MATERI KEWIRAUSAHAAN: SIKAP PANTANG MENYERAH
DAN ULET
Hakikat Sikap Pantang Menyerah dan Ulet
Ilustrasi:
“Seorang siswa belajar tentang bag aimana merakit sebuah komputer.
Untuk yang pertama kalinya dia mengalami kegagalan yang sangat fatal. Kemudian
ia bertanya kepada instrukturnya tentang beberapa hal yang tidak ia pahami.
Setelah itu siswa tersebut kembali mencoba dan mencoba terus sampai akhirnya ia
berhasil merakit komputer itu dengan sempurna”
Pantang menyerah: aspek dari komitmen tinggi, yakni
sikap bertahan untuk tetap ingin mencapai apa yang diinginkan kendati mengalami
kegagalan, mendapat hambatan dan rintangan.
Wirausahawan yang memiliki komitmen
tinggi dan pantang menyerah di dalam berwirausaha, setidaknya harus memiliki 7
kekuatan yang dapat membangun kepribadian, a.l:
- keyakinan yang kuat untuk maju
- kemauan yang keras untuk maju
- pemikiran yang konstruktif dan kreatif
- kesabaran dan ketabahan
- ketahanan fisik dan mental
- kejujuran dan tanggung jawab
- Komitmen yang tinggi
Manfaat sikap pantang menyerah dan
ulet:
- memberi semangat dalam berusaha
- meningkatkan daya usaha
- menunjang keberhasilan usaha
- mengeliminasi keputusasaan
Ulet: tangguh, kuat, dan tidak mudah putus asa
Faktor-faktor yang mempengaruhi
keuletan:
- Pembawaan (hereditas): manusia lahir memiliki sifat-sifat bawaan dari orang
tuanya
- Pendidikan dan pelatihan: dengan adanya pendidikan dan latihan maka bawaan
lahir akan berkembang lebih baik
- Lingkungan:
manusia cenderung akan menyesuaikan diri dengan kebiasaan-kebiasaan yang
ada di lingkungannya.
- Pengalaman:
semakin banyak pengalaman akan meningkatkan kemampuan dalam menentukan
strategi pemecahan masalah
- Motivasi:
seorang wirausahawan yang komit untuk berhasil dan berkembang dalam usaha
kan termotivasi mewujudkan keinginannya, sehingga akan mencari dan
menggunakan berbagai cara (positif) untuk mewujudkan obsesinya
Membina sikap ulet:
- menjaga dan meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani
- menjaga dan meningkatkan semangat dalam bekerja
- selalu optimis dalam menjalankan usaha
- menyenangi pekerjaannya
- berani menghadapi tantangan
- meningkatkan kepedulian akan peristiwa atau kejadian di
sekitarnya baik secara makro maupun mikro
- berusaha memiliki banyak informasi dan sumber
- menerima dengan senang hati kritik dan saran
- berani mencoba berbagai alternatif dengan sudah
mempertimbangkan secara matang
- memandang kegagalan dari sisi positif
- tidak memandang ringan maslah yang dihadapi
- meningkatkan kepekaan, kecermatan dan kewaspadaan diri
Karakteristik sikap pantang menyerah
dan ulet:
- kerja keras, ulet dan disiplin
- mandiri dan realistis
- prestatif dan komitmen tinggi
- berfikir positif dan bertanggung jawab
- memperhitungkan resiko usaha
- mencari jalan keluar dari setiap permasalahan
- merencanakan sesuatu sebelum bertindak
- kreatif dan inovatif
- kerja efektif dan efisien
Kepemimpinan dalam kerja pantang
menyerah dan ulet
Efektifitas kepemimpinan dalam
penerapan kerja pantang menyerah dan ulet akan membawa keberhasilan
berwirausaha, diataranya:
- mempunyai komitmen tinggi dalam bekerja
- mempunyai etos kerja yang tinggi
- menyangkut distribusi kekuasaan dalam bekerja
- melibatkan orang lain dalm bekerja
- menyangkut penanaman pengaruh dalam mengarahkan
karyawan
“Jadi: kita tidak
boleh berpangku tangan dan mengaharapkan reski hanya dengan berdoa saja tanpa
bekerja dan berusaha”
Wujud
Sikap Pantang Menyerah Dan Ulet
1.
Melakukan usaha dengan semangat
Semangat bekerja: salah satu sifat
kejiwaan yang sangat erat hubungannya dengan faktor kepuasan kerja, kegairahan
kerja, dan keinginan mempertinggi hasil kerja.
- kepuasan kerja: orang yang menyukai pekerjaannya akan mendapatkan
kepuasan tersendiri, sebaliknya pekerjaan yang kurang disenangi akan
mengurangi rasa kepuasan
- kegairahan kerja: ketika harapan dan hasil yang ditargetkan tercapai
akan meningkatkan kegairahan dalam bekerja.
- Mempertinggi hasil kerja: ketika target yang telah ditetapkan tercapai, akan
semangat untuk meningkatkan hasil kerjanya untuk selanjutnya.
Manfaat semangat dalam bekerja:
- memperoleh kepuasan dalam bekerja
- menimbulkan kegairahan dalam bekerja
- membangunkan tenaga
- meningkatkan efisiensi waktu kerja dan biaya
- menimbulkan keinginan mempertinggi hasil kerja
- mengembangkan semangat pribadi
Beberapa hal penting yang harus
diperhatikan dalam mengembangkan semangat pribadi:
- bekerjalah dengan penuh semangat
- semangat yang tinggi untuk mencapai prestasi yang
tinggi
- selalu semangat
- semangat membawa percaya pada hari depan
2.
Melakukan usaha dengan tidak putus asa
Putus asa / putus harapan:
- Kondisi kejiwaan yang merasa dan menganggap bahwa apa
diinginkan tidak akan tercapai
- Kondisi batiniah yang menganggap adanya kesenjangan
antara apa yang diinginkan dengan apa yang dialaminya.
Penyebab timbulnya rasa putus asa:
- faktor intern: penyebab yang timbul dari dalam diri
wirausaha, dimana terdapat kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Ini
disebabkan sumber daya yang dimiliki kurang memadai untuk mencapai tujuan
yang diinginkan
- faktor ekstern: penyebab yang timbul dari luar diri
wirausaha, seperti kondisi ekonomi yang berfluktuasi, persaingan yang
semakin ketat, bencana alam, dsb.
Dampak negatif putus asa:
- berkurang / hilangnya semangat menjalankan usaha
- menurunnya produktivitas kerja
- menurunnya percaya diri wirausaha
- menurunnya tingkat kepercayaan dari teman-teman
sekerja, pelanggan, pemasok dan kreditur.
- Terancamnya kelangsungan usaha.
Mengantisipasi dan mengeliminasi
keputusasaan:
- ketabahan: tetap dan kuat hati dalam menghadapi cobaan
dan kesulitan hidup
- meningkatkan kualitas sumber daya manusia
- penerapan manajemen secara efektif
- menggunakan jasa asuransi
“ jadi kemauan yang keras
akan memberikan semangat dalam berusaha dan tidak pernah merasa putus asa
terhadap segala rintangan yang dihadapi”
3. Melakukan
usaha dengan selalu ingin maju
Adalah: memiliki komitmen tinggi
terhadap pekerjaan / tugasnya dan setiap saat pikirannya tidak lepas dari
bisnisnya
Karakteristik kerja prestatif:
-
- memiliki komitmen tinggi
terhadao tugas dan pekerjaannya.
- Mau bertanggung jawab
- Peluang untuk mencapai obsesi
- Toleransi untuk mencapai
resiko kebimbangan dan ketidakpuasan
- Yakin pada dirinya
- Kreatif dan fleksibel
- Ingin memperoleh balikan
segera
- Energik
- Motivasi untuk lebih unggul
- Berorientasi ke masa depan
- Mau belajar dari kegagalan
- Kemampuan memimpin
Profil wirausahawan yang memiliki
sikap selalu ingin maju:
- menyukai tanggung jawab
- lebih menyukai resiko menengah
- keyakinan atas kemampuan mereka untuk berhasil
- hasrat untuk mendapatkan umpan balik langsung
- tingkat energi yang tinggi
- orientasi ke depan
- keterampilan mengorganisasi
- memiliki prestasi lebih tinggi dari pada uang
Manfaat selalu ingin maju:
- menimbulkan sikap optimis
- memberi semangat dalam berusaha
- mendorong untuk mencari cara-cara baru dalam
menjalankan usaha
- menambah keberanian dalam berusaha
Empat sisi potensial yang dimiliki
manusia untuk maju:
- self awarness: sikap mawas diri
- couscience: mempertajam suara hati,
supayanmenajdi manusia berkehendak baik seraya memunculkan keunikan serta
memiliki misi dalam hidup.
- Independent will: pandangan independen untuk
bekal bertindak dan kekuatan untuk mentransendensi
- Creative imagination: berpikir dan mengarah ke
depan untuk memecahkan masalah dengan imajinasi, khayalan, serta adaptasi
yang tepat.
Cara mengembangkan sikap selalu
ingin maju:
- memahami dan menghayati konsep-konsep berusaha
- menentukan dan komit terhadap sistem yang digunakan
dalam menjalankan usaha.
- Memiliki visi usaha dan komit untuk menjalankannya
- Memiliki misi untuk mencapai visi yang dibangun atau
dicanangkan
- Menciptakan budaya kerja yang sinergi untuk mewujudkan
visi usaha
- Menyusun struktur organisasi usaha yang efektif dengan
fungsi-fungsi yang ada di struktur organisasi
- Merumuskan job description sesuai dengan fungsi-fungsi
yang ada di struktur organisasi
- Menyusun rencana operasi untuk mencapai tujuan
perusahaan
- Bersikap terbuka dalam pergaulan
- Tidak memandang remeh / menghargai teman sekerja,
pelanggan dan pesaing
- Berusaha mengadopsi ilmu pengetahuan dan teknologi
- Terbuka dan haus akan informasi
4.Melakukan
usaha dengan selalu mencari sesuatu yang baru
Adalah: objek usaha atau cara melakukan usaha yang berbeda
dari apa yang telah ada melalui kreasi dan inovasi
Kreatif : memiliki daya cipta, mempunyai kemampuan untuk
menciptakan, mampu menciptakan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun
kenyataannya yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.
Tipe-tipe Kreatif
1. menciptakan dan membuat
sesuatu dari tidak ada menjadi ada
2. mengombinasikan / mensintesiskan,
dua ha; atau lebih yang sebelumnya tidak saling berhubungan menjadi
berhubungan
3. memodifikasikan sesuatu yang
memang sudah ada, berupaya mencari cara-cara untuk membentuk fungsi-fungsi baru
atau menjadikan sesuatu menjadi berbeda penggunaannya dengan orang lain.
Inovasi: suatu proses mengubah peluang menjadi gagasan atau
ide-ide yang dapat di jual dan bukan selalu berupa ide-ide yang sangat rumit,
tetapi kadang-kadang inovasi berasal dari ide-ide baru yang sepele dan sejenis
saja, asal merupakan yang baru dan harus lebih baik dari yang telah ada.
Sumber-sumber penerapan inovasi:
- kejadian yang diharapkan
- proses sesuai dengan kebutuhan
- perubahan pada industri dan pasar
- ketidakharmonisan
- perubahan demografi
- perubahan persepsi
- konsep pengetahuan dasar
Jenis-jenis inovasi:
- penemuan (invensi): produk / jasa / proses yang
benar-benar baru, ex: wright bersaudara (pesawat terbang), alexander
graham bell ( pesawat telepon)
- pengembangan (ekstensi): pemanfaatan / penerapan lain
pada produk, jasa, proses yang ada, ex: raynoc : Mc. Donald
- penggandaan (duplikasi): refleksi kreatif atau konsep
yang telah ada, ex: Walmart: department store
- pemaduan (sintesis): kombinasi atas konsep-konsep dan
faktor-faktor yang telah ada di dalam penggunaan / formulasi baru
Manfaat selalu mencari sesuatu yang
baru:
- menambah semangat dan gairah dalam berusaha
- mengurangi kejenuhan dan kebosanan dalam berusaha
- menimbulkan daya tarik bagi pelanggan
- meningkatkan daya saing dalam berusaha
- mendorong kreativitas wirausaha dalam berusaha
- meningkatkan percaya diri wirausaha
Mengembangkan sikap selalu
mencari sesuatu yang baru:
- menciptakan struktur organisasi terbuka dan
desentralisasi
- mendukung budaya yang memberi kesempatan atas percobaan
- mendorong sikap eksperimental
- memberikan kebebasan untuk melakukan kesalahan
- komunikasi efektif pada semua tingkatan\
- tersedianya semua sumber atas sesuat inisiatif baru
- hindari mematikan ide-ide baru
- singkirkan birokrasi dari proses pengalokasian sumber
- beri penghargaan atas suatu keberhasilan
- ciptakan budaya pengambilan resiko
- kurangi hal-hal yang bersifat administratif
- berikan kebebasan
- tanpa batas waktu
- delegasikan tanggung jawab untuk mulai aktivitas baru
Keyakinan dan berkomunikasi
- seorang wirausaha harus yakin bahwa mereka akan
sukses dan selalu tekun dalam mengelola kegiatan usaha bisnisnya
- seorang wirausaha harus pandai berkomunikasi dan
mengorganisasi buah pikirannya ke dalam bentuk ucapan yang jelas dan
menarik perhatian orang lain dengan tutur kata yang baik
Inti sikap pantang menyerah dan
ulet:
- pantang menyerah dan ulet tehadap segala keadaan dan
situasi kerja
- memiliki semangat kerja dan tahan uji terhadap setiap
tantangan dan penderitaan
- memiliki kesabaran dan ketabahan dalam setiap kondisi
kerja
- selalu bekerja keras, berjuang dan rela berkorban demi
mencapai kesuksesan
Magang: ikut belajar kerja dalam kegiatan usaha yang diakui
berstandar tinggi di dalam suatu perusahaan
Harapan setelah melaksanakan magang,
siswa memiliki;
- sikap mental yang kuat dalam berwirausaha
- moral yang tinggi dalam berwirausaha
- keterampilan dalam berwirausaha
- etos kerja yang tinggi dalam berwirausaha
- kepekaan terhadap lingkungan
- sikap perjuangan dalam berwirausaha
Kegiatan-kegiatan dalam tempat
magang:
1. Bidang usaha promosi
- menciptakan makna baru suatu produk
- memberikan promosi terhadap jasa
- memberikan nilai tambah pada produk
2. Bidang usaha angkutan
- memberikan peran baru pada transportasi
- menyerahkan pada armada angkutan
3. Bidang usaha perawatan komputer
- teknisi perawatan dan perbaikan
- menciptakan nilai tambah pada komputer
4. Bidang usaha tata boga
- menciptakan peluang baru dan memberi nilai tambah pada
masakan tradisional
- memasarkan fast food khas indonesia
5. Bidang usaha pelayanan SDM
1. Pemberian pelatihan keterampilan
seni batik, seni ukir, seni keramik, seni lukis, seni suara, seni musik, dll.
6. Bidang usaha rekrutment
- Pelatihan SDM dan kemampuan menjual
- Membekali pengetahuan dan keterampilan
- Mempertemukan kebutuhan akan tenaga kerja penjual dan
kebutuhan pencari kerja
7. Bidang usaha perkreditan
- Mempertemukan kebutuhan pemasok dan pemakai
- Menciptakan peluang baru dari kesulitan pengadaan uang
kas dan penjualan barang
- Memberikan nilai tambah pada uang kas dan barang modal
/ barang konsumsi
8. Bidang usaha olahan
- Menciptakan peluang baru dari bahan, antara bahan baku
dan kebutuhan konsumen, dan memberi nilai tambah pada bahan baku melalui
proses olehan
- Mendayagunakan teknologi untuk mengolah bahan baku
- Memasarkan produk yang dibutuhkan konsumen
9. Bidang usaha pembekalan
- Mendayagunakan modal kedua belah pihak dengan manajemen
waktu
- Menjamin mutu dan keseimbangan pemasok
- Menciptakan peluang baru dari budaya yang ingin
dilayani
- Memberi nilai tambah pada barang modal atau produk jadi
yang dibutuhkan
10. Bidang usaha cinderamata
- Menciptakan sendiri cinderamata yang unik dan menarik
- Memasarkan hasil kerajinan khas daerah yang potensial
untuk dijadikan cinderamata
11. Bidang usaha lainnya
a. dalam bidang usaha produksi:
- produksi primer: kegiatan penggalian sumber alam yang
tersedia di bumi, contoh: perkebunan, pertanian, pertambangan.
- Produksi sekunder: kegiatan pemanfaatan SDA / bahan
baku yang diproses dan di olah menjadi bahan jadi, contoh: pabrik
komponen-komponen yang diasembling menjadi barang industri / konsumsi
- Produksi tersier: kegiatan yang lebih dominan
menghasilkan jasa dibanding dengan tangible good, contoh: tenaga
profesional, dokter, guru, insinyur, restoran, perhotelan dan
perbengkelan.
b. dalam bidang usaha distribusi:
- mengacu pada pergerakan barang / jasa dari produsen ke
konsumen
Peran sekolah dalam mempersiapkan
magang:
a. persiapan magang
mempersiapkan mental para siswa
calon peserta magang dan sebagai calon wiwrausahawan
b. proses belajar magang
1)
pembenahan pelajaran wirausahawan
2)
pembenahan sistem bimbingan kerja magang
3)
pembenahan metode pembelajaran
c. hasil belajar yang harus dicapai
1)
nilai moral dalam berwirausaha
2)
sikap mental berwirausaha
3)
keterampilan berwirausaha
4)
kepekaan terhadap lingkungan berwirausaha
5)
minat dan kepribadian dalam berwirausaha