Nama :
Selviani
Prodi : PGSD
M.Kuliah : Teknologi
Pembelajaran
Dosen : Yogi Iskandar, M.Pd
Penyelenggaraan
Pendidikan Nasional menghadapi berbagai tantangan yang semakin kompleks karena
pengaruh perkembangan lingkungan internal dan eksternal, guna menghadapi
tantangan tersebut maka diperlukan manajemen pendidikan nasional yang
fleksibel, dinamis, antisipatif, dan responsif terhadap perubahan internal dan
eksternal. Penelitian yang merupakan salah satu tugas guru tersebut secara
esential merupakan aktivitas untuk mengembangkan teori atau cara yang
dapat digunakan untuk mengatasi masalah-masalah yang tekait dengan kehidupan
khususnya masalah-masalah yang berkaitan dengan dunia pendidikan. Aktivitas penelitian
mutlak diperlukan oleh seorang guru karena setiap pemecahan masalah memerlukan
teori-teori yang teruji keunggulannya. Teori-teori yang ada membutuhkan
pembaharuan, oleh karena itu diperlukan penelitian. Jenis-jenis penelitian yang
dapat digunakan oleh guru untuk memecahkan masalah-masalah tersebut khususnya
dalam bidang pendidikan adalah penelitian pengembangan.
Penelitian
Pengembangan atau research and development (R&D)
adalah sebuah strategi atau metode penelitian yang cukup ampuh untuk memperbaiki
praktik (Sukmadinata, 2009). Penelitian Pengembangan juga didefinisikan sebagai
suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau
menyempurnakan produk yang telah ada yang dapat dipertanggungjawabakan (Sujadi,
2003:164). Produk yang dihasilkan dapat berupa benda atau prangkat keras (hardware) dan dapat juga berupa perangkat lunak (software). Menurut Borg&Gall (1983)
research based development adalah sebuah riset yang dilakukan
untuk mengembangkan dan mengevaluasi produk untuk keperluan pendidikan. Tujuan
dari riset ini adalah menghasilkan sebuah produk.
Senada dengan pengertian-pengertian tersebut, Richey and Nelson
(dalam Hadi, 2001:4) mendefinisikan penelitian pengembangan sebagai suatu
pengkajian sistematis terhadap pendesainan, pengembangan dan evaluasi program,
proses, dan produk pembelajaran yang harus memenuhi kriteria validitas,
praktikalitas dan efektivitas.
Penelitian pengembangan dalam bidang
pendidikan pada umumnya jarang diarahkan pada pengembangan suatu produk, tetapi
ditujukan untuk menemukan pengetahuan baru berkenaan dengan fenomena-fenomena
yang bersifat fundamental, serta praktik-praktik pendidikan. Penelitian tentang
fenomena-fenomena fundamental pendidikan dilakukan melalui penelitian dasar (basic research), sedangkan penelitian tentang praktik
pendidikan dilakukan melalui penelitian terapan (applied research).
Penelitian pengembangan merupakan metode penghubung atau pemutus kesenjangan
antara penelitian dasar dengan penelitian terapan. Sering dihadapi adanya
kesenjangan antara hasil-hasil penelitian dasar yang bersifat teoretis dengan
penelitian terapan yang bersifat praktis. Kesenjangan ini dapat dihilangkan
atau disambungkan dengan penelitian dan pengembangan. Suatu produk
yang baik yang akan dihasilkan melalui penelitian ini baik itu berupa hardware
ataupun software memiliki karakteristik tertentu. Karakteristik tersebut
merupakan perpaduan dari sejumlah konsep, prinsip, asumsi, hipotesis, prosedur
berkenaan dengan sesuatu hal yang telah ditemukan atau dihasilkan dari
penelitian dasar.
Adapun langkah-langkah untuk melakukan R&D menurut Borg and
Gall (1989), yaitu:
1.
Research and Information colletion, Penelitian dan
pengumpulan data. Pengukuran kebutuhan, studi literatur, penelitian dalam skala
kecil, dan pertimbangan-pertimbangan dari segi nilai.
2.
Planning atau perencanaan. Menyusun rencana penelitian, meliputi
kemampuan-kemampuan yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, rumusan
tujuan yang hendak dicapai dengan penelitian tersebut, desain atau langkah-langkah
penelitian, kemungkinan pengujian dalam lingkup terbatas.
3.
Develop Preliminary form of Product atau
pengembangan draf produk awal. Pengembangan bahan pembelajaran, proses
pembelajaran dan instrumen evaluasi.
4.
Preliminary Field Testing atau melakukan uji coba lapangan awal.
Dilakukan di 1 sampai 3 sekolah, menggunakan 6 sampai dengan12 subjek uji coba
(guru). Selama uji coba diadakan pengamatan, wawancara dan pengedaran angket.
Pengumpulan data dengan kuesioner dan observasi yang selanjutnya dianalisis.
5.
Main Product Revision atau Revisi hasil uji coba. Memperbaiki
atau menyempurnakan hasil uji coba berdasarkan masukan dari hasil uji coba awal
produk.
6.
Main Field Testing atau uji lapangan untuk produk utama.
Dilakukan di 5 sampai 15 sekolah dengan 30 sampai dengan100 subjek. Pengumpulan
data efek sebelum dan sesudah implementasi produk dengan menggunakan kelas
khusus, yaitu data kuantitatif penampilan subjek uji coba (guru) sebelum dan
sesudah menggunakan model yang dicobakan dikumpulkan. Hasil-hasil pengumpulan
data dievaluasi dan kalau mungkin dibandingkan dengan kelompok pembanding.
7.
Operational Product Revision atau revisi produk. Menyempurnakan
produk hasil uji lapangan berdasarkan masukan dan hasil uji lapangan utama.
8.
Operational Field Testing atau melakukan uji coba lapangan skala
luas. Dilakukan di 10 sampai 30 sekolah dengan 40 sampai dengan 200 subjek.
Pengujian dilakukan melalui angket, wawancara, dan observasi dan hasilnya
dianalisis.
9.
Final Product Revision atau revisi produk final. Penyempurnaan
didasarkan masukan atau hasil uji coba lapangan dalam skala luas.
10.
Disemination and Implementasi. Desiminasi dan implementasi, yaitu
melaporkan produk pada forum-forum profesional di dalam jurnal dan implementasi
produk pada praktik pendidikan. Penerbitan produk untuk didistribusikan secara
komersial untuk dimanfaatkan oleh publik. Melakukan monitoring terhadap
pemanfaatan produk oleh publik untuk memperoleh masukan dalam kerangka
mengendalikan kualitas produk.
Berdasarkan
langkah-langkah tersebut, dalam penelitian pengembangan menuntut peneliti untuk
dapat mengkombinasikan berbagai metode penelitian lain. Dapat dikatakan bahwa
dalam penelitian pengembangan using mixing method.
Penelitian ini tentunya menuntut peneliti untuk mampu memilih, menentukan dan mengkombinasikan
berbagai metode penelitian yang relevan.
Strategi ini banyak digunakan untuk
mengembangkan model-model, desain atau perencanaan pembelajaran, proses atau
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran dan model-model program
pembelajaran. Penelitian dan pengembangan juga banyak digunakan untuk
mengembangkan bahan ajar, media pembelajaran, serta manajemen pembelajaran.
Penggunaan strategi penelitian dan pengembangan dalam teknologi instruksional
banyak digunakan dalam pendidikan dan pelatihan bidang industri, bisnis, kemiliteran,
teknologi, kedokteran, dll. Pendekatan ini digunakan untuk pengembangan di
bidang software, hardware, teknoware maupun manageware.