Iklan_1

Education & Financial Konsulting

Education & Financial Konsulting
Education & Financial Konsulting

Agrobisnis & Pariwisata

Agrobisnis & Pariwisata
Agrobisnis & Pariwisata

Digital & Network Development

Digital & Network Development
Digital & Network Development

Seperti apakah nilai dasar dalam pendidikan???

Nilai dasar dari pendidikan adalah meregenerasi. Dimana manusia muda yang semula tidak memiliki pemahaman dan belum dewasa. Bisa tumbuh dengan dengan baik, pertumbuhan manusia yang dimaksud ialah pertubuhan konsep pemikiran yang dimiliki oleh manusia tersebut.
Konsepsi pemikiran yang tumbuh ialah konsepsi pembangunan pemahaman kognitif, apektif dan psikomotorik yang mengaraha pada nilai. Melalui ilmu yang dimiliki oleh peserta didik. Maka, peserta didik mampu membangun kontruktifisme tentang bagaimana hidup dan bagaimana menjalani kehidupan serta cara untuk memenuhi kebutuhan dalam hidup. Melalui pola kontruktifisme tersebut siswa memiliki sikap behavioristik tentanh bagaimana bersikap dan berkepribadian sehingga mampu diterima oleh masyarakat.
Penerimaan di dalam masyarakat merupakan aspek penting dalam kehidupan. Hal ini karena sesungguhnya dalam perjalanan hidup seaungguh manusia saling mebutuhkan dan memberi kebutuhan.
Terlepas kebutuhan secara psikis yang terdiri dari sekunder, primer dan tersier. Maupun kebutuhan secara luas yang seperti diungkapkan oleh abraham masalow yakni fisiologi, aktualisasi diri, rasa aman dan sosial.
Untuk membentuk peserta didik agar mereka memiliki kesiapan dalam melaksanakan aspek tersebut maka dibutuhkan kesiapan yang matang oleh karena itu seyogyanya seorang guru harus melakukan inovasi.
Secara sederhana bahwa inovasi pendidikan merupaja serangkai pembaharuan sistem, metode, strategi dan pengelolaan pbelajaran sehingga sekolah dapat mencapai tujuan pendidikan yang sesuia dengan sisdiknas no 20 tahun 2003.
Dalam proses pendidikan peserta didik diibaratkan selembar kerta putih bersih yang siap diolah dan dibentuk agar dapat menjadi manusia yang bermanfaat. Oleh karena itu tidak baik jika seorang guru mengatakan kenapa siswa a bisa nakal. Hal itu karena hasil dari produksi guru-guru, jadi jika ada siswa nakal jangan menyalahkan anak tapi harus melakukan analisis kenapa siswa tersebut bisa nakal karena sesungguhnya tidak ada ada siswa yang nakal. Namun cara mereka dalam menyampaikan keinginan menggunakan cara yang salah.
Dengan demikian guru sebaiknya melakukan obrolan-obrolan kecil dalam kegiatan sehari-hari yang berkaitan dengan metode dan strategi untuk menghindari siswa yang belum tersadarkan atas perilakunya yang kurang baik. Tentunya untuk membangun semua itu butuh kerjasama dari berbagai elemen dalam pendidikan baik di mulai dari tingkatan micro, messo maupun macro.


Share Post:

Yogi Iskandar


Yogi Iskandar

Yogi Iskandar

Sponsor By:

SUBSCRIBER


SUBSCRIBER

Iklan_Foot