Uji Validitas dan Reliabilitas A. Uji Validitas Validitas berasal dari kata validity yang merupakan arti sejauhmana ketepatan dan ...
Manajemen Data dan Teknologi (Uji Validitas Data)
Uji
Validitas dan Reliabilitas
A.Uji
Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang merupakan
arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat uku dalam mengukur suatu
data. Cecep Heriana (39:2015). Uji validitas dilakukan untuk melihat apakah instrumen
(alat pengumpul data) yang digunakan oleh peneliti sesuai dengan sesungguhnya
ada dalam kenyataan atau tidak. Instrumen yang valid adalah instrumen yang
dapat menyatakan sesuatu yang akan diukur. Supaya diketahui valid tidaknya
instrumen yang digunakan, maka dalam hal ini harus dianalisis per bulir atau
itemnya.
Rumus yang digunakan dalam melakukan uji validitas
instrumen (kuesioner) menggunakan rumus Korelasi
Product Moment dari Karl
Pearson, yaitu :
Keterangan:
r
=
Koefisien korelasi antara vaiabel X dan Y, dua variabel yang dikorelasikan.
Rumus di diatas digunakan untuk untuk mencari nilai
r hitung (perhitungan uji validitas) yang nantinya akan dibandingkan dengan
nilai r tabel (nilai yang dihasil dari tabel producy moment) yang disebut
dengan taraf signifikasi dalam bentuk % (persen). Terdapat dua nilai r tabel
yaitu 5% dan 1 %, artinya dalam pengambilan keputusan intrumen tersebut dapat
dinyatakan valid apabila nilai r hitung melebihi nilai r tabel yang ditentukan
oleh peneliti itu sendiri berdasarkan jumlah responden.
Agar dapat lebih dipahami maka kita coba melakukan
latihan perhitungan dengan menggunakan rumus product moment. Langkah pertama
anda harus melakukan rekapitulasi hasil penyebaran intrument dalam bentuk angket
dan menentukan ∑Xi, ∑Y, ∑Xi^2, ∑Y^2, ∑XiY seperti berikut ini:
Tabel Bantu
Perhitungan Uji
Validitas
NO
P1
P2
P3
P4
P5
Total
X1^2
Y^2
X*Y
1
4
3
4
4
4
19
16
361
76
2
1
1
1
1
1
5
1
25
5
3
1
2
1
1
1
6
1
36
6
4
4
4
3
4
4
19
16
361
76
5
2
4
2
2
2
12
4
144
24
6
3
3
3
3
3
15
9
225
45
7
4
1
4
4
4
17
16
289
68
8
1
1
1
1
1
5
1
25
5
9
3
3
3
3
3
15
9
225
45
10
2
3
2
2
2
11
4
121
22
Total
25
25
24
25
25
124
77
1812
372
Setelah anda membuat tabel bantu diatas, selanjutnya
a melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus. Seperti langkah sebagai
berikut:
Dari perhitungan diatas diperoleh nilai koefisien
korelasi Product Moment sebesar 0,982. Artinya nilai r hitung sebesar 0,982.
Sesuai dengan penjelasan di atas kita dapat mengetahui apakah instrumen
tersebut valid atau tidak melalui perbandingan. Dengan demikian langkah
selanjutnya adalah membandingkan nilai r hitung dengan r tabel. Untuk mengetahui
nilai r tabel kita dapat melihatnya pada table product moment dengan taraf
signifikan 5% dengan jumlah n (responden) sebanyak 10 responden. Maka nilai r
tabel adalah 0,632. Jika dibandingkan antara nilai r-hitung sebesar 0,982 >
0,632. Dengan demikian intrumen penelitian no 1 dinyatakan valid.
Selanjutnya kita tinggal menghitung instrumen no2
dan seterusnya. Untuk mempermudah dalam melakukan proses perhitungan kita dapat
menggunakan Ms. Excel dengan menggunakan rumus “=CORREL” dengan cara butir 1 kolom
B (P1) dengan skor totalnya Kolom D (total), sehingga akan nampak
penulisan rumus =correl(B4: B13;$J$4:$J$13) selanjutnya “Enter”. Lebih jelas
akan nampak seperti gambar berikut:
Selanjutnyakan
nampak hasil perhitungan . Hasil perhitungan meng- gunakan Ms. Excel
sama hasilnya dengan menggunakan rumus manual product moment. Selanjutnya anda
tinggal menarik fill handle atau atau copy dan paste pada cell sebelahnya.
Namun, anda perlu memperhatikan sebelum melakukan copy dan paste anda harus
mengunci alamat cell total (K4:K13). Hal tersebut karena total sifatnya statis
(tetap) sedangkan yang lainnya dinamic atau berubah. Untuk mengunci anda
aktifkan cell total dan kemudian tekan F4 pada keyboard sehingga akan keluar
logo dolar pada cell total ($K$4:$K$13).
Selain
dari uji validitas menggunakan MS. Excel anda juga dapat melakukan uji validitas
menggunakan SPSS. Langkah yang dapat anda lakukan untuk melakukan uji validitas
menggunakan SPSS adalah sebagai berikut:
Memasukan
data ke spss
Klik
Tombol Analyze
Pilih
Scale
Pilih
Reliability Analisis, maka akan menu pop-up seperti berikut:
Untuk
melakukan pengujian anda masukan variabel yang akan diuji ke tabel Items dengan cara mengaktikan variabel
yang akan di pindahkan seperti variabel P1 dan klik tombol panah maka variabel akan pindah ke kolom Items. Lakukan berulang sehingga
variabel P1,P2,P3,P4, dan P5 semuanya pindah ke kolom Items nampak seperti gambar dibawah.
Pada
model biarkan Alpha
Klik
option statistics
Pada
bagian Descriftives For:
Aktifkan Check Box menu Item, Scale,
Scale if item deleted.
Klik
Continue
Klik
Ok. Maka, akan nampak Output-nya sebagai berikut:
Case Processing Summary
N
%
Cases
Valid
10
100,0
Excludeda
0
,0
Total
10
100,0
a. Listwise deletion
based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N
of Items
,938
5
Item Statistics
Mean
Std.
Deviation
N
P1
2,50
1,269
10
P2
2,50
1,179
10
P3
2,40
1,174
10
P4
2,50
1,269
10
P5
2,50
1,269
10
Item-Total Statistics
Scale
Mean if Item Deleted
Scale
Variance if Item Deleted
Corrected
Item-Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item Deleted
P1
9,90
18,322
,971
,898
P2
9,90
24,544
,390
,996
P3
10,00
19,556
,920
,909
P4
9,90
18,322
,971
,898
P5
9,90
18,322
,971
,898
Dari hasil perhitunga analisis reliability
menunjukan tiga bagian. Bagian pertam menunjukan nilai alpha Cronbach, bagian
kedua menunjukan hasil statistik masing-masing variabel variabel dalam bentuk mean,Variance dll. Bagian ketiga Correc
Alpha if Item-Total Correlation merupakan hasil perhitungan uji Validitas.
Hasil uji validati P1 menunjukan nilai sebesar 0,971 tidak beda jauh dengan
hasil perhitungan manual dan menggunakan Ms. Excel sebesar 0,982. Artinya nilai
r-hitung sebesar 0,971 > 0,632. Dengan demikian intrumen penelitian no 1
dinyatakan valid.
B.Uji
Reliabilitas
Reliabilitas berarti kedapat dipercayaan atau
keajegan, instrumen pengukuran dapat dikatakan reliabel apabila instrumen
tersebut dapat digunakan secara berulang-ulang kali memberikan hasil yang sama.
Uhar Suharsaputra (104:2012). Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliable
jika pengukurannya konsisten cermat dan akurat. Jadi uji reliabilitas instrumen
dilakukan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur,
sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Ating dan Sambas (2006:47).
Pertanyaan dikatakan reliable jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. ( Cecep Heriana (40:2015)
Titik berat instrumen yang reliabel terletak pada
adanya konsistensi atau kesamaan hasil yang diperoleh. Instrumen yang reliabel
akan menghasilkan data yang dapat dipercaya. Reliabilitas ini ditunjukan oleh
indeks reliabilitas yang tinggi. Terdapat tiga cara dalam melakukan pengukuran
reliabilitas yaitu:
1.Teori
Pengujian Klasik
Teori Pengujian klasik mengacu pada The true-score model dari spearman,
menurut model ini skor/ nilai hasil observasi terdiri dari dua komponen yaitu
komponen nilai yang benar ditambah kekeliruan acak, yang dalam bentuk simbol
tampak sebagai berikut:
M = T + E
M = Nilai/skor yang diukur/
observasi (measured value)
T = Nilai/ skor yang benar (true value)
E = Kesalahan
pengukuran (Measurement error)
2.Reated Measure
atau Ukur Ulang
Pengukuran ulang dimaksudkan untuk melihat
konsistensi dari waktu ke waktu dengan cara memiliki responden untuk menjawab
pertanyaan atau merespon pernyataan yang sama sebanyak dua kali sesudah selang
waktu tertentu. Djamaludin Ancok dalam Uhar Suharsaputra (106:2012) menyatakan:
selang waktu antara 15-30 hari pada umumnya dianggap memenuhi syarat.
3.One Shot atau Diukur
Sekali Saja
Pengukuran yang dilakukan hanya sekali saja dan
kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain. Pada umumnya pengukuran one shot dengan beberapa pertannyaan.
4.Metode
Paralel
Cara
ini dilakukan dengan memberikan dua bentuk pengukuran yang identik (dalam arti
sejajar) kepada responden yang sama secara serempak. Dua pengukuran identik
bermakna bahwa dua intrumen pengukuran tersebut dimaksudkan untuk mengkuru
kontruk yang sama namun pada item-item pertanyaan dan pernyataan yang berbeda
5.Pendekatan
Konsistensi Internal
Pendekatan konsistensi internal merupakan satu cara
untuk mengurangi kesulitan yang diakibatkan oleh dua perlakuan atau dua bentuk
pengukuran seperti motode test-retest dan paralel. Dengan cara ini pengukuran
hanya dilakukan satu kali (singel trial
administrasion) sehingga dapat lebih efisien. Konsep internal bermakna
keajegan dari tiap item dengan item-item lainya dalam suatu krangka pengukuran.
Untuk melakukan
pengukuran reliabilitas kita harus memastikan bahwa hasil uji validitas sudah
dilakukan. Data yang dihitung pada uji reliabilitas merupakan data yang telah
dinyatakan valid pada uji validitas. Pada contoh diatas telah dilakukan uji
validitas dan relibilitas dengan menggunakan SPSS. Hasil perhitungan dapat
terlihat pada tabel berikut:
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N
of Items
,938
5
Hasil
perhitungan relibilitas sebesar 0,938. Jika dibandingkan dengan nilai r-tabel 0,632. Maka dapat
di deskrifsikan bahwa nilai r-hitung 0,938> 0,632 r-tabel. Dengan demikian
bahwa instrumen penelitian dinyatakan reliable.