dalam melakukan
pengolahan data bisa dilakuan dengan bantuan teknologi komputer. Sehingga pada
saat tenaga kesehatan melakukan input data secara otomatis data tersebut akan
diolah oleh komputer.
Hasil pengolahan data menggunakan komputer
tersebut bisa langsung diinformasikan kepada masyarakat dengan bantuan sistem
teknologi informasi kesehatan. Melalui aplikasi berbasis PHP ataupun HTML yang
terpusat pada server.
B. Peran
Manajemen Data dan Teknologi Informasi Kesehatan
Data kesehatan yang dikumpulkan oleh
lembaga/ organi-sasi kesehatan tidak langsung digunakan karena disesuai-kan
dengan kebutuhan data itu sendiri. Namun, ketika data tersebut dibutuhkan tidak
sedikit lembaga/ organisasi kesehatan kesulitan untuk dalam menemukan data
tersebut. Manajemen datalah yang berfungsi untuk menyimpan data dengan menggunakan
metode tertentu sehingga data akan tersimpan dengan aman dan tersusun secara
sistematis. Sehingga pada saat data tersebut dibutuhkan tidak mengalami
kesulitan dalam menemukannya.
Terdapat 2 metode penyimpanan data
yang dapat dilakukan oleh lembaga/ organisasi kesehatan. Metode yang pertama
dapat dilakukan dengan menggunakan metode konvensional dan yang kedua
menggunakan teknologi sistem informasi. Penyimpanan data dengan menggunakan
metode konvensional dapat dilakukan dengan mengumpulkan dan menyimpan data
secara konvensional. Pengumpulan data dilakukan dengan cara datang langsung
kepada responden dan untuk penyimpanannya menggunakan sistem kearsipan yang
disusun di lemari. Sedangkan penyimpanan data dengan menggunakan teknologi
informasi menggunakan bantuan komputer. Data yang dikumpulkan diinput ke
komputer serta disimpan di sentral data yang disebut dengan server.
Data yang disimpen dikomputer tidak
semata-mata hanya sekedar disimpan dipusat data (server) saja. Melainkan, pada
saat petugas kesehatan melakuan input data maka pemroses data akan otomatis
melakukan pengolahan.
Gambar 1
Peran Manajemen Data dan Teknologi
Informasi Kesehatan
C. Tujuan
Manajemen Data dan Teknologi Informasi Kesehatan
Terdapat 2 faktor yang mengkibatkan
lemahnya kesehatan di masyarakat yaitu
faktor pendidikan (pengetahuan), dan Ekonomi (kemampuan daya beli masyarakat). Lemahnya
pemahaman masyarakat pada bidang kesehatan dapat memberikan pengaruh terhadap
kehidupan masyarakat yang sehat. Oleh karena itu, petugas kesehatan melalui
program promosi kesehatan diharapkan dapat meumbuhkan pemahaman dan pengetahuan
masyarakat pada dunia kesehatan. Disisi lain buruknya angka kesehatan
masyarakat di pengaruhi juga oleh kemampuan daya beli masyarkat dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Tidak sedikitpula masyarakat yang tidak mampu memenuhi
asupan gizi yang seimbang pada tubuhnya yang berdampak menurunnya tingkat
kesehatan pada masyarakat.
Proses pendidikan pada bidang
kesehatan merupakan usaha agar masyarakat
berprilaku atau mengadopsi prilaku kesehatan dengan cara presuasi,
bujukan, imbauan, ajakan, memberikan informasi, memberikan kesadaran, dan
sebagainya melalui kegiatan yang disebut pendidikan atau promosi kesehatan,
Soekidjo Notoatmojo (2013:18).
Melalui kegiatan pendidikan kesehatan
pada masyarakat dapat memberikan pengaruh pada prilaku masyarakat untuk menjaga
pola hidup sehat. Sehingga prilaku yang dilakukan oleh masyarakt dapat menjaga
tingkat keseahatan pada masyarakat. Green dalam Soekidjo Notoatmojo (2013:18)
mengungkapkan beberapa faktor yang dapat memberikan pengaruh kepada prilaku
manusia diantarnya sebegaia berikut:
1.
Faktor
predisposisi (predisposing Factor) pengetahuan
dan sikap masyarakat terhadap kesehatan.
2.
Faktor
pemungkin (Enabling Factors) ketersediaan
sarana prasana atau fasilitas kesehatan bagi masyakat.
3.
Faktor
penguat (Reinforcing Factors) faktor
sikap dan prilaku tokoh masyarakat
(toma), tokoh agama (toga) dan prilaku petugas kesehatan.
Untuk meningkat pemahaman masyarakat
tentang kesehatan perlu adanya informasi kesehatan yang relevan dengan kondisi
saat ini. Informasi yang disampaikan kepada masyarakat tidak berdasarkan asumsi
belaka melainkan berdasarkan fakta-fakta yang terjadi pada saat tertentu. Oleh
karena itu, manajemen data dan tenologi informasi kesehatan memberikan peran
untuk meberikan data kesehatan untuk masyarakat serta organisasi yang memiliki
keterkaintan terhadap peningkatan angka kesehatan pada masyarakat.
D. Fungsi
Manajemen Data dan Teknologi Informasi Kesehatan
Kebutuhan data tidak hanya dibutuhkan
oleh eksekutif organisasi saja. Melainkan seluruh civitas dalam organisasi
membutuhkan data untuk melakukan penetapan tindakan yang akan diambil. Seperti
halnya seorang dokter pasca melakukan diagnosa maka akan mendapatkan data yang
relevan terhadap validasi data hasil rekam medis yang telah dilakukan.
Data hasil rekam medis yang sudah
dilakukan oleh dokter sebaiknya dikelola dengan bai agar ketika membutuhkan data pasien tersebut
disaat pasien datang untuk melakukan pengobatan dokter dapat mengetahui riwayat
kesehatan pada pasien tersebut. Dengan kata lain untuk memudahkan dalam
melakukan diagnosa pada pasien maka dokter dapat melihat rekam medis yang telah
dilakukan sebelumnya.
Agar dokter dapat mengidetifikasi
pemeriksaan yang telah dilakukan sebelumnya maka harus ada pengelola data yang
dapat menjaga dan menyimpan data dengan baik serta ketika data tersebut
dibutuhkan dapat ditemukan dengan waktu yang relatif singkat. Disisi lain juga
jika data pasien tersimpan dengan tepat ketika pasien tersebut melakukan
pengobatan sudah ada rekam medis yang memungkikan dapat membantu dokter dalam
melakukan diagnosa dan penindakan lebih lanjut.
Hasil diagnosa pasien dapat disimpan
dan temukan dengan melalui manajemen data dan teknologi infomasi kesehata. Data
yang didapatkan dari pasien di input ke komputer dengan mengunakan aplikasi
berbasis web yang terpusat keserver. sehingga data tersebut dapat tersimpan
dengan baik serta hasil diagnosa tersebut akan secara langsung diolah oleh sistem
aplikasi dan dapat dipublikasikan kepada masyarakat tentang kondisi kesehatan
yang ada di daerah tersebut.
Fungsi dari manajemen data dan
teknologi informasi sangan berperan dalam memberikan informasi kepada dokter
untuk memudahkan penindakan saat pasien ingin melakukan pengobatan, memberikan
informasi yang akurat berdasarkan kondisi kesehatan yang terjadi di daerah
tertentu serta dan dapat meminimalisir tindakan dokter terhadap pasien karen
merujuk pada data yang telah diinput sebelumnya sehingga kemungkinan terjadinya
kesalahan dalam melakukan diagnosa akan dapat di minimalisir.
Mekanisme dalam manajemen data dan
teknologi kesehatan mengarah pada fungsi manajemen melalui tahapan sebagai
berikut:
1. Perencanaan,
berkaitan dengan
jenis data apa yang akan dibutuhkan, strategi dalam mendapatkan data kesehatan,
menentukan bentuk pengelolaan yang agar data dapat disimpan dan dipulikasikan
serta teknolooogi yang tepat untuk penyampaian informasi kesehatan sebagai
penunjang dalam menentukan keputusan organisasi kesehatan.
2. Pengorganisasian,
merupakan penempatan
orang-orang yang memiliki karateristik serta kualifikasi yang tepat untuk
mendapatkan data, mengolah data serta penyimpanan data yang sesuai dengan
kebutuhan data dalam organisasi kesehatan. Mampu menggunakan dan memanfaatkan
teknologi informasi kesehatan yang tepat untuk informasi publik tentang
kesehatan.
3. Penggerakan,
merupakan sistem
ataupun strategi yang digunakan agar orang-orang dalam organisasi kesehatan
yang memiliki keterkaitan dalam manajemen data dan teknologi informasi
kesehatan mampu memberikan kontribusi dan dapat menjalankan tugasnya dengan baik
dalam pengelolaan data serta teknologi informasi kesehatan dapat digunakan dan
dimanfaat untuk orang yang memiliki kepentingan dalam dunia kesehatan.
4. Pengawasan,
merupakan proses
evaluasi pada semua lini dimulai dari tahap prencanaan yang disebut dengan
evaluasi perencanaan, evaluasi terhadap orang-orang yang berada pada orgnisasi
manajemen data dan teknologi informasi kesehatan sampai pada sistem yang
digunakan dalam pengelolaan data dan teknologi informasi kesehatan.
E. Ruang
Lingkup Manajemen Data dan Teknologi Informasi Kesehatan
Ranah dalam manajemen data dan
teknologi informasi kesehatan berkaitan dengan bentuk kegiatan dan pelaksanaan
pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh organisasi kesehatan seperti puskesmas,
rumah sakit dan lain sebagainya yang meliputi pada aspek sebagai berikut:
1.
Service delivery, bentuk layanan
kesehatan yang dilakukan oleh organisasi kesehatan.
2.
Medical product, vaccine, and technologies, berkaitan dengan bentuk layanan kesehatan yang didalamnya
terdapat produk medis, vaksin, dan teknologi kesehatan yang digunakan oleh
organisasi kesehatan.
3.
Ealth worksforce, merupakan
orang-orang yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan
seperti dokter, perawat, bidan, apoteker dan lain sebagainya.
4.
Health system financing,
merupakan bentuk pembiayaan yang digunakan oleh organisasi kesehatan seperti
pelayanan umum ataupun pasien yang menggunakan jasa skurity finance dalam bentuk asurasi yang dikeluarkan oleh pihak
swasta atau pemerintah.
5.
Health information system, merupakan
publikasi penyelenggaraan kesehatan dimulai dari kondisi kesehatan masyarakat,
bentuk pelayanan yang dilaksanakan dan tenaga medis yang memberikan layanan
kesehatan.
Dari kegiatan diatas
tentunya akan menghasilkan data dan informasi data serta layanan kesehatan yang
diberikan. Sehingga akan membentuk alur dan kegiatan untuk mendapatkan data serta
informasi kesehatan yang melalui pendekatan sebagai berikut:
1.
Registrasi Pasien, yang mencatat data/status pasien untuk memudahkan
pengidentifikasian maupun pembuatan statistik dari pasien masuk sampai keluar. Dimulai
dari pendaftaran pasien baru/lama, pendaftaran rawat inap/jalan, dan info kamar
rawat inap.
2.
Rawat Jalan/Poliklinik yang tersedia di organisasi kesehatan, seperti:
penyakit dalam, bedah, anak, obstetri dan ginekologi, KB, syaraf, jiwa, THT,
mata, gigi dan mulut, kardiologi, radiologi, bedah orthopedi, paru-paru, umum,
UGD, dan lain-lain sesuai kebutuhan. Modul ini juga mencatat diagnose dan
tindakan terhadap pasien agar tersimpan di dalam laporan rekam medis pasien.
3.
Rawat Inap. pencatatan diagnosa dan tindakan terhadap pasien, konsultasi
dokter, hubungan dengan poliklinik/penunjang medis.
4.
Penunjang Medis/Laboratorium, yang mencatat informasi pemeriksaan seperti:
ECG, EEG, USG, ECHO, TREADMIL, CT Scan, Endoscopy, dan lain-lain.
5.
Penagihan dan Pembayaran, meliputi penagihan dan pembayaran untuk rawat
jalan, rawat inap dan penunjang medis (laboratorium, radiologi, rehab medik),
baik secara langsung maupun melalui jaminan dari pihak ketiga/asuransi/JPKM.
Modul ini juga mencatat transaksi harian pasien (laboratorium, obat, honor
dokter), daftar piutang, manajemen deposit dan lain-lain.
6.
Apotik/Farmasi, yang meliputi pengelolaan informasi inventori dan transaksi
obat-obatan.
1.
Daftar Pustaka
Moh
Nazir.2005.Metode Penelitian.Bogor:Ghalia Indonesia
Soekidjo
Notoatmodjo.1996.Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-prinsip Dasar.Jakarta:Rineka
Cipta
Cecep
Heriana.2015.Manajemen Pengolahan Data Kesehatan. Bandung: Refika Aditama
Suketiyarno.2014.Statistik
Dasar.Yogyakarta:Andi Offset
Naomy Marie
Tando.2013.Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan.Jakarta:In Media
Dewi
Laelatul Badrih.2012.Metode Penelitian Ilmu-ilmu Kesehatan.Bandung:Multazam
Undang-undang
Kesehatan 1992/ UU RI No. 23 Tahun 1992