Iklan_1

Education & Financial Konsulting

Education & Financial Konsulting
Education & Financial Konsulting

Agrobisnis & Pariwisata

Agrobisnis & Pariwisata
Agrobisnis & Pariwisata

Digital & Network Development

Digital & Network Development
Digital & Network Development
PRAKTIK TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

Yogi Iskandar

11/05/2016

Oleh: Ratnawati Epiana A. Elemen yang Membentuk Praktek Teknologi Pembelajaran             Elemen-elemen yang dapat memudahkan ...

PRAKTIK TEKNOLOGI PEMBELAJARAN



Oleh: Ratnawati Epiana


A. Elemen yang Membentuk Praktek Teknologi Pembelajaran
            Elemen-elemen yang dapat memudahkan atau mempersulit penggunaan model serta teori dalam praktek Teknologi Pembelajaran antara lain :
1.    Jenis materi pembelajaran.
2.    Sifat atau karakteristik pemelajar.
3.    Organisasi dimana pembelajaran berlangsung.
4.    Kemampuan sarana yang tersedia.
5.    Keahlian para praktisi.
Dimensi praktek Teknologi Pembelajaran berkembang sejalan dengan perkembangan potensi teknologi. Introduksi mikro-komputer di bidang pendidikan dan pelatihan secara drastis mengubah keberadaan proses praktek di lapangan. Penggunaan komputer yang semakin memasyarakat serta semakin canggih teknologinyamemungkinkan perkembangan praktek Teknologi Pembelajaran meningkat dengan pesat.
Mutu praktek ditentukan oleh keterampilan dan keahlian para praktisi. Keahlian itu berkembang secara bertahun-tahundan melaksanakan fungsi perubahan dalam bidang baik secara teoritikal maupun praktikal. Selain itu juga berguna menjelaskan hakekat posisi praktisi dalam lapangan kerja.

1. Konteks Praktek Teknologi Pembelajaran
            Latar belakang serta tempat kerja para praktisi yang beragam mempengaruhi perkembangan keyakinan,  nilai-nilai,  serta prioritas dalam bidang. Pengaruh ini jelas dapat terlihat dalam bidang Teknologi Pembelajaran, yaitu dengan terjadinya perubahan besar dalam latar pekerjaan para teknologi pembelajaran selama 25 tahun ini.
a.    Lingkup Praktek Teknologi Pembelajaran:
           Teknologi Pembelajaran dapat menghasilkan lulusan yang dapat bekerja di bidang :
 -       Kesehatan
-       Sekolah
-       Bisnis dan Industri
-       Tempat ibadah, rumah, dan masyarakat
-       Pemerintahan

Meluasnya pilihan lapangan kerja bagi para teknolog pembelajaran mempunyai dampak yang sangat berarti untuk berbagai bidang. Sekarang ini dalam kebanyakan wilayah geografis, tugas pelatihan mempersyaratkan pendidikan lanjutan dalam bidang Teknologi Pembelajaran atau bidang yang berkaitan. Kegiatan pengembangan pembelajaran di  luar sekolah cenderung lebih banyak dilakukan dibandingkan dengan di sekolah, namun spesialis media di sekolah tetap merupakan standar pada kebanyakan lembaga persekolahan, dan mereka mempengaruhi perancangan dan implementasi kurikulum (Ely : 1992).
            Negara-negara berkembang, menentukan arah pembangunan pendidikan  melalui bidang Teknologi Pembelajaran. Sebagai tambahan, beberapa negara seperti Kanada dan Belanda termasuk Indonesia mempunyai program akademik Teknologi Pembelajaran di perguruan tinggi dan universitas mereka secara meluas dan semakin mantap dengan berkembangnya penelitian dan pustaka internasional.
            Satu lagi kekhasan praktek dalam bidang ini adalah kenyataan bahwa banyak lembaga yang memasukkan aplikasi teknologi ke dalam lingkungan pekerjaan mereka. Berbagai teknologi itu bukan semata-mata menjadi wilayah eksklusif bidang Teknologi Pembelajaran. Perekayasa system, pemrogram komputer, guru dan akademisi dalam berbagai bidang keahlian, semuanya  tertarik pada teknologi karena itu menggunakannya.

b.    Variasi Praktek di Berbagai Tempat Bekerja
Dengan makin berkembang dan menonjolnya pelatihan di lingkungan bisnis dan industrial di beberapa daerah, telah berkembang pula topik-topik baru dalam bidang teknologi Pembelajaran, seperti :
a.   Pembelajaran berorientasi keterampilan yang diikuti kemudian dengan transfer pelatihan.
b.   Pembelajaran mengacu pada materi bukan pemelajar.
c.   Analisis tahap awal dan desain system pembelajaran.
d.   Teknologi belajar jarak jauh.
e.    Hakekat pemelajar dewasa.
f.    Teknologi kinerja.
Lingkungan pelatihan seringkali merupakan arena dimana banyak produk         teknologi canggih sekarang ini dikembangkan. Hal ini terjadi karena perusahaan swasta seringkali lebih menekankan pada penggunaan teknologi sebagai sumber dibandingkan dengan sekolah. Perusahaan besar dapat menyebarkan investasi teknologinya kepada sejumlah besar peserta latihan, sehingga pengeluaran untuk tiap peserta tetap hemat biaya (cost efficient).
Lingkungan pelatihan juga menekankan pada produktivitas, serta mengurangi waktu dalam merancang ulang. Tekanan pada produktivitas dan waktu ini mengarah pada dikembangkannya sistem penunjang kinerja elektronik serta pendekatan baru dalam kegiatan perancangan dan pengembangan untuk menemukan teknik yang lebih efisien (Dick, 1993; Wager, 1993). Tetapi pada bagian lain, kegiatan pengembangan itu cenderung mengabaikan hal-hal yang penting, misalnya evaluasi dan umpan balik, karena pertimbangan penghematan waktu dan dana.
Sekolah mempunyai kepentingan lain yang mempengaruhi praktek Teknologi Pembelajaran dalam lingkungan ini, termasuk :
a.    Pembelajaran dengan kendali guru yang luwes.
b.    Memenuhi kebutuhan komprehensif para peserta didik.
c.   Pembelajaran yang tidak dirancang dengan analisis “front-end” secara menyeluruh.
d.    Penilaian dan evaluasi.
            Aplikasi Teknologi Pembelajaran di sekolah memungkinkan para guru untuk membuat keputusan mendadak untuk memenuhi kebutuhan khusus peserta didik atau karena adanya peristiwa khusus. Meskipun dalam lingkungan sekolah, sumber teknologi yang dipunyai oleh  tingkat TK hingga SMA lebih sedikit dibandingkan dengan di lingkungan perusahaan, namun strategi pembelajaran yang digunakannya lebih bervariasi karena waktu yang tersedia relatif lebih lama dibandingkan strategi yang dilakukan di situasi pelatihan karena waktu pelatihan yang relatif singkat. Jadi meskipun di lingkungan sekolah waktu dan sumber dananya terbatas, prosedur penilaian dan evaluasi yang diadakan di sekolah lebih dihargai daripada yang dilakukan perusahaan (Seels dan Glasgow, 1991).
            Prinsip Teknologi Pembelajaran sudah diterapkan dalam berbagai situasi belajar sehingga memperkaya praktek di lapangan, walaupun mengakibatkan perbedaan pendapat.


Share Post:

Yogi Iskandar


Yogi Iskandar

Yogi Iskandar

Sponsor By:

SUBSCRIBER


SUBSCRIBER

Iklan_Foot