Derai air mata ini mengalir saat hati sedang gundah, melerai jiwa yang terpana. Mendustai cinta yang suci aku hadir karena cinta suci itu. Namun kamu hanya bisa mengendus keniscayaan dariku. Meski waktu tak lagi berasa bagai derita dalam duka, duri-duri cinta terhampas oleh loroh jiwa yang merana.
aku mati,.... Aku mati,... Itulah kata yang bersemayam dalam jiwaku saat orang tuamu berucap tentang keniscayaan cinta dariku. Meskipun loroh jiwa ini terhanyut dalam mimpi yang terdustai oleh duka dalam mimpi tentang diriku dan dirimu.
Yakin akan cinta ini tak pernah didustai karena kamu tau aku begitu mencita mu, meskipun aku ingin bersamamu namun aku tak sanggup lagi untuk mempertahankan dirimu. Karena kami yang terlalu sempurna untuk diriku, cinta dalam duka terbuai oleh mimpiku untuk dirimu.
Janji-janji yang terucap dimasa lalu kini semua tinggal kenangan dalam mimpi-mimpiku. Siapa yang salah tak satupun orang mampu menjawab karena tidak semua orang mampu menjawabnya. Meskipun aku berharap akan hadirnya sebuah kebenaran dan pembenaran. Namun yang bemar itu apa, dan kebenaran itu seperti apa sebuah arti kebenaran telah hanyut dimakan waktu. Seperti layaknya sehelai kertas yang dimakan rayap yang tersisa hanyalah serpihan-serpihan kecil yang menorehkan waktu tentang aku dan dirimu dimasa lalu.
Saat Cinta tak mendapatkan Restu,...
Yogi Iskandar
11/01/2016
Derai air mata ini mengalir saat hati sedang gundah, melerai jiwa yang terpana. Mendustai cinta yang suci aku hadir karena cinta suci itu. N...