Terbesit
Wajahmu Yang Sayu
Kehampaan
Terlihat Dari Renyuh Wajahmu
Siapakah
Engkau,.....!
Siapakah
Engkau,....!
Ketika pagi menjelang, aku terbangun dari tidur yang teramat pulas karena
lelah bekerja. Sesaat aku terbangun aku melihat seisi kamar kusam penuh dengan
kehampaan seperti halnya hati ku. Akupun bergegas ke kamar mandi, untuk
membasuh muka dan mengambil air wudu. Seselesainya wudhu, akupun bergegas
melaksanakan sholat subuh.
Do’a- do’a terlantunkan ketika selesai sholat subuh. Aktifitasku berlanjut,
menghampiri setoples gula dan kopi. Satu sendok kopi dan satu setengah gula aku
tuangkan kedalam gelas di tambah dengan air panas.
“seruffff”, bunyi yang keluar saat
kopi yang kuminum sambil berjalan menuju meja belajar untuk mempersiapkan
bahan- bahan yang akan hendak aku kerjakan di
siang ini. Sambil mempersiapakan bahan- bahan tersebut akupun, termenung
dengan kehampaan yang terasa dalam hati ini. “akan kah aku menemukan, orang
yang dapat mengerti dan memahami aku serta menerima aku apada??” Pertanyaan itu
selalu muncul di hati dan pikiran aku, seperti halnya sebuah teror yang selalu
datang di setiap saat.
Waktu menunjukan puluk 6.00 aku mulai membereskan kamar dan mengambil
sehelai handuk dan bergegas ke kamar mandi. Sehelai baju seragam yang terjait
rapih selayaknya seorang pegawai yang
memiliki honor tinggi terpang-papang di tubuhku. Yah, aku seorang guru honorer
yang hendak pergi kerja. Sepeda moto win, yang aku modifikasi dengan bodi KLX
menjadi teman dalam perjalan kuliah ku. Aku gunakan sebagai alat tranfortasi
untuk berangkat kuliah dan kerja.
“gojreg,.... gojreg”, suara yang keluar saat aku menyalakan sepeda motor
tua. Kaki kiri kuangkat dan ku tekan dalam- dalam untuk memasukan tranmisi,
agar motor dapat berjalan. “grunnggggg”, lantunan suara yang keluar dari
kenalpot motorku saat hendak pergi berangkat kerja. Sambil menikmati perjalanan
aku melihat kanan dan kiri, sesekali aku tersenyum pada orang- orang yang aku
kenal.
“pagi pak”, sapaan anak-anak saat aku datang kesekolah. Kunci kontak
motor aku putar kekiri untuk mematikan mesin motorku. “geclek”, suara standar
motor saat motor kusimpan di parkiran dan membiarkannya menunggu aku bekerja.
Anak- anakpun berlarian hanya sekedar untuk menyapa dan bersalaman. Senyum
simpul terlepar pada anak-anak saat aku menyapa mereka.
Selang beberapa jam, aku berkerja dan saat tiba pukul 14.00 aku mematikan
laptop dan bergegas pulang. Seketika akupun menghidupkan motor dan
menjalankannya. Sambil menikmati, perjalan dan tersenyum simpul pada setiap
orang yang aku kenal. Aku tertuju pada sesosok wanita yang telihat cantik di
balik pintu kaca toko. Spontan jantungku berdegup kencang dan teringat pada
wajah cantik itu.
Waktu pun terus berjalan, aku hanya bisa menjalani aktifitas seperti
biasa. Tanpa sadar, selang beberapa tahun aku berangkat kerja kesekolah. Aku terperanjat
saat keluar dari gang rumah melihat seorang wanita yang berjalan saat ia hendak
berangkat kerja. Aku hanya bisa melirik, dan betanya dalam hati. Siapakah wanita
itu, bisa mengetuk hatiku yang selama ini hanya bisa terdiam tanpa ada rasa dan
cuek saat melihat seorang wanita. Pertanyaan itu hanya bisa tersimpan, dan
dibiarkan saja menemani perjalanan hidup aku.
Dua bulan berlalu, kejadian itu terulang lagi. Aku kembali di pertemukan
dengan seorang wanita, yang cantik. Matanya yang sayu, alisnya yang nyatu.
Tersentak aku melihatnya, lantas siapakah dia. Kenapa aku baru melihat dia, apa
dia jodohku. Akhirnya aku hanya melihat wajah cantik dan manis di Ujung Pelupuk
Mataku Tertuju Pada Matamu.