Oleh: Ratnawati Epiana
A. Elemen yang Membentuk Praktek
Teknologi Pembelajaran
Elemen-elemen yang dapat memudahkan
atau mempersulit penggunaan model serta teori dalam praktek Teknologi
Pembelajaran antara lain :
1. Jenis materi pembelajaran.
2. Sifat atau karakteristik pemelajar.
3. Organisasi dimana pembelajaran
berlangsung.
4. Kemampuan sarana yang tersedia.
5. Keahlian para praktisi.
Dimensi praktek Teknologi Pembelajaran berkembang sejalan
dengan perkembangan potensi teknologi. Introduksi mikro-komputer di bidang
pendidikan dan pelatihan secara drastis mengubah keberadaan proses praktek di
lapangan. Penggunaan komputer yang semakin memasyarakat serta semakin canggih
teknologinyamemungkinkan perkembangan praktek Teknologi Pembelajaran meningkat
dengan pesat.
Mutu praktek ditentukan oleh keterampilan dan keahlian para
praktisi. Keahlian itu berkembang secara bertahun-tahundan melaksanakan fungsi
perubahan dalam bidang baik secara teoritikal maupun praktikal. Selain itu juga
berguna menjelaskan hakekat posisi praktisi dalam lapangan kerja.
1. Konteks Praktek Teknologi
Pembelajaran
Latar belakang serta tempat kerja
para praktisi yang beragam mempengaruhi perkembangan keyakinan, nilai-nilai, serta prioritas dalam bidang. Pengaruh ini
jelas dapat terlihat dalam bidang Teknologi Pembelajaran, yaitu dengan terjadinya perubahan
besar dalam latar pekerjaan para teknologi pembelajaran selama 25 tahun ini.
a. Lingkup Praktek Teknologi
Pembelajaran:
Teknologi
Pembelajaran dapat menghasilkan lulusan yang dapat bekerja di bidang :
- Kesehatan
-
Sekolah
-
Bisnis dan Industri
-
Tempat ibadah, rumah, dan masyarakat
-
Pemerintahan
Meluasnya pilihan lapangan kerja bagi para teknolog
pembelajaran mempunyai dampak yang sangat berarti untuk berbagai bidang. Sekarang ini dalam
kebanyakan wilayah geografis, tugas pelatihan mempersyaratkan pendidikan
lanjutan dalam bidang Teknologi Pembelajaran atau bidang yang berkaitan.
Kegiatan pengembangan pembelajaran di luar sekolah cenderung lebih banyak dilakukan
dibandingkan dengan di sekolah, namun spesialis media di sekolah tetap
merupakan standar pada kebanyakan lembaga persekolahan, dan mereka mempengaruhi
perancangan dan implementasi kurikulum (Ely :
1992).
Negara-negara berkembang, menentukan arah pembangunan
pendidikan melalui bidang Teknologi
Pembelajaran. Sebagai tambahan, beberapa negara seperti Kanada dan Belanda
termasuk Indonesia mempunyai program akademik Teknologi Pembelajaran di
perguruan tinggi dan universitas mereka secara meluas dan semakin mantap dengan
berkembangnya penelitian dan pustaka internasional.
Satu lagi kekhasan praktek dalam
bidang ini adalah kenyataan bahwa banyak lembaga yang memasukkan aplikasi
teknologi ke dalam lingkungan pekerjaan mereka. Berbagai teknologi itu bukan
semata-mata menjadi wilayah eksklusif bidang Teknologi Pembelajaran. Perekayasa
system, pemrogram komputer, guru dan akademisi dalam berbagai bidang keahlian,
semuanya tertarik pada teknologi karena
itu menggunakannya.
b. Variasi Praktek di Berbagai Tempat
Bekerja
Dengan makin berkembang dan menonjolnya pelatihan di
lingkungan bisnis dan industrial di beberapa daerah, telah berkembang pula
topik-topik baru dalam bidang teknologi Pembelajaran, seperti :
a. Pembelajaran berorientasi
keterampilan yang diikuti kemudian dengan transfer pelatihan.
b. Pembelajaran mengacu pada materi
bukan pemelajar.
c. Analisis tahap awal dan desain
system pembelajaran.
d. Teknologi belajar jarak jauh.
e. Hakekat pemelajar dewasa.
f. Teknologi kinerja.
Lingkungan pelatihan seringkali merupakan arena dimana
banyak produk teknologi canggih
sekarang ini dikembangkan. Hal ini terjadi karena perusahaan swasta seringkali
lebih menekankan pada penggunaan teknologi sebagai sumber dibandingkan dengan
sekolah. Perusahaan besar dapat menyebarkan investasi teknologinya kepada
sejumlah besar peserta latihan, sehingga pengeluaran untuk tiap peserta tetap
hemat biaya (cost efficient).
Lingkungan pelatihan juga menekankan pada produktivitas,
serta mengurangi waktu dalam merancang ulang. Tekanan pada produktivitas dan
waktu ini mengarah pada dikembangkannya sistem penunjang kinerja elektronik
serta pendekatan baru dalam kegiatan perancangan dan pengembangan untuk
menemukan teknik yang lebih efisien (Dick, 1993;
Wager, 1993). Tetapi pada bagian lain, kegiatan
pengembangan itu cenderung mengabaikan hal-hal yang penting, misalnya evaluasi
dan umpan balik, karena pertimbangan penghematan waktu dan dana.
Sekolah mempunyai kepentingan lain yang mempengaruhi praktek
Teknologi Pembelajaran dalam lingkungan ini, termasuk :
a.
Pembelajaran dengan kendali guru
yang luwes.
b.
Memenuhi kebutuhan komprehensif para
peserta didik.
c. Pembelajaran yang tidak dirancang
dengan analisis “front-end” secara menyeluruh.
d.
Penilaian dan evaluasi.
Aplikasi
Teknologi Pembelajaran di sekolah memungkinkan para guru untuk membuat
keputusan mendadak untuk memenuhi kebutuhan khusus peserta didik atau karena
adanya peristiwa khusus. Meskipun dalam lingkungan sekolah, sumber teknologi
yang dipunyai oleh tingkat TK hingga SMA
lebih sedikit dibandingkan dengan di lingkungan perusahaan, namun strategi
pembelajaran yang digunakannya lebih bervariasi karena waktu yang tersedia
relatif lebih lama dibandingkan strategi yang dilakukan di situasi pelatihan
karena waktu pelatihan yang relatif singkat. Jadi meskipun di lingkungan
sekolah waktu dan sumber dananya terbatas, prosedur penilaian dan evaluasi yang
diadakan di sekolah lebih dihargai daripada yang dilakukan perusahaan (Seels dan Glasgow,
1991).
Prinsip
Teknologi Pembelajaran sudah diterapkan dalam berbagai situasi belajar sehingga
memperkaya praktek di lapangan, walaupun mengakibatkan perbedaan pendapat.