Iklan_1

Education & Financial Konsulting

Education & Financial Konsulting
Education & Financial Konsulting

Agrobisnis & Pariwisata

Agrobisnis & Pariwisata
Agrobisnis & Pariwisata

Digital & Network Development

Digital & Network Development
Digital & Network Development

KKN UNISA Kelompok 14, Selenggarakan Loka Karya dengan Tema Membangun Potensi Desa Melalui Sektor Pendidikan, Ekonomi dan Kesehatan



Tepat pada hari kamis, 29 Agustus 2019. Peserta KKN Universitas Islam Al-Ihya Kuningan Kelompok 14 Desa menyelenggarakan Loka Karya. Penyelenggaraan loka karya ini bertujuan untuk menggali potensi desa serta memberikan informasi kepada masyarakat di desa wano tentang potensi yang ada untuk dijadikan sebagai peluang.
Rangkaian agenda yang dilaksanakan dalam kegiatan tersebut terdiri atas pembukaan, sambutan ketuan kkn, sambutan kepada desa, serta penyampaian materi dan penutup.
“Melalui kegiatan ini diharapakan mampu memberikan gambaran mengenai potensi yang ada di desa wano. Serta mampu memberikan peluang untuk peningkatan pemahaman dan penguatan pada bidang pendidikan, ekonomi dan kesehatan”, Atin (Ketua KKN UNISA Kelompok 14).
“Diharapkan seluruh jajaran dan peserta loka karya ini mampu menyerap penyampaian materi dari narasumber. Sehingga, materi yang disampaikan ini dapat pahami dan dimanfaatkan dengan baik”, Ihin Solihin (kepala Desa Wano)
Alpiani Rizqi ketua prodi Kesehatan Masyarakat Fikes Unisa sebagai narasumber, memamparkan materi tentang Pola Hidup Bersih dan Sehat. “salah faktor timbulnya penyakit pada diri manusia diawali dari pola hidup yang tidak baik seperti dalam pemenuhan gizi yang seimbang pada tubuh. Upaya untuk membangun pola hidup sehat dapat dilakukan dengan program rumah sehat, dan apotek desa”.
Yogi Iskandar, sebagai Dosen Pembimbing Lapangan narasumber kedua “Potensi merupakan bentuk pengembangan dan pemanfaat segala sesuatu yang ada di sekitar kita. Terdapat beberapa potensi di desa wano yang diantaranya, Penduduk yang stagnan, Lokasi berada di daerah yang rindang, Memiliki air yang banyak/ pasokan air yang cukup, Masih terciptanya gotong royong dan Sumber daya alam yang bagus. Dari potensi tersebut dapat dijadikan peluang untuk membangun desa dengan cara  dari penduduk yang stagnan diangka 813 orang dapat di jadikan sebagai “Pusat Bahasa” yang dimaksud dengan pusat bahasa adalah menjadikan salah satu RT sebagai tempat untuk kursus bahasa inggris seperti pare kediri. Sehingga orang-orang akan datang ke wano untuk belajar bahasa inggris. Air yang tidak pernah surut dapat di jadikan pengembangan pada Bidang Pertanian dan peternakan yang konsentrasi pada bidang pariwisata sesuai dengan visi kabupaten kuningan dengan konsep edukasi tentang jenis tumbuhan dan hewan atau dapat dijadikan untuk perkebunan holtikultura, apotek desa. Dapat melakukan Produksi hasil pertanian seperti pembuatan kripik melinjo. Pembangunan potensi desa ini dapat dimulai dengan pendekatan pendidikan dengan cara bekerja sama dengan mahasiswa Pendidikan bahasa inggris di unisa untuk membangun sumber daya manusia yang terampil pada bidang bahasa inggris. Sedangkan rumah sehat dan apotek hidup kita bisa kerja sama denga fakultas kesehatan unisa serta pengolahan hasil pangan kerjasaman dengan teknologi pangan Ftek Unisa. Jika dengan pendekatan konsep pariwisata, orang-orang akan datang ke desa wano untuk beredukasi dan membeli obatan-obatan yang ada di desa Orang-orang yang datang ini yang secara tidak langsung dapat medongkrak ekonomi desa”.


Share Post:

Pengantar Manajemen Data dan Teknologi Informasi Kesehatan


Data merupakan aspek penting dalam melakukan penilaian dan penentuan keputusan dalam berbagai organisasi termasuk didalamnya orgnisasi yang bergerak pada bidang kesehatan. Oleh karena itu setiap lini dalam organisasi dipandang perlu memahami manajemen data dan teknologi informasi kesehatan. Keputusan organisasi yang didasari dengan data akan mendapatkan hasil yang baik. Setiap kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan data memiliki landasan yang tepat untuk melakukan tindakan.
Sehingga kegiatan yang dilakukan oleh organisasi tersebut melalui tahapan- tahapan berdasarkan data yang diterima. Penyusunan tahapan ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan-pendekatan yang dilandasi oleh data. Untuk mendapatkan data yang baik maka diperlukan pengelolaan yang tepat. Agar memudahkan dalam melakukan pengelolaan data salah satu langkah yang dapat dilakukan ialah menggunakan pendekatan teknologi informasi kesehatan.

A.   Pengertian Manajemen Data dan Teknologi Informasi Kesehatan
Manajeman data dan teknologi informasi kesehatan, di ambil dari kata “Manajemen”, “data”, “Teknologi”, “Informasi”, dan “kesehatan” yang berarti”
1.    Manajemen, “to Manage” yang berarti pengelolaan. Robert D. Terry dalam Soekidjo Notoatmodjo Manajeman adalah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan orang lain. Evancevich dalam Soekidjo Notoatmodjo menajemen adalah suatu proses yang dilakukan oleh satu orang atau lebih untuk mengkordinasikan kegiatan-kegiatan oleh orang lain guna mencapai hasil (tujuan) yang tidak dapat di capai oleh satu orang saja.
2.    Data, merupakan hasil dari suatu pengukuran dan ataupun pengamatan. Data dalam bentuk jamak berasal dari kata “Dantum” yang berarti sebagai himpunan hasil dari suatu perhitungan dan pengukuran, bisa dalam bentuk angka ataupun bilangan, Cecep Heriana (1:2015).
Sukestiyarno (6:2014) mengungkapkan data merupakan suatu keterangan yang berbentuk kualitatif (rusak, bagus, kurang, sedang) atau berbentuk kuantitas (bilangan) yang merupakan hasil observasi (pengamatan, angket, wawancara), pembilangan (perhitungan) atau pengukuran dari suatu objek pengkuran.
3.    Teknologi, dalam bahasa disebut dengan technology adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia (https://id.wikipedia.org).
4.    Informasi, adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan (https://id.wikipedia.org).
5.    Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial, dan ekonomis. (Undang-undang Kesehatan, 1992).
Manajemen data dan teknologi informasi kesehatan merupakan metode dalam melakukan pengelolaan, pengolahan untuk mendapat-kan data dan informasi kesehatan yang akurat dengan menggunakan pendekatan cara- cara yang relevan untuk memudahkan dalam pengambilan keputusan.
Informasi kesehatan pada masyarakat merupakan aspek yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu negara untuk membangun masyarakat yang sehat. Jika masyaratakat pada suatu negara memiliki tingkat kesehatan yang tinggi maka negara tersebut dapat dikatakan negara yang bagus/ baik. Oleh karena itu perlu adanya pengolahan data yang tepat agar dapat menghasil informasi yang akurat dan mampu dipertanggungjwabkan. Sehingga pemerintah dapat memberikan keputusan yang tepat dalam memberikan tindakan untuk pemecahan masalah kesehatan.
Permasalahan kesehatan pada masyarakat tidak semuanya dapat teridentifikasi dengan jelas karane lambannya informasi yang disampaikan pada pihak yang berkaitan dengan pengambilan kebijakan dalam melakukan tindakan untuk menjaga kesehatan pada masyarakat. Sehingga tidak sedikit kasus yang mencuat dibidang kesehatan pada masyarakat. Pada akhirnya tindakan untuk mencegah dampak dari penurunan kesehatan pada masyarakat tidak dapat dilakukan sesegara mungkin pada akhirnya angka mortalitas akan meningkat karena lambatnya informasi kesehatan yang terjadi di masyarakat. Untuk mencegah itu terjadi perlu adanya teknologi yang berkaitan dengan pengelolaan informasi kesehatan pada masyarakat.
Agar informasi kesehatan dapat dikonsumsi dengan baik oleh masyarakat maka perlu adanya pengelolaan data kesehatan yang tepat sehingga pengolahan data dapat dilakukan dengan waktu yang sangat singkat serta dapat dipublikasikan kepada masyarakat luas. Informasi kesehatan yang didapatkan oleh masyarakat akan berdampak pada kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan kesehatan.
Pengolahan data yang tepat dan cepat dapat dilakukan dengan cara pengelolaan data yang dilakukan dengan tepat. Oleh karena itu, perlu adanya pendekatan teknologi dalam melakukan pengelolaan data. Sehingga sistem pengelolaan yang dilakukan oleh lembaga/ organisasi kesehatan dilakukan secara terus menerus dengan metode yang tepat. Metode dalam melakukan pengolahan data bisa dilakuan dengan bantuan teknologi komputer. Sehingga pada saat tenaga kesehatan melakukan input data secara otomatis data tersebut akan diolah oleh komputer.
Hasil pengolahan data menggunakan komputer tersebut bisa langsung diinformasikan kepada masyarakat dengan bantuan sistem teknologi informasi kesehatan. Melalui aplikasi berbasis PHP ataupun HTML yang terpusat pada server.

B.   Peran Manajemen Data dan Teknologi Informasi Kesehatan
Data kesehatan yang dikumpulkan oleh lembaga/ organi-sasi kesehatan tidak langsung digunakan karena disesuai-kan dengan kebutuhan data itu sendiri. Namun, ketika data tersebut dibutuhkan tidak sedikit lembaga/ organisasi kesehatan kesulitan untuk dalam menemukan data tersebut. Manajemen datalah yang berfungsi untuk menyimpan data dengan menggunakan metode tertentu sehingga data akan tersimpan dengan aman dan tersusun secara sistematis. Sehingga pada saat data tersebut dibutuhkan tidak mengalami kesulitan dalam menemukannya.
Terdapat 2 metode penyimpanan data yang dapat dilakukan oleh lembaga/ organisasi kesehatan. Metode yang pertama dapat dilakukan dengan menggunakan metode konvensional dan yang kedua menggunakan teknologi sistem informasi. Penyimpanan data dengan menggunakan metode konvensional dapat dilakukan dengan mengumpulkan dan menyimpan data secara konvensional. Pengumpulan data dilakukan dengan cara datang langsung kepada responden dan untuk penyimpanannya menggunakan sistem kearsipan yang disusun di lemari. Sedangkan penyimpanan data dengan menggunakan teknologi informasi menggunakan bantuan komputer. Data yang dikumpulkan diinput ke komputer serta disimpan di sentral data yang disebut dengan server.
Data yang disimpen dikomputer tidak semata-mata hanya sekedar disimpan dipusat data (server) saja. Melainkan, pada saat petugas kesehatan melakuan input data maka pemroses data akan otomatis melakukan pengolahan.



Gambar 1
Peran Manajemen Data dan Teknologi Informasi Kesehatan


















C.   Tujuan Manajemen Data dan Teknologi Informasi Kesehatan
Terdapat 2 faktor yang mengkibatkan lemahnya  kesehatan di masyarakat yaitu faktor pendidikan (pengetahuan), dan Ekonomi (kemampuan daya beli masyarakat). Lemahnya pemahaman masyarakat pada bidang kesehatan dapat memberikan pengaruh terhadap kehidupan masyarakat yang sehat. Oleh karena itu, petugas kesehatan melalui program promosi kesehatan diharapkan dapat meumbuhkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat pada dunia kesehatan. Disisi lain buruknya angka kesehatan masyarakat di pengaruhi juga oleh kemampuan daya beli masyarkat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tidak sedikitpula masyarakat yang tidak mampu memenuhi asupan gizi yang seimbang pada tubuhnya yang berdampak menurunnya tingkat kesehatan pada masyarakat.
Proses pendidikan pada bidang kesehatan merupakan usaha agar masyarakat  berprilaku atau mengadopsi prilaku kesehatan dengan cara presuasi, bujukan, imbauan, ajakan, memberikan informasi, memberikan kesadaran, dan sebagainya melalui kegiatan yang disebut pendidikan atau promosi kesehatan, Soekidjo Notoatmojo (2013:18).
Melalui kegiatan pendidikan kesehatan pada masyarakat dapat memberikan pengaruh pada prilaku masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat. Sehingga prilaku yang dilakukan oleh masyarakt dapat menjaga tingkat keseahatan pada masyarakat. Green dalam Soekidjo Notoatmojo (2013:18) mengungkapkan beberapa faktor yang dapat memberikan pengaruh kepada prilaku manusia diantarnya sebegaia berikut:
1.    Faktor predisposisi (predisposing Factor) pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan.
2.    Faktor pemungkin (Enabling Factors) ketersediaan sarana prasana atau fasilitas kesehatan bagi masyakat.
3.    Faktor penguat (Reinforcing Factors) faktor sikap dan prilaku tokoh masyarakat  (toma), tokoh agama (toga) dan prilaku petugas kesehatan.
Untuk meningkat pemahaman masyarakat tentang kesehatan perlu adanya informasi kesehatan yang relevan dengan kondisi saat ini. Informasi yang disampaikan kepada masyarakat tidak berdasarkan asumsi belaka melainkan berdasarkan fakta-fakta yang terjadi pada saat tertentu. Oleh karena itu, manajemen data dan tenologi informasi kesehatan memberikan peran untuk meberikan data kesehatan untuk masyarakat serta organisasi yang memiliki keterkaintan terhadap peningkatan angka kesehatan pada masyarakat.

D.   Fungsi Manajemen Data dan Teknologi Informasi Kesehatan
Kebutuhan data tidak hanya dibutuhkan oleh eksekutif organisasi saja. Melainkan seluruh civitas dalam organisasi membutuhkan data untuk melakukan penetapan tindakan yang akan diambil. Seperti halnya seorang dokter pasca melakukan diagnosa maka akan mendapatkan data yang relevan terhadap validasi data hasil rekam medis yang telah dilakukan.
Data hasil rekam medis yang sudah dilakukan oleh dokter sebaiknya dikelola dengan bai  agar ketika membutuhkan data pasien tersebut disaat pasien datang untuk melakukan pengobatan dokter dapat mengetahui riwayat kesehatan pada pasien tersebut. Dengan kata lain untuk memudahkan dalam melakukan diagnosa pada pasien maka dokter dapat melihat rekam medis yang telah dilakukan sebelumnya.
Agar dokter dapat mengidetifikasi pemeriksaan yang telah dilakukan sebelumnya maka harus ada pengelola data yang dapat menjaga dan menyimpan data dengan baik serta ketika data tersebut dibutuhkan dapat ditemukan dengan waktu yang relatif singkat. Disisi lain juga jika data pasien tersimpan dengan tepat ketika pasien tersebut melakukan pengobatan sudah ada rekam medis yang memungkikan dapat membantu dokter dalam melakukan diagnosa dan penindakan lebih lanjut.
Hasil diagnosa pasien dapat disimpan dan temukan dengan melalui manajemen data dan teknologi infomasi kesehata. Data yang didapatkan dari pasien di input ke komputer dengan mengunakan aplikasi berbasis web yang terpusat keserver. sehingga data tersebut dapat tersimpan dengan baik serta hasil diagnosa tersebut akan secara langsung diolah oleh sistem aplikasi dan dapat dipublikasikan kepada masyarakat tentang kondisi kesehatan yang ada di daerah tersebut.
Fungsi dari manajemen data dan teknologi informasi sangan berperan dalam memberikan informasi kepada dokter untuk memudahkan penindakan saat pasien ingin melakukan pengobatan, memberikan informasi yang akurat berdasarkan kondisi kesehatan yang terjadi di daerah tertentu serta dan dapat meminimalisir tindakan dokter terhadap pasien karen merujuk pada data yang telah diinput sebelumnya sehingga kemungkinan terjadinya kesalahan dalam melakukan diagnosa akan dapat di minimalisir.
Mekanisme dalam manajemen data dan teknologi kesehatan mengarah pada fungsi manajemen melalui tahapan sebagai berikut:
1.    Perencanaan, berkaitan dengan jenis data apa yang akan dibutuhkan, strategi dalam mendapatkan data kesehatan, menentukan bentuk pengelolaan yang agar data dapat disimpan dan dipulikasikan serta teknolooogi yang tepat untuk penyampaian informasi kesehatan sebagai penunjang dalam menentukan keputusan organisasi kesehatan.
2.    Pengorganisasian, merupakan penempatan orang-orang yang memiliki karateristik serta kualifikasi yang tepat untuk mendapatkan data, mengolah data serta penyimpanan data yang sesuai dengan kebutuhan data dalam organisasi kesehatan. Mampu menggunakan dan memanfaatkan teknologi informasi kesehatan yang tepat untuk informasi publik tentang kesehatan.
3.    Penggerakan, merupakan sistem ataupun strategi yang digunakan agar orang-orang dalam organisasi kesehatan yang memiliki keterkaitan dalam manajemen data dan teknologi informasi kesehatan mampu memberikan kontribusi dan dapat menjalankan tugasnya dengan baik dalam pengelolaan data serta teknologi informasi kesehatan dapat digunakan dan dimanfaat untuk orang yang memiliki kepentingan dalam dunia kesehatan.
4.    Pengawasan, merupakan proses evaluasi pada semua lini dimulai dari tahap prencanaan yang disebut dengan evaluasi perencanaan, evaluasi terhadap orang-orang yang berada pada orgnisasi manajemen data dan teknologi informasi kesehatan sampai pada sistem yang digunakan dalam pengelolaan data dan teknologi informasi kesehatan.



E.    Ruang Lingkup Manajemen Data dan Teknologi Informasi Kesehatan

Ranah dalam manajemen data dan teknologi informasi kesehatan berkaitan dengan bentuk kegiatan dan pelaksanaan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh organisasi kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit dan lain sebagainya yang meliputi pada aspek sebagai berikut:
1.    Service delivery, bentuk layanan kesehatan yang dilakukan oleh organisasi kesehatan.
2.    Medical product, vaccine, and technologies, berkaitan dengan bentuk layanan kesehatan yang didalamnya terdapat produk medis, vaksin, dan teknologi kesehatan yang digunakan oleh organisasi kesehatan.
3.    Ealth worksforce, merupakan orang-orang yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan seperti dokter, perawat, bidan, apoteker dan lain sebagainya.
4.    Health system financing, merupakan bentuk pembiayaan yang digunakan oleh organisasi kesehatan seperti pelayanan umum ataupun pasien yang menggunakan jasa skurity finance dalam bentuk asurasi yang dikeluarkan oleh pihak swasta atau pemerintah.
5.    Health information system, merupakan publikasi penyelenggaraan kesehatan dimulai dari kondisi kesehatan masyarakat, bentuk pelayanan yang dilaksanakan dan tenaga medis yang memberikan layanan kesehatan.
Dari kegiatan diatas tentunya akan menghasilkan data dan informasi data serta layanan kesehatan yang diberikan. Sehingga akan membentuk alur dan kegiatan untuk mendapatkan data serta informasi kesehatan yang melalui pendekatan sebagai berikut:
1.    Registrasi Pasien, yang mencatat data/status pasien untuk memudahkan pengidentifikasian maupun pembuatan statistik dari pasien masuk sampai keluar. Dimulai dari pendaftaran pasien baru/lama, pendaftaran rawat inap/jalan, dan info kamar rawat inap.
2.    Rawat Jalan/Poliklinik yang tersedia di organisasi kesehatan, seperti: penyakit dalam, bedah, anak, obstetri dan ginekologi, KB, syaraf, jiwa, THT, mata, gigi dan mulut, kardiologi, radiologi, bedah orthopedi, paru-paru, umum, UGD, dan lain-lain sesuai kebutuhan. Modul ini juga mencatat diagnose dan tindakan terhadap pasien agar tersimpan di dalam laporan rekam medis pasien.
3.    Rawat Inap. pencatatan diagnosa dan tindakan terhadap pasien, konsultasi dokter, hubungan dengan poliklinik/penunjang medis.
4.    Penunjang Medis/Laboratorium, yang mencatat informasi pemeriksaan seperti: ECG, EEG, USG, ECHO, TREADMIL, CT Scan, Endoscopy, dan lain-lain.
5.    Penagihan dan Pembayaran, meliputi penagihan dan pembayaran untuk rawat jalan, rawat inap dan penunjang medis (laboratorium, radiologi, rehab medik), baik secara langsung maupun melalui jaminan dari pihak ketiga/asuransi/JPKM. Modul ini juga mencatat transaksi harian pasien (laboratorium, obat, honor dokter), daftar piutang, manajemen deposit dan lain-lain.
6.    Apotik/Farmasi, yang meliputi pengelolaan informasi inventori dan transaksi obat-obatan.




1.     
Daftar Pustaka


Moh Nazir.2005.Metode Penelitian.Bogor:Ghalia Indonesia
Soekidjo Notoatmodjo.1996.Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-prinsip Dasar.Jakarta:Rineka Cipta
Cecep Heriana.2015.Manajemen Pengolahan Data Kesehatan. Bandung: Refika Aditama
Suketiyarno.2014.Statistik Dasar.Yogyakarta:Andi Offset
Naomy Marie Tando.2013.Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan.Jakarta:In Media
Dewi Laelatul Badrih.2012.Metode Penelitian Ilmu-ilmu Kesehatan.Bandung:Multazam
Pengertian teknologi.https://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi :23/8/2019
Pengertian Informasi.https://id.wikipedia.org/wiki/Informasi :23/8/2019
Undang-undang Kesehatan 1992/ UU RI No. 23 Tahun 1992
Pengertian sistem informasi. https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_ informasi  :24/8/2019
Pengertian teknologi informasi. https://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_ informasi :24/8/2019


Share Post:
Kenversi Bilangan

Yogi Iskandar

8/05/2019

A.       Konversi bilangan decimal kebiner 2 178 0 2 89 1 2 44 ...

Kenversi Bilangan


A.      Konversi bilangan decimal kebiner
2
178
0
2
89
1
2
44
0
2
22
0
2
11
1
2
5
1
2
2
0
2
1
1
0

B.      Konversi Bilangan Decimal Ke Octal
Soal
Hasil Bagi
Sisa
8
152
152
0
8
19
16
3
8
2
0
2
0

C.      Konvesi Bilangan Decimal Ke Heksadecimal
Decimal
Hasil Bagi
Sisa
16
4821
4816
5
16
301
288
13
16
18
16
2
16
1
0
1
0


Share Post:

Yogi Iskandar


Yogi Iskandar

Yogi Iskandar

Sponsor By:

SUBSCRIBER


SUBSCRIBER

Iklan_Foot