Iklan_1

Education & Financial Konsulting

Education & Financial Konsulting
Education & Financial Konsulting

Agrobisnis & Pariwisata

Agrobisnis & Pariwisata
Agrobisnis & Pariwisata

Digital & Network Development

Digital & Network Development
Digital & Network Development

Manajemen Resiko dan Usaha Kewirausahaan kelas 10


Tujuan Pembelajaran :
Setelah siswa mempelajari modul ini diharapkan :
1. Memahami resiko usaha
2. Mengidentifikasi macam-macam resiko usaha
3. Menjelaskan cara-cara menanggulangi resiko usaha
4. Mengidentifikasi pengambilan resiko pada tingkat manajemen
5. Menunjukkan cara mengevaluasi resiko usaha


A. Pengertian Resiko Usaha
v Menurut para ahli
1) Arthur Williams dan Richard, M H
Resiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode terentu
2) Abas Salim
Resiko adalah ketidaktentuan yang mungkin melahirkan peristiwa kerugian
3) Soekarto
Resiko adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa
4) Herman Darmawi
Resiko adalah penyebaran penyimpangan hasil aktual dari hasil yang diharapkan
v Kesimpulannya :
Resiko adalah sesuatu yang selalu dikaitkan dengan kemungkinan terjadinya keadaan yang merugikan dan tidak diduga sebelumnya bahkan bagi kebanyakan orang tidak menginginkannya.
Ada 2 karakteristik resiko:
1. Ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa
2. Ketidakpastian yang bila terjadi akan menimbulkan kerugian
Ada beberapa penyebab kegagalan usaha :
~ Perencanaan yang kurang matang
~ Kurangnya modal
~ Bakat yang tidak cocok
~ Kurang pengalaman
~ Lemahnya pemasaran
~ Tidak mempunyai semangat berwirausaha
~ Tidak mempunyai etos kerja yang tinggi
B. Macam-macam resiko:
Menurut sifat, dibedakan :
« Resiko Murni
Yaitu resiko yang terjadi pasti akan menimbulkan kerugian dan terjadinya tanpa sengaja.
Misal: kebakaran. bencana alam, pencurian dan sebagainya
« Resiko Spekulatif
Yaitu resiko yang sengaja ditimbulkan oleh yang bersangkutan agar memberikan keuntungan bagi pihak tertentu.
Misal: utang piutang, perdagangan berjangka, dan sebagainya
« Resiko Fundamental
Yaitu resiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan kepada seseorang dan yang menderita cukup banyak.
Misal: banjir, angin topan, dan sebagainya.
Menurut sumber / penyebab timbulnya, dibedakan :
1. Resiko Intern / Internal
Yaitu resiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri.
Misal :
~ Ketidaktahuan
~ Kesalahan manuasiawi
~ Kurang pengalaman
~ Kurang pelatihan
~ Kegagalan tim untuk bekerjasama secara efektif
~ Kekurangan sumber daya
~ Teknologi tidak dikenal
2. Resiko Ekstern/ Eksternal
Yaitu resiko yang berasal dari luar perusahaan.
Misal :
~ Kegiatan pemasok yang berakibat kegagalan, perubahan spesifikasi produk
~ Kegiatan pesaing / adanya saingan usaha yang sama
~ Tingkah laku pelanggan [ perubahan permintaan, perubahan persepsi ]
~ Terjadi perubahan politik [ UU yang mempengaruhi produk/ pelanggan ]
~ Kekuatan alam
Menurut dapat tidaknya resiko dialihkan kepada pihak lain, dibedakan:
1. Resiko yang dapat dialihkan pada pihak lain, dengan mempertanggungkan suatu obyek yang akan terkena resiko pada perusahaan asuransi
2. Resiko yang tidak dialihkan pada pihak lain
Menurut kejadian ( yang mungkin terjadi ) dibedakan :
1. Perubahan permintaan
Suatu keadaan yang bisa terjadi karena perubahan ekonomi,modal, selera konsumen yang mengakibatkan terjadinya penurunan permintaan.
Contohnya :
« Perubahan ekonomi : utang piutang, perdagangan berjangka
« Perubahan model : pakaian, sepatu, alat komunikasi
« Perubahan selera konsumen : jasa salon,foto copy,catering
2) Perubahan konjungtur
Perubahan kondisi ekonomi yang tidak menentu sehingga mempengaruhi keadaan usaha
Contoh :
« Pengaruh insflasi
« Pengaruh eksport / import
« Pengaruh bencana alam
3) Persaingan
Situasi dimana antar wirausaha melakukan usaha yang sejenis/sama. Penggunaan alat modern yang mempengaruhi hasil produksi antara lain kualitas barang, harga jual produk, penghematan tenaga
Contoh :
« Penemuan baru : tehnik produksi,variasi,peralatan produksi
« Kondisi perdagangan : sehat atau tidaknya mempengaruhi kelancaran keuangan , selera konsumen
« Pengaruh musim : musim dingin, musim kemarau, musim hujan
4) Perkembangan IPTEK
Perubahan teknologi tepat guna
Contoh : HP, Internet, Fax
5) Perubahan peraturan
Contoh : aturan hukum, aturan pendidikan, aturan lalu lintas, aturan administrasi pemerintah
6) Bencana alam
Contoh : banjir, gempa, angin topan
C. Secara umum/ garis besarnya ada bermacam – macam resiko dalam usaha dan upaya untuk menghindari / memperkecil resiko adalah :
1) Resiko teknis
Resiko ini terjadi akibat kekurangmampuan wirausaha / manajer dalam mengambil keputusan.
Faktor penyebab :
× Biaya produksi yang tinggi ( inefisien )
× Pemakaian SDM yang tidak seimbang ( tenaga kerja terlalu banyak )
× Terjadi kebakaran akibat keteledoran dan kurang cermat
× Terjadi pencurian akibat pengawasan yang kurang baik
× Terus menerus rugi karena biaya yang terus membengkak
× Penempatan tenaga kerja yang kurang tepat sehingga produktifitas kerja yang menurun
× Perencanaan dan desian yang salah sehingga sulit dioperasionalnya.
Upaya untuk mengatasi/menghindari resiko tersebut di atas:
a) Manajer atau wirausaha menambah pengetahuan tentang:
§ Ketrampilan teknis, terutama yang berkaitan dengan proses produksi yang dihasilkan. Misalkan yang semula dengan teknologi tradisional diganti dengan teknologi tepat guna/modern
§ Ketrampilan mengorganisasi yaitu kemampuan meramu yang tepat dari faktor produksi dalam usaha mencakup SDM, SDA, modal . Ibarat membuat kue, bagaimana agar rasanya enak, murah dan disenangi pembeli.
§ Ketrampilan memimpin yaitu kemampuan untuk mencapai tujuan usaha dikerjakan dengan baik dan serasi oleh semua orang yang ada pada organisasi. Untuk itu setiap pimpinan dituntut membuat konsep kerja yang baik.
b) Membuat strategi usaha yang terarah untuk masa depan, yang meliputi strategi produksi, strategi keuangan, strategi SDM, strategi operasional, strategi pemasaran, strategi penelitian dan pengembangan.
c) Mengalihkan kerugian pada perusahaan asuransi, dengan konsekuensi setiap saat harus membayar premi yang merupakan pengeluaran tetap
2. Resiko Pasar
Resiko ini terjadi akibat produk yang dihasilkan kurang laku atau tidak laku di pasaran.
Faktor penyebab :
~ Kesalahan dalam mengidentifikasi pasar
~ Kesalahan dalam mengetahui kebutuhan pelangan dalam pasar yang dipilih
~ Kegagalan dalam memprediksi perubahan pasar
~ Kesalahan dalam memperhitungkan secara makro
~ Kegagalan dalam memprediksi siklus pasar
Upaya yang ditempuh:
» Mengadakan inovasi yaitu membuat desain baru dari produk yang disenangi calon pembeli. Misal budidaya lele dumbo
» Mengadakan penelitian pasar dan memperoleh informasi pasar secara berkesinambungan.
3. Resiko Kredit
Resiko yang ditanggung kreditor akibat debitor tidak membayar pinjaman sesuai waktu yang telah disepakati.
Faktor penyebab:
» Sering terjadi produsen menaruh produknya terlebih dahulu dan dibayar kemudian
» Deditor meminjam uang untuk usaha tetapi usahanya gagal akibatnya timbul kredit macet,
Upaya yang ditempuh:
a) Berikan kredit pada seseorang yang minimal memenuhi syarat sebagai berikut:
à Dapat dipercaya yaitu watak dan reputasinya
à Kemampuan untuk membayar, hal ini dapat dilihat dari kemampuan/hasil yang diperoleh dari usahanya
à Kemampuan modal sendiri yang ditempatkan dalam usaha sehingga merupakan net personal assets
à Keadaan usahanya selama ini apakah menunjukkan trend naik atau turun.
b) Jangan memberikan pinjaman yang terlalu besar sambil mengevaluasi kredibilitas debitor
c) Memperlihatkan pengelolaan dana debitor bila yang bersangkutan memiliki perusahaan.
4. Resiko Alam
Resiko ini di luar pengetahuan/ jangkauan manusia, misal gempa bumi, banjir, angin topan, kemarau panjang.
Kemungkinan – kemungkinan bertahannya seorang wirausahawan tetap hidup dalam menghadapi resiko terburuk antara lain :
1. Memperbaiki usaha :
Memperbaiki tampilan, mengganti nama, mengganti personil, melengkapi alat –alat, mengganti strategi pemasaran, memperbaiki cara produksi/cara kerja , dsb
2. Melakukan alih usaha :
Berpindah dari usaha satu ke usaha lainnya yang memungkinkan, misalnya dari bengkel umum ke bengkel khusus, pabrik bata ke pabrik genting, produksi tahu ke susu kedelai, warung bakso ke warung makan, penerbit ke percetakan, dsb.
3. Pindah alamat :
Bisa jadi suatu usaha tidak / kurang berhasil karena faktor tempat yang kurang strategis, atau karena di dekatnya ada usaha sejenis yang lebih besar
4. Mencari investor untuk berinvestasi :
Mencari orang yang memiliki dana untuk menginvestasika uangnya dengan kompensasi tertentu, misal dengan bagi hasil
5. Meminta pihak lain untuk mengakuisisi :
Meminta pihak lain untuk membeli sebagian besar saham dengan konsekuensi otoritas pengendalian usaha akan beralih kepihak lain.
D. Tipologi Pengambilan Resiko Pada Tingkat Manajemen
1. Pada tingkat bawah :
Perusahaan membutuhkan pekerja-pekerja yang terampil dalam melaksanakan hal-hal yang rutin dan mempunyai sedikit resiko.Mereka akan membawa kestabilan perusahaan.
2. Pada tingkat menengah :
Manajer harus dapat lebih banyak kebebasan untuk berinovasi dan membuat perubahan-perubahan kecil dalam prosedur dan fungsi. Orang-orang yang berada di sini dianggap sebagai pengambil resiko.
3. Pada tingkat atas :
Mereka harus mempunyai kemampuan untuk merumuskan dan menerapkan ide-ide kreatif agar berhasil dalam bisnis dan mewujudkan ide-ide mereka menjadi kenyataan.
Manajemen.
Pengertian manajemen menurut Prof. Die Liang Lee, adalah ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasikan serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Fungsi manajemen:
× Perencanaan
× Pengorganisasian
× Penggerakan
× Pengawasan
Contingency planning [perencanaan peristiwa tak terduga] merupakan cara untuk mengatasi resiko tertinggal adalah membuat rencana untuk peristiwa tak terduga rencana yang belum terjadi selain itu dengan memikirkan kemungkinan pemecahan sebelum terjadi dengan menerapkan pendekatan rasional secara lebih baik pada rencana tersebut maupun akibat yang dihasilkan. Pengembangan produk sering kali dimulai dengan ‘ hanya sebuah gagasan’ yang dapat datang dari sejumlah sumber antara lain:
~ Permintaan pasar
~ Riset pasar
~ Kemampuan teknologi baru
~ Analisis terarah dari jajaran produk yang pernah dianalisis kesenjangannya
Pengendalian resiko terkait. Setiap usaha harus memenuhi kebutuhan pelanggan dan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Untuk menjalankan gagasan hingga produk siap dipasarkan memerlukan SDM dan uang. Bagaimana resiko terkait ini dapat dikendalikan? Yaitu dengan mengambil pendekatan berfase artinya membatasi komitmen pada waktu tertentu dan pengembangan hanya berlanjut bila resiko yang dinilai untuk fase berikut sebanding dengan jumlah yang akan terkena resiko. Fase tersebut dapat dipandang dari berbagai sudut yaitu:
» Aktivitas para pengembang
» Definisi konsep
» Evaluasi
» Spesifikasi
» Desain dan pengembangan produk
» Produksi
» Peluncuran produk
» Saat dipasarkan.
Tahap perencanaan resiko
Petunjuk mengenai tahap perencanaan resiko:
1. Kenali sumber resiko
Mengidentifikasi sebanyak mungkin sumber resiko
Membentuk tim kerja
Adakan pembahasan dengan sumbang saran
Pertimbangkan hati-hati susunan tim yang wajar agar pembahasan lebih efektif
Sumber potensial dikelola
Carilah seseorang yang trampil menemukan apa-apa
2. Hindari resiko
Hal-hal yang dapat mencegah sunber resiko secara potensial adalah:
Pertimbangkan bagaimana potensi resiko dapat dibicarakan
Gunakan tenaga ahli untuk pembicaraan
Carilah pengalaman baru dalam menangani masalah
Pertimbangkan bagaimana resiko dapat dipindahkan
Berilah imbalan kepada para ahli yang membantu memecahkan masalah
3. Kendalikan manajemen
Pengendalian yang baik diperlukan dalam kasus apapun dan pimpinan bersama staf harus memonitor kemajuan teknik proyek setiap waktu untuk menemukan masalah sedini mungkin, sehingga dapat mengadakan perbaikan
4. Asuransikan beberapa resiko misalnya kegagalan pemasok dan kerusakan pada peralatan kritis. Kelayakan produk atau asuransi jaminan profesi atau garansi pemerintah yang dapat dipakai untuk mengurangi finansialexposure akibat ulah pelanggan yang ada di Negara lain.
5. Resiko yang tertinggal.
Kemungkinan resiko yang dulu terjadi lagi
Tindakan ini berupa mengubah ruang lingkup proyek atau memodifikasi sasarannya.
6. Perencanaan scenario
Teknik ini dilakukan dengan melihat bahaya yang mungkin terjadi atau scenario alternative dari faktor yang menyebabkan ketidakpastian. Setelah itu lalu merencanakan setiap scenario dilakukan secara mendetail.
E. Evaluasi Resiko
Beberapa upaya agar berhasil [efektif] dalam usaha mengurangi waktu meliputi hal-hal berikut:
§ Kumpulkan sedini mungkin sebuah tim inti untuk memelihara visi sasaran yang konsisten
§ Pastikan jenis aktivitas yang berlainan
§ Tentukan informasi yang diambil dari aktivitas awal oleh tim atau bagian lain yang memerlukan informasi untuk aktivitas berikutnya
§ Dukung penggunaan informasi parsial yaitu komunikasi yang efisien dan terbuka dengan kepercayaan yang tinggi dan memungkinkan orang untuk memulai aktifitas, sebelum tugas utama benar-benar selesai
§ Pastikan bahwa prosedur persetujuan fase beroperasi dengan lancar dan cepat
§ Perkuat tim pengembangan untuk sebanyak mungkin keputusan tidak harus keluar dari tim
§ Terapkan pengembangan bertahap ( incremental development ) bila memungkinkan
Ada beberapa pertanyaan sebelum mengambil keputusan yang mengandung resiko yaitu :
a) Apakah resiko tersebut sepadan dengan hasil usaha ?
b) Bagaimana resiko dapat dikurangi ?
c) Informasi apakah yang diperlukan sebelum resiko diambil ?
d) Orang – orang dan sumber daya manakah yang dapat membantu mengurangi resiko?
e) Mengapa resiko ini penting ?
f) Apakah ketakutan anda dalam mengambil resiko ?
g) Apakah yang akan dapat anda capai dengan mengambil resiko ?
h) Persiapan – persiapan apa yang perlu anda buat sebelum mengambil resiko ?
Daftar pertanyaan diatas merupakan contoh dari serangkaian pertanyaan yang harus dijawab sebelum memikul suatu resiko.

Share Post:

Materi Kewirausahan Sikap Pantang Menyerah dan Ulet Kelas 10

MATERI KEWIRAUSAHAAN: SIKAP PANTANG MENYERAH DAN ULET
Hakikat Sikap Pantang Menyerah dan Ulet
Ilustrasi:
“Seorang siswa belajar tentang bag aimana merakit sebuah komputer. Untuk yang pertama kalinya dia mengalami kegagalan yang sangat fatal. Kemudian ia bertanya kepada instrukturnya tentang beberapa hal yang tidak ia pahami. Setelah itu siswa tersebut kembali mencoba dan mencoba terus sampai akhirnya ia berhasil merakit komputer itu dengan sempurna”
Pantang menyerah: aspek dari komitmen tinggi, yakni sikap bertahan untuk tetap ingin mencapai apa yang diinginkan kendati mengalami kegagalan, mendapat hambatan dan rintangan.
Wirausahawan yang memiliki komitmen tinggi dan pantang menyerah di dalam berwirausaha, setidaknya harus memiliki 7 kekuatan yang dapat membangun kepribadian, a.l:
  1. keyakinan yang kuat untuk maju
  2. kemauan yang keras untuk maju
  3. pemikiran yang konstruktif dan kreatif
  4. kesabaran dan ketabahan
  5. ketahanan fisik dan mental
  6. kejujuran dan tanggung jawab
  7. Komitmen yang tinggi

Manfaat sikap pantang menyerah dan ulet:
  1. memberi semangat dalam berusaha 
  2. meningkatkan daya usaha
  3. menunjang keberhasilan usaha
  4. mengeliminasi keputusasaan

Ulet: tangguh, kuat, dan tidak mudah putus asa
Faktor-faktor yang mempengaruhi keuletan:
  1. Pembawaan (hereditas): manusia lahir memiliki sifat-sifat bawaan dari orang tuanya
  2. Pendidikan dan pelatihan: dengan adanya pendidikan dan latihan maka bawaan lahir akan berkembang lebih baik
  3. Lingkungan: manusia cenderung akan menyesuaikan diri dengan kebiasaan-kebiasaan yang ada di lingkungannya.
  4. Pengalaman: semakin banyak pengalaman akan meningkatkan kemampuan dalam menentukan strategi pemecahan masalah
  5.  Motivasi: seorang wirausahawan yang komit untuk berhasil dan berkembang dalam usaha kan termotivasi mewujudkan keinginannya, sehingga akan mencari dan menggunakan berbagai cara (positif) untuk mewujudkan obsesinya

Membina sikap ulet:
  1. menjaga dan meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani
  2. menjaga dan meningkatkan semangat dalam bekerja
  3. selalu optimis dalam menjalankan usaha
  4. menyenangi pekerjaannya
  5. berani menghadapi tantangan
  6. meningkatkan kepedulian akan peristiwa atau kejadian di sekitarnya baik secara makro maupun mikro
  7. berusaha memiliki banyak informasi dan sumber
  8. menerima dengan senang hati kritik dan saran
  9. berani mencoba berbagai alternatif dengan sudah mempertimbangkan secara matang
  10. memandang kegagalan dari sisi positif
  11. tidak memandang ringan maslah yang dihadapi
  12. meningkatkan kepekaan, kecermatan dan kewaspadaan diri

Karakteristik sikap pantang menyerah dan ulet:
  1. kerja keras, ulet dan disiplin
  2. mandiri dan realistis
  3. prestatif dan komitmen tinggi
  4. berfikir positif dan bertanggung jawab
  5. memperhitungkan resiko usaha      
  6. mencari jalan keluar dari setiap permasalahan
  7. merencanakan sesuatu sebelum bertindak
  8. kreatif dan inovatif
  9. kerja efektif dan efisien
Kepemimpinan dalam kerja pantang menyerah dan ulet

Efektifitas kepemimpinan dalam penerapan kerja pantang menyerah dan ulet akan membawa keberhasilan berwirausaha, diataranya:
  1. mempunyai komitmen tinggi dalam bekerja
  2. mempunyai etos kerja yang tinggi
  3. menyangkut distribusi kekuasaan dalam bekerja
  4. melibatkan orang lain dalm bekerja
  5. menyangkut penanaman pengaruh dalam mengarahkan karyawan
“Jadi: kita tidak boleh berpangku tangan dan mengaharapkan reski hanya dengan berdoa saja tanpa bekerja dan berusaha”
Wujud Sikap Pantang Menyerah Dan Ulet
1. Melakukan usaha dengan semangat
Semangat bekerja: salah satu sifat kejiwaan yang sangat erat hubungannya dengan faktor kepuasan kerja, kegairahan kerja, dan keinginan mempertinggi hasil kerja.
  1. kepuasan kerja: orang yang menyukai pekerjaannya akan mendapatkan kepuasan tersendiri, sebaliknya pekerjaan yang kurang disenangi akan mengurangi rasa kepuasan
  2. kegairahan kerja: ketika harapan dan hasil yang ditargetkan tercapai akan meningkatkan kegairahan dalam bekerja.
  3. Mempertinggi hasil kerja: ketika target yang telah ditetapkan tercapai, akan semangat untuk meningkatkan hasil kerjanya untuk selanjutnya.

Manfaat semangat dalam bekerja:
  1. memperoleh kepuasan dalam bekerja
  2. menimbulkan kegairahan dalam bekerja
  3. membangunkan tenaga
  4. meningkatkan efisiensi waktu kerja dan biaya
  5. menimbulkan keinginan mempertinggi hasil kerja
  6. mengembangkan semangat pribadi
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam mengembangkan semangat pribadi:
  1. bekerjalah dengan penuh semangat
  2. semangat yang tinggi untuk mencapai prestasi yang tinggi
  3. selalu semangat
  4. semangat membawa percaya pada hari depan
2. Melakukan usaha dengan tidak putus asa
Putus asa / putus harapan:
  • Kondisi kejiwaan yang merasa dan menganggap bahwa apa diinginkan tidak akan tercapai
  • Kondisi batiniah yang menganggap adanya kesenjangan antara apa yang diinginkan dengan apa yang dialaminya.

Penyebab timbulnya rasa putus asa:
  1. faktor intern: penyebab yang timbul dari dalam diri wirausaha, dimana terdapat kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Ini disebabkan sumber daya yang dimiliki kurang memadai untuk mencapai tujuan yang diinginkan
  2. faktor ekstern: penyebab yang timbul dari luar diri wirausaha, seperti kondisi ekonomi yang berfluktuasi, persaingan yang semakin ketat, bencana alam, dsb.
Dampak negatif putus asa:
  1. berkurang / hilangnya semangat menjalankan usaha
  2. menurunnya produktivitas kerja
  3. menurunnya percaya diri wirausaha
  4. menurunnya tingkat kepercayaan dari teman-teman sekerja, pelanggan, pemasok dan kreditur.
  5. Terancamnya kelangsungan usaha.

Mengantisipasi dan mengeliminasi keputusasaan:
  1. ketabahan: tetap dan kuat hati dalam menghadapi cobaan dan kesulitan hidup
  2. meningkatkan kualitas sumber daya manusia
  3. penerapan manajemen secara efektif
  4. menggunakan jasa asuransi
“ jadi kemauan yang keras akan memberikan semangat dalam berusaha dan tidak pernah merasa putus asa terhadap segala rintangan yang dihadapi”
3. Melakukan usaha dengan selalu ingin maju
Adalah: memiliki komitmen tinggi terhadap pekerjaan / tugasnya dan setiap saat pikirannya tidak lepas dari bisnisnya

Karakteristik kerja prestatif:
  1.  
    1. memiliki komitmen tinggi terhadao tugas dan pekerjaannya.
    2. Mau bertanggung jawab
    3. Peluang untuk mencapai obsesi
    4. Toleransi untuk mencapai resiko kebimbangan dan ketidakpuasan
    5. Yakin pada dirinya
    6. Kreatif dan fleksibel
    7. Ingin memperoleh balikan segera
    8. Energik
    9. Motivasi untuk lebih unggul
    10. Berorientasi ke masa depan
    11. Mau belajar dari kegagalan
    12. Kemampuan memimpin
Profil wirausahawan yang memiliki sikap selalu ingin maju:
  1. menyukai tanggung jawab
  2. lebih menyukai resiko menengah
  3. keyakinan atas kemampuan mereka untuk berhasil
  4. hasrat untuk mendapatkan umpan balik langsung
  5. tingkat energi yang tinggi
  6. orientasi ke depan
  7. keterampilan mengorganisasi
  8. memiliki prestasi lebih tinggi dari pada uang
Manfaat selalu ingin maju:
  1. menimbulkan sikap optimis
  2. memberi semangat dalam berusaha
  3. mendorong untuk mencari cara-cara baru dalam menjalankan usaha
  4. menambah keberanian dalam berusaha

Empat sisi potensial yang dimiliki manusia untuk maju:
  1. self awarness: sikap mawas diri
  2. couscience: mempertajam suara hati, supayanmenajdi manusia berkehendak baik seraya memunculkan keunikan serta memiliki misi dalam hidup.
  3. Independent will: pandangan independen untuk bekal bertindak dan kekuatan untuk mentransendensi
  4. Creative imagination: berpikir dan mengarah ke depan untuk memecahkan masalah dengan imajinasi, khayalan, serta adaptasi yang tepat.

Cara mengembangkan sikap selalu ingin maju:
  1. memahami dan menghayati konsep-konsep berusaha
  2. menentukan dan komit terhadap sistem yang digunakan dalam menjalankan usaha.
  3. Memiliki visi usaha dan komit untuk menjalankannya
  4. Memiliki misi untuk mencapai visi yang dibangun atau dicanangkan
  5. Menciptakan budaya kerja yang sinergi untuk mewujudkan visi usaha
  6. Menyusun struktur organisasi usaha yang efektif dengan fungsi-fungsi yang ada di struktur organisasi
  7. Merumuskan job description sesuai dengan fungsi-fungsi yang ada di struktur organisasi
  8. Menyusun rencana operasi untuk mencapai tujuan perusahaan
  9. Bersikap terbuka dalam pergaulan
  10. Tidak memandang remeh / menghargai teman sekerja, pelanggan dan pesaing
  11. Berusaha mengadopsi ilmu pengetahuan dan teknologi
  12. Terbuka dan haus akan informasi
4.Melakukan usaha dengan selalu mencari sesuatu yang baru
Adalah:  objek usaha atau cara melakukan usaha yang berbeda dari apa yang telah ada melalui kreasi dan inovasi

Kreatif : memiliki daya cipta, mempunyai kemampuan untuk menciptakan, mampu menciptakan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun kenyataannya yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.
Tipe-tipe Kreatif
1. menciptakan dan membuat sesuatu dari tidak ada menjadi ada
2. mengombinasikan / mensintesiskan, dua ha; atau lebih yang sebelumnya  tidak saling berhubungan menjadi berhubungan
3. memodifikasikan sesuatu yang memang sudah ada, berupaya mencari cara-cara untuk membentuk fungsi-fungsi baru atau menjadikan sesuatu menjadi berbeda penggunaannya dengan orang lain.


Inovasi:  suatu proses mengubah peluang menjadi gagasan atau ide-ide yang dapat di jual dan bukan selalu berupa ide-ide yang sangat rumit, tetapi kadang-kadang inovasi berasal dari ide-ide baru yang sepele dan sejenis saja, asal merupakan yang baru dan harus lebih baik dari yang telah ada.

Sumber-sumber penerapan inovasi:
  1. kejadian yang diharapkan
  2. proses sesuai dengan kebutuhan
  3. perubahan pada industri dan pasar
  4. ketidakharmonisan
  5. perubahan demografi
  6. perubahan persepsi
  7. konsep pengetahuan dasar
Jenis-jenis inovasi:
  1. penemuan (invensi): produk / jasa / proses yang benar-benar baru, ex: wright bersaudara (pesawat terbang), alexander graham bell ( pesawat telepon)
  2. pengembangan (ekstensi): pemanfaatan / penerapan lain pada produk, jasa, proses yang ada, ex: raynoc : Mc. Donald
  3. penggandaan (duplikasi): refleksi kreatif atau konsep yang telah ada, ex: Walmart: department store
  4. pemaduan (sintesis): kombinasi atas konsep-konsep dan faktor-faktor yang telah ada di dalam penggunaan / formulasi baru

Manfaat selalu mencari sesuatu yang baru:
  1. menambah semangat dan gairah dalam berusaha
  2. mengurangi kejenuhan dan kebosanan dalam berusaha
  3. menimbulkan daya tarik bagi pelanggan
  4. meningkatkan daya saing dalam berusaha
  5. mendorong kreativitas wirausaha dalam berusaha
  6. meningkatkan percaya diri wirausaha

Mengembangkan  sikap selalu mencari sesuatu yang baru:
  1. menciptakan struktur organisasi terbuka dan desentralisasi
  2. mendukung budaya yang memberi kesempatan atas percobaan
  3. mendorong sikap eksperimental
  4. memberikan kebebasan untuk melakukan kesalahan
  5. komunikasi efektif pada semua tingkatan\
  6. tersedianya semua sumber atas sesuat inisiatif baru
  7. hindari mematikan ide-ide baru
  8. singkirkan birokrasi dari proses pengalokasian sumber
  9. beri penghargaan atas suatu keberhasilan
  10. ciptakan budaya pengambilan resiko
  11. kurangi hal-hal yang bersifat administratif
  12. berikan kebebasan
  13. tanpa batas waktu
  14. delegasikan tanggung jawab untuk mulai aktivitas baru

Keyakinan dan berkomunikasi
  • seorang wirausaha harus yakin bahwa mereka akan sukses dan selalu tekun dalam mengelola kegiatan usaha bisnisnya
  • seorang wirausaha harus pandai berkomunikasi dan mengorganisasi  buah pikirannya ke dalam bentuk ucapan yang jelas dan menarik perhatian orang lain dengan tutur kata yang baik

Inti sikap pantang menyerah dan ulet:
  1. pantang menyerah dan ulet tehadap segala keadaan dan situasi kerja
  2. memiliki semangat kerja dan tahan uji terhadap setiap tantangan dan penderitaan
  3. memiliki kesabaran dan ketabahan dalam setiap kondisi kerja
  4. selalu bekerja keras, berjuang dan rela berkorban demi mencapai kesuksesan
Magang: ikut belajar kerja dalam kegiatan usaha yang diakui berstandar tinggi di dalam suatu perusahaan
Harapan setelah melaksanakan magang, siswa memiliki;
  1. sikap mental yang kuat dalam berwirausaha
  2. moral yang tinggi dalam berwirausaha
  3. keterampilan dalam berwirausaha
  4. etos kerja yang tinggi dalam berwirausaha
  5. kepekaan terhadap lingkungan
  6. sikap perjuangan dalam berwirausaha

Kegiatan-kegiatan dalam tempat magang:
1. Bidang usaha promosi
  1. menciptakan makna baru suatu produk
  2. memberikan promosi terhadap jasa
  3. memberikan nilai tambah pada produk
2. Bidang usaha angkutan
  1. memberikan peran baru pada transportasi
  2. menyerahkan pada armada angkutan
3. Bidang usaha perawatan komputer
  1. teknisi perawatan dan perbaikan
  2. menciptakan nilai tambah pada komputer
4. Bidang usaha tata boga
  1. menciptakan peluang baru dan memberi nilai tambah pada masakan tradisional
  2. memasarkan fast food khas indonesia
5. Bidang usaha pelayanan SDM
1. Pemberian pelatihan keterampilan seni batik, seni ukir, seni keramik, seni lukis, seni suara, seni musik, dll.
6. Bidang usaha rekrutment
  1. Pelatihan SDM dan kemampuan menjual
  2. Membekali pengetahuan dan keterampilan
  3. Mempertemukan kebutuhan akan tenaga kerja penjual dan kebutuhan pencari kerja
7. Bidang usaha perkreditan
  1. Mempertemukan kebutuhan pemasok dan pemakai
  2. Menciptakan peluang baru dari kesulitan pengadaan uang kas dan penjualan barang
  3. Memberikan nilai tambah pada uang kas dan barang modal / barang konsumsi
8. Bidang usaha olahan
  1. Menciptakan peluang baru dari bahan, antara bahan baku dan kebutuhan konsumen, dan memberi nilai tambah pada bahan baku melalui proses olehan
  2. Mendayagunakan teknologi untuk mengolah bahan baku
  3. Memasarkan produk yang dibutuhkan konsumen
9. Bidang usaha pembekalan
  1. Mendayagunakan modal kedua belah pihak dengan manajemen waktu
  2. Menjamin mutu dan keseimbangan pemasok
  3. Menciptakan peluang baru dari budaya yang ingin dilayani
  4. Memberi nilai tambah pada barang modal atau produk jadi yang dibutuhkan
10. Bidang usaha cinderamata
  1. Menciptakan sendiri cinderamata yang unik dan menarik
  2. Memasarkan hasil kerajinan khas daerah yang potensial untuk dijadikan cinderamata
11. Bidang usaha lainnya
a. dalam bidang usaha produksi:
  • produksi primer: kegiatan penggalian sumber alam yang tersedia di bumi, contoh: perkebunan, pertanian, pertambangan.
  • Produksi sekunder: kegiatan pemanfaatan SDA / bahan baku yang diproses dan di olah menjadi bahan jadi, contoh: pabrik komponen-komponen yang diasembling menjadi barang industri / konsumsi
  • Produksi tersier: kegiatan yang lebih dominan menghasilkan jasa dibanding dengan tangible good, contoh: tenaga profesional, dokter, guru, insinyur, restoran, perhotelan dan perbengkelan.
b. dalam bidang usaha distribusi:
  • mengacu pada pergerakan barang / jasa dari produsen ke konsumen
Peran sekolah dalam mempersiapkan magang:
a. persiapan magang
mempersiapkan mental para siswa calon peserta magang dan sebagai calon wiwrausahawan
b. proses belajar magang
1)       pembenahan pelajaran wirausahawan
2)       pembenahan sistem bimbingan kerja magang
3)       pembenahan metode pembelajaran
c. hasil belajar yang harus dicapai
1)       nilai moral dalam berwirausaha
2)       sikap mental berwirausaha
3)       keterampilan berwirausaha
4)       kepekaan terhadap lingkungan berwirausaha
5)       minat dan kepribadian dalam berwirausaha



Share Post:

Yogi Iskandar


Yogi Iskandar

Yogi Iskandar

Sponsor By:

SUBSCRIBER


SUBSCRIBER

Iklan_Foot