Iklan_1

Education & Financial Konsulting

Education & Financial Konsulting
Education & Financial Konsulting

Agrobisnis & Pariwisata

Agrobisnis & Pariwisata
Agrobisnis & Pariwisata

Digital & Network Development

Digital & Network Development
Digital & Network Development

Manajemen Data dan Teknologi (Uji Validitas Data)

Uji Validitas dan Reliabilitas
A.    Uji Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang merupakan arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat uku dalam mengukur suatu data. Cecep Heriana (39:2015). Uji validitas dilakukan untuk melihat apakah instrumen (alat pengumpul data) yang digunakan oleh peneliti sesuai dengan sesungguhnya ada dalam kenyataan atau tidak. Instrumen yang valid adalah instrumen yang dapat menyatakan sesuatu yang akan diukur. Supaya diketahui valid tidaknya instrumen yang digunakan, maka dalam hal ini harus dianalisis per bulir atau itemnya.
Rumus yang digunakan dalam melakukan uji validitas instrumen (kuesioner) menggunakan rumus Korelasi Product Moment dari Karl Pearson, yaitu :
Keterangan:
r    = Koefisien korelasi antara vaiabel X dan Y, dua variabel yang dikorelasikan.
N = Jumlah responden
X = Skor item
Y = Skor total (Uhar Suharsaputra, 2012:102)
Tabel dalam bentuk Excel bisa anda download disini
Rumus di diatas digunakan untuk untuk mencari nilai r hitung (perhitungan uji validitas) yang nantinya akan dibandingkan dengan nilai r tabel (nilai yang dihasil dari tabel producy moment) yang disebut dengan taraf signifikasi dalam bentuk % (persen). Terdapat dua nilai r tabel yaitu 5% dan 1 %, artinya dalam pengambilan keputusan intrumen tersebut dapat dinyatakan valid apabila nilai r hitung melebihi nilai r tabel yang ditentukan oleh peneliti itu sendiri berdasarkan jumlah responden.
Agar dapat lebih dipahami maka kita coba melakukan latihan perhitungan dengan menggunakan rumus product moment. Langkah pertama anda harus melakukan rekapitulasi hasil penyebaran intrument dalam bentuk angket dan menentukan ∑Xi, ∑Y, ∑Xi^2, ∑Y^2, ∑XiY seperti berikut ini:

Tabel Bantu
Perhitungan Uji Validitas

NO
P1
P2
P3
P4
P5
Total
X1^2
Y^2
X*Y
1
4
3
4
4
4
19
16
361
76
2
1
1
1
1
1
5
1
25
5
3
1
2
1
1
1
6
1
36
6
4
4
4
3
4
4
19
16
361
76
5
2
4
2
2
2
12
4
144
24
6
3
3
3
3
3
15
9
225
45
7
4
1
4
4
4
17
16
289
68
8
1
1
1
1
1
5
1
25
5
9
3
3
3
3
3
15
9
225
45
10
2
3
2
2
2
11
4
121
22
Total
25
25
24
25
25
124
77
1812
372

Setelah anda membuat tabel bantu diatas, selanjutnya a melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus. Seperti langkah sebagai berikut:
 
Dari perhitungan diatas diperoleh nilai koefisien korelasi Product Moment sebesar 0,982. Artinya nilai r hitung sebesar 0,982. Sesuai dengan penjelasan di atas kita dapat mengetahui apakah instrumen tersebut valid atau tidak melalui perbandingan. Dengan demikian langkah selanjutnya adalah membandingkan nilai r hitung dengan r tabel. Untuk mengetahui nilai r tabel kita dapat melihatnya pada table product moment dengan taraf signifikan 5% dengan jumlah n (responden) sebanyak 10 responden. Maka nilai r tabel adalah 0,632. Jika dibandingkan antara nilai r-hitung sebesar 0,982 > 0,632. Dengan demikian intrumen penelitian no 1 dinyatakan valid.
Selanjutnya kita tinggal menghitung instrumen no2 dan seterusnya. Untuk mempermudah dalam melakukan proses perhitungan kita dapat menggunakan Ms. Excel dengan menggunakan rumus “=CORREL” dengan cara butir 1 kolom B (P1)  dengan skor totalnya Kolom D (total), sehingga akan nampak penulisan rumus =correl(B4: B13;$J$4:$J$13) selanjutnya “Enter”. Lebih jelas akan nampak seperti gambar berikut:

Selanjutnyakan nampak hasil perhitungan . Hasil perhitungan meng- gunakan Ms. Excel sama hasilnya dengan menggunakan rumus manual product moment. Selanjutnya anda tinggal menarik fill handle atau atau copy dan paste pada cell sebelahnya. Namun, anda perlu memperhatikan sebelum melakukan copy dan paste anda harus mengunci alamat cell total (K4:K13). Hal tersebut karena total sifatnya statis (tetap) sedangkan yang lainnya dinamic atau berubah. Untuk mengunci anda aktifkan cell total dan kemudian tekan F4 pada keyboard sehingga akan keluar logo dolar pada cell total ($K$4:$K$13).
Selain dari uji validitas menggunakan MS. Excel anda juga dapat melakukan uji validitas menggunakan SPSS. Langkah yang dapat anda lakukan untuk melakukan uji validitas menggunakan SPSS adalah sebagai berikut:
  1. Memasukan data ke spss
  1. Klik Tombol Analyze
  2. Pilih Scale
  3. Pilih Reliability Analisis, maka akan menu pop-up seperti berikut:

  1. Untuk melakukan pengujian anda masukan variabel yang akan diuji ke tabel Items dengan cara mengaktikan variabel yang akan di pindahkan seperti variabel P1 dan klik tombol panah maka variabel akan pindah ke kolom Items. Lakukan berulang sehingga variabel P1,P2,P3,P4, dan P5 semuanya pindah ke kolom Items nampak seperti gambar dibawah.
  1. Pada model biarkan Alpha
  2. Klik option statistics
  1. Pada bagian Descriftives For: Aktifkan Check Box menu Item, Scale, Scale if item deleted.
  2. Klik Continue
  3. Klik Ok. Maka, akan nampak Output-nya sebagai berikut:

Case Processing Summary

N
%
Cases
Valid
10
100,0
Excludeda
0
,0
Total
10
100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
,938
5

Item Statistics

Mean
Std. Deviation
N
P1
2,50
1,269
10
P2
2,50
1,179
10
P3
2,40
1,174
10
P4
2,50
1,269
10
P5
2,50
1,269
10

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
P1
9,90
18,322
,971
,898
P2
9,90
24,544
,390
,996
P3
10,00
19,556
,920
,909
P4
9,90
18,322
,971
,898
P5
9,90
18,322
,971
,898
Dari hasil perhitunga analisis reliability menunjukan tiga bagian. Bagian pertam menunjukan nilai alpha Cronbach, bagian kedua menunjukan hasil statistik masing-masing variabel variabel dalam bentuk mean, Variance dll. Bagian ketiga Correc Alpha if Item-Total Correlation merupakan hasil perhitungan uji Validitas. Hasil uji validati P1 menunjukan nilai sebesar 0,971 tidak beda jauh dengan hasil perhitungan manual dan menggunakan Ms. Excel sebesar 0,982. Artinya nilai r-hitung sebesar 0,971 > 0,632. Dengan demikian intrumen penelitian no 1 dinyatakan valid.

B.     Uji Reliabilitas
Reliabilitas berarti kedapat dipercayaan atau keajegan, instrumen pengukuran dapat dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut dapat digunakan secara berulang-ulang kali memberikan hasil yang sama. Uhar Suharsaputra (104:2012). Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliable jika pengukurannya konsisten cermat dan akurat. Jadi uji reliabilitas instrumen dilakukan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Ating dan Sambas (2006:47). Pertanyaan dikatakan reliable jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. ( Cecep Heriana (40:2015)
Titik berat instrumen yang reliabel terletak pada adanya konsistensi atau kesamaan hasil yang diperoleh. Instrumen yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya. Reliabilitas ini ditunjukan oleh indeks reliabilitas yang tinggi. Terdapat tiga cara dalam melakukan pengukuran reliabilitas yaitu:
1.      Teori Pengujian Klasik
Teori Pengujian klasik mengacu pada The true-score model dari spearman, menurut model ini skor/ nilai hasil observasi terdiri dari dua komponen yaitu komponen nilai yang benar ditambah kekeliruan acak, yang dalam bentuk simbol tampak sebagai berikut:
M = T + E

M            = Nilai/skor yang diukur/ observasi (measured value)
T             = Nilai/ skor yang benar (true value)
E                        = Kesalahan pengukuran (Measurement error)

2.      Reated Measure atau Ukur Ulang
Pengukuran ulang dimaksudkan untuk melihat konsistensi dari waktu ke waktu dengan cara memiliki responden untuk menjawab pertanyaan atau merespon pernyataan yang sama sebanyak dua kali sesudah selang waktu tertentu. Djamaludin Ancok dalam Uhar Suharsaputra (106:2012) menyatakan: selang waktu antara 15-30 hari pada umumnya dianggap memenuhi syarat.

3.      One Shot atau Diukur Sekali Saja
Pengukuran yang dilakukan hanya sekali saja dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain. Pada umumnya pengukuran one shot dengan beberapa pertannyaan.

4.      Metode Paralel
Cara ini dilakukan dengan memberikan dua bentuk pengukuran yang identik (dalam arti sejajar) kepada responden yang sama secara serempak. Dua pengukuran identik bermakna bahwa dua intrumen pengukuran tersebut dimaksudkan untuk mengkuru kontruk yang sama namun pada item-item pertanyaan dan pernyataan yang berbeda
5.      Pendekatan Konsistensi Internal
Pendekatan konsistensi internal merupakan satu cara untuk mengurangi kesulitan yang diakibatkan oleh dua perlakuan atau dua bentuk pengukuran seperti motode test-retest dan paralel. Dengan cara ini pengukuran hanya dilakukan satu kali (singel trial administrasion) sehingga dapat lebih efisien. Konsep internal bermakna keajegan dari tiap item dengan item-item lainya dalam suatu krangka pengukuran.

Untuk melakukan pengukuran reliabilitas kita harus memastikan bahwa hasil uji validitas sudah dilakukan. Data yang dihitung pada uji reliabilitas merupakan data yang telah dinyatakan valid pada uji validitas. Pada contoh diatas telah dilakukan uji validitas dan relibilitas dengan menggunakan SPSS. Hasil perhitungan dapat terlihat pada tabel berikut:

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
,938
5


Hasil perhitungan relibilitas sebesar 0,938. Jika dibandingkan dengan nilai r-tabel 0,632. Maka dapat di deskrifsikan bahwa nilai r-hitung 0,938> 0,632 r-tabel. Dengan demikian bahwa instrumen penelitian dinyatakan reliable.

Tonton Versi Youtobe


Share Post:

Yogi Iskandar


Yogi Iskandar

Yogi Iskandar

Sponsor By:

SUBSCRIBER


SUBSCRIBER

Iklan_Foot